B. Pengujian Sifat-sifat Fisik Tanah
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui jenis klasifikasi tanah yang sangat dominan.
1. Analisis Butiran Tanah
Analisis butiran tanah adalah penentuan variasi ukuran partikel-partikel yang ada pada tanah. Pengujiannya dilakukan dengan analisis saringan untuk
ukuran partikel berdiameter lebih besar dari 0,075 mm dan analisis hydrometer
untuk ukuran partikel berdiameter lebih kecil dari 0,075 mm.
Tabel 3. Butiran tanah
Jenis Tanah Nilai Finer analisis hydrometer
Kerikil Pasir
Lanau Lempung
2 0,250
– 2 0,050
– 0,25 0,002
– 0,05
Sumber : Dunn, 1992
2. Berat Jenis specific gravity
Berat jenis adalah perbandingan tanah di udara dari suatu unit volume terhadap berat air pada volume yang sama.
Tabel 4. Tipikal Perkiraan Nilai Berat Jenis Gs
Jenis Tanah Gs
KerikilPasir Lanau anorganik
Lempung anorganik Lempung organik
Tanah Humus Tanah Gambut
2,65 – 2,68
2,62 – 2,68
2,68 – 2,75
2,58 – 2,65
1,37 1,25
– 1,80
Sumber : Das, 1988
3. Kadar Air
Kadar air adalah besarnya perbandingan antara berat air yang dikandung tanah dalam keadaan kering, dinyatakan dalam persen.
4. Batas Atterberg Batas Konsistensi
Suatu ukuran relatif dimana tanah dapat berubah bentuk dapat diartikan dengan konsistensi, yang banyak digunakan untuk tanah berbutir halus.
Konsistensi banyak dihubungkan dengan kadar air yang menunjukkan kekentalan tanah itu.
Seorang ilmuwan dari Swedia bernama Atterberg 1911 mengembangkan
suatu metode untuk menjelaskan batas konsistensi tanah pada kadar air yang bervariasi. Apabila kadar airnya tinggi, campuran tanah dan air menjadi
sangat lembek seperti cairan.
Sumber : Wesley, L.D, 1977
Gambar 2. Batas Konsistensi Tanah
a. Batas Cair Batas cair adalah kadar air minimum dimana tanah kohesif tetap dalam
keadaan cair tetapi masih mempunyai kekuatan geser biarpun kecil yang sanggup menahan tanah untuk mengalir Braja M Das 1985. Batas cair
berada pada batas antara keadaan cair dan keadaan plastis, yaitu batas atas dari daerah plastis.
b. Batas Plastis Batas plastis adalah kadar air yang berhubungan dengan batas sembarang
antar keadaan plastis dan keadaan semi plastis. Pada umumnya didefinisikan sebagai kadar air minimum untuk massa tanah yang
digulung-gulung dan mulai retak mendekati diameter 3 mm Braja M Das 1985.
c. Indeks Plastisitas
Selisih antara batas cair dan batas plastis tanah disebut Indeks Plastisitas. Indeks plastisitas merupakan interval kadar air tanah yang masih bersifat
plastis. d. Batas Susut Shrinkage Limit
Batas susut adalah kadar air yang didefinisikan pada derajat kejenuhan 100, dimana untuk nilai-nilai dibawahnya tidak akan terdapat
perubahan volume tanah apabila dikeringkan terus. Harus diketahui bahwa batas susut makin kecil maka tanah akan lebih mudah mengalami
perubahan volume.
Batasan mengenai indeks plastis, sifat, macam tanah, dan kohesinya dapat dilihat pada Tabel 5 :
Tabel 5. Nilai Indeks Plastisitas dan Macam Tanah. PI
Sifat Macam tanah
Kohesi
Non Plastis Pasir
Non kohesi 7
Plastisitas rendah Lanau
Kohesi sebagian 7
– 17 Plastisitas sedang
Lempung berlanau Kohesi
17 Plastisitas Tinggi
Lempung Kohesi
Sumber : Hardiyatmo, H.C, 1955
5. Berat Volume