Spreading and availability infrastructure in The South Tangerang City

SEBARAN DAN KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA
DI KOTA TANGERANG SELATAN

NIA RACHMAWATI

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011

PERNYATAAN MENGENAI TESIS
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Sebaran dan Ketersediaan Sarana
Prasarana Kota Tangerang Selatan adalah karya saya dengan arahan komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi
manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Bogor, Agustus 2011
Nia Rachmawati
NIP.

A156090011

ABSTRACT
NIA RACHMAWATI.
Tangerang
City.
GANDASASMITA.

Spreading and availability infrastructure in The South
Supervised by SETIA HADI and KOMARSA

The expansion and development requires infrastructures in order to serve
and support the activities in various sectors between regions. Integrated
infrastructure system serves as the wheels of activities to spread and serve the
needs of the region. The successful of regional development could be visible from
the spreading infrastructure to serves region needs. Identification of spreading
infrastructure could be visible from the amount of infrastructure require needs.
Infrastructure related to distance and travel time. Number of Spreading, distance
and travel time service on scale of region became the scenario planning the
location of the region infrastructure. Indicator of region progress could be visible

from the integrated infrastructure. The purpose of this study are to identify
spread of infrastructure, to evaluate the availability of the infrastructure, to
analyze the access to the infrastructure, to learn the strategies of infrastructure
development. The methods of This research are using the digitization of land
use/land cover, calculating the spread of infrastructure based on population,
spatial analyzing to access point and service areas and SWOT analyzing. The
infrastructure that analyzed are : water supply, electricity, roads, basic education,
public health, waste management, commercial and trade. The results of the
analysis show the number of water spreadings in South Tangerang City located in
North Serpong district are 5 points in Serpong district, 1 point in district Setu. The
number of transmission substation’s spreadings are 71 points in region South
Tangerang City. Spreading basic education, public health and waste management
evenly in southern Tangerang City. Commercial and trade concentrated in one
location. Analysis Descriptive use to view availability of water supply in service
area including Serpong district, Alam Sutera and Bintaro Jaya sector 9. Six
districts in South Tangerang City are not provided water from taps. The increasing
number of substations spreading are needed to prevent transmission down during
peak hour. Increasing secondary collector roads are needed to support the
movement and distribution between regions. Improving health clinic service areas
as public health infrastructure at the lowest level . The amount of TPS is evenly

distributed, but it still needs to increase capacities. Zoning is needed to limit the
area of services trade and trade infrastructure. Several access point of
infrastructure do not have better access point and wide service area. Strategic
infrastructure development need priority: expand service area, improve quality
and management, improved human resource expertise, utilize natural resource,
support local government policy needed.
Keywords: infrastructure, spreading, availability, access point.

RINGKASAN
NIA RACHMAWATI.
Sebaran dan Ketersediaan Sarana Prasarana di Kota
Tangerang Selatan. Dibimbing oleh SETIA HADI dan KOMARSA
GANDASASMITA.

Pengembangan dan pembangunan memerlukan sarana prasarana untuk
mendukung dan melayani aktifitas berbagai sektor antar wilayah. Sistem sarana
prasarana terpadu berfungsi sebagai roda kegiatan, menyebarkan dan melayani
kebutuhan wilayah. Keberhasilan pembangunan wilayah terlihat dari sebaran
sarana prasarana yang dapat melayani kebutuhan wilayah.
Kota Tangerang Selatan merupakan pemekaran wilayah kabupaten

Tangerang. Kota memerlukan sarana prasarana wilayah untuk menjalankan
kegiatan dan aktifitas penduduk. Sarana prasarana wilayah berfungsi melayani
melayani kegiatan dan aktifitas penduduk diberbagai sektor terutama: ekonomi,
sosial dan budaya. Ketersediaan sarana prasarana menjadi faktor penting dalam
pemenuhan kebutuhan tersebut. Identifikasi sebaran sarana prasarana diperlukan
untuk mengetahui jumlah sarana prasarana yang diperlukan dalam memenuhi
kebutuhan wilayah. Kemudahan pencapaian ke sarana prasarana menjadi
perhatian utama terkait jarak dan waktu tempuh. Jarak dan waktu tempuh
berdampak kepada pelayanan sarana prasarana. Jumlah sebaran, jarak layanan dan
waktu tempuh pada skala wilayah menjadi skenario untuk menyusun perencanaan
lokasi sarana prasarana wilayah. Memperhatikan uraian diatas maka dilakukan
penelitian dengan tujuan: (1) Mengidentifikasi sebaran sarana prasarana di Kota
Tangerang Selatan, (2) Mengevaluasi ketersediaan sarana prasarana di Kota
Tangerang Selatan, (3) Menganalisis akses pencapaian menuju sarana prasarana di
Kota Tangerang Selatan, (4) Mengetahui strategi pengembangan sarana prasarana
di Kota Tangerang Selatan.
Penelitian ini menggunakan data primer sebaran sarana prasarana dan data
sekunder berupa Kota Tangerang Selatan dalam Angka, data Dinas Pendidikan
Nasional, peta Administrasi Kota Tangerang Selatan, peta-peta tematik sarana
prasarana Kota Tangerang Selatan dan data profil Kota Tangerang Selatan.

Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi sebaran sarana prasarana dan
mengevaluasi ketersediaan sarana prasarana adalah analisis deskriptif, analisis
spasial untuk akses pencapaian dan analisis SWOT untuk strategi pengembangan
sarana prasarana wilayah. Sarana prasarana yang dianalisis adalah: air bersih,
listrik, jaringan jalan, pendidikan dasar, kesehatan masyarakat, persampahan dan
niaga perdagangan.
Hasil analisis terlihat sarana air bersih Kota Tangerang Selatan 1 titik
berlokasi di kecamatan Serpong Utara, 5 titik di kecamatan Serpong dan 1 titik di
kecamatan Setu. Sebaran gardu transmisi berjumlah 71 titik dengan lokasi
menyebar di wilayah Kota Tangerang Selatan, jaringan jalan Kota Tangerang
Selatan terdiri dari jalan arteri primer, arteri sekunder, kolektor sekunder dan jalan
lokal/lingkungan. Sebaran sarana prasarana pendidikan dasar merata sebesar 340
jumlah TK, jumlah SD 322, jumlah SMP 127, kecamatan Setu tidak mempunyai
sarana prasarana pendidikan jenjang SMP, sebaran sarana prasarana kesehatan
masyarakat merata setiap kecamatan dengan jumlah Puskesmas 10, Rumah Sakit

13, Apotik 33 dan Rumah Bersalin 32. Tempat pembuangan sementara sampah
tersebar merata berjumlah 21 dan terbanyak berada di kecamatan Setu. Jumlah
sarana prasarana niaga perdagangan merata dan terpusat di beberapa lokasi
diantaranya di: jalan arteri sekunder sepanjang Serpong dan Serpong Utara

sebanyak 10 mall, di Ciputat Timur berbatasan dengan DKI Jakarta.
Analisis deskriptif dipergunakan untuk melihat ketersedian sarana prasarana
air yang wilayah pelayanannya meliputi kecamatan Serpong, perumahan Alam
Sutera dan perumahan Bintaro Jaya sektor 9. Pengeloaan air perumahan BSD
hanya melayani penghuni perumahan BSD. Enam kecamatan lain tidak terlayani
air bersih dari PDAM, kebutuhan air bersihnya memanfaatkan air tanah.
Peningkatan jumlah sebaran gardu transmisi diperlukan untuk mencegah turunnya
pasokan listrik saat peak hour. Peningkatan jalan kolektor sekunder diperlukan
untuk menunjang pergerakan dan distribusi antar wilayah. Peningkatan jumlah
sebaran di jenjang SMP diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dasar.
Peningkatan wilayah pelayanan puskesmas sebagai sarana prasarana kesehatan
masyarakat di jenjang terendah. Jumlah TPS cukup merata diperlukan
peningkatan kapasitas tampung. Zonasi diperlukan untuk membatasi wilayah
pelayanan sarana prasarana niaga dan perdagangan
Akses pencapaian dari sarana prasarana air hanya melayani kecamatan
Serpong. Jarak sebaran gardu transmisi terdekat sejauh 1 km ke permukiman dan
akses pencapaian terjauh berjarak 3.8 km dari gardu transmisi ke permukiman.
Jarak dan wilayah pelayanan mempengaruhi ketersediaan listrik. Kerapatan jalan
mempengaruhi kemudahan pergerakan dan penyebaran sarana prasarana antar
wilayah. Akses pencapaian memerlukan dukungan jaringan jalan. Rata-rata akses

pencapaian dari permukiman ke sarana prasarana terjauh berjarak 5 km dengan
wilayah pelayanan antar wilayah. Jarak terdekat 1 km dengan wilayah pelayanan
didalam wilayah sendiri. Akses pencapaian sarana niaga terpusat di satu lokasi,
diperlukan zonasi berdasarkan wilayah pelayanan.
Strategi pengembangan sarana prasarana Kota Tangerang Selatan perlu
prioritas diantaranya memperluas radius/wilayah pelayanan, meningkatkan
kualitas pengelolaan dan fisik, peningkatan keahlian sumber daya manusia,
pemanfaatan sumber daya alam, kebijakan pemerintah pendukung sarana
prasarana.dan peningkatan kualitas pelayanan.
Kata Kunci : sarana prasarana, sebaran, ketersediaan, akses pencapaian.

c Hak Cipta milik IPB, tahun 2011

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebut sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau
tinjauan suatu masalah, dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
yang wajar IPB.
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya Tulis

dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB.

SEBARAN DAN KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA DI
KOTA TANGERANG SELATAN

NIA RACHMAWATI

Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis : Dr.Ir. Sukmana Soma.MSi., MEng.

Judul Tesis


:

Nama
NRP

:
:

Sebaran dan Ketersediaan Sarana Prasarana di Kota
Tangerang Selatan
Nia Rachmawati
A156090011

Disetujui:
Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Setia Hadi, MS..
Ketua

Dr. Ir. Komarsa Gandasasmita,MSc.

Anggota

Diketahui:

Ketua Program Studi
Ilmu Perencanaan Wilayah

Prof.Dr.Ir. Santun R.P. Sitorus

Tanggal Ujian:

Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc.Agr.

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Atas pertolongan dan ijin Allah SWT penulis dapat menyelesaikan tesis
yang berjudul” Sebaran dan Ketersediaan Sarana Prasarana di Kota Tangerang

Selatan. Tesis ini merupakan hasil penelitian penulis, terwujud berkat bantuan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. Setia Hadi, MS., Dr. Ir. Komarsa Gandasasmita, M.Sc sebagai komisi
pembimbing yang telah mencurahkan waktu dan pemikiran memberi
pengarahan dari persiapan penelitian hingga selesainya penulisan tesis.
2. Dr. Ir. Sukmana Soma MSi., MEng. sebagai penguji luar atas waktu, kritik
dan sarannya.
3. Ketua, Sekretaris dan Manajemen program studi Ilmu Perencanaan Wilayah
Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor atas bantuan dan kerjasamanya.
4. Seluruh staff pengajar dan administrasi Program Studi Ilmu Perencanaan
Wilayah Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor atas bimbingan dan
dukungannya.
5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tangerang Selatan atas
datanya.
6. My Hunny: Ir. Amrullah Manan atas dukungan,pengertiannya menjadi teman
diskusi penulis. Kakak Alif dan Dedek Nahla atas celotehnya kepada penulis
untuk cepat menyelesaikan studi.
7. Ibunda Hj. Rukmini dan Apak H.Bustal Nawawi yang selalu meluangkan
waktu mengasuh cucu dan mendoakan penulis di setiap saat untuk
kemudahan dalam studi.
8. Ibunda mertua Hj. Nudya Zamzam atas pengertian dan doanya.
9. Neo Junial, Eka Yusnita, Ilyana Habsjah, Anedya Wardhani, Fitri Rahmawati
atas bantuan koordinasi responden dan survey lapangan.
10. Diana Fitriah, S.Kom., M.Si, Samsul Bachri S.P., M.Si atas bantuannya
berbagi ilmu terkait GIS. Rita Yulisa,S.P.., Ahmad Solikhin Puji Sayoga, S.T,
Setyardi S.P , Zulian S.P. dan rekan-rekan PWL khusus 2009 atas
kebersamaan dan kekompakannya selama masa studi.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas bantuan dan
dukungannya.
Semoga bermanfaat...
Bogor, Agustus 2011

