kesalahan pada periode t-l periode sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Dalam penelitian ini pengujian dilakukan
dengan menggunakan Run test. Run test dilakukan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan
korelasi, maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak
sistematis. H0: residual res_1 random acak
HA:residual res_1 tidak random
4. Uji Heterokedastisitas
Heteroskedasitas bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual atau pengamatan ke pengamatan yang lain untuk variabel
independen berbeda. Jika variance ragam dari residual satu ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedatisitas. Untuk
mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antar SRESID dan ZPRED dimana
sumbu X adalah Y yang diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y
sesungguhnya yang telah di-studentized Ghozali, 2011.
3.6.4. Teknis Analisis Data
Penelitian ini akan menggunakan teknik regresi linier berganda karena terdapat 1 variabel dependen dan lebih dari 1 variabel independen. Analisis
regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel dependen dengan satu variable dependen. Analisis ini juga untuk memprediksikan
nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami
kenaikan atau penurunan, dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen
berhubungan positif atau negatif. Dalam penelitian ini analisis regresi berganda digunakan untuk mencari nilai nondiscretionary accrual untuk menghitung
manajemen laba yang terjadi pada perusahaan baik sebelum maupun sesudah implementasi penuh PSAK berbasis IFRS.
3.7. PENGUJIAN HIPOTESIS 3.7.1.Pengujian Hipotesis Pertama
Tes Manajemen Laba pertama adalah tentang pemeriksaan dampak implementasi PSAK berbasis IFRS terhadap kualitas laporan keuangan yang diukur dengan
manajemen laba. Model regresi yang digunakan merujuk pada penelitian Iatidris 2010, Barth 2008 adalah sebagai berikut:
ABSDAC
it
= α
+ α
1
IFRSYR
it
+ α
2
LEV
it
+ α
3
SIZE
it
+ α
4
ROA
it
+
α5
CFO
it
+ α
6
GROWTH
it
+ ε
it
Tes manajemen laba kedua berkaitan dengan menguji manajemen laba pada
periode sebelum implementasi dibandingkan pada periode sesudah implementasi penuh PSAK berbasis IFRS. Dalam penelitian, Paired-Sample t-test digunakan
untuk membuktikan apakah terdapat perbedaan pada besarnya manajemen laba antara periode sebelum dan sesudah pengadopsian penuh IFRS. Pengujian
dilakukan terhadap komponen manajemen laba yang dibagi menjadi dua kelompok sampel. Kelompok sampel
‘sebelum’ terdiri dari data pada satu tahun sebelum
pengadopsian penuh IFRS dan kelompok ‘sesudah’ terdiri dari satu tahun
setelah pengadopsian penuh IFRS. Hipotesis yang digunakan dalam Paired- Sample t-test ini adalah sebagai berikut:
H0: tidak terdapat perbedaan besarnya absolut discretionary accrual antara
periode sebelum dan sesudah pengadopsian penuh IFRS
HA: terdapat perbedaan besarnya absolut discretionary accrual antara periode
sebelum dan sesudah pengadopsian penuh IFRS Pengambilan keputusan untuk Paired-Sample t- test dilakukan berdasarkan
nilai signifikan pada output kurang dari 0,05 maka HA diterima. Namun, jika nilai signifikansi pada output lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima.
3.7.2. Pengujian Hipotesis Kedua
Pengujian hipotesis kedua berkaitan dampak implementasi PSAK berbasis IFRS terhadap kualitas laporan keuangan yang diukur dengan ketepatwaktuan
timeliness. Model regresi yang digunakan merujuk pada penelitian Margaretta 2011 sebagai berikut:
TIME
it
= α
+ α
1
IFRSYR
it
+ α
2
LEV
it
+ α
3
SIZE
it
+ α
4
ROA
it
+
α5
CFO
it
+ α
6
GROWTH
it
+ ε
it
Beberapa pengujian yang akan dilakukan dalam uji hipotesis antara lain:
a. Koefisien Determinan R
2
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah
antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen
Ghozali, 2011. b.
Uji Statistik F Digunakan untuk menguji apakah model regresi yang digunakan sudah layak
diterapkan dalam penelitian ini. Uji model dilakukan dengan menggunakan F statistik. Hasil signifikan dari F hitung harus dibawah tingkat signifikan α alpha
yaitu 0.05 sig 0.05. c.
Uji Statistik t Adalah untuk menguji tingkat signifikasi pengaruh variabel-variabel
independen terhadap variabel dependen. Jika signifikansi t lebih kecil dari taraf signifikansi 5 maka variabel bebas memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel terikatnya. Jika signifikansi t lebih besar dari taraf signifikansi 5 maka variabel bebas tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel terikatnya.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh bukti empiris mengenai dampak implementasi PSAK berbasis IFRS terhadap kualitas laporan keuangan. Hasil
penelitian dan pembahasan memberikan bukti bahwasannya implementasi PSAK berbasis IFRS mempunyai dampak terhadap kualitas laporan keuangan yang
diproksikan dengan manajemen laba dan ketepatwaktuan . Hasil tersebut dibuktikan dengan menurunnya tingkat manejemen laba dan meningkatnya
ketepatwaktuan sesudah implementasi PSAK berbasis IFRS. Dengan demikian implementasi PSAK berbasis IFRS dapat meningkatkan kualitas laporan
keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
5.2 Keterbatasan dan Saran Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, keterbatasan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian karena minimnya perusahaan yang telah
melakukan publikasi financial report 2012 sampai pada tanggal 30 Juni 2013. Kedua, Periode sampel penelitian dimulai tahun 2011 sampai 2012, dimana tahun
2011 merupakan batas akhir transisi implementasi IFRS sehingga sebagian besar perusahaan sudah ada yang menerapkan PSAK berbasis IFRS dan tahun 2012
seluruh perusahaan yang go publik wajib menerapkan PSAK berbasis IFRS. Ketiga, Penelitian ini tidak memasukan faktor-faktor lain yang dapat digunakan
untuk menilai kualitas pelaporan keuangan. Dalam Fanani 2009 mengatakan bahwa pengukuran kualitas pelaporan keuangan dapat menggunakan tujuh atribut
kualitas pelaporan keuangan dimana terdiri dari empat atribut berbasis akuntansi yaitu kualitas akrual, persistensi, prediktabilita, perataan laba dan tiga atribut
berbasis pasar yang terdiri dari relevansi nilai, ketepatwaktuan dan konservatisme.
