37 36 ISAK 29 Pengupasan Lapisan tanah dan PSAK 33 pajak 10112015 1

57 Pengur usan Ijin Pengur usan Ijin Eksplorasi Evaluasi Eksplorasi Evaluasi Pengemban gan Pengemban gan Produksi Pengolahan Produksi Pengolahan Lain–Lain Setelah Produksi Lain–Lain Setelah Produksi IFRS 6 IFRS 6 IAS 8, 38, 16, 37 36 IAS 8, 38,

16, 37 36

PSAK 29 PSAK 33 PSAK 29 PSAK 33  Beban diakui sebagai aset  Pengukuran awal, aset dicatat pada harga perolehan  Pengukuran selanjutnya sesuai dengan IAS 16, 38 dan 36. Dibebankan pada periode berjalan, kecuali jika:  Kegiatan eksplorasi yang signifikan masih berjalan, dan Cadangan Terbukti belum dapat ditentukan.  Sudah dapat dibuktikan bahwa terdapat Cadangan Terbukti.  Ditangguhkan diamortisasi pada saat produksi  Penurunan nilai - berlaku  Estimasi biaya restorasi - berlaku All other applicable IFRSs All other applicable IFRSs Technical feasibility commercial viability adangan Terbukti • Menetapkan pelaporan keuangan atas eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral. – pengembangan terbatas atas praktik akuntansi yang ada untuk pengeluaran eksplorasi dan evaluasi; – entitas yang mengakui aset eksplorasi dan evaluasi untuk menilai apakah aset tersebut mengalami penurunan nilai sesuai dengan Pernyataan ini dan mengukur setiap penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 ; – pengungkapan yang mengidentifikasikan dan menjelaskan atas jumlah yang timbul dari eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral dalam laporan keuangan dan membantu pengguna laporan keuangan untuk memahami jumlah, waktu, dan kepastian atas arus kas masa depan dari setiap aset eksplorasi dan evaluasi yang diakui. 58 • Pernyataan ini diterapkan untuk pengeluaran yang terjadi atas eksplorasi dan evaluasi. • Tidak mengatur aspek akuntansi lain dari entitas yang melakukan eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral.: – sebelum eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral seperti pengeluaran yang terjadi sebelum entitas memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu wilayah tertentu. – setelah kelayakan teknis dan kelayakan komersial atas penambangan sumber daya mineral dapat dibuktikan. 59  Pengakuan aset eksplorasi dan evaluasi Sesuai PSAK 25 revisi 2009 penerapan kebijakan akuntansi manajemen  Pengakuan biaya eksplorasi dan evaluasi Diakui sebagai aset EE  Pengukuran aset EE  Diukur pada biaya perolehan.  Dapat memilih model biaya atau model revaluasi sesuai PSAK 16 2011 atau PSAK 19 revisi 2010 • Klasifikasi aset EEsesuai sifat aset, yaitu: – Aset berwujud mis: sarana dan drilling rigs – Aset takberwujud mis: hak pengeboran • Reklasifikasi aset EE – Saat kelayakan teknis dan kelangsungan usaha komersial atas penambangan sumber daya mineral dapat dibuktikan; dan – Diuji penurunan nilai rugi penurunan nilai diakui sebelum direklasifikasi Evaluasi Aset eksplorasi dan evaluasi diukur pada biaya perolehan. 62 Komponen biaya perolehan: • Entitas menentukan suatu kebijakan akuntansi yang spesifik yang mana pengeluaran diakui sebagai aset eksplorasi dan evaluasi dan menerapkannya secara konsisten. • Entitas mempertimbangkan tingkat pengeluaran yang dapat dikaitkan dengan penemuan sumber daya mineral spesifik. 63 a. perolehan untuk eksplorasi; b. kajian topografi, geologi, geokimia, dan geofisika; c. pengeboran eksplorasi; d. parit; e. pengambilan contoh; dan f. aktivitas yang terkait dengan evaluasi kelayakan teknis dan kelangsungan usaha komersial atas penambangan sumber daya mineral. 64 • Pengeluaran yang terkait dengan pengembangan sumber daya mineral tidak diakui sebagai aset eksplorasi dan evaluasi. