ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT BANTU DALAM PERENCANAAN LABA (STUDI KASUS PADA PRODUKSI MOM`S JELLY UMKM PADEPOKAN SUKET SEGORO SEMARANG).

ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT BANTU
PERENCANAAN LABA (STUDI KASUS PADA PRODUKSI MOM’S
JELLY UMKM PADEPOKAN SUKET SEGORO SEMARANG)
Oleh:
ANA PUJI LESTARI
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi
Universitas Dian Nuswantoro Semarang

ABSTRACT
SMEs Padepokan Suket Segoro has not applied an analysis of costing,
volume and profit. This led the company did not know the sales volume that must be
sold in order that the company be in abreak-even point and the sales volume that
must be sold in order that the company be in abreak-even point and the sales volume
to achieve a desired profit target of SMEs Padepokan Suket Segoro. By doing CVP
analysis, we can know the relationship between the change in sales volume and
number of charge.The purpose of this analysis is to analyze the profit plan
comparison between the conventional methods and CVP SMEs Padepokan Suket
Segoro method, Mom's Jelly production in 2014. To analyze the CVP, we can use the
contribution margin analysis and contribution margin ratio, break even point
analysis, analysis of the margin of safety in 2014 and plan of profit in 2015.
The results of this study indicate CVP analysis can help SMEs Padepokan

Suket Segoro to make decisions of fixed costs and variable costs. The Conventional
methods had not applied to fixed costs so that it tended more profits. While, the CVP
analysis had been classified between fixed costs and variable costs. The plan of
profit in 2015 was up 15% from the previous year to Rp34.094.855. Therefore, SMEs
Padepokan Suket Segoro should sell a minimum of 82.438 cup of jellies or it costs
Rp103.313.543.103.
Keywords : Profit , Cost, Volume

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Keadaan perekonomian yang semakin komplek dan perubahan yang demikian
cepatnya menyebabkan banyaknya perkembangan pemikiran dan peran pada segala
bidang di antaranya adalah pengendalian dalam bidang keuangan (Dirhotsaha, 2013).
Tujuan dari perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang optimal sehingga salah
satu perencanaan yang dibuat pihak manajemen adalah perencanaan laba.
Faktor utama dalam penentuan harga jual dan pendapatan adalah biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan. Besarnya biaya dalam proses produksi akan
menentukan harga jual dari produk itu sendiri, harga jual akan mempengaruhi
besarnya pendapatan, dan pada akhirnya menentukan besarnya laba. Analisis yang
tepat untuk memahami hubungan timbal balik antara biaya, volume dan laba adalah

analisis Cost-Volume-Profit (CVP). Analisis CVP mempunyai beberapa pendekatan
di antaranya adalah titk impas (break even point, BEP), nilai margin of safety
(MOS), nilai Operating Leverage, dan nilai Contribution Margin (CM) .
UMKM Padepokan Suket Segoro merupakan salah satu UMKM produksi
jelly yang bahan dasar pembuatanya dari tepung suket segoro (rumput laut) dengan
nama produk Mom’s Jelly. UMKM Padepoakan Suket Segoro selama ini belum
menentukan pada tingkat produksi atau penjualan berapa perusahaan tidak
mendapatkan laba tetapi juga tidak menderita kerugian. Di samping itu UMKM juga
belum mengaplikasikan perencanaan laba dalam usahanya, metode yang digunakan
masih bersifat konvensional atau tradisional. Akumulasi data biaya historis sistem
biaya tradisional tanpa perbandingan dengan sasaran biaya yang telah ditentukan
sebelumnya. Sehingga mendorong penulis untuk menganalisis perbandingan metode

konvensional dengan metode CVP pada UMKM untuk perencanaan laba pada
periode selanjutnya.
Penelitian ini merupakan replika penelitian terdahulu yang membahas
perencanaan laba dengan metode cost-volume-profit analysis. Penlitian ini
bermaksud untuk menguji kembali penelitian sebelumnya dengan tahun dan objek
yang berbeda. Objek penelitian ini adalah pada UMKM Padepokan Suket Segoro,
sedangkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Palawiten dan Ilat (2014) pada

