hak atas lingkungan yang baik dan sehat

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lingkungan hidup atau yang disebut juga dengan lingkungan adalah istilah yang dapat mencakup makhluk hidup di alam yang ada di bumi atau bagian dari bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan.

Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam pasal 2H Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup bertujuan mewujudkan pembangunan berkelanjutaan. Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi dalam strategi pembangnan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.

Seperti yang terdapat pada Pasal 5 Ayat (1) UUPLH yang berbunyi: “Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat”.1

Dan pada UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang dalam pasal 9 ayat (3) menegaskan: “setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat” (sama dengan UUPLH). Hal tersebut dipertegas dan dikuatkan, dalam

1 Koesnadi Hardjasoemantri. Hukum Tata Lingkungan edisi 8. Yogyakarta: UGM Press, 2013. Hlm. 102


(2)

Pasal 28 H Ayat 1 UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan, “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”.

Walaupun demikian, disamping mempunyai hak, menurut Pasal 6 Ayat (1) UUPLH: ”setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup”.

Dapat diatarik kesimpulan, selain berhak mendapatkan hak lingkungan yang baik dan sehat, setiap warga negara atau masyarakat tetap berkewajiban menjaga kelestarian lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi penceramaran dan pengerusakan lingungan hidup.

Sayangnya, selama ini sebagian besar pasti dapat merasakan, bahwa Hak atas lingkungan hidup hanyalah sebuah pepesan kosong. Hampir di seluruh kota, termasuk Ibukota Jakarta tidak memiliki luasan ruang terbuka hijau yang ideal, sebagai penunjang kualitas lingkungan kota yang baik dan sehat.

Kemudian ketiadaan pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan. Terjadinya banjir setiap tahun di Ibukota dan berbagai daerah lain di Indonesia. Terjadinya bencanan longsor. Serta berbagai bentuk Hak Atas Lingkungan yang terkesan, tidak pernah dipedulikan oleh aparat pemerintah. Begitu juga dengan masyarakatnya yang dirasa kurang mempunyai sifat peduli terhadapat lingkungan, masih banyak yang membuang sambah sembarangan, dan banyaknya penebangan hutan.


(3)

Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Manusia mencari makan dan minum serta memenuhi kebutuhan lainnya dari ketersediaan atau sumber-sumber yang diberikan oleh lingkungan hidup dan kekayaan alam sebagai sumber pertama dan terpenting bagi pemenuan berbagai kebutuhnnya.2 Dengan ini perlu adanya kesadaran yang tinggi bagi masyarakat

ataupun pemerintah yang berwenang untuk tetap menjaga lingkungan hidup yang baik dan sehat.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat ditarik rumusan masalah yang diantaranya: 1. Apa pengertian hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat?

2. Apa hak dan kewajiban masyarakat atas lingkungan hidup? 3. Bagaimana hubungan hak asasi dengan lingkungan hidup?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu agar kita dapat mengetahui apa itu apa hak atas lingkungan hidup yang baik, hak dan kewajiban atas lingkungan yang baik dan sehat serta mengetahui hubungan hak dengan lingkungan yang baik dan sehat.

D. Metode Penelitian

Dalam penyusunan makalah ini penulis menggunakan tinjauan pustaka sebagai metode analisis. Mengambil referensi dari beberapa buku untuk memperoleh informasi yang terkait serta konsep dan teori yang mendukung.

2 N. H. T. Siahaan. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta: Erlangga,2004. Hlm.2-3


(4)

Semua yang ditulis dari makalah ini berasal dari buku dan sumber yang terpercaya.

E. Sistematika Penyajian

Untuk mempermudah pemahaman, tulisan ini dibagi atas empat bab dan tiap bab terdiri dari beberapa sub bab.

Bab pertama berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penyajian.

Bab kedua berisi tentang pengertian hak asasi dan lingkungan yang baik dan sehat, hak dan kewajiban hak atas lingkungan yang baik dan sehat dan hubungan hak dengan lingkungan hidup yang baik dan sehat.