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan dan PSAK 19 revisi 2010: Aset Takberwujud memberikan panduan pengakuan aset yang timbul dari pengembangan. • Sesuai dengan PSAK 57 revisi 2009: Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi suatu entitas mengakui setiap kewajiban untuk pemindahan dan restorasi yang terjadi selama periode tertentu sebagai konsekuensi dari eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral. Perolehan • Setelah pengakuan awal, entitas menerapkan salah satu model biaya atau model revaluasi atas aset eksplorasidan evaluasi. • Jika entitas menerapkan model revaluasi model dalam PSAK 16 2007: Aset Tetap atau model dalam PSAK 19 revisi 2010: Aset takberwujud, maka diterapkan secara entitas konsisten dengan klasifikasi atas aset tersebut secara konsisten lihat paragraf 14. 65 Akuntansi • Entitas dapat mengubah kebijakan akuntansinya jika perubahan kebijakan tersebut dapat membuat laporan keuangan menjadi lebih relevan dan andal. • Entitas mempertimbangkan unsur relevan dan keandalan dengan menggunakan kriteria dalam PSAK 25 revisi 2009: 66 Evaluasi • Entitas mengklasifikasi aset eksplorasi dan evaluasi sebagai aset berwujud atau aset takberwujud sesuai dengan sifat aset yang diperoleh dan menerapkan klasifikasi tersebut secara konsisten. • Beberapa aset eksplorasi dan evaluasi diperlakukan sebagai aset takberwujud hak pengeboran, atau aset berwujud sarana dan drilling rigs. • Penggunaan aset berwujud merupakan bagian dari biaya perolehan aset takberwujud. Penggunaan aset berwujud untuk mengembangkan suatu aset takberwujud tidak mengubah aset berwujud menjadi aset takberwujud. 67 Aset Eksplorasi dan Evaluasi • Suatu aset tidak diklasifikasikan sebagai aset eksplorasi dan evaluasi ketika kelayakan teknis dan kelangsungan usaha komersial atas penambangan sumber daya mineral dapat dibuktikan. • Aset eksplorasi dan evaluasi diuji penurunan nilainya, dan setiap rugi penurunan nilai diakui, sebelum direklasifikasi. 68 • Aset eksplorasi dan evaluasi diuji penurunan nilainya ketika fakta dan kondisi menyatakan bahwa jumlah tercatat aset eksplorasi dan evaluasi melebihi jumlah terpulihkan. • Ketika fakta dan kondisi menyatakan bahwa jumlah tercatat aset eksplorasi dan evaluasi melebihi jumlah terpulihkan, entitas mengukur, menyajikan dan mengungkapkan setiap rugi penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 revisi 2009: Penurunan Nilai Aset , kecuali seperti yang disajikan dalam paragraf 20. 69 • Periode hak eksplorasikedaluarsa selama periode berjalan atau akan kedaluarsa dalam waktu dekat, dan tidak diharapkan untuk diperbarui; • pengeluaran substantif untuk kepentingan lebih lanjut tidak dianggarkan atau direncanakan; • eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral tidak menunjukan penemuan yang memenuhi skala ekonomis atas sumber daya mineral dan entitas telah memutuskan untuk menghentikan aktivitas pada wilayah tertentu tersebut; • keberadaan data yang cukup mengindikasikan bahwa, meskipun pengembangan pada suatu wilayah tertentu sedang dalam proses pengerjaan, jumlah tercatat aset eksplorasi dan evaluasi tidak dapat terpenuhi seluruhnya 70 • Entitas menentukan suatu kebijakan akuntansi untuk mengalokasikan aset eksplorasi dan evaluasi ke unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas untuk tujuan penilaian aset yang mengalami penurunan nilai. • Setiap unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas yang mana aset eksplorasi dan evaluasi telah dialokasikan tidak lebih besar dari segmen operasi yang telah ditentukan sesuai dengan PSAK 3 revisi 2009: Segmen Operasi. Par 20. 71 • Entitas mengungkapkan informasi yang mengidentifikasikan dan menjelaskan jumlah yang telah diakui dalam laporan keuangan yang timbul dari eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral. – kebijakan akuntansi atas pengeluaran eksplorasi dan evaluasi termasuk pengakuan atas aset eksplorasi dan evaluasi. – jumlah aset, liabilitas, penghasilan dan beban, dan arus kas operasi dan arus kas investasi yang timbul dari eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral. • Pengungkapan dilakukan sesuai dengan klasifikasinya PSAK 16 revisi 2007: Aset Tetap atau PSAK 19 revisi 2010: Aset Takberwujud secara konsisten 72 • Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012. 