Ecological Observation of Kebar Papua Natural Grassland and Productivity Test of Banondit (Biophytum petersianum Klotzsch) with Nitrogen Fertilizer and Defoliation Intervals

PENGAMATAN EKOLOGI PADANG RUMPUT ALAM
KEBAR PAPUA DAN UJI PRODUKTIVITAS BANONDIT
(Biophytum petersianum Klotzsch) MELALUI PEMBERIAN
NITROGEN DAN INTERVAL DEFOLIASI

DIANA SAWEN

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011

ii

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Pengamatan Ekologi Padang
Rumput Alam Kebar dan Uji Produktivitas Banondit (Biophytum petersianum
Klotzsch) melalui Pemberian Nitrogen dan Interval Defoliasi adalah karya saya
dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun

kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
tesis ini.

Bogor, Juli 2011
Diana Sawen
D051060181

iii

iv

ABSTRACT
DIANA SAWEN. Ecological Observation of Kebar Papua Natural Grassland
and Productivity Test of Banondit (Biophytum petersianum Klotzsch) with
Nitrogen Fertilizer and Defoliation Intervals. Supervised by LUKI
ABDULLAH and SOEDARMADI HARDJOSOEWIGNJO.
The objectives of the study were to observe the ecological aspect of Kebar
natural grassland in terms of botanical composition, carrying capacity, association

index, species composition, species dominance and banondit productivity due to
the effect of nitrogen fertilizer and the different of defoliation interval. The
experiment was conducted by using a Factorial Completely Randomize Design
with nitrogen fertilizer as the first factor (0, 50, 100, 150 kg N/ha) and the second
was defoliation intervals (40, 60, 180 days) with 5 replications. The result of
ecological aspect showed that the botanical composition was consisted of
Imperata cylindrica (59%), weed (24%), banondit (9%) and legume (8%).
Imperata cylindrica was a dominant species in Kebar Natural pasture with high
value of important index (INP) (31.05), species diversity was less than one and
they have high related association (0.67-0.70) beside banondit and the other
species. Prediction of carrying capacity for the area of 622.2 ha was 777.75
AU/ha/year. Increasing nitrogen fertilizer up to 150 kg/ha and interval of
defoliation 180 days resulted better performance than the other treatment
combination. This treatment showed an increased in plant high, number of ligule
leaves, fresh and dry weight of crown, dry matter production and organic matter
constituent. Thus, banondit was found as a potential source for feed.
Keywords : Biophytum, fertilizer, defoliation

v


vi

RINGKASAN
DIANA SAWEN. Pengamatan Ekologi Padang Rumput Alam Kebar Papua dan
Uji Produktivitas Banondit (Biophytum petersianum Klotzsch) melalui Pemberian
Nitrogen dan Interval Defoliasi. Dibimbing oleh LUKI ABDULLAH dan
SOEDARMADI HARDJOSOEWIGNJO.
Rumput kebar dalam bahasa lokalnya disebut ”banondit” merupakan famili
Oxalidaceae (belimbing) telah dikenal sejak turun temurun oleh masyarakat Papua
terutama di daerah pegunungan Arfak khususnya Kebar sebagai obat kesuburan
bagi manusia dan juga ternak babi. Banondit (Biophytum petersianum Klotzsch),
juga berpotensi sebagai hijauan pakan karena dapat digunakan sebagai sumber
pakan ternak, mempunyai produksi cukup baik di padang rumput alam yang luas
dan disukai (palatable) oleh ternak. Penelitian ini mengkaji aspek karakteristik
ekologi padang rumput alam yang meliputi komposisi botani, indeks asosiasi,
kapasitas tampung dan komposisi spesies serta penguasaan jenisnya. Selain itu
juga untuk mengetahui efektifitas budidaya banondit (Biophytum petersianum
Klotzsch) melalui pengamatan uji produktivitas dengan perlakuan pemberian
nitrogen (N) dan pengaturan interval defoliasi.
Pengamatan ekologi padang rumput menggunakan metode ”dry weight

rank” untuk pengambilan data komposisi botani, kemudian dilanjutkan dengan
perhitungan produksi hijauan dan kapasitas tampung. Selain itu juga dilakukan
pengamatan komposisi dan penguasaan spesies vegetasi penyusunnya dengan
metode transek garis berpetak dengan pembuatan jalur-jalur dengan petak contoh
sebanyak 55 buah. Uji produktivitas menggunakan rancangan RAL 4x3 pola
faktorial dengan faktor I taraf pemupukan nitrogen (N): 0, 50, 100, 150 kg N/ha
dan faktor II interval defoliasi (P): 40, 60, 180 hari, dan 5 ulangan.
Hasil penelitian aspek ekologi menunjukkan bahwa komposisi botani areal
petak pengamatan pada padang rumput alam Kebar didominasi oleh Imperata
cylindrica (59%), gulma atau hijauan lain (24%), banondit (9%) dan sebagian
kecil leguminosa (8%). Prediksi kapasitas tampung padang rumput alam Kebar
seluas 622.2 ha adalah 777.75 UT/ha/tahun. Jumlah spesies tumbuhan yang
terdapat pada padang rumput alam Kebar adalah 35 spesies dengan total kerapatan
tumbuhan sebesar 239818.18 individu/ha. Kerapatan tiap jenis tumbuhan
bervariasi antara 363.64 individu/ha dan 41818.18 individu/ha. Frekuensi
diketemukannya tiap jenis tumbuhan juga bervariasi antara 0.02 dan 1.
Berdasarkan persentase kekayaan spesies, padang rumput Kebar digolongkan
sebagai padang rumput alami dimana secara fisik/visual memiliki jumlah spesies
yang terbanyak adalah golongan rumput (Poaceae).Padang rumput alam Kebar
masih didominasi oleh Imperata cylindrica dengan indeks nilai penting (INP)

tertinggi (31.05%), keanekaragaman spesiesnya masih tergolong rendah (