UD Gladys Bakery.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pada produksi Mom’s Jelly

adalah Menganalisis

perbandingan laba tahun 2014 antara metode konvensional dengan metode CVP
UMKM Padepokan Suket Segoro produksi Mom’s Jelly untuk perencanaan laba
tahun selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Akuntansi Biaya
Carter (2009) menyatakan akuntansi biaya adalah perhitungan dengan tujuan
untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikan kualitas dan efisiensi, serta
pembuatan keputusan yang bersifat rutin strategis.
Akuntansi Manajemen
Horngren, dkk (2008) memberikan definisi akuntansi manajemen sebagai
proses identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisa dan penyiapan, penafsiran dan
komunikasi tentang informasi yang membantu masing–masing eksekutif untuk
memenuhi tujuan organisasi.


Definisi Biaya
Biaya adalah sebagai sumber daya yang dikorbankan (sacrificed) atau
dilepaskan (forgone) untuk mencapai tujuan tertentu (Horngren, dkk, 2008).
Objek Biaya
Menurut Carter (2009) Objek biaya (cost object) atau tujuan biaya (cost
objective) didefinisikan sebagai suatu item atau aktivitas yang biayanya di akumulasi
dan diukur item-item dan aktivitas-aktivitas yang dapat menjadi objek biaya
Sistem Akuntansi Biaya Konvensional (Tradisional)
Carter (2009) menjelaskan bahwa sistem perhitungan tradisional ditandai oleh
penggunaan ukuran yang berkaitan dengan volume atau ukuran tingkat unit sebagai
dasar untuk mengalokasikan overhead ke output.
Cost-Volume-Profit Analysis (CVP)
Analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit- CVP Analysis) merupakan
suatu metode untuk menganalisis bagaimana pengaruh keputusan operasi dan
pemasaran terhadap laba berdasarkan pemahaman atas hubungan antara biaya
variabel, biaya tetap, harga jual per unit, dan tingkat output (Blocher, dkk, 2011).
Contribution Margin (CM) atau Margin Kontribusi
Margin Kontribusi adalah jumlah yang tersisa dari pendapatan penjualan
dikurangi beban variabel. Jadi margin kontribusi adalah jumlah yang tersedia untuk
menutup beban tetap dan kemudian menyediakan laba pada periode tersebut

(Garrison, dkk, 2013).

Contribution Margin Ratio =

Contribution Margin
Penjualan

Break Even Point (BEP) atau Titik Impas
Titik impas Adalah titik dimana besarnya biaya dan pendapatan adalah sama.
Tidak ada laba maupun rugi pada titik impas (Carter, 2009).
Biaya Tetap
Break Even Point ( nilai uang) =
Rasio Margin Kontribusi

Pengertian Margin of Safety atau Margin Pengaman
Margin of safety menurut Horngren, dkk (2008) yaitu jumlah pendapatan
yang dianggarkan (atau aktual) yang melebihi pendapatan impas. Margin of Safety
adalah kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi apakah penjualan yang
Total penjualan aktual – penjualan BEP


direncanakan sudah memadai.
Margin of safety % =

Total penjualan aktual

Pengertian Operating Leverage atau Pengungkit Operasi
Blocher, dkk (2011) mengungkapkan Pengungkit Operasi (operating
leverage) merupakan rasio margin kontribusi terhadap laba. Operating Leverage
menggambarkan dampak perubahan biaya tetap terhadap laba operasi ketika terjadi
perubahan unit yang terjual, dan tentunya margin kontribusi (Horngren, dkk, 2008).
Tingkat Operating Laverage =

Margin Kontribusi
Laba Bersih

Perencanaan Laba
Perencanaan laba (profit planing) adalah pengambangan dari suatu rencana
operasi guna mencapai cita-cita dan tujuan perusahaan. Rencana laba atau anggaran
mencerminkan perkiraan tingkat atau target laba yang berusaha untuk dicapai oleh
manajemen (Carter, 2009).


