Maksud dan Tujuan Waktu Penyelidikan Lokasi Daerah Penyelidikan
INVENTARISASI ENDAPAN BITUMEN PADAT DENGAN OUTCROP DRILLING DI DAERAH KULISUSU DAN SEKITARNYA
KABUPATEN MUNA, PROVINSI SULAWESI TENGGARA LEMBAR PETA : 2211-34, 2211=62, 2311-13, 2311-41
O l e h : Asep Suryana
Subdit Batubara, DIM
S A R I
Penyelidikan lanjutan endapan bitumen padat di daerah Labuan Kulisusu dimaksudkan untuk mempelajari keadaan geologi, khususnya mengenai sebaran endapan bitumen padat yang terdapat pada Formasi Winto
sebagai formasi batuan pembawa endapan bitumen padat.. Secara administratif daerah penyelidikan termasuk kedalam wilayah hukum Kecamatan Wakorumba dan Kecamatan Maligano serta Kecamatan Ereke, Kabupaten
Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara., sedangkan secara geografis terletak pada koordinat 04
o
25
’
00
’’
sampai 04
o
40
’
00
’’
Lintang Selatan dan 122
o
55
’
00
’’
sampai 123
o
10
’
00
’’
Bujur Timur menempati Lembar Peta Bakosurtanal No 2211-34Maligano, 2211-62Labuan,2311-13 Waodeburi, 2311-41 Korolabu.
Daerah penyelidikan merupakan bagian dari Anjungan Tukangbesi-Buton yang sering bersentuhan dengan Mandala Sulawesi Timur. Secara stratigrafi daerah penyelidikan disusun oleh beberapa formasi batuan yaitu :
Formasi Doole, Formasi Winto, Formasi Ogena, Formasi Tobelo, FormasiTondo, Formasi Sampolakosa, Formasi Wapulaka dan Endapan Aluvium.
Evaluasi terhadap keadaan geologi daerah penyelidikan dan berdasarkan pada conto batuan yang ditemukan di lapangan penyelidikan menunjukkan bahwa endapan bitumen padat terdapat pada Formasi Winto dan
Formasi Tondo yang diperkirakan bertindak sebagai satuan batuan pembawa endapan bitumen padat. Berdasarkan hasil pemetaan geologi menunjukkan bahwa endapan bitumen padat pada Formasi Winto
ditemukan pada lapisan serpih, sedangkan pada Formasi Tondo ditemukan pada batupasir gampingan yang mempunyai kandungan aspal cukup tinggi. Penyebaran endapan bitumen padat pada Formasi Winto mempunyai
panjang sekitar 5 kilometer berarah Baratdaya – Timurlaut dengan kemiringan antara 30
o
hingga 60
o
. Sedangkan pada Formasi Tondo penyebaran nya setempat-setempat yang mincul pada jalur struktur.
Lapisan serpih yang ditemukan pada Formasi Winto berdasarkan data pemboran terdiri dari banyak lapisan dan relatif tipis, yaitu antara 5 cm hingga 120 cm yang berselingan dengan batugamping kalkarenit dan
batupasir gampingan.sedangkan lapisan batupasir gampingan Formasi Tondo mempunyai ketebalan antara 2 meter hingga 5 meter.
Sumberdaya bitumen padat yang terdapat di daerah Labuan Kulisusu dan sekitarnya adalah 11.168.915,75 ton., dimana 2.958.915,75 ton terkandung dalam Formasi Winto dengan kandungan minyak 20 literton - 130
literton, dan 8.210.000,00 ton terkandung dalam Formasi Tondo, dengan kandungan minyak 70. literton - 190. literton.
I . PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Bitumen padat merupakan salah satu sumberdaya energi alternatif yang diperkirakan banyak terdapat di
Indonesia. Endapan ini menempati lingkungan pengendapan yang relatif sama dengan lingkungan
pengendapan batubara, sehingga keberadaannya hampir selalu berasosiasi dengan endapan batubara. Oleh
karena itu, Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral, Direktorat
Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral, Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral,
kemudian mengadakan program kegiatan inventarisasi endapan bitumen padat , sebagai salah satu upaya
mengantisipasi kebutuhan energi yang semakin meningkat.
Kegiatan penyelidikan endapan bitumem padat di daerah Labuan Kulisusu yang meliputi kecamatan
Wakaromba, kecamatan Maligano dan kecamatan Ereke, Kabupaten Muna, adalah dalam rangka
pelaksanaan program kegiatan DIPA tahun anggaran 2005, yang merupakan tindak lanjut inventarisasi
bitumen padat tahun sebelumnya.
Pelaksanaan kegiatan penyelidikan dimulai sejak 23 Mei 2005 sampai dengan tanggal 21Juli 2005 dengan
anggaran biaya DIPA tahun 2005.