positif yang dapat melindungi masyarakat dari gangguan kondisi kesehatan yang sudah baik.
Dari uraian diatas dapat dimengerti bahwa usaha pencegahan primordial ini sering kali disadari pentingnya apabila sudah terlambat. Oleh karena itu, epidemiologi
sangat penting dalam upaya pencegahan penyakit.
2. Pencegahan tingkat pertama Primer
pencegahan tingkat pertama primary prevention merupakan suatu usaha pencegahan penyakit melalui usaha pencegahan penyakit melalui usaha mengatasi
atau mengontrol faktor-faktor risiko risk factors dengan sasaran utamanya orang sehat melalui usaha peningkatan derajat kesehatan secara umum promosi kesehatan
serta usaha pencegahan khusus terhadap penyakit tertentu. Pencegahan tingkat pertama didasarkan pada hubungan interaksi antara pejamu host, penyebab
agentpemapar, lingkungan, dan proses kejadian penyakit. Usaha pencegahan tingkat pertama secara garis besarnya dapat dibagi dalam usaha peningkatan khusus.
Usaha peningkatan derajat kesahatn health promotion atau pencegahan umum yakni meningkatkan derajat kesehatan perorangan danmasyarakat secara
optimal, mengurangi peranan penyebab dan derajat risisko serta meningkatkan lingkungan yang sehat secara optimal. Adapaun usaha pencegahan khusus specific
protection merupakan usaha yang terutama ditunjukan kepada pejamu dan atau pada penyebab untuk meningkatkan daya tahan maupun untuk mengurangi risiko
terhadap penyakit tertentu. Ada 2 macam strategi pokok dalam usaha pencegahan ini, yakni :
1. Strategi dengan sasaran populasi secara keseluruhan dan 2. Strategi dengan sasaran hanya terbatas pada kelompok riisko tinggi high risk
group yang memiliki kekurangan dan kelebihannya. Startegi pertama mempunyai sasaran lebih luas sehingga lebih bersifat radikal,
memiliki potensi yang besar pada populasi dan sangat sesuai untuk sasaran perilaku. Namun secara individual kurang bermanfaat, dan rasio anatara manfaat dengan
tingkat risiko mungkin cukup rendah. Pada trategi kedua sangat mudah diterapkan secara individual, motivasi subjek dan pelaksana cukup tinggi serta rasio antara
manfaat dengan tingkat risiko cukup baik, tetapi juga memiliki kelemahan, antara lain sulit memilih kelompok dengan risiko tinggi efeknya sangat rendah dan hanya bersifat
temporer serta kurang sesuai untuk sasaran perilaku. Bila sesaran ditunjukan pada unsur penyebab maka usaha diutamkan dalam
mengurangi atau menghilangkan sumber penyebab dan menghindari atau mengurangi
setiap faktor, terutama faktor perilaku yang dapat memperbesar tingkat risiko. Untuk penyakit menular dengan sasaran khusus ditujukan pada penyebab kausal seperti
desinfekasi, sterelisasi, pasteurisasi, karantina dan lain-lain. sedangkan untuk penyakit tidak menular bukan infeksi dengan jalan menghilangkan sumber aelergen, sumber
keracunan, dan sumber pencemaran kimiawi maupun radiasi. Bila sasaran ditujukan pada lingkungan maka sasaran dapat ditujukan pada
lingkungan fisik seperti pengadaan air dan jamban. Juga sasaran dapat dilakukan terhadap lingkungan biologis seperti pemberantasan serangga atau ditujukan pada
lingkungan sosial melalui perbaikan dan peningkatan derajat terhadapa sosial masyarakat. Adapun sasaran pencegahan tingkat pertama ini dapat pula ditujukan
pada faktor penjamu seperti perbaikan gizi, pemberian imunisasi, peningkatan kehidupan sosial dan psikologis individu dan masyarakat serta peningkatan ketahanan
fisik individu. Tindakan yang dilakukan untuk pencegahan primer meliputi penyuluhan mengenai perlunya pengaturan gaya hidupsehat sedini mungkin dengan
cara memberikan pedoman:
Mempertahankan perilaku makan seharihari yang sehat dan seimbang dengan meningkatkan konsumsi sayuran dan buah, membatasi makanan tinggi lemak dan
karbohidrat sederhana.
Mempertahankan berat badan normal sesuai dengan umur dan tinggi badan.
Melakukan kegiatan jasmani yang cukup sesuai dengan umur dan kemampuan.
3. Pencegahan tingkat kedua Sekunder