Hubungan antara jarak benda, jarak fokus dan jarak bayangan

25 2 1 12 n n n  atau 1 2 21 n n n  dengan n 12 : indeks bias relatif medium 1 terhadap medium 2 n 21 : indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1 n 1 : indeks bias mutlak medium 1 n 2 : indeks bias mutlak medium 2 Setiap medium memiliki indeks bias yang berbeda-beda, karena perbedaan indeks bias inilah maka jika ada seberkas sinar yang melalui dua medium yang berbeda kerapatannya maka berkas sinar tersebut akan dibiaskan. Hukum pembiasan Snellius berbunyi: a Sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak pada satu bidang datar. b Jika sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat maka sinar dibelokkan mendekati garis nnormal. JIka Jika sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat maka sinar dibelokkan menjauhi garis nnormal 1 2 sin sin n n r i  Pada peristiwa pembelokan cahaya dari medium 1 ke medium 2 ini besaran frekuensi cahaya tetap atau tidak mengalami perubahan. Karena v = .f maka berlaku pula, 2 1 sin sin    r i 26 Sehingga berlaku persamaan pembiasan 2 1 2 1 1 2 v v n n sin sin      r i Dengan keterangan, n 1 : indeks bias medium 1 n 2 : indeks bias medium 2 v 1 : cepat rambat cahaya di medium 1 v 2 : cepat rambat cahaya di medium 2 λ 1 : panjang gelombang cahaya di medium 1 λ 2 : panjang gelombang cahaya di medium 2

2. Pembiasan pada lensa cembung

Lensa cembung konveksconvex memiliki bagian tengah yang lebih tebal daripada bagian tepinya. Sinar-sinar bias pada lensa ini bersifat mengumpul konvergen. Oleh karena itu, lensa cembung disebut lensa konvergen. Gambar 2.5. Sinar-sinar bias lensa cembung 27 Lensa cembung dibagi lagi menjadi tiga: Gambar 2.6. Macam-macam lensa cembung Keterangan: a lensa cembung dua bikonveks b lensa cembung datar plan konveks c lensa cembung cekung konkaf konveks 3. Sinar-Sinar Istimewa Pada Lensa Cembung a Sinar datang sejajar sumbu utama lensa dibiaskan melalui titik fokus aktif F2 b Sinar datang melalui titik fokus pasif F1 dibiaskan sejajar sumbu utama. c Sinar datang melalui titik pusat optik O diteruskan tanpa membias. a b c Gambar 2.7. Sinar-sinar istimewa lensa cembung

4. Melukis pembentukan bayangan pada lensa cembung

Untuk melukis pembentukan bayangan pada lensa tipis cukup menggunakan minimal dua berkas sinar istimewa untuk mendapatkan titik bayangan.