Target Penjualan =

Biaya Tetap + Target Laba
Rasio Margin Kontribusi

Penelitian Terdahulu
Penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu mengenai penerapan metode
CVP perencanaan laba yang dilakukan oleh Pelawiten dan Ilat (2014) dengan judul
“Analisis Cost Volume Profit untuk Perencanaan Laba pada UD Gladys Bakery”,
Assa (2013) dengan judul “Analisis Cost-Volume-Profit (CVP) dalam Pengambilan
Keputusan Perencanaan Laba pada PT. Tropica Cocoprima”, Sihombing (2013)
“Analisis Biaya-Volume-Laba sebagia Alat Bantu Perencanaan Laba PT. Bangun
Wenang Beverages Company”,

Sumahati

(2013)

dengan judul


“Analisis

Biaya,Volume,Laba sebagai Alat Bantu Perencanaan Laba pada Hotel Sedona
Manado”
METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada UMKM Padepokan Suket Segoro dengan
produk jelly bernama Mom’s Jelly yang beralamat di Bumi Wana Mukti Blok 1 RT 1
RW V Kelurahan Sambiroto, Kecamatan Tembalang, Semarang.
Jenis dan Sumber Data Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa
data volume penjualan, harga jual, biaya-biaya yang terjadi dan data kualitatif yaitu
data seperti sejarah, dan kegiatan-kegiatan dalam UMKM selama tahun 2014.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu
wawancara kepada pemilik UMKM dan data sekunder yang diperoleh dalam bentuk
catatan, dokumen, artikel yang terkat dengan masalah.

Teknik Pengumpulan Data
Teknik


pengumpulan

data

adalah

penelitian

langsung

(observasi,

wawancara), dokumentasi, dan studi kepustakaan.
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, di
mana sifatnya menguraikan dan menggambarkan suatu keadaan serta melukiskan
atau menjelaskan sedemikian rupa sehingga dapat ditarik kesimpulan untuk
menjawab permasalahan yang ada.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Sejarah Perusahaan
UMKM Padepokan Suket Segoro merupakan salah satu UMKM di kota
Semarang yang bergerak dibidang manufaktur yaitu mengolah bahan makanan
menjadi minuman jelly dengan nama produk Mom’s Jelly yang beralamat di jalan
Wanamuktiblok C1, RT 1/RW 05, Semarang dan didirikan pada tahun 2011 oleh Ibu
Ferica Sulistianingrum. Padepokan Suket Segoro berasal dari istilah Jawa, di mana
pemilik merupakan orang Jawa. Kata Padepokan memiliki arti menimba ilmu, yaitu
pemilik ingin memberi kesempatan untuk ibu-ibu atau orang yang mau belajar
tentang pengolahan rumput laut. Sedangkan Suket Segoro adalah arti lain dari
rumput laut yang menjadi dasar pembuatan minuman jelly di UMKM Padepokan
Suket Segoro.
Alat – Alat Produksi
Tabel 4.1 Peralatan dan Penyusutan dalam Rupiah
No

Nama alat

Harga
perolehan


Jml
unit

Total harga
perolehan

1.

Kulkas besar

7.800.000

1

7.800.000

Umur
ekonomis
(tahun)

Penyusutan
per tahun
8

975.000

2. Kulkas kecil
3.100.000
3. Cup siller
800.000
4. Timbangan
250.000
5. Kompor
250.000
6. Panci besar
350.000
7. Panci kecil
200.000
8. Selang gas
75.000
8. Gayung
7.000
9
Gunting
5.000
10. Pengaduk
10.000
Jumlah penyusutan per tahun

1
2
1
1
1
3
1
2
2
4

3.100.000
1.600.000
250.000
250.000
350.000
600.000
75.000
14.000
10.000
40.000

8
8
4
5
10
10
3
2
2
2

387.500
200.000
62.500
50.000
35.000
60.000
25.000
7.000
5.000
20.000
1.827.000

Klasifikasi Biaya
Tabel 4.2 Klasifikasi Biaya Tahun 2014
Biaya
Biaya bahan baku
Biaya gaji karyawan
Biaya overhead
Biaya bahan baku penolong
Biaya gas
Biaya listrik
Biaya air PAM
Biaya pulsa
Biaya bonus
Biaya serbet
Biaya transport
Biaya perawatan gedung
Biaya perbaikan peralatan
Biaya penyusutan peralatan
Total biaya produksi
Biaya Non Produksi
Biaya ATK

