Preferensi Masyarakat Kecamatan Reteh Dalam Menyalurkan Zakat

responden setuju, sedangkan yang tidak setuju sebanyak 5 atau bahwa lokasi tempat pembayaran zakat mudah di temui angkutan umum. Sedangkan 9 atau masih ragu-ragu Setelah itu, para responden juga ditanya mengenai lokasi strategis yang mudah di jangkau untuk membayar zakat, responden tersebut menjawab, 54 atau 84,4 responden setuju, sedangkan yang tidak setuju sebanyak 4 atau 6,2 bahwa lokasi tempat pembayaran zakat mudah di jangkau. Sedangkan 6 responden atau 9,4 masih ragu-ragu. Untuk itu bahwa aspek lokasi dapat berpengaruh terdapat pilihan masyarakat dalam menyalurkan dana zakatnya semakin dekat dengan masyarakat tentu akan semakin menjadi mudah di kenal oleh masyarakat.

2. Preferensi Masyarakat Pada Aspek Kemudahan

Aspek kemudahan dapat mempengaruhi responden dalam menentukan tempat pembayaran, berikut frekuensi responden ketika ditanya seputar aspek kemudahan untuk membayar zakat. Berikut uraian : Tabel 4.8 Preferensi Masyarakat Dalam Menyalurkan Zakat Dari Aspek Kemudahan NO PERTANYAAN FREKUENSI Jumlah Responden Tidak Setuju Ragu- Ragu Setuju 4 Mekanisme Pembayaran Zakat Tidak Sulit 6 4 54 64 5 Pembayaran Zakat bisa 23 13 28 64 melalui Transfer via Bank, ATM, dan e- Banking. 6 Tidak perlu birokrasi yang rumit dalam membayar zakat. 3 4 57 64 Melihat tabel 4.8 diatas, menjelaskan tentang frekuensi masyarakat dalam menyalurkan zakat dengan mempetimbangkan aspek kemudahan membayar zakat. Responden yang setuju mengenai mekanisme pembayaran zakat yang tidak sulit, sebanyak 54 atau 84,4 menyatakan setuju, sedangkan 6 atau 9,4 menyatakatan tidak setuju, dan 4 atau 6,2 menyatakan masih ragu-ragu Pembayaran dana zakat melalui transfer via bank, ATM, dan E- banking, responden yang memilih individual menilai tidak setuju, mungkin sebagian dari mereka menganggap kurang afdhol, apabila membayar lewat Bank, ATM, atau E- Banking. Jumlah responden yang setuju sebanyak 28 atau 43,7. Sedangkan 23 atau 35,9 menyatakan tidak setuju apabila membayar zakat melalui bank, sedangkan 13 atau 20,3 menyatakan masih ragu-ragu. Dan terakhir mengenai tidak perlu rumit dalam birokrasi nya, 57 responden atau 89,2 mengatakan setuju apabila tidak ada birokrasi rumit dalam menyalurkan dana zakat, sedangkan 3 responden atau 4,7 tidak setuju, perlu ada sedikit birokrasi agar dana zakat tepat sasaran. Sedangkan 4 atau 6,2. Memang aspek kemudahan bisa menjadi pertimbangan untuk muzakki dalam menyalurkan zakat, apabila rumit dalam menyalurkan dana zakatnya dikhawatirkan para muzakki yang memiliki kegiatan padat, lupa membayar zakatnya, karena ketidak waktunya.

3. Preferensi Masyarakat Terhadap Aspek Pelayanan

Aspek pelayanan yang prima harus menjadi prioritas untuk lembaga, atau BAZ. Berikut ini uraian terhadap pelayanan tempat pembayaran zakat: Tabel 4.9 Preferensi Masyarakat Terhadap Aspek Pelayanan Di Tempat Pembayaran Zakat NO PERTANYAAN FREKUENSI Jumlah Responden Tidak Setuju Ragu- Ragu Setuju 7 Pelayanan Di Tempat Pembayaran Zakat Sopan Dan Ramah 1 4 59 64 8 Informasi Perihal Zakat Yang Senantiasa Disampaikan Dengan Baik 10 12 32 64 9 Pelayanan Di Tempat Pembayaran Zakat Cepat 12 14 38 64 Melihat tabel 4.9 mengenai preferensi masyarakat terhadap aspek pelayanan pelayanan sopan dan ramah, memang harus ada pada setiap lembaga. Dari hasil responden 59 atau 92,2 memilih setuju apabila pelayanan di lembaga atau badan pengelola zakat harus baik , sopan dan ramah. Hanya 1 atau 1,6 responden yang tidak setuju, sedangkan 4 atau 6,4 mengenai penyampaian informasi seputar zakat. 42 atau 65,6 mengatakan setuju bila informasi seputat zakat harus jelas, sedangkan 24 atau 34,4 tidak setuju karena zakat merupakan yang familiar kita dengar, sehingga kita sudah tahu makna dan tujuan dari zakat. Terakhir mengenai pelayanan cepat dan tepat hasil dari responden yang mengatakan 38 atau 59,4 setuju, sedangkan 12 atau 18,7 tidak setuju, ini karena pelayanan cepat belum begitu dilihat oleh muzakki. Sedangkan 14 atau 21,9 menyatakan masih ragu-ragu. Aspek pelayanan, memang harus dipunyai oleh setiap lembaga atau badan untuk melayani muzakki ataupun mustahiq, karena dari aspek pelayanan lembaga atau badan akan membangun image baik untuk lembaga itu sendiri.

