Observasi Inventarisasi Potensi Wisata Pantai Way Saral Di Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Pesisir Barat

� = a − b u Keterangan: a = total skor tertinggi b = total skor terendah c = jumlah kelas berdasarkan rumus tersebut, didapatkan interval kelas potensi wisata pantai Way Saral sebagai berikut: � = 64 − 13 3 = 17 Dengan demikian interval kelas potensinya sebagai berikut: a. Objek wisata berpotensi tinggi apabila mempunyai skor =49 - 66 b. Objek wisata berpotensi sedang apabila mempunyai skor = 21 – 48 c. Objek wisata berpotensi rendah apabila mempunyai skor = 13-20 Teknik pengumpulan data terdiri dari tiga yaitu, observasi, dokumentasi, dan wawancara. Data yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder yang kemudian dibuat tabel kerja. Data primer terdiri dari data: hasil observasi terhadap obyek wisata, sedangkan data sekunder yaitu berupa: Kondisi umum daerah penelitian, peta-peta, administrasi surat-menyurat, keadaan fasilitas, dan data sekunder lainnya. BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Potensi wisata pantai Way Saral Kabupaten Pesisir Barat memiliki kondisi fisik berupa kondisi topografi bertingkat tetapi indah dilihat, memiliki suhu udara rata- rata 30ᶿ pada musim kemarau sehingga udaranya segar dan sejuk, sedangkan daya tarik yang memiliki keindahan lingkungan alam yang cukup menarik dengan tiga variasi pandangan, pantai yang landai dengan kondisi lingkungan pantai bersih dan pasirnya putih, seragam dan halus, dengan kondisi air yang cukup jernih dengan gelombang laut yang cukup tinggi dan besar sehingga untuk olahraga susur pantai, selancar surfing berjemur sun bathing berperahu dan jalan-jalan keliling pantai. 2. Hasil penilaian potensi objek wisata Pantai Way Saral secara keseluruhan dengan menggunakan dua variabel ditemukan jumlah nilaiskor 37. Berdasarkan interval kelas potensi wisata yang disiapkan pada analisis klasifikasi maka objek wisata ini memiliki potensi sedang sehingga cukup layak untuk dikembangkan menjadi salah satu objek wisata unggulan yang siap dipandang. 3. aksesibilitas yang cukup lancar menuju objek wisata ini karena lokasinya dekat dengan jalur lintas barat sehinga frekuensi kendaraan yang lewat