Jumlah
19.953.300
24.000.000
16.175.000
1.290.000
999.000
303.000
359.000
400.000
10.000
230.000
120.000
50.000
1.827.000
65.716.300
36.000

Total biaya non produksi
Total biaya keseluruhan
PENJUALAN
Tabel 4.3 Penjualan dan Pendapatan
Periode
Januari
Febuari
Maret
April
Mei
Juni

Penjualan (Unit)
Pendapatan (Rp)
6.480
8.100.000
6.240
7.800.000
6.480
8.100.000
6.480
8.100.000
5.760
7.200.000
7.200
9.000.000

36.000
65.752.300

Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Total

5.760
5.280
6.720
7.200
6.000
6.720
76.320

7.200.000
6.600.000
8.400.000
9.000.000
7.500.000
8.400.000
95.400.000

Analisis Tradisional
Pendapatan
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja
Biaya gaji bulanan
Biaya Overhead
Biaya bahan baku penolong
Biaya gas
Biaya listrik
Biaya air
Biaya pulsa
Biaya bonus
Biaya serbet
Biaya transport
Biaya perawatan gedung
Biaya perawatan peralatan
Total biaya produksi
Biaya Non Produksi
Biaya ATK
Total biaya non produksi
Total biaya
Laba operasi

95.400.000
19.953.300
24.000.000
16.175.000
1.290.000
999.000
303.000
359.000
400.000
10.000
230.000
120.000
50.000
63.889.300
36.000
36.000
63.925.300
31.474.700

Untuk perencanaan laba tahun selanjutnya, UMKM Padepokan Suket Segoro
menginginkan kenaikan laba 15%.
Target laba 15% = Rp 31.474.700 + ( Rp 31. 474.700 x 15%)
= Rp 36.195.905
Pemisahan Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Analisis CVP menghendaki adanya pemisahan biaya berdasarkan perilakunya
menjadi biaya variabel dan biaya tetap.
Tabel 4.4 Pemisahan Biaya
Biaya
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja

Biaya variabel
19.953.300

Biaya tetap
24.000.000

Total

Biaya overhead
Biaya bahan baku penolong
Biaya gas
Biaya listrik
Biaya air PAM
Biaya pulsa
Biaya bonus
Biaya serbet
Biaya transport
Biaya perawatan gedung
Biaya perawatan peralatan
Biaya penyusutan peralatan
Total biaya produksi
Biaya Non Produksi
Biaya ATK
Jumlah

16.175.000
1.290.000
999.000
303.000
359.000
400.000
10.000
230.000
120.000
50.000
1.827.000
39.889.300
36.000
39.925.300

25.827.000

65.752.300

Analisis CVP (Cost-Volume-Profit)
Untuk menganalisis CVP UMKM Padepokan Suket Segoro menggunakan
Contibution Margin, Break Even Poin, Margin of Safety, Operating Leverage.
Analisis Contribution Margin (CM) atau Margin Kontribusi
Contribution Margin (CM) merupakan selisih antara pendapatan total dan
biaya variabel total.

Penjualan (Rp 1.250 x 76.320 unit)
Biaya variabel
Contribution Margin
Biaya tetap

Total
Rp 95.400.000
(Rp39.925.300)
Rp 55.474.700
(Rp 25.827.000)

Laba bersih

Rp 29.647.700

Contribution Margin Ratio =
=
=

Per unit
Rp 1.250
(Rp523.13)
Rp 726.87

Contribution Margin
Penjualan
Rp 55.474.700
Rp 95.400.000
0,58 atau 58%

Analisis Break Even Point (BEP) atau Titik Impas
Break Even Point ( nilai uang) =

Biaya Tetap
Rasio Margin Kontribusi

=

Rp 25.827.000
58%

=

Rp 44.529.310
Break Even Point (Rupiah Penjualan)
Harga Jual (per unit)