Nia Rachmawati

RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Jakarta, tanggal 16 Desember 1970, putri pertama dari dua
bersaudara dari Bapak H. Bustal Nawawi, MBA dan Hj. Rukmini. Tahun 1989
penulis menempuh pendidikan tinggi di program studi Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Pancasila Jakarta dan lulus tahun 1995. Tahun 2009 penulis
berkesempatan melanjutkan pendidikan S2 di Instititut Pertanian Bogor pada
Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah.
Sejak tahun 1996 penulis bekerja sebagai staff pengajar luar biasa di Jurusan
Arsitektur Universitas Pancasila hingga sekarang.

i

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL..........................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................

vii

PENDAHULUAN.........................................................................................

1

Latar belakang......................................................................................

1

Perumusan Masalah.............................................................................

3

Tujuan Penelitian.................................................................................

4

Manfaat Penelitian............................................................................. .

4

Kerangka Pemikiran.............................................................................

4

TINJAUAN PUSTAKA................................................................................

7

Perencanaan dan Pengembangan Wilayah...........................................

7

Fenomena Urbanisasi.......................................................................

7

Sarana Prasarana Wilayah....................................................................

8

Penginderaan Jauh................................................................................

9

Sarana Prasarana Air Bersih ................................................................

10

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Sebaran Air............................

11

Geografi dan Topografi....................................................................

11

Sumber Air Baku..............................................................................

11

Distribusi Air....................................................................................

12

Sarana Prasarana Listrik.......................................................................

12

Sistem Distribusi...............................................................................

12

Sarana Prasarana Jaringan Jalan...........................................................

14

Sistem Jaringan Jalan Primer............................................................

14

Sistem Jaringan Jalan Sekunder......................... ..............................

14

Sarana Prasarana Pendidikan dan Pembelajaran...................................

16

Jenis Sarana ......................................................................................

17

Sarana Prasarana Kesehatan.................................................................

17

Pengertian Sehat dan Kesehatan Masyarakat...................................

17

Jenis Sarana......................................................................................

18

Sarana dan Prasarana Persampahan................. ....................................

19

Kategori Sampah..............................................................................

19

ii

Sumber Sampah.......................................................................................

20

Sistem Pengelolaan Sampah....................................................................

21

Pewadahan............................................... .........................................

21

Pengumpulan............................................... ......................................

23

Pemindahan............................................... ........................................

25

Pengangkutan.............................................. ......................................

25

Pembuangan Akhir.............................................................................

26

Sarana Prasarana Perdagangan dan Niaga...............................................

26

Jenis Sarana........................................................................................

27

METODOLOGI PENELITIAN..................................................................

29

Lokasi Penelitian......................................................................................

29

Bahan dan Alat.........................................................................................

29

Metode Pengumpulan Data......................................................................

30

Metode Analisis Data...............................................................................

32

Intepretasi Penutupan/Penggunaan Lahan.........................................

32

Identifikasi dan Evaluasi Ketersediaan Sarana Prasarana..................

33

Analisis Deskriptif..............................................................................

33

Sarana Prasarana Air Bersih.........................................................

34

Sarana Prasarana Listrik.....................................................................

34

Sarana Prasarana Jaringan Jalan.........................................................

34

Sarana Pendidikan Dasar...................................................................

35

Sarana Kesehatan Masyarakat............................................................

36

Sarana Prasarana Persampahan....................................................

37

Sarana Prasarana Perdagangan dan Niaga ....................................

38

Analisis Akses Pencapaian................................................................

39

Analisis SWOT...................................................................................

40

GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG SELATAN......................

41

Letak Geografis dan Luas Wilayah...................................................

41

Topografi...........................................................................................

41

Keadaan Iklim dan Curah Hujan.......................................................

41

Penduduk............................................................................................

42

Penggunaan Lahan..............................................................................

43

Gambaran Struktur Ruang Kota Tangerang Selatan..........................

43

iii

HASIL DAN PEMBAHASAN
Sarana Prasarana Air Bersih Kota Tangerang Selatan............................

46

Standar Kebutuhan Air.......................................................................

46

Domestik............................................................................. ...............

46

Non Domestik....................................................................................

46

Identifikasi Sebaran Sarana Prasarana Air Kota Tangerang Selatan..

46

Evaluasi Ketersediaan Sarana Prasarana Air Kota Tangerang
Selatan.................................................................................................
Akses Pencapaian Sarana Prasarana Air ............................................

49
51

Sarana Prasarana Listrik Kota Tangerang Selatan..................................

51

Sumber Pembangkit Listrik.................................................................

51

Sistem Distribusi.................................................................................

52

Identifikasi Sebaran Sarana Prasarana Listrik Kota Tangerang
Selatan.................................................................................................

52

Evaluasi Ketersediaan Sarana Prasarana Listrik Kota Tangerang
Selatan.................................................................................................

53

Akses Pencapaian Sarana Prasarana Listrik.......................................

54

Sarana Prasarana Jaringan Jalan Kota Tangerang Selatan........................

55

Identifikasi Sebaran Sarana Prasarana Jaringan Jalan Kota
Tangerang Selatan............................................ .................................

56

Evaluasi Ketersediaan Sarana Prasarana Jaringan Jalan Kota
Tangerang Selatan...............................................................................

58

Akses Pencapaian Sarana Prasarana Jaringan Jalan Kota Tangerang
Selatan................................................................................................

59

Sarana Prasarana Pendidikan Dasar Kota Tangerang Selaatan................

64

Pendidikan Dasar..............................................................................

65

Jenjang Pendidikan Dasar..................................................................

65

Identifikasi Sebaran Sarana Prasarana Pendidikan Dasar Kota
Tangerang Selatan..............................................................................

