tinggal jauh dari lokasi institusi pendidikan. Pemisah dapat pula jarak non-fisik yaitu berupa keadaan yang memaksa seseorang yang tempat tinggalnya dekat dari
lokasi institusi pendidikan namun tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran di institusi tersebut. Keterpisahan kegiatan pengajaran dari kegiatan belajar adalah
ciri yang khas dari pendidikan jarak jauh Sistem pendidikan jarak jauh merupakan suatu alternatif pemerataan
kesempatan dalam bidang pendidikan. Sistem ini dapat mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan akibat keterbatasan tenaga pengajar yang berkualitas.
Pada sistem pendidikan pelatihan ini tenaga pengajar dan peserta didik tidak harus berada dalam lingkungan geografi yang sama.
Tujuan dari pembangunan sistem ini antara lain menerapkan aplikasi- aplikasi pendidikan jarak jauh berbasis web pada situs-situs pendidikan jarak jauh
yang dikembangkan di lingkungan di Indonesia yakni bekerja dengan sama mitra- mitra lainnya.
C. Implementasi Komunikasi Organisasi
Komunikasi di dalam organisasi harus ditingkatkan atau dipertahankan sesuai dengan kebutuhan dari organisasi. Komunikasi harus dijalankan dengan
baik antar sumber daya organisasi agar kinerja dari organisasi tersebut dapat meningkat.
Dalam lembaga pendidikan misalnya komunikasi antara kepala sekolah dengan guru, staf dan murid harus terjaga dengan baik. Terjalinnya komunikasi
yang baik antara kepala sekolah, guru, staf, dan siswa akan menciptakan iklim organisasi di lembagasekolah tersebut menjadi iklim yang menyenangkan dan
akan terjalin hubungan yang harmonis antara sumber daya organisasi. Keharmonisan tersebut akan meningkatkan kinerja dari sumber daya
organisasi karena terjalinnya hubungan yang harmonis akan menumbuhkan
4
motivasi dalam bekerjasama untuk kemajuan organisasi tersebut. Motivasi hanya didapatkan dari komunikasi karena komunikasi akan menumbuhkan kedekatan
personal dan kedekatan personal tersebut yang memicu motivasi.
D. Komunikasi dalam Pendidikan a. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah kemampuan mengirimkan pesan dengan jelas, manusiawi, efisien dan menerima pesan secara akurat D.B. Curtis, 1992.
Menurut J.A Devito komunikasi merupakan suatu tindakan oleh satu orang atau lebih yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh
gangguan terjadi dalam satu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik
J.A. Devito, 1997. Sedangkan menurut Wibowo komunkasi merupakan aktifitas menyampaikan apa yang ada dipikiran, konsep yang kita miliki
dan keinginan yang ingin kita sampaikan pada orang lain. Atau sebagai seni mempengaruhi orang lain untuk memperoleh apa yang kita inginkan.
B.S.Wibowo, 2002. Sudah diketahui banyak orang bahwa komunikasi ada di mana-mana: di
rumah, di kampus, di kantor dan di masjid; bahkan ia sanggup menyentuh segala aspek kehidupan kita Jalaluddin Rakhmat, 1985. Artinya, hampir seluruh
kegiatan manusia, di mana pun adanya, selalu tersentuh oleh komunikasi. Pada bidang kajian seperti organisai, administrasi, hukum, matematika dan biologi,
kamunikasi selalu menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam proses pengembangannya.
Administrasi tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Bidang pendidikan, misalnya, tidak bisa berjalan tanpa dukungan komunikasi, bahkan pendidikan
hanya bisa berjalan melalui komunikasi Jourdan, 1984:74 atau, dengan kata lain
5
tidak ada perilaku pendidikan yang tidak dilahirkan oleh komunikasi. Bagaimana mungkin mendidik manusia tanpa berkomunikasi, mengajar orang tanpa
berkomunikasi, atau memberi kuliah tanpa bicara. Semuanya membutuhkan komunikasi, komunikasi yang sesuai dengan bidang daerah yang disentuhnya.
