Metode Tinjauan Studi Pemanfaatan Lahan Bekas Pertambangan Timah

21 b. Perlindungan dan pemulihan keanekaragaman hayati c. Penjaminan terhadap stabilitas dan keamanan timbunan batuan penutup, kolam tailing, lahan bekas tambang, dan struktur buatan lainnya d. Pemanfaatan lahan bekas tambang sesuai dengan peruntukkannya e. Memperhatikan nilai-nilai sosial dan budaya setempat, dan f. Perlindungan terhadap kuantitas air tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Rencana pascatambang memuat: a. Profil wilayah, meliputi lokasi dan aksesibilitas wilayah, kepemilikan dan peruntukan lahan, rona lingkungan awal, dan kegiatan usaha lain di sekitar tambang; b. deskripsi kegiatan pertarnbangan, meliputi keadaan cadangan awal, sistem dan metode penambangan, pengolahan dan pemurnian, serta fasilitas penunjang; c. rona lingkungan akhir lahan pascatambang, meliputi keadaan cadangan tersisa, peruntukan lahan, morfologi, air permukaan dan air tanah, serta biologi akuatik dan teresterial; 2.6.3 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang Usaha Pertambangan adalah kegiatan usaha pertambangan bahan galian. Reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan rnemperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai peruntukannya. Penutupan Tambang adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat dihentikannya kegiatan penambangan danatau pengolahan dan pemurnian untuk memenuhi kriteria sesuai dengan dokumen Rencana Penutupan Tambang. Lokasi dan luas lahan terganggu yang akan direklamasi meliputi: a. lahan bekas tambang; b. timbunan tanahbatuan penutup di luar tambang; c. jalan tambang dan non tambang yang tidak digunakann lagi d. bekas kolam sedimen kalau ada, dan 22 e. fasilitas penunjang lainnya

2.7 Tinjauan Studi Pemanfaatan Lahan Bekas Pertambangan Timah

Salah satu contoh nyata reklamasi areal bekas pertambangan timah yang berhasil dilakukan di Pangkalpinang, dengan menyulap areal bekas pertambangan timah menjadi Bangka Botanical Garden BBG yang hijau dan telah menjadi tempat ekowisata sekaligus agrowisata yang menarik dan sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat. BBG mulai dikembangkan sejak Maret 2007 oleh PT. Dona Kembara Jaya sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility CSR, dengan tujuan menciptakan BBG sebagai paru-paru kota Pangkalpinang, tempat penelitian lingkungan, sarana edukasi perbaikan lingkungan, wahana olahraga dan hobi pemancingan, jogging track, sepeda, dan fotografi, serta lahan pendapatan bagi karyawan dan masyarakat sekitar. Berbagai aktivitas pertanian, peternakan dan perikanan di kawasan ini memang telah memberikan keuntungan secara finansial. Kawasan ini telah menjadi pusat pembibitan beragam jenis tanaman, beragam jenis ikan tawar, menciptakan lahan-lahan persawahan yang telah ditanami berbagai jenis palawija, tambak budidaya ikan, maupun peternakan sapi perah dan potong. BBG telah menjadi acuan pengembangan lahan tidur dan lahan bekas penambangan timah menjadi lahan produktif, dan menjadi kawanan ekowisata modern di Indonesia yang menjadi kebanggaan warga Pangkalpinang dan Bangka pada umumnya. BBG dibagi dalam beberapa zona, ada sebagian bekas pertambangan yang dibiarkan menjadi kolam, dikelola menjadi kolam pemancingan dan tempat wisata perahu motor. Di sudut yang lain terdapat area perkebunan sayuran, bermacam buah-buahan, pohon penghijauan, peternakan sapi perah, padang rumput, dan ada sebagian lahan rawa yang dibiarkan tetap alami dengan tanaman bakaunya. Memang memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk menyulap areal bekas pertambangan seluas 300 hektar ini menjadi BBG, karena harus mengambil tanah dari lokasi lain dan memindahkannya ke lokasi ini. 23