4. Preferensi Masyarakat Pada Aspek Kepercayaan

Aspek kepercayaan merupakan hal penting, karena percuma apabila semua aspek mendukung namun tidak percaya mengenai amanah, akuntabilitas, dan transparansi. Berikut ini uraian kepercayaan responden terhadap tempat pembayaran zakat : Tabel 4.10 Preferensi Masyarakat Terhadap Aspek Kepercayaan Terhadap Tempat Pembayaran Zakat NO PERTANYAAN FREKUENSI Jumlah Responden Tidak Setuju Ragu- Ragu Setuju 10 Pengelola Zakat Memiliki Sikap 19 14 31 64 Amanah 11 Pengelola Zakat Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat 18 15 31 64 12 Pengelola Zakat Senantiasa Menjaga kepercayaan terhadap muzakki 17 15 32 64 Melihat tabel 4.18 mengenai preferensi masyarakat terhadap aspek kepercayaan terhadap lembaga atau badan pengelola zakat yang amanah. Responden setuju sebanyak 31 responden atau 49,4. Sedangkan 19 atau 29,7 menyatakan tidak setuju sikap, dan terakhir 14 atau 21,9 responden menyatakan masih ragu-ragu. Mengenai transparansi lembaga terhadap pengelolaan zakat. Sebanyak 31 responden atau 49,4 responden percaya mengenai transparansi lembaga dalam mengelola dana zakat. Sedangkan responden 18 atau 28,1 masih tidak percaya mengenai transparansi pengelolaan dana zakat, dan sebanyak 15 atau 23,4 menyatakan masih ragu-ragu. Pertanyaan terakhir senantiasa lembaga menjaga kepercayaan muzakki, sebanyak 32 atau 50 tidak setuju mengenai lembaga yang senantiasa menjaga kepercayaan muzakki, sedangkan 17 atau 26,4 percaya bahwa lembaga senantiasa menjaga kepercayaan muzakki, yang terakhir adalah sebanyak 15 atau 24,6 menyatakan masih ragu-ragu. Aspek Kepercayaan mempunyai peran yang sangat penting, apabila masyarakat tidak lagi percaya dengan LAZ dan BAZ, maka akan menimbulkan image buruk kepada lembaga atau badan tersebut, dengan demikian masyarakat lebih memilih menyalurkan zakat secara individu.

