Peranan Beberapa Jenis Pohon Pada Hutan Kota di Kawasan Industri Medan dalam Mengurangi Hujan Asam

PERANAN BEBERAPA JENIS POHON PADA HUTAN KOTA DI
KAWASAN INDUSTRI MEDAN DALAM MENGURANGI
HUJAN ASAM

SKRIPSI

Disusun oleh :
WELLY HASIBUAN
051202015/ BUDIDAYA HUTAN

DEPARTEMEN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2010

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
WELLY HASIBUAN : Peranan Beberapa Jenis Pohon Pada Hutan Kota
di Kawasan Industri Medan dalam Mengurangi Hujan Asam. Dibimbing oleh

Bejo Slamet, S.Hut, M.Si dan Dr. Ir. Hj. Hidayati, M. Si.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2010 sebanyak 10 hari
hujan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan air hujan yang jatuh di Kawasan
Industri Medan, membuktikan pengaruh keberadaan hutan kota di Kawasan
Industri Medan dalam mengurangi hujan asam dan mengetahui jenis pohon
terbaik dari jenis pohon angsana
(Pterocarpus indica Will.), mangga (Mangifera indica), dan melinjo (Gnetum
gnemon) pada hutan kota di Kawasan Industri Medan (KIM) dalam peranannya
mengurangi hujan asam serta pengaruhnya terhadap kualitas air yang jatuh di
permukaan tanah. Air hujan yang dianalisis merupakan air hujan yang jatuh
melalui vegetasi jenis pohon anggsana, mangga, melinjo, dan daerah kontrol
(tanpa vegetasi). Alat penampung air hujan dipasang pada aliran batang dan air
lolos di tiga titik sampel untuk setiap jenis pohon (ditentukan secara purposive
sampling) dan satu titik untuk daerah kontrol. Paremeter yang di analisis dalam air
hujan adalah pH, Daya Hantar Listrik (DHL), SO42-, NO3-, NH4+, Ca2+, Mg2+,
dan Na+. Hasil analisis vegetasi cenderung bervariasi dengan air hujan di daerah
kontrol (tanpa vegetasi). Hasil analisis air hujan menunjukkan bahwa air hujan
yang melewati vegetasi cenderung membantu dalam mengurangi keasaman air
hujan.
Kata kunci : kawasan industri, hutan kota, hujan asam, air lolos, aliran batang.


Universitas Sumatera Utara

ABSTRACK
WELLY HASIBUAN : Influence of Some Kind of Tree at Urban Forest
Existences To Reducing Acid Rain in Kawasan Industri Medan (KIM). Supervised
by Bejo Slamet,S.Hut,M.Si. and Dr.Ir.Hj.Hidayati,M.Si.
This research was conducted in December 2010 as many as 10 days of
rain with the aim to know the situation of rainwater which fall in Kawasan
Industri Medan, proving the influence of the existence of the urban forest in
Kawasan Industri Medan to reducing acid rain and find the best tree species of
tree species angsana (Pterocarpus indica Will.), Mango (Mangifera indica), and
melinjo (Gnetum gnemon) at urban forest in Kawasan Industri Medan (KIM) in
the exestences to reducing acid rain and its influence to water quality which fall
on the ground surface. Rain water that was analyzed is rain falling through the
vegetation types angsana, mango, melinjo trees, and in the control (without
vegetation). Rainwater gauged put down at stemflow and throughfall with three
sample points for each tree species (determined by purposive sampling) and one
point for the control area. Rainwater be analysed with pH, conductivity, SO42-,
NO3-, NH4+, Ca2+, Mg2+, and Na+. Result of vegetation analysis tend to vary with

rain water in the area of control (without vegetation). Results of rainwater
analysis show that the rainwater passing through the vegetation tends to assist in
reducing the acidity of rainwater.
Keywords: industrial, urban forest, acid rain, throughfall, stemflow.

