Analisa Penatalaksanaan Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) Dalam...

Analisa Penatalaksanaan Penanggulangan Demam Berdarah
Dengue (DBD)
Dalam Menurunkan Insidens DBD dan Menentukan
Kebijakan Operasional di Kota Medan

TESIS

OLEH
NURHAMIDA SARI SIREGAR
017012016 / AKK

PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN
KESEHATAN PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2003
Nurhamida Sari Siregar : Analisa Penatalaksanaan Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD)…2003
USU Repository © 2007


Analisa Penatalaksanaan Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD)
Dalam Menurunkan Insidens DBD dan Menentukan
Kebijakan Operasional di Kota Medan
Nurhamida Sari Siregar
Ringkasan
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit menular yang
disebabkan oleh virus dengue, terutama menyerang anak-anak dengan ciri-ciri demam tinggi
mendadak disertai manifestasi perdarahan dan bertendensi menimbulkan renjatan
(syok) dan kematian. Angka insidens DBD di Kota Medan selama enam tahun terakhir ini
menunjukkan adanya variasi yang berbeda setiap tahunnya Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui penatalaksanaan program penanggulangan DBD dan menentukan
kebijakan operasional di Kota Medan. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan
kualitatif dengan menggunakan cross sectional study yang dilakukan pada 151 kelurahan di
Kota Medan dengan menggunakan data sekunder dan primer.
Hasil analisa univariat menunjukkan bahwa cakupan fogging fokus tahun 2000 sampai
dengan tahun 2002 di seluruh kecamatan menunjukkan cakupan yang baik (>80%). Cakupan
abatisasi selektif yang menunjukkan cakupan baik sebesar satu kecamatan (4,8%). Cakupan
PSN pada tahun 2000 yang menunjukkan cakupan baik sebesar 16 kecamatan (76,2%), tahun 2001
sebesar 12 kecamatan (57,1%) dan pada tahun 2002 sebesar 13 kecamatan (61.9%). Berdasarkan
hasil analisa bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan fogging fokus, abatisasi selektif,

PSN dan PJB dalam upaya menurunkan insidens DBD di Kota Medan. Berdasarkan hasil
wawancara dengan petugas P2 DBD bahwa tenaga pelaksana kegiatan
penanggulangan DBD adalah petugas P2 DBD dinas kesehatan Kota Medan dan tenaga
Puskesmas karena Tenaga Pokja DBD tidak aktif.
K e s i mp u l a n p a d a p e n e l i t i a n i n i b a h w a P S N me r u p a k a n p r o g r a m
p enanggulangan yang perlu lebih diintensifkan karena lebih efektif.
Daftar bacaan 23 (1981-2003)
Kata Kunci: Penatalaksanaan Penanggulangan DBD, Insidens DBD

Nurhamida Sari Siregar : Analisa Penatalaksanaan Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD)…2003
USU Repository © 2007

An Analysis of the Management of Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) Control
to Minimize the Incidents of Dengue Hemorrhagic Fever
and to Determine Its Operational Policy in Medan
Nurhamida Sari Siregar
Abstract
Dengue hemorrhagic fever is a contagious disease caused by dengue virus especially in
children with the sign of a sudden high fever along with hemorrhage manifestation and tends to
cause shock and mortality. The rate of dengue hemorrhagic fever incidence in Medan for the

last six years shows different variations every year. This study aims at examining the management
of dengue hemorrhagic fever control program and determining its operational policy in Medan.
This cross-sectional study employing qualitative approach is descriptive in nature. It was
conducted in 151 urban villages of Medan. The findings are based on the primary and secondary
data obtained during the research.
The results of the unvaried analysis reveal that the coverage of fogging focus from 2000 to
2002 in 19 sub-districts was good (>80%). The good selective abatement coverage was only found
in one sub-district (4,8%). In 2000, the good PSN coverage was found in 16 sub-districts
(76,2%), in 2001 in 12 sub-districts (57,1%), and in 2002 in 13 sub-districts (61,9%). The results
of the bivariate analysis reveal that there is no significant relationship between fogging focus,
selective abatement, PSN and RIB in the effort to minimize the incidence of dengue fever in
Medan. From the interview with the officials P2 DBD, it was found that the employees of
Medan Health Service and Community Health Centers executed dengue fever control
because those of DHF working group were non-active.
The conclusion is that PSN is a more effective disease control program that needs to be
intensified.
Bibliography: 23 (1981-2002)
Key Words: The management of dengue hemorrhagic fever control, The incidence of DBD

Nurhamida Sari Siregar : Analisa Penatalaksanaan Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD)…2003

USU Repository © 2007