Bab ketiga adalah bab terakhir dalam tulisan ini. Bab ini berisi kesimpulan yang telah penulis paparkan dalam bab analisa kontrastif.


(5)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Hak Atas Lingkungan Hidup yang Baik dan Sehat 1. Pengertian Hak Asasi

Pengertian hak asasi menurut KBBI hukum merupakan peraturan atau ada yang secara resmi dianggap mengikat dan dilakukan oleh penguasa atau pemerintah, undang-undang, peraturan dan sebagainya untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat.3

Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”.4

Pengertian hak asasi manusia menurut para ahli

1. Jack Donnely, hak asasi manusia adalah hak-hak yang dimiliki manusia semata-mata karena ia manusia. Umat manusia memilikinya bukan karena diberikan kepadanya oleh masyarakat atau berdasarkan hukum poditif, melainkan semata-mata berdasarkan martabatnya sebagai manusia.

3 Retno Listyarti dan Setiadi. Pendidikan Kewarganegaraan. Surabay: Erlangga,2008. hlm 47

4 Srijanti, A Rahman. Etika Berwarga Negara. Jakarta: Salemba Empat, 2008. hlm. 121


(6)

2. Meriam Budiardjo, berpendapat bahwa hak asasi manusia adalah hak yang dimiliki manusia yang diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahirannya di dalam kehidupan masyarakat. Dianggap bahwa beberapa hak itu dimilikinya tanpa perbedaan atas dasar ras, agama, kelamin dan karena bersifat universal.

3. Prof. Dardji darmodihardjo5

Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar atau hak-hak pokok yang dibawa manusia sejak lahir sebagai anugrah tuhan yang maha esa dan menjadi dasar dari hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang lain.

4. Prof Padmo Wahyono6

Hak asasi manusia adalah hak yang memungkinkan orang hidup berdasarkan sauatu harkat dan martabat tertentu.

2. Pengertian Lingkungan Hidup yang Baik dan Sehat

Lingkungan hidup dalam bahasa inggris disebut dengan environment, dalam bahasa belanda di sebut dengan millieu atau dalam bahasa prancis di sebut dengan

i environment.7

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakuannya yang

5 Pandji setijo. Pendidikan pancasila Prespektif Sejarah Perjuangan Bangsa. Jakarta: Cikal Sakti. hlm 84

6 ibid

7 N. H. T. Siahaan. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta: Erlangga,2004. Hlm.4


(7)

mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.8

“Lingkungan Hidup yang Baik dan Sehat”, mengandung makna lingkungan yang dapat memungkinkan manusia berkembang secara optimal, secara selaras, serasi, dan seimbang. Adanya jaminan semacam ini memberi kemungkinan bagi setiap orang untuk menuntut kepada pemerintah agar ”kebaikan dan kesehatan lingkungannya perlu diperhatikan dan ditingkatkan terus dan oleh karenanya pula adalah merupakan kewajiban bagi negara untuk selalu menciptakan lingkungan hidup yang baik dan sehat bagi warganya dan secara terus menerus melakukan usaha-usaha perbaikan dan penyehatan lingkungan hidup.

3. Hak Atas Lingkungan yang Baik dan Sehat

Pasal 5 ayat (1) UUPLH berbunyi “Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat” sedangkan dalam Pasal 5 ayat (1) UUPLH dipertegas menjadi “hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.9

Seperti yang dijelaskan sebelumnya,menurut UUD 1945 semua masyarakat berhak atas lingkungan yang baik dan sehat tanpa terkecuali. Begitu pula bagi kewajiban aparat negara untuk melindungi lingkungan agar menjadi lingkungan yang baik dan sehat seperti dalam pengelolahan lingkungan.

8 Prof. Dr, Jur Adi Hamzah. Penegakan Hukum Lingkungan. Jakarta: SinarGrafika.2008. hlm, 1

9 Koesnadi Hardjasoemantri. Hukum Tata Lingkungan edisi 8. Yogyakarta: UGM Press, 2013. Hlm. 102


(8)

Heinhard Steiger menyatakan c.s menyatakan bahwa apa yang dinamakan hak-hak subyektif adalah bentuk yang paling baik dan sehat.10 Hak tersebut

memberikan kepada yang mempunyai suatu tuntutan yang sah guna meminta kepentingannya akan suatu lingkungan hidup yang baik dan sehat itu dihormati, suatu tuntutan yang dapat didukung oleh prosedur hukum, dengan perlindungan hukum oleh pengadilan dan perangkat-perangkat lainnya.