Universitas Sumatera Utara

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Welly Hasibuan, lahir pada tanggal 1 Juni 1987 di Desa
Pardomuan Nauli, Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun,
Sumatera Utara. Penulis merupakan putra pertama dari 3 bersaudara dari
ayahanda bernama Alm.Monang Hasibuan dan ibunda bernama Delima
br.Gultom.
Penulis mempunyai riwayat pendidikan, yaitu : lulusan SD Negeri Inpres
Kandangan 097650 di desa Kandangan Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten
Simalungun pada tahun 1999. Lulus dari SLTP Negeri 1 Pematang Bandar
Kabupaten Simalungun pada tahun 2002. Lulus SMA Swasta RK Abdi Sejati
Perdagangan Kabupaten Simalungun pada tahun 2005. Kemudian


penulis

melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi dan lulus seleksi masuk
Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur Pemanduan Minat dan Prestasi (PMP)
tahun 2005 pada Program Studi Budidaya Hutan, Fakultas Pertanian, Universitas
Sumatera Utara.
Untuk mendalami bidang keilmuannya, penulis melakukan kegiatan
Praktek Pengenalan dan Pengelolaan Hutan (P3H) di Hutan Mangrove Tanjung
Tiram Kabupaten Batu Bara dan Hutan Pegunungan Lau Kawar Kabupaten Karo
pada Juni 2007. Penulis juga melakkan Praktek Kerja Lapang (PKL) di Perum
Perhutani Unit III Jawa Barat KPH Bandung Selatan pada Juni 2009.
Selama

di

bangku

perkuliahan,

penulis


aktif

dalam

organisasi

kemahasiswaan, yaitu sebagai pengurus Himpunan Mahasiswa Sylva (HIMAS)
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, sebagai anggota Komunitas

Universitas Sumatera Utara

Pembibitan (Kombit) Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara, sebagai Ketua Kelompok Aspirasi Mahasiswa (KAM) Bersatu
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, sebagai Wakil Ketua Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Himpunan Mahasiswa Sylva (HIMAS) Departemen
Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, dan sebagai Sekretaris
Jenderal Pemerintahan Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
periode 2009-2010.


Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “ Peranan Beberapa Jenis Pohon pada Hutan Kota di Kawasan Industri
Medan Dalam Mengurangi Hujan Asam” ini dengan baik.
Penulis sangat berterima kasih atas bantuan, dukungan, dan bimbingan
yang diberikan berbagai pihak sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian
dan menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis ucapkan kepada :
1. Ibunda penulis yang tercinta Delima br. Gultom dan Oppung penulis
(Armen Gultom dan Dingse br. Sitohang) yang telah memberikan
dukungan dan bantuan baik materil maupun moril.
2. Kedua adik penulis yang tersayang Pondang Hasibuan dan Warnita
Hasibuan, senyum dan tawa mereka merupakan semangat bagi penulis.
3.

Bapak Bejo Slamet, S,Hut, M.Si dan Ibu Dr. Ir. Hj. Hidayati, M.Si selaku
komisi pembimbing.


4. Ketua, para dosen, dan pegawai Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara.
5. Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara khususnya Dhani dan
Fahmi pegawai UPT Laboratorium BLH-SU yang membantu penulis
selama penelitian.
6. Pimpinan dan Staff PT. KIM yang telah membantu penulis di lokasi
penelitian.

Universitas Sumatera Utara

7. Fenny Jefri Yanti Turnip yang telah memberikan motivasi dan membantu
penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Rekan-rekan seperjuangan dan sepenanggungan, yaitu Helova Leonard
Panjaitan, Denny Sugandy H Manik, MABES Group (Safri, Yudis, Kiajar,
Immer, Febrianti, Aditya, Sandi, Sujadi, Togar, Agustiono, Bahtera,
Ganda) dan semua Mahasiswa Kehutanan USU.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan

pembaca.

Medan, Agustus 2010

Penulis

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................
ABSTRACK ..........................................................................................
ABSTRAK .............................................................................................
RIWAYAT HIDUP ...............................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................
DAFTAR TABEL .................................................................................
DAFTAR GAMBAR .............................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................


i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
xi
xiii

PENDAHULUAN
Latar Belakang .........................................................................
Perumusan Masalah .................................................................
Tujuan Penelitian .....................................................................
Hipotesis Penelitian..................................................................
Manfaat Penelitian ...................................................................

1
5
6

6
7

TINJAUAN PUSTAKA
Defenisi Hutan Kota ................................................................
Manfaat dan Peranan Hutan Kota ............................................
Bentuk dan Struktur Hutan Kota .............................................
Tipe-Tipe Hutan Kota .............................................................
Defenisi Hujan Asam ...............................................................
Penyebab Hujan Asam ............................................................
Proses Gutasi ...........................................................................
Keasaman (pH) dan Konduktivitas .........................................
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................
Bahan dan Alat Penelitian .......................................................
Prosedur Penelitian ..................................................................

