15
secara khusus menjadi ciri ranah hiburan remaja sampai pada tingkat tertentu, konflik ini juga jamak bagi keseluruhan wilayah hiburan massa dengan sebuah
setting komersial. Budaya musik pop lagu, majalah, konser, festival, komik, wawancara dengan bintang pop, film, dan sebagainya membantu memperlihatkan
pemahaman akan identitas dikalangan kaum muda. Budaya yang disediakan oleh pasar komersial memainkan peran penting. Ia
mencerminkan sikap dan sentimen yang telah ada disana, dan pada saat bersamaan menyediakan wilayah yang penuh ekspresi serta sederet simbol yang
melalui simbol itu sikap tersebut dapat di proyeksikan. Ia adalah area ekspresi diri bagi kaum muda dan padang rumput yang subur bagi provider komersial. Selain
itu, lagu-lagu pop merefleksikan kesulitan remaja dalam menghadapi kekusutan persoalan emosional. Lagu-lagu pop menyerukan kebutuhan untuk menjalani
kebutuhan untuk menjalani kehidupan secara langsung dan intens. Lagu-lagu itu mengekspresikan dorongan akan keamanan didunia emosional yang tidak pasti
dan berubah-ubah. Fakta bahwa lagu-lagu itu diproduksi bagi pasar komersial berarti bahawa lagu dan setting itu kekurangan autensitas. Kendati demikian,
lagu-lagu itu mendramatisasi perasaan-perasaan autentik John Storey, 1996 :126.
2.4 Media Sosialisasi
Media sosialisasi merupakan tempat di mana sosialisasi itu terjadi atau disebut juga sebagai agen sosialisasi atau sarana sosialisasi. Yang dimaksud
dengan agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang membantu seorang individu menerima nilai-nilai dari agen sosialisasi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
16
2.4.1 Kelompok Bermain
Kelompok bermain baik berasal dari kerabat, tetangga, maupun teman sekolah merupakan agen sosialisasi yang pengaruhnya besar dalam membentuk pola-pola
perilaku seseorang. Di dalam kelompok bermain individu mempelajari norma nilai, kultural, peran, dan semua persyaratan lainnya yang dibutuhkan individu
untuk memungkinkan partisipasinya yang efektif di dalam kelompok permainannya. Singkatnya, kelompok bermain ikut menentukan dalam
pembentukan sikap untuk berprilaku yang sesuai dengan kelompoknya.
2.4.2 Media Massa
Dalam kehidupan masyarakat modern, komunikasi merupakan sesuatu kebutuhan yang sangat penting terutama untuk menerima dan menyampaikan informasi dari
satu pihak ke pihak lain. Akibat pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam waktu yang sangat singkat, informasi-informasi tentang
peristiwa-peristiwa, pesan, berita, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya dengan mudah diterima masyarakat.
2.5 Adaptasi Gaya Hidup
Mengutip dalam Ritzer 2007: 121 menjelaskan bahwa adaptasi adaptation merupakan sebuah sistem harus menanggulangi situasi eksternal
yang gawat. Sistem harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan menyesuaikan lingkungan dengan kebutuhannya.
Menurut Soerjono Soekanto Soekanto, 2000: 10-11 memberikan beberapa batasan pengertian dari adaptasi sosial, yakni:
2 Penyesuaian terhadap norma-norma untuk menyalurkan ketegangan.
Universitas Sumatera Utara
17
3 Proses perubahan untuk menyesuaikan dengan situasi yang berubah. 4 Mengubah agar sesuai dengan kondisi yang diciptakan.
5 Memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk kepentingan lingkungan dan sistem.
6 Penyesuaian budaya dan aspek lainnya sebagai hasil seleksi alamiah. Dari batasan-batasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa adaptasi merupakan
proses penyesuaian. Penyesuaian dari individu, kelompok, maupun unit sosial terhadap norma-norma, proses perubahan, ataupun suatu kondisi yang diciptakan.
Dalam Narwoko 2004: 163 menjelaskan gaya hidup sebagai berikut: Gaya hidup life style yang ditampilkan antara kelas sosial satu dengan
kelas sosial yang lain dalam banyak hal tidak sama, bahkan ada kecenderungan masing-masing kelas mencoba mengembangkan gaya
hidup yang eksklusif untuk membedakan dirinya dengan kelas yang lain. Berbeda dengan kelas sosial rendah yang umumnya bersikap konservatif
di bidang agama, moralitas, selera pakaian, selera makanan, cara baru perawatan kesehatan, cara mendidik anak dan hal-hal lainnya, gaya hidup
dan penampilan sosial menengah dan atas umumnya lebih atraktif dan eksklusif Dickson, 1968.
Gaya hidup sebagai pembeda kelompok akan muncul dalam masyarakat yang terbentuk atas dasar stratifikasi sosial. Setiap kelompok dalam stratum sosial
tertentu akan memiliki gaya hidup yang khas. Dapat dikatakan bahwa gaya hidup inilah yang menjadi simbol prestise dalam sistem stratifikasi sosial Ibrahim,
1997: 228. Masuk pada level konsumsi, yang dikonsumsi masyarakat pada level ini
bukan lagi sesuatu berdasar nilai guna, nilai pakai, tetapi sesuatu yang kalau disebut dalam iatilah teoritis adalah simbol. Di sini kemudian citra atau image
menjadi sangat penting, ia berjalan seiring melesatnya kemajuan dunia informasi
Universitas Sumatera Utara
18
di mana informasi bukan lagi sekedar sebagai alat atau modal untuk berdagang, melainkanmenjadi produk sendiri Ibrahim, 1997: 181\
2.6 Interaksionisme Simbolik