65

Evaluasi Ketersediaan Sarana Prasarana Pendidikan Dasar Kota
Tangerang Selatan..............................................................................

67

Akses Pencapaian Sarana Prasarana Pendidikan Dasar Kota
Tangerang Selatan...............................................................................

70

Sarana Prasarana Kesehatan Masyarakat Kota Tangerang Selatan.......
Identifikasi Sebaran Sarana Prasarana Kesehatan Masyarakat Kota
Tangerang Selatan...............................................................................

71
72

iv

Evaluasi Ketersediaan Sarana Prasarana Kesehatan Masyarakat
Kota Tangerang Selatan......................................................................

73

Akses Pencapaian Sarana Prasarana Kesehatan Masyarakat Kota
Tangerang Selatan..............................................................................

74

Sarana Prasarana Persampahan Kota Tangerang Selatan.......................

75

Identifikasi Sebaran Sarana Persampahan Kota Tangerang Selatan..

76

Evaluasi Ketersediaan Sarana Prasarana Persampahan Kota
Tangerang Selatan..............................................................................

78

Akses Pencapaian Sarana Prasarana Persampahan Kota Tangerang
Selatan................................................................................................

79

Sarana Prasarana Niaga dan Perdagangan Kota Tangerang Selatan.....

80

Identifikasi Sebaran Sarana Niaga dan Perdagangan Kota Tangerang
Selatan................................................................................................

81

Evaluasi Ketersediaan Sarana Prasarana Niaga dan Perdagangan
Kota Tangerang Selatan......................................................................

83

Akses Pencapaian Sarana Prasarana Niaga dan Perdagangan Kota
Tangerang Selatan..............................................................................

84

Analisis SWOT.......................................................................................

85

Rekomendasi Pengembangan Sarana Prasarana Wilayah Kota
Tangerang Selatan..................................................................................

89

SIMPULAN DAN SARAN...........................................................................

90

Simpulan.........................................................................................................

90

Saran...............................................................................................................

91

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................

92

LAMPIRAN.........................................................................................

95

v

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Jenis data dan Metode Analisis...........................................................

31

Tabel 2 Kriteria Kualifikasi Jalan di Lingkungan Perumahan........................

35

Tabel 3 Standard Kriteria Pendidikan dan Pembelajaran................................

36

Tabel 4 Standard Kebutuhan dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat..............

37

Tabel 5 Standard Sarana Persampahan...........................................................

38

Tabel 6 Standard Kebutuhan Sarana Perdagangan dan Niaga.......................

39

Tabel 7 Matriks SWOT....................................................................................

44

Tabel 8 Kependudukan..................................................................................

42

Tabel 9 Standar Kriteria Kebutuhan Air.........................................................

46

Tabel 10 Wilayah Distribusi IPA Tangerang Selatan.....................................

47

Tabel 11 Sebaran Pelayanan Sarana Prasarana Air Kota Tangerang Selatan
tahun 2010..........................................................................................

48

Tabel 12 Kebutuhan Air Bersih Kota Tangerang Selatan tahun 2010............

49

Tabel 13 Produksi Air Kota Tangerang Selatan tahun 2010..........................

50

Tabel 14 Sebaran Sarana Prasarana Listrik Kota Tangerang Selatan.............

52

Tabel 15 Kriteria Ketersediaan Sarana Prasarana Listrik...............................

53

Tabel 16 Jumlah Sarana Prasarana Listrik Kota Tangerang Selatan..............

54

Tabel 17 Analisis Akses Pencapaian Gardu Listrik.........................................

55

Tabel 18 Kondisi Jaringan Jalan Kota Tangerang Selatan 2010.....................

58

Tabel 19 Tabel Kerapatan Jalan......................................................................

60

Tabel 20 Sarana Prasarana Pendidikan Kota Tangerang Selatan ...................

66

Tabel 21 Jumlah Peserta Didik........................................................................

66

Tabel 22 Jumlah Tenaga Pendidik Kota Tangerang Selatan ..........................

66

Tabel 23 Jumlah Penduduk berdasarkan Jenjang Usia Sekolah
tahun 2010.................... ...................................................................

67

Tabel 24 Akses Pencapaian Sarana Prasarana Pendidikan.............................

70

Tabel 25 Sarana Prasarana Kesehatan Masyarakat Kota Tangerang Selatan ..

72

Tabel 26 Evaluasi Ketersediaan Sarana Prasarana Kesehatan Masyarakat
Kota Tangerang Selatan...................................................................

74

Tabel 27 Jarak Pencapaian Sarana Prasarana Kesehatan Masyarakat.............

75

Tabel 28 Sarana Prasarana Sampah Kota Tangerang Selatan........................

77

vi

Tabel 29 Analisis Ketersediaan Sarana Prasarana Sampah Kota Tangerang
Selatan.............................................................................................

78

Tabel 30 Analisis Ketersediaan TPS KotaTangerang Selatan ......................

79

Tabel 31 Analisis Akses Pencapaian TPS Kota Tangerang Selatan.............

80

Tabel 32 Sarana Prasarana Niaga dan Perdagangan Kota Tangerang
Selatan............................................................................................

81

Tabel 33 Analisis Kelayakan Sarana Prasarana Niaga dan Perdagangan
Kota Tangerang Selatan tahun 2010...............................................

83

Tabel 34 Analisis Akses Pencapaian Sarana Prasarana Niaga dan
Perdagangan....................................................................................

84

Tabel 35 Penilaian Tingkat Kepentingan SWOT...........................................

86

Tabel 36 Matriks SWOT................................................................................

87

Tabel 37 Pemilihan Analisis SWOT..............................................................

88

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1

Bagan alir kerangka pemikiran..................................................

5

Gambar 2

Jaringan distribusi listrik............................................................

15

Gambar 3

Deskripsi Bagian-bagian dari Jalan……………………………

18

Gambar 4

Teknik Pengolahan Sampah......................................................

22

Gambar 5

Peta Administrasi Kota Tangerang Selatan.............................

29

Gambar 6

Bagan Alir Penelitian................................................................