8
9
18

19
21
23
25
26
28
28
31

HASIL DAN PEMBAHASAN
Keasaman (pH).........................................................................
Daya Hantar Listrik (Conductivity) .........................................
Kandungan Anion (SO42- dan NO3- ) .......................................
Kandungan Kation (NH4+, Ca2+, Mg2+, Na+ ) ..........................

38
42
46
55

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ..............................................................................
Saran ......................................................................................

72
73

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
LAMPIRAN ...........................................................................................

74
76

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Tabel

Hal

1. Rekapitulasi Analisis Kandungan Air Hujan di KIM yang Jatuh
Melalui Vegetasi Pohon Mahoni (Swietenia mahagoni) dan
Kontrol (Tanpa Vegetasi)................................................................

4

2. Hasil Pengukuran pH Air Hujan di KIM pada Stemflow
Dan kontrol .....................................................................................

38

3. Hasil Pengukuran pH Air Hujan di KIM pada Throughfall
dan Kontrol .....................................................................................

39

4. Hasil Pengukuran DHL (μmhos/cm) Air Hujan di KIM
pada Stemflow dan Kontrol ............................................................

43

5. Hasil Pengukuran DHL (µmhos/cm) Air Hujan di KIM
pada Throughfall dan Kontrol .........................................................

44

6. Hasil Analisis Kandungan SO42- (mg/l) Air Hujan
di KIM pada Stemflow dan Kontrol ................................................

47

7. Hasil Analisis Kandungan SO42- (mg/l) Air Hujan
di KIM pada Throughfall dan Kontrol .............................................

48

8. Hasil Analisis Kandungan NO3- (mg/l) Air Hujan
di KIM pada Stemflow dan Kontrol ................................................

52

9. Hasil Analisis Kandungan NO3- (mg/l) Air Hujan
di KIM pada Throughfall dan Kontrol .............................................

53

10. Hasil Analisis Kandungan NH4+ (mg/l) Air Hujan
di KIM pada Stemflow dan Kontrol ................................................

56

11. Hasil Analisis Kandungan NH4+ (mg/l) Air Hujan
di KIM pada Throughfall dan Kontrol .............................................

57

12. Hasil Analisis Kandungan Ca2+ (mg/l) Air Hujan
di KIM pada Stemflow dan Kontrol ................................................

60

13. Hasil Analisis Kandungan Ca2+ (mg/l) Air Hujan
di KIM pada Throughfall dan Kontrol .............................................

61

14. Hasil Analisis Kandungan Mg2+ (mg/l) Air Hujan
di KIM pada Stemflow dan Kontrol ................................................

64

Universitas Sumatera Utara

15. Hasil Analisis Kandungan Mg2+ (mg/l) Air Hujan
di KIM pada Throughfall dan Kontrol .............................................

65

16. Hasil Analisis Kandungan Na+ (mg/l) Air Hujan
di KIM pada Stemflow dan Kontrol ................................................

68

17. Hasil Analisis Kandungan Na+ (mg/l) Air Hujan
di KIM pada Throughfall dan Kontrol ..............................................

69

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Hal

1. Grafik nilai pH air hujan yang tertampung dari areal kontrol
dan areal bervegetasi pada stemflow (SF) ......................................

40

2. Grafik nilai pH air hujan yang tertampung dari areal kontrol
dan areal bervegetasi pada Throughfall (TF) ................................

41

3. Grafik nilai DHL air hujan yang tertampung dari areal kontrol
dan areal bervegetasi pada stemflow (SF) .....................................

45

4. Grafik nilai DHL air hujan yang tertampung dari areal kontrol
dan areal bervegetasi pada Throughfall (TF) ................................

45

5. Grafik Kandungan SO42 air hujan yang tertampung dari areal
kontrol dan areal bervegetasi pada stemflow (SF).........................

50

6. Grafik Kandungan SO42 air hujan yang tertampung dari areal
kontrol dan areal bervegetasi pada Throughfall (TF) ...................

50

7. Grafik Kandungan NO3- air hujan yang tertampung dari areal
kontrol dan areal bervegetasi pada stemflow (SF).........................

