25
a. Pengembangan obat bahan alam menjadi fitofarmaka dan sediaan obat modern;
b. Pengembangan obat-obat preventif. Pengembangan vaksin dan sedian biofarmasetik
berbasis bioteknologi kultur in vitro; c.
Pengendalian penyakit melalui deteksi dini dan diagnosis; d.
Pengembangan alat-alat kesehatankedokteranolahraga, dengan meningkat-kan
kemampuan produksi dan mutu alat kesehatan;
e. Sintesis dan produksi bahan baku obat yang tercantum dalam daftar obat yang
paling dibutuhkan masyarakat Indonesia, supaya mampu memulai kemandirian penyediaan bahan obat di dalam negeri.
2.4.3 Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasi memegang peranan penting dalam lingkungan geografis dan sosial-ekonomi Indonesia yang beragam. Keberhasilan dalam informasi dan
komunikasi dapat memberi dua dampak, yaitu kemajuan di dalam negeri yang dapat memicu akselerasi ekonomi dan teknologi, dan ekspor teknologi ke negeri
berkembang
rural area
untuk menaikkan pendapatan. Teknologi informasi dan komunikasi yang “berimbang” ke seluruh pelosok untuk kelas ekonomi menengah dan bawah dapat
memberikan: 1.
Keadilan dalam mendapatkan harga tawar produk ekonomi, dan memenuhi bahan baku industriperekonomian;
2. Mendapatkan informasi yang meminimalisir bias;
3. Mendorong kegiatan industri dan keterampilan pendukung ;
4. Mendorong akselerasi kemajuan di berbagai bidang pendidikan, sosial, ekonomi.
Topik Riset yang perlu dikembangkan: 1.
Testbed
untuk penyebaran masal produk. 2.
Studi ekosistem dan penerapan
ICT
untuk pembangunan komunitas
IT
. 3.
Pengoperasian aplikasi
ICT
dan model bisnisnya. 4.
Pengembangan teknologi dan produk.
2.4.4 Wilayah, Infrastruktur, dan Lingkungan
2.4.4.1 Wilayah Tertinggal
1. Riset yang berkaitan dengan wilayah tertinggal lebih diarahkan pada kajian terhadap
kemampuan sumberdaya lokal, baik manusia maupun alam sebagai basis pengembangan wilayah.
2. Topik riset yang perlu dikembangkan:
a. Potensi manusia sebagai modal dasar pengembangan wilayah tertinggal.
b. Keterampilan masyarakat sebagai basis pengembangan perekenomian wilayah
tertinggal. c.
Kapasitas pelaku dan lembaga lokal dalam pengembangan kawasan tertinggal. d.
Kemampuan sumber daya alam, industri kecil, dan pariwisata sebagai basis
pengembangan wilayah tertinggal. 2.4.4.2
Lingkungan
1. Riset bidang lingkungan yang perlu mendapat prioritas berkaitan dengan berbagai
dampak kegiatan pembangunan dan ekonomi terhadap kondisi lingkungan, misalnya terhadap udara, sumber air, lahan, pemukiman, ekosistem, dan sebagainya. Perlu
diperhatikan bahwa kemampuan pengendalian terhadap berbagai dampak lingkungan tersebut akan menentukan keberlanjutan
sustainability
pembangunan itu sendiri.
26
Secara global hal-hal ini telah menjadi perhatian, sedangkan kebijakan yang perlu diambil serta implementasinya perlu memperhatikan kondisi dan kerakteristik setempat.
2. Topik riset yang perlu dikembangkan:
a. Dampak industri dan infrastruktur terhadap kondisi lingkungan.
b. Upaya pengendalian pencemaran terhadap lingkungan.
c. Kebijakan dan implemetasi baku mutu lingkungan.
2.4.4.3 Transportasi
1. Riset bidang transportasi yang perlu mendapat prioritas berkaitan dengan aspek
kebijakan dan perencanaan, aspek keselamatan, dan aspek rekayasa. Aspek-aspek ini sangat erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas sistem transportasi dalam rangka
mendukung pengembangan ekonomi dan wilayah. Sistem transportasi yang efektif, efisien, dan selamat akan menjadikan biaya transportasi optimum yang mendukung
daya saing ekonomi nasional secara berkelanjutan. Di samping itu, dari sisi rekayasa, pembangunan infrastruktur transportasi dituntut untuk semaksimum mungkin
memanfaatkan sumber daya lokal dengan memperhatikan kondisi alam wilayah tropis;
2. Topik riset yang perlu dikembangkan:
a. Perencanaan transportasi penumpang danatau barang;
b. Sistem keselamatan transportasi;
c. Sistem manajemen transportasi perkotaan;
d. Penggunaan material lokal atau daur ulang dalam pembangunan infrastruktur;
e. Desain dan kontruksi infrastruktur transportasi wilayah tropis.
2.4.4.4 Sumber Daya Air