C. Penentuan Aspek Lokasi, Kemudahan, Pelayanan dan Kepercayaan

menentukan tempat muzakki dalam menyalurkan zakat a. Aspek Lokasi Mengenai preferensi masyarakat pada aspek lokasi pembayaran zakat, responden setuju apabila lokasi tempat tinggal mereka sebanyak 48 atau 75 responden, sedangakan yang tidak setuju sebanyak 15 atau 23,4 bahwa lokasi tempat pembayaran zakat berdekatan dengan tempat tinggal. Sedangkan 1 atau 1,6 masih ragu-ragu. Kemudian ketika ditanya mengenai lokasi tempat pembayaran zakat mudah ditemui angkutan umum ketempat pembayaran zakat, sebanyak 50 atau 79.1 responden setuju, sedangkan yang tidak setuju sebanyak 5 atau bahwa lokasi tempat pembayaran zakat mudah di temui angkutan umum. Sedangkan 9 atau masih ragu-ragu Setelah itu, para responden juga ditanya mengenai lokasi strategis yang mudah di jangkau untuk membayar zakat, responden tersebut menjawab, 54 atau 84,4 responden setuju, sedangkan yang tidak setuju sebanyak 4 atau 6,2 bahwa lokasi tempat pembayaran zakat mudah di jangkau. Sedangkan 6 responden atau 9,4 masih ragu-ragu. Dari aspek lokasi, ketika responden ditanya mengenai lokasi dekat dengan tempat tinggal, lokasi mudah di jangkau oleh angkutan umum, dan lokasi yang strategis, maka responden memilih lokasi srtategis untuk lokasi tempat pembayaran zakat, responden yang setuju sebesar 84,4 . b. Aspek Kemudahan Mengenai aspek kemudahan membayar zakat. Responden yang setuju mengenai mekanisme pembayaran zakat yang tidak sulit, sebanyak 54 atau 84,4 menyatakan setuju, sedangkan 6 atau 9,4 menyatakatan tidak setuju, dan 4 atau 6,2 menyatakan masih ragu-ragu Pembayaran dana zakat melalui transfer via bank, ATM, dan E- banking, responden yang memilih individual menilai tidak setuju, mungkin sebagian dari mereka menganggap kurang afdhol, apabila membayar lewat Bank, ATM, atau E- Banking. Jumlah responden yang setuju sebanyak 28 atau 43,7. Sedangkan 23 atau 35,9 menyatakan tidak setuju apabila membayar zakat melalui bank, sedangkan 13 atau 20,3 menyatakan masih ragu-ragu. Dan terakhir mengenai tidak perlu rumit dalam birokrasi nya, 57 responden atau 89,2 mengatakan setuju apabila tidak ada birokrasi rumit dalam menyalurkan dana zakat, sedangkan 3 responden atau 4,7 tidak setuju, perlu ada sedikit birokrasi agar dana zakat tepat sasaran. Sedangkan 4 atau 6,2. Dari ketiga pertanyaan mengenai aspek kemudahan, maka responden memilih tidak sulit birokrasinya, dengan sebanyak 89,2 responden yang menyatakan setuju apabila birokrasi tidak dipersulit. c. Aspek Pelayanan Mengenai preferensi masyarakat terhadap aspek pelayanan pelayanan sopan dan ramah, memang harus ada pada setiap lembaga. Dari hasil responden 59 atau 92,2 memilih setuju apabila pelayanan di lembaga atau badan pengelola zakat harus baik , sopan dan ramah. Hanya 1 atau 1,6 responden yang tidak setuju, sedangkan 4 atau 6,4 Mengenai penyampaian informasi seputar zakat. 42 atau 65,6 mengatakan setuju bila informasi seputat zakat harus jelas, sedangkan 24 atau 34,4 tidak setuju karena zakat merupakan yang familiar kita dengar, sehingga kita sudah tahu makna dan tujuan dari zakat. Terakhir mengenai pelayanan cepat dan tepat hasil dari responden yang mengatakan 38 atau 59,4 setuju, sedangkan 12 atau 18,7 tidak setuju, ini karena pelayanan cepat belum begitu dilihat oleh muzakki. Sedangkan 14 atau 21,9 menyatakan masih ragu-ragu. Dari tiga pertanyaan tersebut mengenai aspek pelayanan, responden memilih pelayanan LAZ dan BAZ yang baik, sopan, dan ramah, sebanyak 92,2 responden menyatakan setuju pelayanan LAZ dan BAZ harus ramah dan sopan. . d. Aspek Kepercayaan Mengenai preferensi masyarakat terhadap aspek kepercayaan terhadap lembaga atau badan pengelola zakat yang amanah. Responden setuju sebanyak 31 responden atau 49,4. Sedangkan 19 atau 29,7 menyatakan tidak setuju sikap, dan terakhir 14 atau 21,9 responden menyatakan masih ragu-ragu. Mengenai transparansi lembaga terhadap pengelolaan zakat. Sebanyak 31 responden atau 49,4 responden percaya mengenai transparansi lembaga dalam mengelola dana zakat. Sedangkan responden 18 atau 28,1 masih tidak percaya mengenai transparansi pengelolaan dana zakat, dan sebanyak 15 atau 23,4 menyatakan masih ragu-ragu. Pertanyaan terakhir senantiasa lembaga menjaga kepercayaan muzakki, sebanyak 32 atau 50 tidak setuju mengenai lembaga yang senantiasa menjaga kepercayaan muzakki, sedangkan 17 atau 26,4 percaya bahwa lembaga senantiasa menjaga kepercayaan muzakki, yang terakhir adalah sebanyak 15 atau 24,6 menyatakan masih ragu-ragu. Dari ketiga pertanyaan mengenai aspek kepercayaan, responden memilih lembaga atau badan senantiasa menjaga kepercayaan masyarakat. Sebanyak 50 responden menyatakan setuju lembaga atau badan harus menjaga kepercayaan masyarakat. Demikianlah hasil pembahasan mengenai preferensi masyarakat Kecamatan Reteh dalam menyalurkan zakat, hasilnya tempat pembayaran zakat yang paling dominan yaitu secara individu, sebanyak 40 muzakki memilih menyalurkan secara individu. Namun, harapan muzakki terhadap Lembaga atau Badan pengelola Zakat tinggi, muzakki mengharapkan lokasi, kemudahan, pelayanan dan kepercayaan harus tetap ditingkatkan, sehingga kedepannya muzakki dapat berubah pikiran untuk menyalurkan dana zakat kepada Lembaga atau Badan pengelola zakat.