54

8. Grafik Kandungan NO3- air hujan yang tertampung dari areal
kontrol dan areal bervegetasi pada Throughfall (TF) ...................

54

9. Grafik Kandungan NH4+ air hujan yang tertampung dari areal
kontrol dan areal bervegetasi pada stemflow (SF).........................

58

10. Grafik Kandungan NH4+ air hujan yang tertampung dari areal
kontrol dan areal bervegetasi pada Throughfall (TF) ...................

59

11. Grafik Kandungan Ca2+ air hujan yang tertampung dari areal
kontrol dan areal bervegetasi pada stemflow (SF).........................

62

12. Grafik Kandungan Ca2+ air hujan yang tertampung dari areal
kontrol dan areal bervegetasi pada Throughfall (TF) ...................

63

13. Grafik Kandungan Mg2+ air hujan yang tertampung dari areal
kontrol dan areal bervegetasi pada stemflow (SF).........................

66

14. Grafik Kandungan Mg2+ air hujan yang tertampung dari areal
kontrol dan areal bervegetasi pada Throughfall (TF) ...................

67

15. Grafik Kandungan Na+ air hujan yang tertampung dari areal
kontrol dan areal bervegetasi pada stemflow (SF).........................

70

Universitas Sumatera Utara

16. Grafik Kandungan Na+ air hujan yang tertampung dari areal
kontrol dan areal bervegetasi pada Throughfall (TF) ....................

71

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Hal

1. Hasil pengukuran air hujan di KIM pada stemflow
dan kontrol ....................................................................................

76

2. Hasil pengukuran air hujan di KIM pada throughfall
dan kontrol ....................................................................................

76

3. Foto pemasangan alat pada stemflow (a) dan throughfall (b)
di areal vegetasi angsana ...............................................................

77

4. Foto pemasangan alat pada stemflow (a) dan throughfall (b)
di areal vegetasi mangga ...............................................................

77

5. Foto pemasangan alat pada stemflow (a) dan throughfall (b)
di areal vegetasi melinjo ...............................................................

77

6. Foto pemasangan alat pada daerah kontrol (tanpa vegetasi).........

78

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
WELLY HASIBUAN : Peranan Beberapa Jenis Pohon Pada Hutan Kota
di Kawasan Industri Medan dalam Mengurangi Hujan Asam. Dibimbing oleh
Bejo Slamet, S.Hut, M.Si dan Dr. Ir. Hj. Hidayati, M. Si.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2010 sebanyak 10 hari
hujan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan air hujan yang jatuh di Kawasan
Industri Medan, membuktikan pengaruh keberadaan hutan kota di Kawasan
Industri Medan dalam mengurangi hujan asam dan mengetahui jenis pohon
terbaik dari jenis pohon angsana
(Pterocarpus indica Will.), mangga (Mangifera indica), dan melinjo (Gnetum
gnemon) pada hutan kota di Kawasan Industri Medan (KIM) dalam peranannya
mengurangi hujan asam serta pengaruhnya terhadap kualitas air yang jatuh di
permukaan tanah. Air hujan yang dianalisis merupakan air hujan yang jatuh
melalui vegetasi jenis pohon anggsana, mangga, melinjo, dan daerah kontrol
(tanpa vegetasi). Alat penampung air hujan dipasang pada aliran batang dan air
lolos di tiga titik sampel untuk setiap jenis pohon (ditentukan secara purposive
sampling) dan satu titik untuk daerah kontrol. Paremeter yang di analisis dalam air
hujan adalah pH, Daya Hantar Listrik (DHL), SO42-, NO3-, NH4+, Ca2+, Mg2+,
dan Na+. Hasil analisis vegetasi cenderung bervariasi dengan air hujan di daerah
kontrol (tanpa vegetasi). Hasil analisis air hujan menunjukkan bahwa air hujan
yang melewati vegetasi cenderung membantu dalam mengurangi keasaman air
hujan.
Kata kunci : kawasan industri, hutan kota, hujan asam, air lolos, aliran batang.