Komunikasi administrasi tentu berbeda dengan komunikasi pertanian. Yang pertama lebih menitikberatkan kepada masalah-masalah yang berhubungan
dengan upaya kerjasama antar sekelompok manusia pada organisasi dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan yang kedua lebih
bermakna komunikasi yang merambah bidang pertanian termasuk segala aspek yang berkaitan dengannya. Penyuluhan pertanian adalah bidang garapan
komunikasi khusus pada masalah-masalah pertanian, dan jabatan yang menangani masalah ini adalah Penyuluh Pertanian Lapangan PPL.
Komunikasi “sambungrasa”–nya Harmoko, misalnya, bermanfaat dalam upaya memasyarakatkan pengertian bersama yang sanggup menyentuh perasaan
setiap orang, setiap anggota masyarakat dalam menuju cita-cita nasional sehingga tercapai masyarakat yang mengerti, memahami, serasi, selaras, dan seimbang,
baik lahir maupun batin, dalam suatu tatanan sosial yang ber-Pancasila. Itu sekedar sederhana dari komuniksasi yang banyak kita hadapi dalam kehidupan
sehari-hari. Komunikasi dalam hal ini lebih dititikberatkan pada fungsinya sebagai alat untuk mencapai tujuan, dan bukannya dalam pengertian yang lebih luas dan
kompleks yang meliputi segala aspek kehidupan manusia.
Sudah disepakati juga bahwa fungsi umum komunikasi ialah informatif, edukatif, persuasif, dan rekreatif entertainment Effendy, 1981:26. Maksudnya
secara singkat ialah komunikasi berfungsi memberi keterangan, memberi data atau fakta yang berguna bagi segala aspek kehidupan manusia. Di samping itu,
komunikasi juga berfungsi, mendidiki masyarakat, mendidik setiap orang dalam menuju pencapaian kedewasaan bermandiri. Seseorang bisa banyak tahu karena
banyak mendengar, banyak membaca dan banyak berkomunikasi.
Berikutnya adalah fungsi persuasif, maksudnya ialah bahwa komunikasi sanggup “membujuk” orang untuk berperilaku sesuai dengan kehendak yang
6
diinginkan oleh komunikator. Seorang anak kecil bisa berhenti menangis setelah dibujuk oleh ibunya dengan komunikasi bahwa anak yang suka menangis akan
menjadi anak bodoh, misalnya. Sedangkan yang terakhir ialah fungsi hiburan. Ia dapat menghibur orang pada saat yang memungkinkan. Mendengarkan dongeng,
membaca bacaan ringan, adalah contohnya.
Siapa pun orangnya, sama-sama mengakui pentingnya komunikasi dalam organisai sebuah organisasi–baik kecil maupun besar. Pembicaraan kali ini
dikaitkan dengan organisai sekolah. Komunikasi yang dimaksud adalah penyampaian pesan atau informasi dari dua arah secara vertikal dan juga
horisontal. Sayangnya, pentingnya komunikasi untuk membangun organisai yang baik sering dilupakan dengan ungkapan yang agak sembrono: “Sudah sama
tahunya” Dengan keyakinan seperti itulah akhirnya komunikasi yang intensif dalam merencanakan, mengatur, menjalani dan mengevaluasi program-program di
dalam organisasi tidak dibudayakan.
Mandeknya arus komunikasi antara berbagai komponen organisasi yang telah akut menyebabkan berbagai kemungkinan buruk terhadap kemajuan dari
organisas itu sendiri. Fungsi dan peranan organisasi menjadi pudar dan hilang. Karena memang komunikasi efektif tidak dibangun secara bertahap, konflik dari
berbagai kepentingan membuyarkan kebermaknaan organisasi tersebut. Mereka yang merasa memiliki power kemudian bisa bersikap menekan dan
mengintimidasi komponen yang lemah. Dari sini pula makna kebersamaan dalam berorganisasi menjadi buyar dengan sendirinya. Demokrasi hanya sebagai slogan.
E. Hakikat Pemimpin