32

Gambar 7

Bagan Alir Peta Identifikasi Sarana Prasarana..........................

33

Gambar 8

Peta Penggunaan Lahan Kota Tangerang Selatan....................

43

Gambar 9 Peta Sebaran Sarana Prasarana Air Kota Tangerang Selatan...

48

Gambar 10 Peta Sebaran Gardu Transmisi Kota Tangerang Selatan.........

53

Gambar 11 Peta Jaringan Jalan Kota Tangerang Selatan............................ .

57

Gambar 12 Peta Panjang Jalan Kota Tangerang Selatan...............................

59

Gambar 13 Jalan Lingkungan di Pamulang................................................. .

60

Gambar 14 Jalan Lingkungan di Serpong....................................................

61

Gambar 15 Jalan Lingkungan di Pamulang.................................................

61

Gambar 16 Jalan Lingkungan di Setu..........................................................

62

Gambar 17 Jalan Lingkungan di Pondok Aren............................................ .

62

Gambar 18 Jalan Lingkungan di Ciputat Timur...........................................

63

Gambar 19 Jalan Lingkungan di Ciputat.....................................................

64

Gambar 20 Peta Sebaran TK Kota Tangerang Selatan...............................

68

Gambar 21 Peta Sebaran SD Kota Tangerang Selatan................................

69

Gambar 22 Peta Sebaran SMP Kota Tangerang Selatan..............................

69

Gambar 23 Peta Sebaran Sarana Prasarana Kesehatan Kota Tangerang
Selatan 2010.......................................................................................

73

Gambar 24 Peta Sebaran Sarana Prasarana Sampah Kota
Tangerang Selatan 2010...................................................................

77

Gambar 25 Peta Sarana Prasarana Niaga dan Perdagangan Kota
Tangerang Selatan 2010..................................................................

82

PENDAHULUAN
Latar belakang

Pertumbuhan ekonomi yang pesat di ibukota berdampak pada peningkatan
jumlah penduduk dan dinamika penggunaan lahan. Pertumbuhan sektor
perdagangan, jasa dan industri

mendominasi penggunaan lahan di kota

berdampak tingginya harga lahan sehingga terjadi keterbatasan lahan untuk
permukiman.

Keterbatasan lahan permukiman berdampak bergesernya lokasi

permukiman ke wilayah pinggiran kota (sub urban). Perpindahan penduduk ke
wilayah pinggiran kota meningkatkan pertumbuhan permukiman di wilayah
tersebut.
Pengembangan wilayah pinggiran kota mendukung pertumbuhan kota-kota
yang mempunyai hubungan erat dengan pusat kota. Pembangunan wilayah
perkotaan berdampak pada perubahan sosial, ekonomi, geografi, lingkungan dan
budaya sehingga diperlukan sarana prasarana untuk melayani kebutuhan wilayah
dan mendukung laju pertumbuhan di berbagai sektor. Indikator peningkatan
pembangunan wilayah terlihat dari sistem sarana prasarananya yang terpadu
(integrated). Sistem sarana prasarana yang sistematis dan terpadu menjadi bagian
struktur ruang yang berfungsi sebagai jaringan penghubung dan roda kegiatan
dalam penataan ruang. Kemampuan sarana prasarana melayani penduduk terlihat
dari segi kuantitas dan kualitas dengan parameter jumlah sarana prasarana,
kemudahan pencapaian, waktu tempuh dan jarak wilayah layanan menjadi tolok
ukur keberhasilan pembangunan wilayah.
Empat aspek kewenangan Pemerintah Daerah/Kota berdasarkan pasal 14
Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah:
1. Perencanaan dan pengendalian pembangunan;
2. Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang;
3. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
4. Penyediaan sarana dan prasarana umum
Pemerintah Daerah/Kota mempunyai kewajiban menyediakan sarana dan
prasarana untuk kepentingan umum dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
penduduk sebagai tujuan pembangunan wilayah.

2

Kebijakan otonomi daerah berdasarkan UU No. 32 tahun 2004 tentang
pemerintah daerah berdampak kepada diberikannya kewenangan setiap daerah
untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
sesuai dengan peraturan perundangan. Implementasi dari kebijakan tesebut
menjadi

tanggung

jawab

pemerintah

daerah

untuk merencanakan

dan

mengembangkan potensi daerah dengan menyediakan sarana prasarana wilayah
sebagai pendukung roda kegiatan dengan tujuan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi wilayah.
Kota Tangerang Selatan terletak di propinsi Banten Jawa Barat dengan
jumlah penduduk sebesar 1.303.569 jiwa (2010) tersebar di tujuh kecamatan
yaitu: Serpong, Serpong Utara, Ciputat, Ciputat Timur, Pondok Aren, Pamulang
dan Setu dengan kepadatan penduduk 8.646 jiwa/km2 dengan laju pertumbuhan
penduduk dari tahun 2000-2010 sebesar 4,74%. Berdasarkan Undang-Undang
No.51 tahun 2008 tentang pembentukan Kota Tangerang Selatan, wilayah
Tangerang Selatan merupakan hasil pemekaran dari kabupaten Tangerang yang
dibentuk karena meningkatnya beban dan volume kerja bidang pemerintahan,
pembangunan serta pelayanan masyarakat yang bertujuan mendorong peningkatan
pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan, meningkatkan potensi daerah
di bidang ekonomi, sosial, politik dan budaya.
Penggunaan

lahan

Kota

Tangerang

Selatan

didominasi

oleh

perumahan/permukiman (67,54%) yang terbentuk akibat migrasi penduduk
Jakarta. Tingginya harga lahan permukiman di Jakarta memicu perpindahan
penduduk ke kawasan pinggir kota termasuk Kota Tangerang Selatan.
Peningkatan

jumlah pusat-pusat permukiman di Kota Tangerang Selatan

menuntut ketersediaan sistem sarana prasarana yang memiliki peran vital dalam
pembangunan untuk melayani aktifitas penduduk, modal bagi pertumbuhan
perekonomian, mendorong terciptanya kesempatan kerja dan berusaha, serta
peningkatan kesejahteraan penduduknya. Saat ini kepadatan tertinggi penduduk
Kota Tangerang Selatan berada di kecamatan Ciputat Timur (11.165 jiwa/km2)
dan yang terendah berada di kecamatan Setu (4.163 jiwa/km2). Kepadatan dan
komposisi penduduk mempengaruhi sebaran sarana prasarana Kota dalam
melayani aktifitas penduduk. Kualitas pelayanan, akses pencapaian, jarak tempuh

3

dan wilayah layanan sarana prasarana menjadi indikator keberhasilan peningkatan
pembangunan.

