Pendidikan dalam Hubungan Internasional

“Dalam beberapa waktu belakangan ini, fenomena hubungan internasional telah dan akan terus menunjukkan kompleksitas yang semakin tinggi. Hal ini ditunjukkan bukan saja pada semakin beragamnya aktor hubungan internasional yang saling berinteraksi the actors, tetapi juga ditunjukkan dengan semakin bervariasinya isu the issues yang diperbincangkan dalam hubungan internasional serta semakin rumitnya proses interaksi the process seperti isu mengenai kemiskinan, pendidikan dasar secara universal, kesetaraan jender dan memberdayakan perempuan, HIVAIDS, malaria, dan penyakit lainnya, pembangunan lingkungan, dan kemitraan global untuk pembangunan yang terjadi antar berbagai aktor hubungan internasional” Asrudin, Suryana, 2009: 34 Isu dalam Hubungan Internasional menjadi lebih meluas dalam perspektif nilai yang dikaji. Isu mengenai apa yang mesti dilakukan dalam konteks kehidupan masyarakat internasional sehingga kehidupan di arena internasional dapat lebih relevan dan bermanfaat bagi upaya negara untuk menyelesaikan masalah di dalam masyarakat internasional. “Perubahan-perubahan yang amat cepat dan terus menerus baik pada ruang nasional maupun intenasional menuntut pula dilakukannya perubahan dan pembaharuan pendidikan di Indonesia khususnya pendidikan yang menyiapkan warganegara agar dapat menjalani kehidupannya secara baik”.Isu-isu global dalam citizenship education,2009: 1 Dalam proses perubahan ruang internasional yang memperluas konsep kerjasama di masyarakat internasional. Masyakat internasional membentuk suatu komitmen pembangunan bersama yaitu strategi pembangunan dalam Millenium Development Goals MDGs. Dalam komitmen bersama ini dikhususkan untuk pengembangan tujuan pembangunan bersama untuk mengembangkan negara berkembang dengan bantuan dari negara maju agar dapat memberikan kontibusi untuk peningkatan sumber daya manusia. “Millenium Development Goals MDGs merangkum aspirasi pembangunan dunia secara menyeluruh. Tapi aspirasi ini bukan sebagai tujuan pembangunan semata, namun juga mencakup nilai dan hak universal manusia seperti bebas dari kelaparan, hak untuk mendapatkan pendidikan dasar, hak akan kesehatan dan sebuah tanggung jawab kepada generasi mendatang. Kita telah mencapai kemajuan yang penting menuju ke delapan tujuan tersebut, tapi kita masih belum berada di jalur yang tepat untuk menyelesaikan komitmen tersebut”.MDG Report 2008, 2008: 2 Proses pembangunan tersebut diharapkan dapat menjadi kontribusi bersama dalam kaidah-kaidah hubungan internasional yang lebih mengutamakan konsep kerjasama dalam pengembangan manusia sebagai investasi bagi masa depan proses pengembangan di dalam setiap unit kehidupan di setiap negara.

2.8 Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003

Definisi Pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 adalah : “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat”. Undang- undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003: 2 Pendidikan Dasar menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 17 adalah : 1 Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. 2 Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar SD dan madrasah ibtidaiyah MI atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama SMP dan madrasah tsanawiyah MTs, atau bentuk lain yang sederajat. 3 Ketentuan mengenai pendidikan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. Undang- undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003: 8 Pendidikan Menengah menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 18 adalah : 1 Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. 2 Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. 3 Pendidikan menengah berbentuk sekolah menengah atas SMA, madrasah aliyah MA, sekolah menengah kejuruan SMK, dan madrasah aliyah kejuruan MAK, atau bentuk lain yang sederajat.

2.8.1 Pendidikan Pembangunan

a. Pendidikan Pembangunan Development Education Pendidikan pembangunan memfokuskan pada isu hak-hak manusia, martabat manusia, kemampuan diri dan keadilan sosial di negara berkembang dan negara yang sedang berkembang. Konsep ini memperhatikan dampak dari pembangunan di bawah standar dan meningkatkan pengertian mengenai komponen apa saja yang terkandung dalam sebuah pembangunan, serta bertujuan untuk mencapai jalan menuju tatanan sosial dan ekonomi internasional. PBB, 1975 in: Hicks, D. dan Townley, C. eds 1982: Harlow: Longman. b. Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan Educatioy ESD pertama disebutkan di Bab 36 pada Agenda 21 Earth Summit, 1992, Rio de Janeiro. Pendidikan pembangunan berkelanjutan ini mengidentifikasi empat tujuan utama dalam memulai sebuah konsep ESD: meningkatkan pendidikan dasar, mengorientasi kembali pendidikan yang sudah ada sehingga bertujuan pembangunan berkelanjutan, mengembangkan kepedulian dan pengertian masyarakat dan pelatihan.