GROWTH PENGUJIAN HIPOTESIS 1.Pengujian Hipotesis Pertama

kesalahan pada periode t-l periode sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Dalam penelitian ini pengujian dilakukan dengan menggunakan Run test. Run test dilakukan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi, maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak sistematis. H0: residual res_1 random acak HA:residual res_1 tidak random

4. Uji Heterokedastisitas

Heteroskedasitas bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual atau pengamatan ke pengamatan yang lain untuk variabel independen berbeda. Jika variance ragam dari residual satu ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedatisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antar SRESID dan ZPRED dimana sumbu X adalah Y yang diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di-studentized Ghozali, 2011.

3.6.4. Teknis Analisis Data

Penelitian ini akan menggunakan teknik regresi linier berganda karena terdapat 1 variabel dependen dan lebih dari 1 variabel independen. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel dependen dengan satu variable dependen. Analisis ini juga untuk memprediksikan nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan, dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif. Dalam penelitian ini analisis regresi berganda digunakan untuk mencari nilai nondiscretionary accrual untuk menghitung manajemen laba yang terjadi pada perusahaan baik sebelum maupun sesudah implementasi penuh PSAK berbasis IFRS. 3.7. PENGUJIAN HIPOTESIS 3.7.1.Pengujian Hipotesis Pertama Tes Manajemen Laba pertama adalah tentang pemeriksaan dampak implementasi PSAK berbasis IFRS terhadap kualitas laporan keuangan yang diukur dengan manajemen laba. Model regresi yang digunakan merujuk pada penelitian Iatidris 2010, Barth 2008 adalah sebagai berikut: ABSDAC it = α + α 1 IFRSYR it + α 2 LEV it + α 3 SIZE it + α 4 ROA it + α5 CFO it + α 6 GROWTH it + ε it Tes manajemen laba kedua berkaitan dengan menguji manajemen laba pada periode sebelum implementasi dibandingkan pada periode sesudah implementasi penuh PSAK berbasis IFRS. Dalam penelitian, Paired-Sample t-test digunakan untuk membuktikan apakah terdapat perbedaan pada besarnya manajemen laba antara periode sebelum dan sesudah pengadopsian penuh IFRS. Pengujian dilakukan terhadap komponen manajemen laba yang dibagi menjadi dua kelompok sampel. Kelompok sampel ‘sebelum’ terdiri dari data pada satu tahun sebelum pengadopsian penuh IFRS dan kelompok ‘sesudah’ terdiri dari satu tahun setelah pengadopsian penuh IFRS. Hipotesis yang digunakan dalam Paired- Sample t-test ini adalah sebagai berikut: H0: tidak terdapat perbedaan besarnya absolut discretionary accrual antara periode sebelum dan sesudah pengadopsian penuh IFRS HA: terdapat perbedaan besarnya absolut discretionary accrual antara periode sebelum dan sesudah pengadopsian penuh IFRS Pengambilan keputusan untuk Paired-Sample t- test dilakukan berdasarkan nilai signifikan pada output kurang dari 0,05 maka HA diterima. Namun, jika nilai signifikansi pada output lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima.