2.8 Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel II.3 Hasil Penelitian Terdahulu No Judul artikel, Penulis, dan Judul Jurnal Permasalahan dan Tujuan Lokasi Data yang didapat Metode Analisis Variabel 1. Judul artikel : Pemanfaatan Lahan pada Lokasi Bekas Tambang Tanah Urug di Kecamatan Ngoro, Mojokerto Penulis : Linda Purba Ningrum, Ardy Maulidy Navastara Judul Jurnal : Jurnal Teknik Its Vol. 4, No. 1, 2015 ISSN: 2337-3539 2301-9271 Print Masalah: Tujuan : Untuk menganalisa jenis kegiatan pemanfaatan apa saja yang dapat digunakan pada lahan bekas tambang tanah urug di Kecamatan Ngoro, Mojokerto. Lokasi bekas tambang tanah urug di Kecamatan Ngoro yang menjadi lokasi studi secara administrasi terletak di antara dua desa, yaitu di antara Desa Kunjorowesi dan Desa Watesnegoro. -  Analisa Deskripsi data kualitatif  Analisa AHP dan Analisa Overlay  Analisa AHP dan Deskripsi 2. Judul artikel : Perencanaan Pengelolaan Sumberdaya Lahan yang Terkena Dampak Penggunaan Lahan untuk Penambangan Kapur Penulis : Oteng Haridjaja, Wiwik Dwi Haryanti, Rina Oktaviani Judul Jurnal : Jurnal llmu Pertanian Indonesia, Vol. 16 No.1, Masalah: Pengelolaan lahan untuk pertambangan tidak lepas dari berbagai permasalahan antara lain;_ dampak aktivitas penambangan berpotensi menimbulkan kerusakan lahan dan konflik dengan masyarakat Tujuan:  Menganalisis potensi sumberdaya alambiofisik Desa Lulut, Leuwikaret dan Hambalang  Survey sekunder: - Survey instansional Stasiun Geofisika Sanglah Nilai THI Kota Denpasar  Survey primer: - Observasi - kuesioner  Analisa AHP. 24 No Judul artikel, Penulis, dan Judul Jurnal Permasalahan dan Tujuan Lokasi Data yang didapat Metode Analisis Variabel April 2011, him. 35-42ISSN 0853- 4217 ekologis, ekonomi, sosial dan kelembagaan di kawasan penambangan, sebagai dasar pertimbangan dalam perencanaan pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan.  Menganalisis pilihan alternatif kegiatan pemanfaatan dan pengelolaan lahan pra tambang dan tidak ditambang serta arahan kebijakan dalam pengelolaan lahan pasca tambang yang berkelanjutan. 3. Judul artikel : Pengelolaan Lahan Tailing Timah di Pulau Bangka: Penelitian yang Telah Dilakukan dan Prospek ke Depan Penulis : Ismed Inonu Judul Jurnal : Masalah: Permasalahan pada kegiatan penambangan timah, baik tambang konvensional maupun inkonvensional terhadap lingkungan fisik berupa bertambahnya lahan kritis akibat berkurangnya hutan, rusaknya lahan pertanian dan kebun. Lokasi lahan bekas penambangan timah di selatan Gunung Mangkol Kabupaten Bangka Tengah. 25 No Judul artikel, Penulis, dan Judul Jurnal Permasalahan dan Tujuan Lokasi Data yang didapat Metode Analisis Variabel Tujuan: Untuk memanfaatkan lahan pasca tambang maka harus ada upaya untuk memulihkan kembali lahan yang telah rusak akibat dari kegiatan penambangan. Upaya perbaikan lahan bekas tambang dilakukan melalui program reklamasi dan revegetasi. 4. Judul artikel: Teknologi Pemulihan Lahan Bekas Tambang Timah untuk Pertanian di Bangka Belitung Penulis: Djadja Subardja, Antonius Kasno dan Erna Suryani Judul Jurnal: Masalah: Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari karakteristik lahan dan menetapkan teknologi pemulihan lahan bekas tambang timah menjadi lahan pertanian produktif dan berkelanjutan di Bangka Belitung. Lahan-lahan terlantar dan terdegradasi berat bekas tambang timah di Kepulauan Bangka - Data primer : observasi lapangan - Data sekunder: Bahan-bahan penelitian diperoleh dari hasil kegiatan survei identifikasi dan karakterisasi lahan pada areal- areal kuasa penambangan PT Timah dan PT 26 No Judul artikel, Penulis, dan Judul Jurnal Permasalahan dan Tujuan Lokasi Data yang didapat Metode Analisis Variabel Koba Tin di Bangka Belitung. 5 Judul artikel : Tinjauan Reklamasi Lahan Bekas Tambang dan Aspek Konservasi Bahan Galian Penulis: Sabtanto Joko Suprapto Masalah: Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki kondisi lingkungan pasca tambang, agar menghasilkan lingkungan ekosistem yang baik dan diupayakan menjadi lebih baik dibandingkan rona awalnya, dilakukan dengan mempertimbangkan potensi bahan galian yang masih terttinggal. Sumber: Analisis, 2016