Uji Distribusi Multinormal Uji Asumsi Multivariat Diskriminan

55 Statistik uji               k i k ii i pool i i hitung v v c 1 1 1 2 ln 2 1 ln 2 1 1 2 S S  dan      k i i k i i i pool v v 1 1 S S                             1 1 6 1 3 2 1 1 2 1 1 1 k p p p v v c k i k i i i 1   i i n v Terima hipotesis nol yang berarti matriks varians-kovarians bersifat homogen jika 2 1 1 2 1 2    p p k hitung  

3.6.4. Uji data Outlier

Data tidak bersitribusi multinormal atau matriks varians-variansnya tidak homogen bisa saja disebabkan oleh sedikit pengamatan yang mempunyai pola berbeda dengan sebagian besar pengamatan. Pengamatan yang mempunyai perilaku seperti ini disebut outlier. Statistik uji yang dapat dipakai untuk mendeteksi adanya outlier adalah Morrison, 2005     2 2 2 1 1 i i i npd n p nd p n F     Pengamatan ke-i adalah outlier jika 1 , ;    p n p i F F  Dalam penelitian ini data yang bersifat outlier akan dihapus dan akan mengurangi jumlah data yang akan diolah. 56

3.7. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah menggunakan uji Dependence Discriminant Analysis DDA. DDA merupakan bentuk pengembangan dari regresi linear bergandar, yang membedakannya adalah DDA merupakan teknik Multivariat, dengan ciri adanya variabel dependen dan independen. Dengan demikian, ada variabel yang hasilnya tergantung pada data variabel independen. Ciri khusus analisis diskriminan adalah data variabel dependen harus berupa data kategori, sedangkan data untuk variabel independen justru berupa data rasio menggunakan variabel dependennya berupa kategori atau nominal. Dengan uji DDA, seluruh komponen dalam aspek penilaian koperasi yang telah dihitung yaitu sebanyak 22 rasio akan dimasukkan ke dalam uji DDA yang nantinya dari 22 variabel independen tersebut akan tereduksi menjadi beberapa variabel dependen saja yang paling dominan mempengaruhi variabel dependen. Setelah fungsi diskriminan diketahui, maka dapat dicoba untuk memprediksi mana saja koperasi yang mengalami financial distress atau nonfinancial distress. Dalam penelitian ini akan dikembangkan dua model diskriman, yaitu: a. Model 1, menggunakan seluruh komponen yaitu 22 komponen dalam aspek penilaian koperasi yang berupa kuantitatif dan kualitatif b. Model2, hanya menggunakan komponen kuantitatif yang berjumlah 17 komponen dalam aspek penilaian koperasi.

Dokumen yang terkait

Analisis Manfaat Rasio Keuangan dalam Memprediksi Financial Distress Pada Perbankan (2007-2012)

4 54 87

Analisis Model Prediksi Financial Distress pada Perusahaan Perbankan Syariah di Indonesia

1 4 9

FINANCIAL DISTRESS ANALISIS RASIO KEUANGAN CAMEL UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA LEMBAGA PERBANKAN di INDONESIA.

0 6 26

ANALISIS PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PEMERINTAH DAERAH Analisis Prediksi Financial Distress Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Indonesia Periode 2010-2013.

3 13 20

ANALISIS PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA PERIODE Analisis Prediksi Financial Distress Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Indonesia Periode 2010-2013.

0 5 16

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dalam Prediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Pada Tahun 2010-2013.

0 5 16

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dalam Prediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Pada Tahun 2010-2013.

0 2 17

PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS DENGAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN INDIKATOR KEUANGAN.

0 0 19

MENGEMBANGKAN MODEL PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA.

0 0 11

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA KOPERASI DI KABUPATEN BANYUMAS

1 0 16