3.7.2. Pengujian Hipotesis Kedua

Pengujian hipotesis kedua berkaitan dampak implementasi PSAK berbasis IFRS terhadap kualitas laporan keuangan yang diukur dengan ketepatwaktuan timeliness. Model regresi yang digunakan merujuk pada penelitian Margaretta 2011 sebagai berikut: TIME it = α + α 1 IFRSYR it + α 2 LEV it + α 3 SIZE it + α 4 ROA it + α5 CFO it + α 6 GROWTH it + ε it Beberapa pengujian yang akan dilakukan dalam uji hipotesis antara lain: a. Koefisien Determinan R 2 Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2011. b. Uji Statistik F Digunakan untuk menguji apakah model regresi yang digunakan sudah layak diterapkan dalam penelitian ini. Uji model dilakukan dengan menggunakan F statistik. Hasil signifikan dari F hitung harus dibawah tingkat signifikan α alpha yaitu 0.05 sig 0.05. c. Uji Statistik t Adalah untuk menguji tingkat signifikasi pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Jika signifikansi t lebih kecil dari taraf signifikansi 5 maka variabel bebas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya. Jika signifikansi t lebih besar dari taraf signifikansi 5 maka variabel bebas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh bukti empiris mengenai dampak implementasi PSAK berbasis IFRS terhadap kualitas laporan keuangan. Hasil penelitian dan pembahasan memberikan bukti bahwasannya implementasi PSAK berbasis IFRS mempunyai dampak terhadap kualitas laporan keuangan yang diproksikan dengan manajemen laba dan ketepatwaktuan . Hasil tersebut dibuktikan dengan menurunnya tingkat manejemen laba dan meningkatnya ketepatwaktuan sesudah implementasi PSAK berbasis IFRS. Dengan demikian implementasi PSAK berbasis IFRS dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5.2 Keterbatasan dan Saran Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, keterbatasan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian karena minimnya perusahaan yang telah melakukan publikasi financial report 2012 sampai pada tanggal 30 Juni 2013. Kedua, Periode sampel penelitian dimulai tahun 2011 sampai 2012, dimana tahun 2011 merupakan batas akhir transisi implementasi IFRS sehingga sebagian besar perusahaan sudah ada yang menerapkan PSAK berbasis IFRS dan tahun 2012 seluruh perusahaan yang go publik wajib menerapkan PSAK berbasis IFRS. Ketiga, Penelitian ini tidak memasukan faktor-faktor lain yang dapat digunakan untuk menilai kualitas pelaporan keuangan. Dalam Fanani 2009 mengatakan bahwa pengukuran kualitas pelaporan keuangan dapat menggunakan tujuh atribut kualitas pelaporan keuangan dimana terdiri dari empat atribut berbasis akuntansi yaitu kualitas akrual, persistensi, prediktabilita, perataan laba dan tiga atribut berbasis pasar yang terdiri dari relevansi nilai, ketepatwaktuan dan konservatisme. Atas dasar keterbatasan tersebut, untuk penelitian selanjutnya disarankan agar menambah variabel-variabel lain seperti persistensi, perataan laba untuk menilai kualitas pelaporan keuangan. Perluasan tahun penelitian diharapkan dapat dilakukan dalam penelitian berikutnya. Selain itu juga dapat dilakukan penelitian dengan menggunakan data primer terhadap pengadopsian penuh IFRS di Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Ali, A. and L. Hwang. 2000 , “Country-specific Factors Related to Financial Reporting and the Value Relevance of Accounting Data”, Journal of Accounting Research, 38 1, pp.1-21 Almilia, Luciana Spica dan Lucas Setiady. 2006, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyelesaian Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Yang Terdaftar di BEJ, Seminar Nasional Good Corporate Governance, Universitas Trisakti Jakarta Ainun,Naim.1999.”Nilai Informasi Ketepatan waktu Penyampaian Laporan Keuangan ; Analisis Empirik Regulasi Informasi di Indonesia”Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia.Vol.14.No.2 Pp85-100 Ashbaugh,H. and Pincus, M. 2001. Domestic Accounting Standards, International Accounting Standards and Predictability of Earnings‟, Journal of Accounting Research 39 3 pp.417-434 Ball, R., Robin, A., Wu, J.S. 2003. Incentive versus standards: Properties of accounting income in four East Asian countries. Journal of Accounting and Economics, 36, 235-270 Ball R. 2006. International Financial Reporting Standards IFRS: pros and cons for investors, Accounting and Business Research, International Accounting Policy Forum [5-27]. Bandi dan Hananto, Santoso Tri .2000. Ketepatan Waktu atas Laporan Keuangan Perusahaan Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi III Ikatan Akuntan Indonesia. Hal: 66-67 Barth, M.E., Landsman, W.R., Lang, M.H. 2008. International accounting standards and accounting quality. Journal of Accounting Research, 46, 467- 498 Beneish, M.D. 2001. Earnings Management: A Perspective April 2001. Available at SSRN: http:ssrn.comabstract=269625 Bowen, R., Davis, A., Matsumoto, D., 2005. Emphasis on street versus GAAP earnings in quarterly press releases: Determinants, SEC intervention and market reactions. The Accounting Review 80, 1011 –1038. Brüggemann, U., Hitz, J.-M., Sellhorn, T. 2012. Intended and Unintended Consequences of Mandatory IFRS Adoption: Review of Extant Evidence and Suggestions for Future Research. European Accounting Review, forthcoming. Brown, P. 2011, „International Financial Reporting Standards: what are the benefits. ’Accounting and Business Research, vol. 41, no. 3, pp. 269-285. BAPEPAM LK. 2011. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-BL2011. Carlin, T. M., Finch C. dan Laili N. H. 2009. “Investigating Audit Quality among Big Four Malaysian Firms ”. Asian Review of Accounting. 17 2. Pp 96- 114. Cai, Lei; Asheq Rahman; Stephen Courtenay. 2008 . “The Effect of IFRS and its Enfo rcement on Earnings Management: An International Comparison”. Massey University. Available at: http:ssrn.comabstract=1473571 Carslaw, C. A. P. N. Kaplan, S. E. 1991 . „An examination of audit delay: Furt her evidence from New Zealand‟. Accounting and Business Research, 2285, Winter: 21-32. Cahyati, Ari Dewi. 2011. Peluang Manajemen Laba Pasca Konvergensi IFRS: Sebuah Tinjauan Teoritis dan Empiris, JRAK, vol.2 No. 1. Che- Ahmad, Ayoib. 2012. “Adoption of IFRS 138 and Audit delay in Malaysia”. International Journal of Economics and Finance. Vol. 4, No. 1; January 2012. Malaysia. Chua, E. Y. L., C. S. Cheong, and G. Gould. 2012. The impact of mandatory IFRS adoption on accounting quality: Evidence from Australia. Journal of International Accounting Research, 11 1: 119 –146. Chen, H., Tang, Q., Jiang, Y. and Lin, Z. 2010, „The Role of International Financial Reporting Standards in Accounting Quality: Evidence from the European Union.‟ Journal of International Financial Management and Accounting, vol. 21, no. 3, pp. 220-278. Chambers, AE and S.H. Pennman , 1984. Timeliness of Reporting and The Stock Prices Reaction Announcement. Journal Accounting Research. Cohen, Daniel A. 2003. Quality of Financial Reporting Choice: Determinants and Economic Consequences. Working Paper Northwestern University Collins.