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACK
WELLY HASIBUAN : Influence of Some Kind of Tree at Urban Forest
Existences To Reducing Acid Rain in Kawasan Industri Medan (KIM). Supervised
by Bejo Slamet,S.Hut,M.Si. and Dr.Ir.Hj.Hidayati,M.Si.
This research was conducted in December 2010 as many as 10 days of
rain with the aim to know the situation of rainwater which fall in Kawasan
Industri Medan, proving the influence of the existence of the urban forest in
Kawasan Industri Medan to reducing acid rain and find the best tree species of
tree species angsana (Pterocarpus indica Will.), Mango (Mangifera indica), and
melinjo (Gnetum gnemon) at urban forest in Kawasan Industri Medan (KIM) in
the exestences to reducing acid rain and its influence to water quality which fall
on the ground surface. Rain water that was analyzed is rain falling through the
vegetation types angsana, mango, melinjo trees, and in the control (without
vegetation). Rainwater gauged put down at stemflow and throughfall with three
sample points for each tree species (determined by purposive sampling) and one
point for the control area. Rainwater be analysed with pH, conductivity, SO42-,
NO3-, NH4+, Ca2+, Mg2+, and Na+. Result of vegetation analysis tend to vary with
rain water in the area of control (without vegetation). Results of rainwater
analysis show that the rainwater passing through the vegetation tends to assist in
reducing the acidity of rainwater.
Keywords: industrial, urban forest, acid rain, throughfall, stemflow.

Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pembangunan disatu pihak menunjukkan dampak positif terhadap
lingkungan dan masyarakat, seperti tersedianya jaringan jalan, telekomunikasi,
listrik, air, kesempatan kerja serta produknya sendiri memberi manfaat bagi
masyarakat luas dan juga meningkatkan pendapatan bagi daerah yang
bersangkutan. Masyarakat sekitar pabrik langsung atau tidak langsung dapat
menikmati sebagian dari hasil pembangunannya. Dipihak lain apabila
pembangunan ini tidak diarahkan akan menimbulkan berbagai masalah seperti
konflik kepentingan, pencemaran lingkungan, kerusakan pengurusan sumberdaya
alam, masyarakat konsumtif serta dampak sosial lainnya yang pada dasarnya
merugikan masyarakat (Agusnar, 2008).
Perkembangan ilmu dan teknologi manusia telah banyak membawa
kesejahteraan hidup. Namun tampaknya kesejahteraan ini diperoleh melalui resiko
yang teramat besar, yaitu ancaman eksistensi manusia sendiri sebagai oranisme
hidup. Produk-produk industri dibarengi dengan hasil sampingan yang merusak
kualitas lingkungan hidup dan menggerogoti kehidupan manusia. Manusia dan
lingkungan saling mempengaruhi, maka kemerosotan mutu lingkungan hidup
akan mempengaruhi juga mutu kehidupan manusia (Susilo, 2003).
Kota merupakan pusat kreativitas, budaya, dan perjuangan keras manusia.
Kota, selain merefleksikan vitalitas dan berbagi peluang umat manusia, juga
melambangkan kemajuan sosial dan ekonomi. Kota identik dengan taburan
bangunan-bangunan yang dibuat manusia. Bangunan perumahan, perkantoran,

Universitas Sumatera Utara

sarana umum seperti pasar atau pusat perbelanjaan, rumah sakit, terminal, jalan
raya, tempat hiburan, dan lain-lain dibangun demi kepentingan manusia.
Bertambahnya jumlah manusia diperkotaan membuat lahan yang tersisa yang bisa
ditanam menjadi semakin sedikit. Nafsu membangun tempat-tempat yang masih
tersisa ini untuk diubah menjadi hunian manusia membuat keserasian lingkungan
sudah tidak terpikirkan lagi. Setiap jengkal tanah di kota besar lantas menjadi
buruan. Pembangunan gedung berpacu dengan waktu dan pertambahan penduduk.
Bahkan setelah lahan semakin sulit diperoleh alternatif pembangunan gedung
tetap saja tidak berhenti. Hanya orientasi pembangunannya tidak lagi horizontal
melainkan vertical (Nazaruddin, 1996).
Pertumbuhan kegiatan ekonomi dan pembangunan yang masih terpusat
pada daerah perkotaan (70 % industri diperkirakan berlokasi di kawasan
perkotaan dan sekitarnya), memacu arus urbanisasi sehingga berpengaruh
terhadap penyebaran penduduk. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan luas
lahan yang terbatas akan berakibat terhadap menurunnya kemampuan daya
dukung dan daya tampung lingkungan. Masalah lain yang timbul akibat
bertambahnya penduduk diantaranya adalah terjadinya penurunan kualitas
lingkungan yang diakibatkan oleh limbah rumah tangga, seiring dengan
meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, sektor industri
merupakan penyumbang pencemaran udara melalui penggunaan bahan bakar fosil
untuk pembangkit tenaga. Adapun salah satu penyebab meningkatnya pencemaran
udara di Indonesia adalah urbanisasi dan industrialisasi yang tumbuh dengan cepat
tetapi tidak dibarengi dengan pengendalian pencemaran yang memadai dan efisien
dalam penggunaan bahan bakar fosil (BPLH DKI, 2004).

