B. Biaya Yang Di Perhitungkan Dalam Harga Pokok Bahan Baku yang di beli.
Menurut prinsip akuntansi yang lazim,semua biaya yang terjadi untuk memperoleh bahan baku dan untuk menempatkannya dalam
keadaan siap untuk diolah, merupakan unsur harga pokok bahan baku yang dibeli. Harga pokok bahan baku terdiri dari harga beli harga yang
tercantum dalam faktur pembelian ditambah dengan biaya-biaya pembelian dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan
baku tersebut dalam keadaan siap untuk diolah. Di dalam pembelian bahan baku, pemasok memberikan potongan tunai costs discount maka
potongan tunai ini diperlakukan sebagai pengurangan terhadap harga pokok bahan baku yang dibeli. Seringkali di dalam pembelian bahan baku,
perusahaan membayar biaya angkut untuk berbagai macam bahan bahan baku yang dibeli. Hal ini menimbulkan masalah mengenai pengalokasian
biaya angkut tersebut kepada masing-masing jenis bahan baku yang diangkut. Perlakuan terhadap biaya angkutan ini dapat dibedakan sebagai
berikut:
1. Biaya angkutan diperlakukan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang dibeli.
2. Biaya angkutan diperlakukan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang dibeli, namun diperlakukan sebagai unsur biaya overhead pabrik.
Biaya Angkutan Diperlakukan Sebagai Tambahan Harga Pokok Bahan Baku yang Dibeli.
Apabila biaya angkutan diperlakukan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang dibeli, maka alokasi biaya angkutan kepada masing-masing
jenis bahan baku yang dibeli dapat didasarkan pada:
a. Perbandingan kuantintas tiap jenis bahan baku yang dibeli.
Contoh :
Perusahaan membeli 3 macam bahan baku dengan jumlah harga dalam faktur sebesar Rp500.000. Biaya angkutan yang dibayar untuk ketiga
macam bahan baku tersebut adalah sebesar Rp300.000. Kuantitas masing masing jenis bahan baku yang tercamtum dalam faktur adalah bahan baku
A=400 kg, bahan baku B=350 kg, bahan baku C=50 kg .
4
Pembagian biaya angkutan kepada tiap-tiap jenis bahan baku adalah:
b. Perbandingan harga faktur tiap jenis bahan baku yang dibeli.
Contoh : Perusahaan membeli 4 macam bahan baku dengan harga faktur tiap-tiap
jenis bahan sebagai berikut : Bahan baku A Rp100.000 , bahan baku B Rp150.000 , bahan baku C Rp225.000 , bahan baku D Rp125.000 . Biaya
angkutan 4 jenis bahan baku tersebut adalah Rp48.000 . Jika biaya angkutan tersebut dibagi atas dasar perbandingan harga faktur tiap-tiap
jenis bahan baku tersebut, harga pokok tiap jenis bahan baku akan di bebani dengan tambahan biaya angkutan sebesar Rp0,08 48.000600.000
Pembagian biaya angkutan sebesar Rp48.000 adalah sbb :
JenisBahan Baku
Harga faktur
i Pembagian
BiayaAngkutan x Rp.0,08
ii Harga
PokokBahan Baku
i+ ii iii
A Rp 100.000
Rp 8.000 Rp108.000
B 150.000
12.000 162.000
C 225.000
18.000 243.000
D 125.000
10.000 135.000
Rp600.000 Rp 48.000
Rp648.000
5
Jenis Bahan
Baku Berat
Harga PokokBahan
Baku ii x Rp 300.000
iii Harga
faktur
Kg i
i : 800
ii
A 400
50,00 Rp 150.000
B 350
43,75 131.000
C 50
6,25 18.750
800 100,00
Rp 300.000
c. Biaya angkutan diperhitungkan dalam harga pokok bahan baku yang
dibeli berdasarkan tarif yang ditentukan di muka. Untuk meneyederhanakan perhitungan harga pokok bahan baku, biaya
angkutan dibebankan kepada bahan baku yang dibeli atas dasar tarif yang ditentukan dimuka. Perhitungan tarif dilakukan dengan menaksir biaya
angkutan yang akan dikeluarkan dalam tahun anggaran tertentu. Biaya angkutkutan yang sesungguhnya dikeluarkan dicatat dalam rekening Biaya
Angkutan. Contoh :
Biaya angkutan yang diperkirakan akan dikeluarkan dalam tahun 20X1 adalah sebesar Rp2.500.000 , dan jumlah bahan baku yang diangkut
diperkirakan sebanyak 50.000 kg . Jadi tarif biaya angkut untuk tahun 20X1 adalah sebesar Rp50 per kg bahan baku yang diangkut . Dalam
tahun 20X1 jumlah bahan baku yang dibeli dan alokasi angkutan atas dasar tarif disajikan sebagai berikut :
JenisBahan Baku
Berat Kg
1 Harga
Faktur
2 Biaya
Angkutan yg
dibebankan atas Dasar
Tarif 1 x Rp50
3 Harga
Pokok
Bahan Baku
2 + 3 4
A 25.000
Rp 5.000. 000
Rp1.250.000 Rp
6.250.000 B
15.000 4.500.000
750.000 5.250.000
C 10.000
4.000.000 500.000
4.500.000
Rp13.500. 000
Rp2.500.000 Rp
16.000.000
Jika misalnya biaya angkutan yg sesungguhnya dlm tahun 20XI adalah sebesar Rp2.400.000, maka jurnal yg dibuat dalam tahun 20XI untuk
mencatat bahan baku yg dibeli tsb adalah sbb:
6
a Jurnal pembelian bahan baku Persediaan bahan baku Rp13.500.000
Utang dagang Rp13.500.000 b Jurnal pembebanan biaya angkutan atas dasar tarif
Persediaan bahan baku Rp2.500.000 Biaya angkutan Rp2.500.000
c Jurnal pencatatan biaya angkutan yg sesungguhnya terjadi Biaya angkutan Rp2.400.000
Kas Rp2.400.000 d Jurnal penutupan saldo rekening biaya angkutan ke rekening
harga pokok penjualan Biaya angkutan Rp100.000
Harga pokok penjualan Rp100.000
Biaya Angkutan Tidak Diperhitungkan Sebagai Tambahan Harga Pokok Bahan Baku Yang Dibeli, Tetapi Diperlakukan Sebagai Unsur
Biaya Overhead Pabrik. Dengan cara ini, biaya angkutan tidak diperhitungkan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang dibeli,
namun diperlakukan sebagai unsur biaya Overhead Pabrik. Pada awal tahun anggaran, jumlah biaya angkutan yang akan dikeluarkan selama satu
tahun ditaksir.
C. Biaya Unit Organisasi yang Terkait Dalam Perolehan