Perumusan Masalah
Kota Tangerang Selatan sebagai kota memerlukan sarana prasarana wilayah
untuk menjalankan kegiatan dan aktifitas penduduk. Sarana prasarana wilayah
berfungsi melayani kebutuhan penduduk di sektor ekonomi, sosial dan budaya.
Ketersediaan sarana prasarana menjadi faktor penting dalam pemenuhan
kebutuhan tersebut. Identifikasi sebaran sarana prasarana diperlukan untuk
mengetahui jumlah sarana prasarana yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan
wilayah. Apakah ketersediaan sebaran sarana prasarana dapat memenuhi
kebutuhan penduduk Kota Tangerang Selatan? Kemudahan pencapaian ke sarana
prasarana menjadi perhatian untuk dianalisis terkait jarak dan waktu tempuh.
Jarak dan waktu tempuh berdampak kepada pelayanan sarana prasarana. Jumlah
sebaran, jarak layanan dan waktu tempuh pada skala wilayah menjadi skenario
untuk menyusun perencanaan lokasi sarana prasarana wilayah.
Berdasarkan hal diatas dapat dirumuskan permasalahan terkait ketersediaan
sarana prasarana di Kota Tangerang Selatan diantaranya:
1. Apakah jumlah ketersediaan sarana prasarana di Kota Tangerang Selatan
dapat melayani kebutuhan penduduk Kota Tangerang Selatan?
2. Apakah sebaran sarana prasarana memenuhi akses pencapaian?
3. Bagaimana strategi pengembangan sarana prasarana Kota Tangerang
Selatan?
Tujuan Penelitian
Melakukan studi dan analisis ketersediaan sarana prasarana di Kota
Tangerang Selatan diantaranya:
1. Mengidentifikasi sebaran sarana/prasarana di Kota Tangerang Selatan.
2. Mengevaluasi ketersediaan sarana prasarana di Kota Tangerang Selatan.
3. Menganalisis akses pencapaian menuju sarana prasarana di Kota
Tangerang Selatan.
4. Mengetahui strategi pengembangan sarana prasarana di Kota Tangerang
Selatan

4

Manfaat Penelitian
Sebaran dan ketersediaan sarana prasarana diharapkan dapat menjadi:
1. Arahan dalam perencanaan dan mengatur sarana prasarana di Kota
Tangerang Selatan.
2. Sebagai bahan pertimbangan pengembangan sarana prasarana di Kota
Tangerang Selatan
3. Sebagai bahan masukan dalam penyusunan standar pelayanan penduduk.

Kerangka Pemikiran
Pembangunan dan pengembangan wilayah memerlukan sarana prasarana
untuk menjalankan aktifitas willayah. Kebutuhan sarana prasarana dipengaruhi
oleh ketersediaan sebaran sarana prasarana. Ketersediaan sebaran sarana prasarana
terkait dengan jumlah penduduk dan akses pencapaian. jarak, waktu tempuh dan
wilayah pelayanan menggunakan analisis spasial terkait aspek-aspek yang
mempengaruhi wilayah pelayanan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi ketersediaan sarana prasarana
dan strategi pengembangan sarana prasarana di Kota Tangerang Selatan. Garis
besar kerangka pemikiran penelitian disajikan Gambar 1.

5

Pembangunan dan
Pengembangan Wilayah

KebutuhanSarana
Prasarana

Ketersediaan
Sebaran
Sarana Prasarana

Akses Pencapaian

Jumlah Penduduk.

Waktu dan Jarak
Tempuh

Evaluasi
Ketersediaan dan
Sebaran Sarana

Staregi Pengembangan
Sarana Prasarana Wilayah

Arahan Perencanaan dan
Penataan Sarana Prasarana
Kota Tangerang Selatan

Gambar 1. Bagan alir kerangka pemikiran

Wilayah Layanan

TINJAUAN PUSTAKA
Perencanaan dan Pengembangan Wilayah
Perencanaan

dan

pengembangan

wilayah

merupakan

kajian

yang

mengintegrasikan berbagai cabang ilmu untuk memecahkan masalah-masalah
pembangunan serta aspek-aspek proses politik, manajemen dan administrasi
perencanaan pembangunan yang berdimensi ruang atau wilayah (Rustiadi et al.
2009). Pemahaman dan pengetahuan terkait kondisi fisik alam hingga sosial
ekonomi antar wilayah didukung teknik analisis beserta model sistem yang
berfungsi sebagai alat (tools) membantu mendeskripsi fenomena yang terjadi di
wilayah.
Fenomena Urbanisasi
Dunia mengalami urbanisasi fisik dan sosial pada dekade terakhir.
Pertumbuhan kota terlihat signifikan di abad 20, terjadi peningkatan pesat tahun
1970 dan bergerak tetap/stabil di pertengahan abad 21. Periode tahun 2005-2009
setengah populasi dunia tinggal di perkotaan khususnya Afrika, Asia dan Amerika
Latin. Tahun 1990-2005 pertumbuhan penduduk dunia di perkotaan sebesar
13,2%. Berbagai kota di Asia tumbuh sebesar 24,8%, Asia Tenggara 38.6%, dan
wilayah pertanian Sahara Afrika 25.3 %. Wilayah pinggir kota berubah menjadi
perkotaan (Spencer, 2007).
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota terjadi akibat
pembangunan atau modernisasi (Spencer, 2007). Urbanisasi terjadi tanpa disadari,
misalnya akibat ketimpangan antar wilayah. Kesejahteraan dan kenyamanan
menjadi pemicu perpindahan penduduk dari wilayah desa ke wilayah kota.
Perubahan ekonomi yang terjadi diantara daerah rural dan urban menjadi salah
satu aspek perhatian dalam penataan ruang. Ketimpangan antar wilayah terkait
sarana prasarana berdampak kepada pergeseran sosial dari petani menjadi
masyarakat kota. Urbanisasi secara fisik memghubungkan secara langsung
perilaku manusia kepada manusia, manusia dengan sarana prasarana dan
lingkungan tempat mereka bermukim.