Break Even Point (unit) =
=
=

Rp 44.529.310
Rp 1.250
35.624 unit

Analisis Margin of Safety atau Margin Pengaman
Margin of safety % =

Total penjualan aktual – penjualan BEP
Total penjualan aktual
Rp 95.400.000 - Rp 44.529.310
Rp 95.400.000

=

0,53 atau 53%
Analisis Operating Leverage atau Pengungkit Operasi
=

Tingkat Operating Laverage =
=
=

Contribution Margin
Laba Bersih
Rp 55.833.700
Rp 30.006.700
1,86

Perbandingan Laba Analisis Konvensional dengan Analisis CVP
Tabel 4.5 Perbandingan Laba Konvensional dengan Analisis CVP
Keterangan
Penjualan
Biaya
Biaya variabel
Contribution Margin
Biaya tetap
Laba bersih

Konvensional
95.400.000
(63.925.300)

31.474.700

CVP
95.400.000

Selisih laba

(Rp 39.925.300)
Rp 55.474.700
(Rp 25.827.000)
Rp 29.647.700

1.827.000

Perencanaan Laba
UMKM Padepokan Suket Segoro menghendaki adanya peningkatan laba,
untuk tahun kedepan diharapkan peningkatan laba sampai akhir tahun 2015 adalah
sebesar 15% dari laba tahun 2014 yakni sebagai berikut.
Target laba 15% = Rp 29.647.700+ (Rp 29.647.700 x 15%)

Target laba 15% = Rp 34.094.855
Untuk mencapai keuntungan atau laba yang ditargetkan, maka perlu
ditentukan jumlah penjualan minimal yang harus dicapai.
Biaya Tetap + Target Laba
Target Penjualan =
Rasio Margin Kontribusi
=

Rp 25.827.000 + Rp 34.094.855
58%

=

Rp 103.313.543,103

Unit penjualan untuk mencapai target laba
=

Biaya Tetap + Target Laba
Margin Kontribusi per unit

=

Rp 25.827.000 + Rp 34.094.855
Rp 726,87

=

82.438 unit

Tabel 4.6 Contribution Margin dengan Target Laba 15%
Keterangan
Penjualan
Biaya variabel
Contribution margin
Biaya tetap
Laba operasi
Contribution margin ratio

Saat ini (2014)
Rp 95.400.000
Rp 39.925.300
Rp 55.474.700
Rp 25.827.000
Rp 29.647.700
58%

Diharapkan (2015)
Rp 103.313.543,103
Rp 43.391.688,103
Rp 59.921.855
Rp 25.827.000
Rp 34.094.855

Selisih
Rp 7.913.543,103
Rp 3.466.388,103
Rp 4.447.155

PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian iniadalah:.
1

Pada peritungan contribution margindidapatkan angka sebesar Rp Rp 55.474.700
dan memiliki contribution margin ratio sebesar 58% pada tahun 2014. Hal ini
menunjukkan bahwa UMKM Padepokan Suket Segoro memiliki kemampuan
untuk menutup biaya tetap. Break even point atau titik impas untuk tahun 2014
adalah sebesar Rp 44.529.310 dengan unit terjual 35.624 unit. Dengan kata lain

UMKM Padepokan Suket Segoro baru bisa menghasilkan laba penjualan di atas
angka Rp 44.529.310.
2

Margin of safety pada UMKM Padepokan Suket Segoro adalah sebesar 53%.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa jika UMKM mengalami penurunan
penjualan lebih dari 53% atau Rp 50.870.690 maka UMKM akan mengalami
kerugian. Selain itu, dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa
besarnya Operating Leverage adalah sebesar 1,86. Hal ini menunjukkan bahwa
setiap kenaikan 1% pendapatan penjualan akan mengakhibatkan kenaikan laba
bersih.

3

Laba bersih yang didapatkan dari metode konvensional sebesar Rp 31.474.700
dan metode CVP sebesar 29.647.700. Hal tersebut dikarenakan metode
konvensional menggunakan metode variabel costing dalam pencatatanya,
sehingga labanya lebih besar.

