Permintaan Tenaga Kerja dalam Usaha Tani Padi Sawah di Kabupaten Padang Pariaman

Fk

PERMINTAAN TENAGA KERJA DALAM USAHATAEjl PAD1 SAWAH
Dl KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Oleh,

SRZ ULFA SENTOSA
Nrp. 8833402

PENDmIKAN PASCASARJANA
KPK IPB UNAND PADANG

RINGKASAN

SRI ULFA S E N T S A P . P e r m i a n
tani

Padi

Sawah.


Dengan

Tenage Kerj:

Komisi

!?:?am

L'saha

Pembimbing

DR. IR.

LUTFI IBRAHIM NASOETION Sebagai Ketua, PROF. DR.
LAINS, SE, MA

dan DR. IMRAN MANAN, MA, MA


ALFIAN

Sebagai Ang-

gota.
penelitian

Tujuan

ini

adalah

untuk

mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga
dalam usahatani padi sawah.


kerja

Penel-itian dilaksanakan

di

Kabupaten Padang Pariaman pada MH 1991/1992. Pengambilan contoh dilakukan dengan menggunakan metode Stratified
Random Samplinq (untuk penarikan dcsa contoh) dan metode
Prooortionate Random S a m ~ inq
l

runtuk . penat-ikan petani

Jumlah petani contoh adalah 125 orang.

contoh).

Penelitian ini menggunakan model penaksiran

simul-


tan antara fungsi permintaan dengan fungsi penawaran te/

naga

kerja.

-

tenaga

Koefesien regresi aari

fungsi

permintaan

kerja simultan dicari dengan menggunakan

kuadt-at tet-kecil dua tahap (Two Staae


Least, Squares).

Variabel yang diikut sertakan dalam penaksirad
adalah berupa;
usahatani

metode

tersebut

jumlah tenaga kerja yang digqnakan dalam

padi sawah dan tingkat upah sebagai

variabel

endogen, serta harga gabah, jumlah penggunaan benih, pupuk

buatan,


pestisida,

luas

lahan,

pupuk

cair/zat

perangsang tumbuh, alat pengolah

perontok

gabah, kelembagaan hubungan

beban

tanggungan


rumah tangga petani,

kerja

pelengkap

lahan,

alat

julo-j~klo,

jumlah

anggota

ii

keluarga


usia kerja dan status garapan lahan

~tsahatani

padi sawah aebayai variabel rksogen.
Hasil
naga

penelitian menunjukkan bahwa permintaan

kerja

Padang

dalam

usahatani padi 'sawah di

Pariaman dipengaruhi oleh:


penggunaan benih, pupuk
zat

Tingkat

Kabupaten
upah

buatan, luas lahan,

te-

riil,

penggunaan

perangsang tumbuh/pupuk ~ e l e n g k d pcair-, alat

peng-


olah lahan (traktot-) dan alat perontok gabah (thresher).
Seh~lbungan dengan hasil penelitian tersebut,

maka

ada bebet-apa implikasi kebijaksanaan yang disarankan yaitu:

Dalam rangka memperluas kesempatan kerja di

saan,

pede-

penggunaan teknologi pertanian kimia biologi

se-

perti benih unggul, pupuk buatan, iat perangsang tumbuh/
pupuk pelengkap cait*, perlu ter-us menerus


dikembangkan.

Untuk itu peranan KUD dan kios-kios di pedesaan
penyalur

sarana produksi pertanian perlu

sebagai

ditingkatkan.

Selain dari itu penyuluhan tentang penggunaan input
masih

perlu digalakkan, sehingga

penggunaannya

ini

sesuai

dengan yang dianjur-kan.
PelakSanaan
tanam

dan

Wilayah
terasa

program Supra

Insus menyebabkan waktu

panen dilakukan secara serempak

t