73 • Jika persyaratan tertentu di paragraf 17 tidak praktis definisi sesuai PSAK 25 diterapkan untuk memberikan informasi komparatif yang dapat dikaitkan dengan laporan keuangan tahunan yang dimulai sebnelum 1 Januari 2012, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut. 74 ILUSTRASI LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN BATU BARA Ilustrasi - ITM • Penyajian dalam laporan keuangan – biaya pengupasan tanah ditangguhkan 76 Ilustrasi - ITM Biaya pengupasan lapisan tanah • Proses penambangan termasuk pemindahan overburden dan material lain dan pengambilan batubara. Dalam keadaan tertentu, Grup menangguhkan biaya pengupasan tanah yang terjadi selama tahap produksi tambang pit atau sub-pit. • Biaya pengupasan tanah pada tahap produksi dapat dikapitalisasi dalam biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan apabila memenuhi semua kriteria berikut: – besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan peningkatan akses menuju lapisan batubara yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah akan mengalir ke entitas; – entitas dapat mengidentifikasi komponen lapisan batubara yang aksesnya telah ditingkatkan; dan – biaya-biaya terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah dengan komponen tersebut dapat diukur secara andal. • Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah pada awalnya diukur pada biaya perolehan, biaya ini merupakan biaya-biaya yang secara langsung terjadi untuk melakukan aktivitas pengupasan lapisan tanah yang meningkatkan akses terhadap komponen batubara yang teridentifikasi, ditambah alokasi biaya overhead yang dapat diatribusikan secara langsung. • Biaya-biaya terkait operasi insidentil tidak dapat dimasukkan sebagai biaya perolehan aset aktivitas pengupasan lapisan tanah. 77 Ilustrasi – ITM 78 Ilustrasi – ITM 79 Ilustrasi - Adaro • Penyajian dalam laporan keuangan – biaya pengupasan tanah ditangguhkan 80 • Penyajian biaya reklamasi penutupan tambang Ilustrasi - Adaro Aset eksplorasi dan evaluasi Aktivitas eksplorasi dan evaluasi meliputi pencarian sumber daya mineral setelah Grup memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu wilayah tertentu, penentuan kelayakan teknis, dan penilaian komersial atas sumber daya mineral spesifik. Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi meliputi biaya yang berhubungan langsung dengan: • perolehan hak untuk eksplorasi; • kajian topografi, geologi, geokimia, dan geofisika; • pengeboran eksplorasi; • emaritan dan pengambilan contoh; dan • aktivitas yang terkait dengan evaluasi kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya • mineral. Biaya eksplorasi dan evaluasi yang berhubungan dengan suatu area of interest dibebankan pada saat terjadinya kecuali biaya tersebut dikapitalisasi dan ditangguhkan, berdasarkan area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini: • terdapat hak untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi suatu area dan biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan ekploitasi di area of interest tersebut atau melalui penjualan atas area of interest tersebut; atau • kegiatan ekplorasi dalam area of interest tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area of interest tersebut masih berlanjut. 