Tuntutan itu mempunyai dua fungsi yang berbeda, yaitu:

1. Yang dikaitkan dengan hak membela diri terhadap gangguan dari luar yang menimbulkan kerugian pada lingkungannya.

2. Yang dikaitkan dengan hak dilestarikan, dipulihkan atau diperbaiki.

Hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat dan baik sebagaimana tertera dalam berbagai konstitusi dikaitkan dnegan kewajiban untuk melindungi lingkungan hidup. Ini berarti lingkungan hidup dengan sumber-sumber dayanya adalah kekayaan bersama yang dapat digunakan setiap orang, yang harus dijaga untuk kepentingan masyarakat dan untuk kepentingan generasi-generasi mendatang.

Perlindungan lingkungan hidup dan sumber daya alamnya dengan demikian mempunyai tujuan ganda, yaitu: melayani kepentingan masyarakat-masyarakat secara keseluruhannya dan melayani kepentingan individu-individu.

Secara konstitusonal, hak subyektif sebagaimana tertera dalam Pasal 5 UUPLH tersebut dapat dikaitkana dengan hak umum yang tercantum dalam alenia


(9)

keempat pembukaan UUD 1995 yang menyatakan “membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia”, serta dikaitkan pula dengan hak penguasaan kepada negara atas bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.11

Berbagai hak subyektif yang berkaitan dengan hak atas lingkungan yang baik dan sehat serta hak-hak lainnya yang tercantum pula dalam piagam hak asasi manusia yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Tap MPR No. XVII/MPR/1998 yang ditetapkan oleh Sidang Istimewa MPR tahun 1998.12

Karena lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia, dengan kata lain tidak terlepas dari kehidupan manusia. Manusia mencari makan dan minum serta memenuhi kebutuhan lainnya dari ketersediaan atau sumber-sumber yang diberikan oleh lingkungan hidup dan kekayaan alam sebagai sumber pertama dan terpeting bagi pemenuhan berbagai kebutuhannnya.13

Dari lingkungan hidup, manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan bisa memperoleh daya atau tenaga. Manusia memperoleh kebutuhan pokok atau primer, kebutuhan sekunder atau bahkan memenuhi lebih dari kebutuhnnya sendiri berupa hasrat atau keinginan. Untuk itu perlu adanya hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Tanpa adanya lingkungan yang baik dan sehat manusia tidak bisa memenuhi kebutuhannya dengan baik, karena sumber utama berasal dari alam dan untuk tubuh seperti makanan, minuman, apabila tidak dihasilkan

11 Koesnadi Hardjasoemantri. Hukum Tata Lingkungan edisi 8. Yogyakarta: UGM Press, 2013. Hlm. 102

12 ibid

13 N. H. T. Siahaan. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta: Erlangga,2004. Hlm. 3


(10)

dari lingkungan yang baik dan sehat maka kebutuhan manusia akan terganggu. Atas dasar lingkungan hidupnyalah manusia dapat berkreasi dan mengembangkan bakat atau seni. Faktor lingkungan hidup yang baik dan sehat ini sangat berpengaruh bagi kelangsungan komponen-komponen makhluk hidup yang ada di bumi.

B. Hak dan Kewajiban Masyarakat Atas Lingkungan Hidup

Masyarakat merupakan sumber daya yang penting bagi tujuan pengelolaan lingkungan. Bukan saja diharapkan sebagai sumber daya yang bisa didayagukan untuk pembinaan lingkungan, tetapi lebih daripada itu komponen masyarakat juga bisa memberikan alternatif penting bagi lingkungan hidup seutuhnya.