Universitas Sumatera Utara

Dampak negatif akibat menurunnya kualitas udara cukup berat terhadap
lingkungan terutama kesehatan manusia yaitu: menurunnya fungsi paru,
peningkatan penyakit pernapasan, dampak karsinogen dan beberapa penyakit
lainnya. Selain itu pencemaran udara dapat menimbulkan bau, kerusakan materi,
gangguan penglihatan, dan dapat menimbulkan hujan asam yang merusak
lingkungan. Hujan asam merupakan salah satu indikator untuk melihat kondisi
pencemaran udara dan air. Hujan asam terjadi karena banyaknya polutan di udara
yang larut dan terbawa oleh air hujan sehingga pH air akan berada dibawah ratarata. Batas nilai rata-rata pH air hujan adalah 5.6, merupakan nilai yang dianggap
normal atau hujan alami seperti yang telah disepakati secara internasional oleh
badan dunia WHO. Apabila pH air hujan lebih rendah dan 5.6 maka hujan bersifat
asam atau sering disebut dengan hujan asam dan apabila pH air hujan lebih besar
5.6 maka hujan bersifat basa. Dampak hujan yang bersifat asam dapat mengikis
bangunan/gedung atau bersifat korosif terhadap bahan bangunan, merusak
kehidupan biota di danau-danau, dan aliran sungai (BMG, 2004).
Tanaman atau pohon mempunyai kemampuan dalam mengasorbsi
beberapa jenis polutan dengan efektif, sehingga dapat berperan dalam
membersihkan atmosfer dari polusi. Namun demikian, keefektifan tanaman dalam
menyerap polutan akan semakin berkurang dengan peningkatan konsentrasi
polutan. Pengaruh ini akan memberikan dampak penilaian yang lebih lanjut dalam
fungsional tanaman pada lingkungan. Tiap pohon mempunyai respon yang
berbeda-beda terhadap polutan yang berbentuk gas atau partikel. Perbedaan
tersebut tergantung jenis pohon dan susunan genetiknya. Faktor lain yang ikut

Universitas Sumatera Utara

berperan adalah tingkat pertumbuhan pohon, jarak terhadap sumber pencemar,
konsentrasi bahan pencemar dan lama berlangsung.
Pepohonan juga diketahui dapat menetralisir hujan asam. Dimana saat
angin berhembus kencang dan matahari terbenam, maka pohon akan melakukan
proses fisiologis yang disebut gutasi. Peristiwa gutasi akan mengeluarkan kationkation yang dapat menaikkan pH air hujan. Saat hujan turun melewati tajuk pohon
akan berakumulasi bersama kation dari proses gutasi yang akan saling berikatan
membentuk garam sehingga pH air hujan akan meningkat dan daya hantar listrik
akan semakin tinggi. Menurut Agustiarni (2008) bahwa pohon mahoni (Swietenia
mahagoni) yang berada di Kwasan Industri Medan (KIM) mempunyai
kemampuan mempengaruhi air hujan yang jatuh di Kawasan Industri Medan
(KIM) dengan nilai yang disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Rekapitulasi Analisis Kandungan Air Hujan di KIM yang Jatuh Melalui
Vegetasi Pohon Mahoni (Swietenia mahagoni) dan Kontrol (Tanpa
Vegetasi)
Parameter
Troughfall
Stemflow
Kontrol
Pengukuran
(tanpa vegetasi)
pH
7,03
6,23
5,42
DHL
(µmhos/cm)
SO42(mg/l)
NO3(mg/l)
NH4+
(mg/l)
Ca2+
(mg/l)
Mg2+
(mg/l)
Na+
(mg/l)

659,71

979,22

208,12

80,44

271,11

528,67

0,33

5,25

27

5,83

31,44