Atas dasar keterbatasan tersebut, untuk penelitian selanjutnya disarankan agar menambah variabel-variabel lain seperti persistensi, perataan laba untuk
menilai kualitas pelaporan keuangan. Perluasan tahun penelitian diharapkan dapat dilakukan dalam penelitian berikutnya. Selain itu juga dapat dilakukan penelitian
dengan menggunakan data primer terhadap pengadopsian penuh IFRS di
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, A. and L. Hwang. 2000 , “Country-specific Factors Related to Financial
Reporting and the Value Relevance of Accounting Data”, Journal of
Accounting Research, 38 1, pp.1-21 Almilia, Luciana Spica dan Lucas Setiady. 2006, Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Penyelesaian Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Yang Terdaftar di BEJ, Seminar Nasional Good Corporate Governance,
Universitas Trisakti Jakarta
Ainun,Naim.1999.”Nilai Informasi Ketepatan waktu Penyampaian Laporan Keuangan ; Analisis
Empirik Regulasi Informasi di Indonesia”Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia.Vol.14.No.2 Pp85-100
Ashbaugh,H. and Pincus, M. 2001. Domestic Accounting Standards, International Accounting Standards and Predictability of Earnings‟, Journal of
Accounting Research 39 3 pp.417-434 Ball, R., Robin, A., Wu, J.S. 2003. Incentive versus standards: Properties of
accounting income in four East Asian countries. Journal of Accounting and Economics, 36, 235-270
Ball R. 2006. International Financial Reporting Standards IFRS: pros and cons for investors, Accounting and Business Research, International Accounting
Policy Forum [5-27]. Bandi dan Hananto, Santoso Tri .2000. Ketepatan Waktu atas Laporan Keuangan
Perusahaan Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi III Ikatan Akuntan Indonesia. Hal: 66-67
Barth, M.E., Landsman, W.R., Lang, M.H. 2008. International accounting standards and accounting quality. Journal of Accounting Research, 46, 467-
498
Beneish, M.D. 2001. Earnings Management: A Perspective April 2001.
Available at SSRN: http:ssrn.comabstract=269625
Bowen, R., Davis, A., Matsumoto, D., 2005. Emphasis on street versus GAAP earnings in quarterly press releases: Determinants, SEC intervention and
market reactions. The Accounting Review 80, 1011 –1038.
Brüggemann, U., Hitz, J.-M., Sellhorn, T. 2012. Intended and Unintended Consequences of Mandatory IFRS Adoption: Review of Extant Evidence
and Suggestions for Future Research. European Accounting Review, forthcoming.
Brown, P. 2011, „International Financial Reporting Standards: what are the benefits.
’Accounting and Business Research, vol. 41, no. 3, pp. 269-285. BAPEPAM LK. 2011. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan Nomor: KEP-BL2011. Carlin, T. M., Finch C. dan Laili N. H. 2009. “Investigating Audit Quality among
Big Four Malaysian Firms ”. Asian Review of Accounting. 17 2. Pp 96-
114. Cai, Lei; Asheq Rahman; Stephen Courtenay. 2008
. “The Effect of IFRS and its Enfo
rcement on Earnings Management: An International Comparison”. Massey University. Available at:
http:ssrn.comabstract=1473571 Carslaw, C. A. P. N. Kaplan, S. E. 1991
. „An examination of audit delay: Furt
her evidence from New Zealand‟. Accounting and Business Research, 2285, Winter: 21-32.
Cahyati, Ari Dewi. 2011. Peluang Manajemen Laba Pasca Konvergensi IFRS: Sebuah Tinjauan Teoritis dan Empiris, JRAK, vol.2 No. 1.
Che- Ahmad, Ayoib. 2012. “Adoption of IFRS 138 and Audit delay in Malaysia”.
International Journal of Economics and Finance. Vol. 4, No. 1; January 2012. Malaysia.
Chua, E. Y. L., C. S. Cheong, and G. Gould. 2012. The impact of mandatory IFRS adoption on accounting quality: Evidence from Australia. Journal of
International Accounting Research, 11 1: 119 –146.
Chen, H., Tang, Q., Jiang, Y. and Lin, Z. 2010, „The Role of International Financial Reporting Standards in Accounting Quality: Evidence from the
European Union.‟ Journal of International Financial Management and
Accounting, vol. 21, no. 3, pp. 220-278. Chambers, AE and S.H. Pennman , 1984. Timeliness of Reporting and The Stock
Prices Reaction Announcement. Journal Accounting Research. Cohen, Daniel A. 2003. Quality of Financial Reporting Choice: Determinants and
Economic Consequences. Working Paper Northwestern University Collins.