Dalam konstitusi negara indonesia telah diatur hak setiap warga negara untuk mendapatkan hak atas lingkungan yang baik dan sehat. Hal ini termuat dalam pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, yang menyatakan bahwa "setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

Mengacu pada isi pasal tersebut bahwa setiap warga negara tanpa terkecuali bahwa setiap warga negara berhak mendapat haknya sebagaimana termuat dalam konstitusi negara indonesia. Kewajiban negara melindungi hak setiap warga negara salah satunya adalah dengan sistem perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.


(11)

Berbagai pengaturan mengenai HAM tidak ada yang secara eksplisit membahas masalah perlindungan lingkungan hidup. Akan tetapi apabila diperhatikan ada beberapa hak asasi yang berkaitan erat dengan masalah lingkungan hidup terutama hak yang terkait dengan generasi ketiga HAM yaitu

solidarity rights. Hak ini termasuk mendapatkan lingkungan hidup yang bersih

right to a clean environment. Hak ini dapat dibagi lagi menjadi hak untuk hidup, hak mendapat kehidupan yang baik dan sehat, hak untuk mendapatkan kesehatan serta hak untuk mendapatkan kebebasan atas harta benda, dan juga perlindungan.

1. Hak untuk Hidup (The Right to Life)

Hak untuk hidup adalah hak yang paling dasar, karena itu tidak dapat diganggu akibat kerusakan atau tercemarnya lingkungan hidup yang berakibat matinya manusia. Setiap orang berhak untuk hidup dan tidak ada seorang pun dan juga negara dapat sewenang-wenang menghentikan kehidupan seseorang. Negara harus melakukan berbagai tindakan atau paling tidak, tidak boleh lalai untuk melindungi kehidupan manusia. Jadi, kerusakan atau tercemaranya lingkungan hidup dapat berakibat matinya orang, sehingga di sini negara tidak boleh lalai untuk melindungi kehidupan manusia dari kerusakan dan pencemaran lingkungan seperti yang telah terjadi di berbagai belahan bumi akibat industri atau polusi dari berbagai sumber maupun radiasi raktor nuklir.

2. Hak atas Lingkungan yang Sehat

Sebenarnya tidak ada dokumen HAM maupun Konstitusi Negara-negara yang menentukan dengan tegas mengenai hak atas lingkungan yang sehat. Hal ini,


(12)

meskipun tidak ada yang secara tegas mengatakan lingkungan sehat, tetapi setidaknya terdapat hak untuk mendapat kondisi kerja yang sehat atau untuk mendapatkan kehidupan yang baik dan sehat pada lingkungan kerja. Jadi, hal ini menunjukkan bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan kehidupan yang sehat. Dengan perlindungan terhadap lingkungan hidup, pada akhirnya manusia juga akan menikmati lingkungan yang bersih, bebas dari polusi, baik pada lingkungan kerja maupun lingkungan rumah.

3. Hak atas Kesehatan

Hak atas kesehatan berarti setiap orang berhak atas kesehatan baik fisik maun mental. Hak atas kesehatan tidak lepas dari lingkungan yang sehat, sebab tanpa lingkungan yang sehat tidak mungkin kesehatan terjamin. Hal ini berarti negara harus menjamin perlindungan kesehatan setiap warganya. Seperti yang tertera dalam Pasal 28 H Ayat 1 UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan, “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”.

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa setiap orang berhak atas kesehatan baik fisik maun mental, dan negara menjamin kehidupan lingkungan yang baik dan sehat. Lingkungan hidup harus terhindar dari polusi dan pencemaran. Hal ini dimaksudkan agar kesehatan manusia tetap terjaga karena polusi mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan manusia. Sebagai contoh penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) yang banyak terjadi di daerah yang polusi