4

Target laba yang diharapkan UMKM untuk tahun 2015 naik 15% dari laba tahun
sebelumnya atau menjadi Rp 34.094.855. Oleh karena itu, untuk memperoleh
laba yang ditargetkan, UMKM Padepokan Suket Segoro harus menghasilkan
penjualan minimal sebesar Rp 103.313.5443,103 atau setara dengan menjual
82.438 unit.

Saran
Saran dalam penelitian ini adalah:
UMKM Padepokan Suket Segoro belum memiliki standar dalam melakukan
analisis biaya khususnya biaya produksi. Selama ini perusahaan hanya melakukan
pencatatan mengenai pengeluaran tanpa memisahkan antara biaya tetap dan biaya
variabel dan juga melakukan analisis biaya dengan cara membandingkan biaya yang

dikeluarkan pada tahun berjalan dengan biaya pada tahun sebelumnya. Untuk
merencanakan laba pada periode selanjutnya dengan analisis CVP (Cost-VolumeProfit) perusahaan sebaiknya memisahkan biaya-biaya yang terjadi menjadi biaya
tetap dan biaya variabel.
DAFTAR PUSTAKA
Assa, Rina Lidia. 2013. Analisis Cost-Volume-Profit (CVP) dalam Pengambilan
Keputusan Pe24rencanaan Laba pada PT. Tropica Cocoprima. Jurnal
EMBA, Vol. 1, No.3. Hal. 591-601.
Aufar, Arizali. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengunaan Informasi
Akuntansi pada UMKM (Usaha Mikro. Kecil dan Menengah). Skripsi.
Universitas Widyautama.
Blocher, Edward J., Davit E. Stout, Gary Cokins. 2011. Manajemen Biaya.
Penekanan Strategis terjemahaan David Wijaya. Edisi 5. Buku 1.Jakarta:
Salemba Empat.
Carter, K. Wiliam. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi 14. Buku 1. Jakarta:
Salemba Empat.
_______________2009. Akuntansi Biaya. Edisi 14. Buku 2. Jakarta:
Salemba Empat.
Daljono. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi 3. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Darsono. 2009. Manajemen Keuangan: Kajian Pengambilan Keputusan Bisnis
Berbasis Analisis Keuangan. Jakarta: Nusantara Consulting.
Dirhotsaha. 2013. Penerapan Cost, Volume, Profit Analysis Sebagai Alat Bantu
dalam Perencanaan Laba (Studi pada PT. Industri Kemasan Semen
Gresik). Vol. 6 No. 2 Desember 2013.
Garrison, R, H., Noreen, E,W dan Brewer. 2013. Managerial Accountingterjemahan
Kartika Dewi. Edisi 14. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Hansen, Don R dan Mowen, Maryanne M. 2009. Akuntansi Manajerial terjemahan
Deny Arnos Kwary. Edisi 8Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
__________________________________2013. Akuntansi Manajerial terjemahan
Deny Arnos Kwary.Edisi 8. Buku 2.Jakarta: Salemba Empat.

Horngren, Charles T., Datar Srikant M., dan George Foster. 2008. Akuntansi Biaya.
Edisi Keduabelas. Jilid 1.Jakarta: Erlangga.
Ikhsan dan Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Salemba Empat.
Indriati, Nani. 2014. Peduli Kembangkan KUMKM. Mitrana. Edisi Agustus 2014.
Kuncoro. M. 2009. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Mulyadi.2011. Akuntansi Biaya. Edisi 5.Bandung: Unit Penerbit dan Pecetakan
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Pelawiten dan Ilat. 2014. Analisis Cost Volume Profit untuk Perencanaan Laba pada
UD Gladys Bakery.Jurnal EMBA, Vol.2.Hal. 1670-1681.
Samahati, Ricky Budiman. 2013. Analisis Biaya, Volume, Laba Sebagai Alat Bantu
Perencanaan Laba pada Hotel Manado.Jurnal EMBA. Vol.1 No.3. Hal.
1009-1018.
Sihombing, Selfinta B. 2013. Analisis Biaya-Volume-Laba sebagia Alat Bantu
Perencanaan Laba PT. Bangun Wenang Beverages Company.Jurnal
EMBA Vol.1 No.3 Hal. 181-188.