8

Sarana Prasarana Wilayah
Sarana prasarana berasal dari kata infrastructure yaitu suatu sistem yang
dibangun untuk mendukung kegiatan dari satu wilayah ke wilayah lain. Sarana
prasarana berfungsi menyediakan pelayanan untuk mendukung aktifitas wilayah
dengan substansi yang berbeda contohnya jaringan jalan, air bersih, listrik, sarana
kesehatan masyarakat, sarana pendidikan dan sarana perdagangan. Sarana
prasarana memerlukan pembiayaan besar untuk menunjang pertumbuhan sosial
ekonomi, teknologi handal, ramah lingkungan dan faktor-faktor penting lain dari
berbagai aspek yang mendukung kerangka kerja sehingga membentuk jaringan
yang sistematis dan terpadu ( NCPWI, 1988).
Peningkatan urbanisasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari berdampak
pada peningkatan populasi. Kebutuhan jaringan sarana prasarana yang kompleks
dan berteknologi diperlukan untuk melayani antar wilayah secara geografi. Sarana
prasarana menjadi bagian pergerakan dan distribusi antar kota, antar wilayah di
dunia. Sebuah kota sebagai contoh, memerlukan air bersih untuk memenuhi
kebutuhan minum, saluran air limbah, makanan, sistem distribusi sampah yang
berkaitan erat dengan tubuh manusia dan sistem metabolisme tubuh. Pertanian
global, pengiriman dan perdagangan serta penyediakan makanan bagi kota-kota
didunia. Jalan raya, pesawat, kereta api, dan jalan lingkungan mendukung dan
menyebarkan penumpang ulang alik (commuter), perpindahan antar wilayah
dalam sistem global yang menghubungkan wilayah pedalaman dan pinggiran
kota. Kebutuhan tersebut diatas dapat terpenuhi didukung sarana prasarana.
Sarana prasarana sistematis dan terpadu diperlukan untuk melayani/mendukung
aktivitas antar wilayah, antar pulau dan antar negara (Graham, 2010)

Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh di definisikan sebagai proses untuk mendapatkan
informasi dengan cara analisis data, diperoleh dengan sistem perekaman tertentu
tanpa terjadi kontak langsung dengan obyek atau fenomena yang diamati (Barus
dan Wirasdisastra, 2000). Produk penginderaan jauh bermanfaat untuk aplikasi
pengembangan sumber daya alam dam lingkungan. Setiap kegiatan yang
berkaitan dengan permukaan bumi, akan diperlukan data permukaan bumi sebagai

9

data referensi. Salah satu jenis data permukaan bumi adalah data yang berkaitan
dengan spasial dan atribut suatu wilayah. Salah satu cara untuk mendapatkan data
spasial dan data atribut suatu wilayah adalah dengan metode penginderaan jauh.
Keuntungan

dari

metode

penginderaan

jauh

ini

adalah

waktu

pengumpulan data yang relatif singkat dibanding dengan metode terestris untuk
cakupan area yang sama. Adapun wahana yang digunakan dalam sistem
penginderaan jauh adalah wahana udara (foto udara) dan wahana luar angkasa
(satelit).
Hasil dari penginderaan jauh wahana satelit adalah citra. Perkembangan
teknologi citra satelit berdasarkan resolusi spasialnya digolongkan menjadi 3
bagian, yaitu: citra satelit resolusi tinggi, sedang, dan rendah.
Keuntungan dari kemajuan teknologi bidang penginderaan jauh tersebut
diantaranya adalah sangat mudahnya mengakses citra satelit berresolusi spasial
tinggi secara gratis.
Google Earth™ adalah salah satu dari software yang dapat menyajikan
citra satelit resolusi tinggi secara gratis. Google Earth merupakan sebuah program
virtual yang disebut Earth Viewer dan dibuat oleh Keyhole, Inc.. Program ini
memetakan bumi berdasarkan gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit,
fotografi udara dan globe GIS 3D. Tersedia dalam tiga lisensi berbeda: Google
Earth, sebuah versi gratis dengan kemampuan terbatas; Google Earth Plus yang
memiliki fitur tambahan; dan Google Earth Pro yang digunakan untuk
penggunaan komersial (Google, 2011)
Ada tiga hal penting yang perlu dilakukan dalam proses intepretasi
menurut (Sutanto, 1992), yaitu deteksi, identifikasi dan analisis. Deteksi citra
merupakan pengamatan tentang adanya suatu objek, pendeteksian objek di
wilayah tertentu. Identifikasi atau pengenalan merupakan upaya mencirikan objek
yang telah dideteksi dengan menggunakan keterangan yang cukup, misalnya
mengidentifikasikan suatu objek kotak-kotak sebagai tambak di sekitar perairan
karena

objek

tersebut

dekat

dengan

laut.

Proses

analisis

merupakan

pengklasifikasian berdasarkan proses induksi dan deduksi, seperti penambahan
informasi bahwa tambak tersebut adalah tambak udang dan diklasifikasikan
sebagai daerah pertambakan udang.

10

Interpretasi citra penginderaan jauh dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
intepretasi secara manual dan intepretasi secara digital (Purwadhi, 2001).
Interpretasi secara manual adalah interpretasi data penginderaan jauh yang
mendasarkan pada pengenalan ciri/karakteristik objek secara keruangan.
Karakteristik objek dapat dikenali berdasarkan 9 unsur interpretasi yaitu bentuk,
ukuran, pola, bayangan, rona/warna, tekstur, situs, asosiasi dan konvergensi bukti.