(13)

udaranya sangat tinggi, seperti wilayah yang diselimuti asap karena kebakaran hutan, pencemaran udara akibat asap pabrik atau kendaraan bermotor atau juga pada masyarakat yang menggunakan air sungai yang sudah tercemar mengakibatkan gatal-gatal kulit. Di sinilah peran negara untuk melindungi lingkungan dari bahaya pencemaran dan polusi udara yang membahayakan kesehatan masyarakat.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, deklarasi hak asasi manusia internasional serta undang-undang lingkungan hidup republik indonesia telah mengamanahkan hak setiap warga negara salah satunya adalah hak atas lingkungan yang baik dan sehat. oleh karena itu perlu adanya sinergitas dan kerjasama antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam mengelola dan melindungi kualitas lingkungan hidup agar hak atas lingkungan hiduo yang baik dan sehat dapat terwujud demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Selain mempunyai hak atas lingkungan yang baik dan sehat manusia juga mempunyai kewajiban untuk menjaga lingkungan untuk tetap menjadi lingkungan hidup yang baik dan sehat.

C. Hubungan Hak dengan Lingkungan Hidup yang Baik dan Sehat

Hak asasi manusia dan lingkungan hidup memiliki ketergantungan satu sama lain. Negara dapat memberikan pengaturan perlindungan terhadap lingkungan hidup yang juga sekaligus melindungi hak asasi manusia, terutama yang berkaitan dengan masalah hak untuk hidup, hak atas kesehatan, gangguan atas hak milik sampai dengan pemberian perlindungan bagi masyarakat pedalaman. Dengan


(14)

demikian, lingkungan hidup dan hak asasi manusia adalah dua hal yang saling berhubungan dan dapat saling memperkuat di antara keduanya. Mengakui hak asasi manusia berarti juga melindungi lingkungan hidup dan sekaligus dapat digunakan untuk mencapai pembangunan yang berkesinambungan (sustainable development) sebagai salah satu tujuan pembangunan Indonesia. Hal ini, karena dengan mengakui dan melindungi hak asasi manusia adalah cara yang potensial untuk melindungi lingkungan hidup.

Dalam Konstitusi Negara Kita, pada Amandemen ke-2 UUD 1945, pasal 28H ayat (1) menyatakan: “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatam”. Secara tegas juga tercantum dalam Pasal 5 dan 8 UU No.23/1997, tentang pengelolaan lingkungan hidup, bahwa: “Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat”, demikian juga dalam UU No.39/1999 tentang HAM, pasal 3 menyebutkan “Masyarakart berhak atas lingkungan hidup yang lebih baik dan sehat”.

Secara umum uraian tersebut memperlihatkan betapa penting komponen lingkungan hidup dalam menunjang dan memenuhi hak hidup manusia sebagaimana hak atas lingkungan berkaitan dengan pencapaian kualitas hidup manusia. Masih ada begitu banyak kebijakan yang juga secara langsung berhubungan dengan lingkungan seperti UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, UU No.27 Tahun 2007 tentang pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil, UU No.10 Tahun 2009 tentang Pariwisata. Tapi ternyata, kebijakan tersebut tidak mampu mengendalikan pengrusakan lingkungan. Salah satu sebabnya adalah


(15)

pelaksana dari kebijakan tersebut justru tidak menjadikannya sebagai landasan dalam pelaksanaan pembangunan.

Oleh karena itu, ada keterkaitan langsung antara perlindungan hak asasi manusia terhadap lingkungan hidup. Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Manusia mencari makan dan minum serta memenuhi kebutuhan lainnya dari ketersediaan atau sumber-sumber yang diberikan oleh lingkungan hidup dan kekayaan alam sebagai sumber pertama dan terpenting bagi pemenuan berbagai kebutuhnnya.14 Dengan ini perlu adanya kesadaran yang

tinggi bagi masyarakat ataupun pemerintah yang berwenang untuk tetap menjaga lingkungan hidup yang baik dan sehat.

14 N. H. T. Siahaan. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta: Erlangga,2004. Hlm.2-3


(16)

BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan

1. Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia

2. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakuannya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya

3. Lingkungan Hidup yang Baik dan Sehat, mengandung makna lingkungan yang dapat memungkinkan manusia berkembang secara optimal, secara selaras, serasi, dan seimbang. Adanya jaminan semacam ini memberi kemungkinan bagi setiap orang untuk menuntut kepada pemerintah agar kebaikan dan kesehatan lingkungannya perlu diperhatikan dan ditingkatkan terus dan oleh karenanya pula adalah merupakan kewajiban bagi negara untuk selalu menciptakan lingkungan hidup yang baik dan sehat bagi warganya dan secara terus menerus melakukan usaha-usaha perbaikan dan penyehatan lingkungan hidup.

4. Hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat dibagi menjadi 3, yaitu: a. Hak untuk Hidup (The Right to Life)

b. Hak atas Lingkungan yang Sehat c. Hak atas Kesehatan

d. Hak untuk mengambil atau menggunakan lingkungan yang ada di dalam dan diluar, seperti air, udara, tanah.


(17)

5. Hubungan hak dan lingkungan hidup yang baik dan sehat sudah sangat jelas, juga di ataur dalam Dalam Konstitusi Negara Kita, pada Amandemen ke-2 UUD 1945, pasal 28H ayat (1) menyatakan: “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatam”. Secara tegas juga tercantum dalam Pasal 5 dan 8 UU No.23/1997, tentang pengelolaan lingkungan hidup, bahwa: “Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat”, demikian juga dalam UU No.39/1999 tentang HAM, pasal 3 menyebutkan “Masyarakart berhak atas lingkungan hidup yang lebih baik dan sehat”.


(18)

Siahaan, N. H. T. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta: Erlangga.

Hardjasoemantri, Koesnadi. 2013. Hukum Tata Lingkungan Edisi 8. Yogyakarta: UGM Press

Hamzah, Andi. 2008. Penegakan Hukum Lingkungan. Jakarta: SinarGrafika Setijo, Pandji. Pendidikan Pancasila Prespektif Sejarah Perjuangan Bangsa.

Jakarta: Cikal Sakti

Listyarti, Retno dan Setiadi. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Surabaya: Erlangga


(1)

udaranya sangat tinggi, seperti wilayah yang diselimuti asap karena kebakaran hutan, pencemaran udara akibat asap pabrik atau kendaraan bermotor atau juga pada masyarakat yang menggunakan air sungai yang sudah tercemar mengakibatkan gatal-gatal kulit. Di sinilah peran negara untuk melindungi lingkungan dari bahaya pencemaran dan polusi udara yang membahayakan kesehatan masyarakat.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, deklarasi hak asasi manusia internasional serta undang-undang lingkungan hidup republik indonesia telah mengamanahkan hak setiap warga negara salah satunya adalah hak atas lingkungan yang baik dan sehat. oleh karena itu perlu adanya sinergitas dan kerjasama antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam mengelola dan melindungi kualitas lingkungan hidup agar hak atas lingkungan hiduo yang baik dan sehat dapat terwujud demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Selain mempunyai hak atas lingkungan yang baik dan sehat manusia juga mempunyai kewajiban untuk menjaga lingkungan untuk tetap menjadi lingkungan hidup yang baik dan sehat.

C. Hubungan Hak dengan Lingkungan Hidup yang Baik dan Sehat Hak asasi manusia dan lingkungan hidup memiliki ketergantungan satu sama lain. Negara dapat memberikan pengaturan perlindungan terhadap lingkungan hidup yang juga sekaligus melindungi hak asasi manusia, terutama yang berkaitan dengan masalah hak untuk hidup, hak atas kesehatan, gangguan atas hak milik sampai dengan pemberian perlindungan bagi masyarakat pedalaman. Dengan


(2)

demikian, lingkungan hidup dan hak asasi manusia adalah dua hal yang saling berhubungan dan dapat saling memperkuat di antara keduanya. Mengakui hak asasi manusia berarti juga melindungi lingkungan hidup dan sekaligus dapat digunakan untuk mencapai pembangunan yang berkesinambungan (sustainable development) sebagai salah satu tujuan pembangunan Indonesia. Hal ini, karena dengan mengakui dan melindungi hak asasi manusia adalah cara yang potensial untuk melindungi lingkungan hidup.

