Prinsip Kerja Transformator Autotransformator

165 suatu penghantar mendapatkan medan listrik yang berubah -ubah akan muncul tegangan induksi emf. Besarnya kenaikkan atau penurunan tegangan suatu trans formator tergantung pada perbandingan lilitan primer dan sekunder. Prinsip perbandingan lilitan ini dirumuskan sbb: 1 2 2 1 2 1 I I N N V V   Tegangan yang ditimbulkan belitan sisi sekunder V 2 berbanding lurus dengan jumlan lilitan sekunder N 2 sedangkanarus nya bernbanding terbalik. Sebagai contoh, misalkan diinginkan tegangan keluaran 110V dari listrik 220V. Berapakah perbandingan lilitan yang diperlukan? Solusi: V 1 = 220V V 2 = 110V Jadi, perbandingan lilitan primer dan sekunder transformator adalah: N 1 : N 2 = V 1 : V 2 = 2 : 1

1.2 Autotransformator

Autotransformator adalah transformator yang hanya memiliki 1 kumparan, kumparan primer dan kumparan sekunder berada dalam 1 lilitan. 166 Perbandingan tegangan primer dan sekunder tergantung pada jumlah belitan primer dan sekunder, sama dengan transformator biasa.

1.3 Transformator 3 Fasa

Transformator 3 fasa digunakan pada sistem 3 fasa. Gambar disamping adalah gambar dari transformator 3 fasa belitan delta – wye. ABC  dikoneksikan secara delta abc dikoneksikan secara wye yang netralnya di-ground-kan. Apabila dilihat dari sistem pentanahannya, perbedaan belitan Y dan Delta adalah : 1. Pada belitan Y, apabila titik netral dihubungkan dengan ground maka sistem mempunyai titik netral ke ground sebagai referensi 167 2. Pada belitan Delta tidak memungkinkan adanya referensi titik netral pada transformator tersebut, sehingga jika perlu referensi ground perlu adanya peralatan lain atau sistem lain untuk mentanahkannya, misalkan dengan transformator Zig-Zag, atau dengan transformator Delta- Wye yang lain.

1.4 Sistem Pendinginan pada Transformator

Sistem pendinginan pada transformator merupakan sesuatu yang sangat penting, yang berfungsi untuk menjaga agar kondisi transformator tidak terlalu panas ketika memikul beban.Jika sistem pendinginannya cukup baik maka usia transformator akan lebih lama. Namun jika sistem pendinginan mengalami gangguan, maka belitankumparan transformator menjadi panas, selanjutnya isolasi transformator dapat rusak dan menyebabkan transformator short circuit. Sistem pendinginan transformator dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Air Natural Cooling pendinginan dengan udara biasa 2. Oil immersed Natural Cooling pendinginan dengan direndam kedalam minyak 3. Oil Natural Air Natural pendinginan dengan udara dan minyak 4. Oil-immersed Forced-oil Circulation. Pendinginan dengan direndam ke dalam minyak yang dialirkan