Sarana Prasarana Air Bersih
Air adalah sumber daya alam pokok dan penting dalam pembangunan
wilayah dan menjadi perhatian utama karena berkaitan dengan kondisi sosial
ekonomi dan sumber daya lingkungan. Perkembangan jumlah penduduk dan
pembangunan wilayah secara ekonomi berakibat peningkatan kebutuhan air
sehingga berdampak krisis dalam pembangunan wilayah. Schneekloth (2010)
menerangkan bahwa setiap wilayah secara spesifik terdapat daerah aliran air dan
menerima sejumlah air hujan setiap tahunnya. Beberapa kota berlokasi di mulut
sungai atau daerah sepanjang sungai karena keterkaitannya sebagai sarana
transportasi dan sumber air. Sebagian kota yang dialiri air harus mengelola
kualitas dan kuantitas air sehingga dapat di konsumsi dan terhindar dari aspek
yang merugikan seperti banjir.
Air salah satu sumber daya alam yang sangat diperlukan untuk kehidupan
manusia. Tubuh manusia 50% terdiri dari air (Notoatmojo, 2003). Menurut WHO
kebutuhan air untuk manusia sebesar 60-120 l/hari. Saat ini konsumsi negara
berkembang baru berkisar 30-60 l/hari. Kebutuhan air manusia sehari-hari
meliputi minum, mandi, masak, mencuci dan yang terpenting adalah kebutuhan
air bersih untuk minum.
Aset air terbesar di muka bumi sebesar 97% adalah air asin, dan 3% air
segar ( Gleick, 1996) . Dua pertiga bagian membeku dalam bentuk gletser dan
es di kutub. Sumber air lain adalah air tanah. Air segar adalah sumber daya
terbarukan, namun pasokan dunia akan air bersih terus berkurang. Kebutuhan
pasokan air semakin meningkat seiring dengan perkembangan penduduk dunia
yang meningkat pula.

11

Penggunan sumber daya air untuk berbagai kepentingan kehidupan manusia
diantaranya (WBCSD, 2005):
1. Pertanian
Air untuk pertanian sebesar 69% digunakan untuk keperluan irigasi. Irigasi
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tanaman sehingga dapat tumbuh dan
hasilnya dapat di panen.
2. Industri
Kebutuhan air untuk industri sebesar 22%, lebih kecil dari penggunaan
bidang pertanian. Air digunakan dalam proses industri untuk menggerakkan mesin
seperti turbin uap atau mesin pengendali panas.
3. Rumah Tangga
Kebutuhan air dunia sebesar 8% digunakan untuk kebutuhan rumah tangga
seperti minum, mandi , memasak, mencuci, sanitasi dan taman.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Sebaran Sumber Air
Sistem sarana prasana air bersih di tiap wilayah mempunyai permasalahan
yang berbeda. Beberapa faktor yang mempengaruhi sistem pengelolaan air
diantaranya keadaan geografi dan topografi, sumber air baku, distribusi air ke
pelanggan dan rendahnya tarif dasar air bersih. Parameter sistem pengelolaan air
bersih mempengaruhi kelayakan sarana prasarana air bersih (Pramono, 2002).
Geografi dan Topografi
Keadaan geografi wilayah mempengaruhi lokasi, jarak sumber air yang
berkaitan dengan distribusi kebutuhan air bagi penduduk. Sumber air baku
mempengaruhi penyebaran penduduk, aktifitas wilayah, tata letak penentuan
lokasi untuk instalasi, pompa-pompa, tangki-tangki harus sesuai dengan topografi
wilayah.
Sumber Air Baku
Sumber air baku menjadi faktor penentu bagi produktivitas air bersih di
wilayah tertentu. Jika suatu wilayah tidak mempunyai sumber air baku misalnya
tidak dilalui aliran sungai, maka pemerintah daerah harus berupaya memperoleh
sumber air dari wilayah lain atau mencari alternatif sumber air baku baru.

12

Distribusi Air
Distribusi air ke pelanggan dalam hal pemanfataan sarana air bersih bagi
penduduk saat ini belum merata. Distribusi air saat ini belum terpenuhi ke semua
pelanggan, banyaknya jumlah air hilang akibat kebocoran, banyaknya sambungan
liar menghambat proses distribusi sehingga pelanggan tidak dapat menikmati air
bersih secara maksimal.

Sarana Prasarana Listrik
Listrik digunakan untuk menunjang aktifitas setiap manusia di dunia. Listrik
dihasilkan melalui pembangkit tenaga listrik. Energi yang digunakan untuk
membangkitkan listrik diantaranya adalah: air, uap, gas. Lokasi pembangkit listrik
disebut dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkitt listrik
Tenaga Uap (PLTU), Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG). Pembangkit listrik
berfungsi memproduksi dan membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber
tenaga.
Energi yang menghasilkan listrik didistribusikan dari pusat pembangkit
tenaga listrik ke pusat distribusi melalui jaringan ke gardu induk kemudian
didistribusikan ke jaringan distribusi primer masuk ke gardu distribusi kemudian
disalurkan ke rumah-rumah penduduk.
Untuk skala kecil perusahaan listrik menggunakan potensi alam di wilayah
tertentu untuk menghasilkan listrik. Negara kita terkenal dengan listrik desa, pusat
pembangkit listrik kecil di usahakan melalui swadaya masyarakat dengan
memanfaatkan tenaga air atau gas alam. Sistem listrik desa penyebarannya
bersifat langsung dari sumber pembangkit langsung ke jaringan distribusi
dilanjutkan ke penduduk.
Sistem Distribusi
Sistem tenaga listrik yang paling dekat dengan pelanggan adalah sistem
distribusi

(Prihastomo, 2008). Sistem distribusi adalah bagian sistem tenaga

listrik yang pa1ing banyak mengalami gangguan, sehingga masalah utama dalam
operasi sistem distribusi adalah mengatasi gangguan. Sistem distribusi terdiri dari
jaringan yang diisi dari sebuah Gardu Induk (G1). Jaringan Distribusi terdiri dari

13

sebuah GI pada umumnya tidak berhubungkan secara listrik dengan jar