Dalam Konstitusi Negara Kita, pada Amandemen ke-2 UUD 1945, pasal 28H ayat (1) menyatakan: “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatam”. Secara tegas juga tercantum dalam Pasal 5 dan 8 UU No.23/1997, tentang pengelolaan lingkungan hidup, bahwa: “Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat”, demikian juga dalam UU No.39/1999 tentang HAM, pasal 3 menyebutkan “Masyarakart berhak atas lingkungan hidup yang lebih baik dan sehat”.

Secara umum uraian tersebut memperlihatkan betapa penting komponen lingkungan hidup dalam menunjang dan memenuhi hak hidup manusia sebagaimana hak atas lingkungan berkaitan dengan pencapaian kualitas hidup manusia. Masih ada begitu banyak kebijakan yang juga secara langsung berhubungan dengan lingkungan seperti UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, UU No.27 Tahun 2007 tentang pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil, UU No.10 Tahun 2009 tentang Pariwisata. Tapi ternyata, kebijakan tersebut tidak mampu mengendalikan pengrusakan lingkungan. Salah satu sebabnya adalah


(3)

pelaksana dari kebijakan tersebut justru tidak menjadikannya sebagai landasan dalam pelaksanaan pembangunan.

Oleh karena itu, ada keterkaitan langsung antara perlindungan hak asasi manusia terhadap lingkungan hidup. Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Manusia mencari makan dan minum serta memenuhi kebutuhan lainnya dari ketersediaan atau sumber-sumber yang diberikan oleh lingkungan hidup dan kekayaan alam sebagai sumber pertama dan terpenting bagi pemenuan berbagai kebutuhnnya.14 Dengan ini perlu adanya kesadaran yang

tinggi bagi masyarakat ataupun pemerintah yang berwenang untuk tetap menjaga lingkungan hidup yang baik dan sehat.

14 N. H. T. Siahaan. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta: Erlangga,2004. Hlm.2-3


(4)

BAB III PENUTUPAN A. Kesimpulan

1. Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia

2. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakuannya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya

3. Lingkungan Hidup yang Baik dan Sehat, mengandung makna lingkungan yang dapat memungkinkan manusia berkembang secara optimal, secara selaras, serasi, dan seimbang. Adanya jaminan semacam ini memberi kemungkinan bagi setiap orang untuk menuntut kepada pemerintah agar kebaikan dan kesehatan lingkungannya perlu diperhatikan dan ditingkatkan terus dan oleh karenanya pula adalah merupakan kewajiban bagi negara untuk selalu menciptakan lingkungan hidup yang baik dan sehat bagi warganya dan secara terus menerus melakukan usaha-usaha perbaikan dan penyehatan lingkungan hidup.

4. Hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat dibagi menjadi 3, yaitu: a. Hak untuk Hidup (The Right to Life)

b. Hak atas Lingkungan yang Sehat c. Hak atas Kesehatan

d. Hak untuk mengambil atau menggunakan lingkungan yang ada di dalam dan diluar, seperti air, udara, tanah.


(5)

5. Hubungan hak dan lingkungan hidup yang baik dan sehat sudah sangat jelas, juga di ataur dalam Dalam Konstitusi Negara Kita, pada Amandemen ke-2 UUD 1945, pasal 28H ayat (1) menyatakan: “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatam”. Secara tegas juga tercantum dalam Pasal 5 dan 8 UU No.23/1997, tentang pengelolaan lingkungan hidup, bahwa: “Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat”, demikian juga dalam UU No.39/1999 tentang HAM, pasal 3 menyebutkan “Masyarakart berhak atas lingkungan hidup yang lebih baik dan sehat”.


(6)

Siahaan, N. H. T. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta: Erlangga.

Hardjasoemantri, Koesnadi. 2013. Hukum Tata Lingkungan Edisi 8. Yogyakarta: UGM Press

Hamzah, Andi. 2008. Penegakan Hukum Lingkungan. Jakarta: SinarGrafika

Setijo, Pandji. Pendidikan Pancasila Prespektif Sejarah Perjuangan Bangsa.

Jakarta: Cikal Sakti

Listyarti, Retno dan Setiadi. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Surabaya: Erlangga