81 Ilustrasi - Adaro Properti pertambangan • Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh atau atas nama Grup diakumulasikan secara terpisah untuk setiap area of interest pada saat cadangan terpulihkan yang secara ekonomis dapat diidentifikasi. Biaya tersebut termasuk biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada konstruksi tambang dan infrastruktur terkait, tidak termasuk biaya aset berwujud dan hak atas tanah seperti hak guna bangunan, hak guna usaha, hak pakai yang dicatat sebagai aset tetap. • Ketika keputusan pengembangan telah diambil, jumlah tercatat aset eksplorasi dan evaluasi pada area of interest tertentu dipindahkan sebagai “tambang dalam pengembangan” pada akun properti pertambangan dan digabung dengan pengeluaran biaya pengembangan selanjutnya. • “Tambang dalam pengembangan” direklasifikasi ke “tambang yang berproduksi” pada akun properti pertambangan pada akhir tahap komisioning, ketika tambang tersebut dapat beroperasi sesuai dengan maksud manajemen. • “Tambang dalam pengembangan” tidak disusutkan sampai direklasifikasi menjadi “tambang yang berproduksi”. • Ketika timbul biaya pengembangan lebih lanjut atas properti pertambangan setelah dimulainya produksi, maka biaya tersebut akan dicatat sebagai bagian dari “tambang yang berproduksi” apabila terdapat kemungkinan besar tambahan manfaat ekonomi masa depan sehubungan dengan biaya tersebut akan mengalir ke Grup. Apabila tidak, biaya tersebut dibebankan sebagai biaya produksi. • “Tambang yang berproduksi” termasuk biaya eksplorasi, evaluasi dan pengembangan, serta pembayaran untuk memperoleh hak penambangan dan sewa diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi, dengan perhitungan terpisah yang dibuat untuk setiap area of interest. • “Tambang yang berproduksi” dideplesi mengunakan metode unit produksi berdasarkan cadangan terbukti dan cadangan terduga. Properti pertambangan yang diperoleh melalui suatu kombinasi bisnis diakui sebagai aset sebesar nilai wajarnya. Pengeluaran pengembangan yang terjadi setelah akuisisi properti pertambangan dicatat berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan di atas. 82 Ilustrasi - Adaro • Biaya pengupasan tanah penutup • Biaya pengupasan tanah penutup merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membuang tanah penutup suatu tambang. Biaya pengupasan tanah penutup yang terjadi pada tahap pengembangan tambang sebelum dimulainya produksi diakui sebagai biaya pengembangan tambang dan akan dideplesi menggunakan metode unit produksi berdasarkan cadangan terbukti dan cadangan terduga. • Biaya pengupasan tanah lanjutan pada dasarnya dibebankan sebagai biaya produksi berdasarkan nisbah kupas tahunan yang direncanakan. Nisbah kupas tahunan yang direncanakan tersebut ditentukan berdasarkan rata-rata rencana tambang lima tahunan. Dalam keadaan dimana nisbah kupas aktual tidak berbeda jauh dengan nisbah kupas yang direncanakan, biaya pengupasan tanah yang terjadi selama tahun tersebut diakui sebagai biaya produksi. Dalam hal nisbah kupas aktual jauh lebih besar dari nisbah kupas yang direncanakan, kelebihan biaya pengupasan dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan. Biaya pengupasan yang ditangguhkan akan dibebankan sebagai biaya produksi pada periode dimana nisbah kupas aktual jauh lebih kecil dari nisbah kupas rata-rata yang direncanakan. • Selain itu, saldo awal dari biaya pengupasan lapisan tanah yang ditangguhkan juga diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama sisa umur tambang atau masa PKP2B yang mana yang lebih singkat. 83 Ilustrasi – PT. Adaro • Penyajian Harga pokok 84 Ilustrasi – PT Bukit Asam • Penyajian Harga pokok 85 TERIMA KASIH Dwi Martani 081318227080 martaniui.ac.id atau dwimartaniyahoo.com http:staff.blog.ui.ac.idmartani Dwi Martani 081318227080 martaniui.ac.id atau d wimartaniyahoo.com http:staff.blog.ui.ac.idmartani ASET TETAP - MODEL REVALUASI PROPERTI INVESTASI – FAIR VALUE • Definisi  Aset tetap adalah aset berwujud yang: par 6

1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau