Pendugaan simpanan karbon di areal hutan bekas tebangan PT Ratah Timber Kalimantan Timur

PENDUGAAN SIMPANAN KARBON DI AREAL HUTAN
BEKAS TEBANGAN PT RATAH TIMBER
KALIMANTAN TIMUR

YUNI INDRIYANI

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011

PENDUGAAN SIMPANAN KARBON DI AREAL HUTAN
BEKAS TEBANGAN PT RATAH TIMBER
KALIMANTAN TIMUR

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Kehutanan
Pada Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor


Oleh:
YUNI INDRIYANI
E14061014

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011

RINGKASAN
YUNI INDRIYANI. Pendugaan Simpanan Karbon di Areal Hutan Bekas
Tebangan PT Ratah Timber Kalimantan Timur. Di bawah bimbingan SRI
RAHAJU.
Hutan merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui (
) dan sangat penting bagi kehidupan manusia. Dalam pemanfaatan
hutan yang tidak dilakukan secara lestari dapat menimbulkan peningkatan Gas
Rumah Kaca (GRK). Emisi GRK ini mengakibatkan pemanasan global dan
perubahan iklim. Indonesia berperan dalam mengurangi emisi GRK (CO2) karena
mempunyai hutan yang luas yang mampu menyerap dan menyimpan karbon dalam
biomassa hutan cukup besar.

Penelitian ini bertujuan untuk menduga simpanan karbon yang terdapat pada
areal hutan bekas tebangan di PT Ratah Timber Kalimantan Timur.
Penelitian lapangan dilaksanakan pada petak bekas tebangan dan pengujian
sampel pohon contoh dilakukan di Laboratorium Anatomi Kayu dan Peningkatan
Mutu Kayu, Departemen Hasil Hutan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian
dilaksanakan dari bulan April sampai dengan Mei 2010. Data dikumpulkan dari tiga
puluh plot dengan mengukur diameter setinggi dada, tinggi total, dan
mengidentifikasi jenis pohon yang ditemukan di plot penelitian. Selanjutnya
dilakukan penebangan pada pohon contoh yang berukuran 5 – 10 cm untuk menduga
biomassa pada tegakan hutan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyaknya jenis pohon yang ditemukan
dalam plot penelitian seluas 3 ha sebanyak 68 jenis meliputi pancang sebanyak 63
jenis, tiang sebanyak 49 jenis dan pohon sebanyak 48 jenis. Berdasarkan
pengelompokkan jenis, kelompok jenis dipterocarpaceae sebesar 24,34 ton/ha dan
dipterocarpaceae sebesar 128,66 ton/ha sehingga diperlukan pengayaan untuk
kelompok jenis dipterocarpaceae pada areal hutan bekas tebangan untuk kelestarian
pengelolaan selanjutnya. Pendugaan simpanan karbon dengan menggunakan kadar
karbon 50% dan untuk menduga biomassa dengan persamaan alometrik yang sudah
dibuat dari sampel pohon contoh yang ditebang yaitu 0,0977237 D2,58. Pendugaan
simpanan karbon pada tegakan meliputi pancang sebesar 5,05 ton/ha (3,27%), tiang

18,82 ton/ha (10,24%), dan pohon 133,57 ton/ha (86,49%). Simpanan karbon total
yang terdapat di PT Ratah Timber, Kalimantan Timur sebesar 157,44 ton/ha atau
122,92 x 10:4 Gt, dimana pohon memiliki persentase simpanan karbon terbesar yaitu
84,84%, diikuti tiang 10,05%, pancang 3,21%, serasah 1,87% dan tumbuhan bawah
0,04%.
Kata kunci : Persamaan alometrik, biomassa, simpanan karbon

ABSTRACT
YUNI INDRIYANI. An Estimation of Carbon Storage in the Logged3Over
Forest Area PT Ratah Timber East Kalimantan. Supervised by SRI RAHAJU.
Forests is one of natural resources that can be updated (renewable natural
resources) and essential stock for human life. In using of forest resources if not a
sustainable manner can lead to increased greenhouse gas (GHG) emissions. These
emissions cause global warming and climate change. Indonesia plays a role to reduce
GHG emissions (CO2) due to its vast forests that can absorb and store carbon in
forest biomass is large enough.
This study aims to estimate the carbon storage found in logged:over forest areas
in PT Ratah Timber East Kalimantan.
Field research was conducted on the logged plots and testing sample tree in the
Laboratory of Wood Anatomy and Wood Quality Improvement, Product Forest

Ministry, Bogor Agricultural University. The experiment was conducted from April
to May 2010. Data were collected from thirty:plot by measuring the diameter base on
breast height, total height, and identify the types of trees found in research plots.
Furthermore, next treatment is felling tree with the size of sample 5:10 cm to estimate
the biomass in forest stands.
The results showed that the number of tree species found in research plots
covering an area of 3 ha covering 68 species of saplings were 63 species, 49 poles
and tree species as many as 48 species. Based on the grouping of species, groups of
dipterocarpaceae species of 24.34 ton/ha and
dipterocarpaceae at 128.66 ton/ha,
thus it needs enrichment to the dipterocarpaceae species in logged:over forest areas
for the preservation of further management. Estimation of carbon savings by using
the carbon content of 50% and to estimate biomass with allometric equations that
have been made from samples harvested sample trees is 0,0977237 D2,58. Estimation
of carbon storage in stands including the saplings amounted to 5,05 ton/ha (3,27%),
poles 18,82 ton/ha (10,24%), and trees of 133,57 ton/ha (86,49%). Total storage
carbon contained in PT Ratah Timber, East Kalimantan, at 157,44 ton/ha or 122,92 x
10:4 Gt, where the trees had the largest percentage of carbon storage is 84,84%,
followed by poles 10,05%, 3,21% saplings, litter 1,87%, and 0,04% lower plants.
Keywords: Allometric equations, biomass, carbon storage


Judul Penelitian

: Pendugaan Simpanan Karbon di Areal Hutan Bekas
Tebangan PT Ratah Timber Kalimantan Timur

Nama Mahasiswa

: Yuni Indriyani

NRP

: E14061014

Menyetujui:
Dosen Pembimbing,

Dra. Sri Rahaju, MSi
NIP. 19611217199003 2 003


Mengetahui,
Ketua Departemen Manajemen Hutan

Dr. Ir. Didik Suharjito, MS
NIP. 19630401199403 1 001

Tanggal Lulus:

PERNYATAAN
Dengan ini saya

menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Pendugaan

Simpanan Karbon di Areal Hutan Bekas Tebangan PT Ratah Timber Kalimantan
Timur adalah benar:benar hasil karya saya sendiri di bawah bimbingan Ibu Dra. Sri
Rahaju, MSi dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi
atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.


Bogor, Januari 2011

Yuni Indriyani
NRP E14061014

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kebumen pada tanggal 28 Juni 1988.
Penulis adalah anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan
Akhmad Samsudin dan Watinah. Penulis memulai pendidikan di
SDN 2 Kuwayuhan pada tahun 1994, SLTP N 3 Kebumen pada
tahun 2000, dan SMA N 1 Kebumen pada tahun 2003. Penulis
menyelesaikan SMA pada tahun 2006. Pada tahun yang sama penulis
diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa
Baru (SPMB). Pada tahun pertama di IPB belum memiliki jurusan dan pada tahun
kedua penulis diterima

di Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan,

Institut Pertanian Bogor.

Selama penulis mengikuti perkuliahan di Fakultas Kehutanan IPB, penulis telah
melaksanakan Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Kamojang:Sancang
pada tahun 2008 , Praktek Pengelolaan Hutan (P2H) di Hutan Pendidikan Gunung
Walat pada tahun 2009, dan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT Ratah Timber
Kalimantan Timur. Selama menjadi mahasiswa, penulis juga aktif dalam organisasi
seperti FMSC dan AFSA, serta ikut menjadi panitia di acara yang diadakan di
lingkungan Fakultas Kehutanan IPB.
Untuk menyelesaikan gelar Sarjana Kehutanan IPB, penulis menyelesaikan
skripsi dengan judul Pendugaan Simpanan Karbon di Areal Hutan Bekas Tebangan
PT Ratah Timber Kalimantan Timur dibimbing oleh Dra. Sri Rahaju, MSi.

UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah:Nya sehingga penulisan skripsi ini telah berhasil diselesaikan. Hal ini tidak
terlepas dari dukungan banyak pihak yang turut membantu proses penulisan skripsi
ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1.

Orang tua tercinta, Bapak (Akmad Samsudin) dan Ibu (Watinah) atas kasih

sayang, cinta, doa, dukungan spiritual dan

material yang diberikan kepada

penulis.
2.

Kakak:kakak dan adik tersayang , Mba Idah, Mas Nono, Mba Nur, dan Didik,
atas dukungan, doa, dan semangat yang telah diberikan kepada penulis.

3.

Ibu Sri Rahaju, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang begitu baik dan
sabar membimbing penulis mulai dari penyusunan proposal penelitian hingga
penyelesaian skripsi ini. Terima kasih untuk segala kritik dan masukan yang
diberikan.

4.

Bapak Ir. Trisna Priadi, M. Eng. Sc wakil dari departemen THH, Bapak Dr. Ir.

Burhanuddin Masyud, MS wakil dari departemen KSHE, dan Bapak Dr. Ir.
Prijanto Pamoengkas, M.Sc. F.Trop wakil dari departemen SVK yang telah
memberikan pengetahuan dan saran kepada penulis dalam ujian komprehensif.

5.

Pihak PT Ratah Timber yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melakukan penelitian di PT Ratah Timber dan menyediakan segala
kebutuhan penelitian selama di lapangan.

6.

Bapak Samusi dan staf (Pak Sadikin, Pak Haran, Mas Irfan, dan Pak Agus) di
pembinaan hutan dan seluruh karyawan PT Ratah Timber atas segala dukungan,
bantuan, dan kerjasama yang diberikan kepada penulis selama penelitian.

7.

Pak Priyanto atas bantuan dan saran:saran kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.


8.

Teman:Teman satu bimbingan (Zi dan Subhan) yang senantiasa menyemangati

dan mendukung penulis selama penelitian.
9.

Teman:teman yang menjadi penyemangat (Devie , Asri, Luffi, Nisa, dan Lana) .
Terimakasih atas dukungan, semangat, dan kebersamaannya selama mengikuti
perkuliahan di Fahutan.

10. Ifki Arif Widya Putra, Choerudin, Yunita Panca Wardani atas bantuan dan
kesediaannya meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam penyelesaian
skripsi ini.
11. Teman:teman MNH 43 yang selama ini bersama:sama menjalani perkuliahan
dan saling membantu, serta memotivasi satu sama lain.
12. Teman:teman di wisma mobster yang merupakan keluarga kedua ( Zumi, Ita,
Sheva, Lara, Dila,Ina, Elis,Biji, Icha, Fitria) yang senantiasa memberikan
keceriaan dan semangat bagi penulis.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang secara tidak langsung
membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

i

KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah:Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Pendugaan Simpanan Karbon di Areal Hutan Bekas Tebangan PT Ratah Timber
Kalimantan Timur” dengan baik.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan perlu
dikembangkan

lagi

untuk

kesempurnaanya.

Oleh

karena

itu,

penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat memberikan informasi yang
bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Bogor, Januari 2011

Penulis

ii

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................

i

DAFTAR ISI ...........................................................................................

ii

DAFTAR TABEL ...................................................................................

iv

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................

v

DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................

vi

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................

1

1.2 Tujuan Penelitian ................................................................

2

1.3 Manfaat Penelitian .............................................................

2

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hutan Hujan Tropis ............................................................

3

2.2 Biomassa .............................................................................

4

2.3 Karbon ................................................................................

5

2.4 Pengukuran Biomassa dan Karbon .....................................

5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................

8

3.2 Alat dan Bahan ..................................................................

9

3.3 Jenis Data
3.3.1 Data Primer ..............................................................

9

3.3.2 Data Sekunder .........................................................

9

3.4 Pengumpulan Data
3.4.1 Pengumpulan Data di Lapangan .............................

10

3.4.2 Pengumpulan Data di Laboratorium .......................

11

3.5 Pengolahan Data ................................................................

11

3.6 Penyusunan Model Persamaan Alometrik .........................

12

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ............................

15

4.2 Letak dan Luas Lokasi Penelitian .....................................

15

4.3 Iklim dan Hidrologi ...........................................................

16

iii

4.4 Geologi dan Tanah .............................................................

17

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Vegetasi di Lokasi Penelitian .............................................

18

5.2 Model Persamaan Pendugaan Biomassa (Persamaan
Alometrik) ……………………………………………….

19

5.3 Simpanan Karbon
5.3.1 Tegakan Hutan …………………………………….

21

5.3.2 Kelompok Jenis Dipterocarpaceae dan
Dipterocarpaceae…………………………………..

23

5.3.3 Serasah dan Tumbuhan bawah ……………………

24

5.3.4 Simpanan Karbon Total …………………………...

25

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ........................................................................

29

6.2 Saran ..................................................................................

29

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

30

LAMPIRAN ............................................................................................

32

iv

DAFTAR TABEL
No.
1.

Halaman
Parameter:parameter biomassa dan nekromas di atas permukaan
tanah dan metode pengukurannya …………………………………....

6

Persamaan alometrik untuk menduga biomassa di hutan alam tropika
berdasarkan perbedaan curah hujan ………………………………….

7

3.

Realisasi tebangan PT Ratah Timber ………………………………...

15

4

Klasifikasi penutupan lahan areal kerja PT Ratah Timber pada setiap
fungsi hutan ………………………………………………………….

16

Model persamaan alometrik pendugaan biomassa …………………..

20

6. Pendugaan simpanan karbon pada tingkat pertumbuhan pancang,
tiang, dan pohon …………………………..........................................

22

7. Biomassa dan karbon pada tiap blok RKT …………………………..

22

8. Biomassa dan karbon kelompok jenis dipterocarpaceae dan
dipterocarpaceae pada tingkat pertumbuhan …………………………

23

9. Biomassa dan karbon pada serasah dan tumbuhan bawah ………….

24

10. Simpanan karbon pada komponen hutan meliputi pancang, tiang,
pohon, tumbuhan bawah, dan serasah …………………………….....

25

11. Simpanan Karbon berdasarkan persamaan alometrik ………………..

27

2.

5.

v

DAFTAR GAMBAR
No.

Halaman

1.

Peta pengukuran karbon di PT Ratah Timber ………………………….

8

2.

Plot contoh dan subplot contoh ……………………………………….......

10

3.

Biomassa pada masing:masing bagian pohon ……………………....

20

4.

Persentase simpanan karbon pada komponen hutan ………………..

26

vi

DAFTAR LAMPIRAN
No.
1.

Halaman
Daftar jenis yang dijumpai dalam petak ukur 3 ha di lokasi
Penelitian …………………………………………………………….

33

2.

Penyebaran jenis vegetasi berdasarkan tingkat pertumbuhan ……….

35

3.

Rekapitulasi biomassa pohon contoh untuk pembuatan model ……… 37

4. Hasil regresi linier antara biomassa dengan diameter setinggi dada
(Dbh) dan tinggi total ……………………………………………......

39

5.

Rekapitulasi karbon pada serasah dan tumbuhan bawah …………...

40

6.

Hasil regresi linier antara biomassa dengan diameter setinggi dada
(Dbh) pada kelompok jenis dipterocarpaceae dan
dipterocarpaceae 41

7.

Dokumentasi di lokasi penelitian …………………………………….

42

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Hutan merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui (
) dan sangat penting bagi kehidupan manusia. Hutan merupakan aset
multifungsi yang tidak saja menghasilkan produk seperti kayu dan

kayu,

namun juga memiliki nilai lain seperti pencegah bahaya erosi, menjaga sumber
daya air, dan juga penyerapan karbon. Selain itu, hutan dapat menyediakan lahan
untuk kebutuhan manusia dan memelihara keanekaragaman hayati, dimana hutan
tidak saja memberi manfaat ekonomi saat ditebang (eksploitasi), tetapi hutan juga
memberi manfaat saat sumber daya tersebut dibiarkan (manfaat konservasi).
Dalam pemanfaatan hutan yang tidak sesuai dengan pengelolaan hutan secara
lestari dapat menimbulkan peningkatan Gas Rumah Kaca (GRK). Emisi GRK ini
mengakibatkan pemanasan global dan perubahan iklim. Pemanasan global adalah
meningkatnya suhu rata:rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi
GRK di atmosfer. Pemanasan global akan diikuti dengan perubahan iklim, seperti
meningkatnya curah hujan di beberapa daerah yang menimbulkan banjir, erosi,
dan tanah longsor. Sedangkan, daerah lainnya akan mengalami musim kering
berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu. Perubahan iklim tersebut disebabkan
oleh pembakaran

, akibat proses industri yang semakin meningkat dan

meningkatnya kegiatan manusia. Dampak dari kegiatan manusia terhadap iklim
selama ini cukup besar dalam mengemisikan GRK. Kegiatan manusia
mengemisikan GRK berupa Karbon Dioksida (CO2), Metana (CH4), Nitrous
Oksida (N2O) dan kelompok gas:gas yang mengandung Flourin maupun Klorin.
Dalam mengatasi pemanasan global untuk mengurangi emisi CO2, maka tahun
1997

dideklarasikan

Protokol

Pembangunan Bersih atau

Kyoto

yang

menghasilkan

Mekanisme

(CDM) yang mulai

tahun 2008:2012 dapat dilakukan antara negara maju dan berkembang dalam
mengurangi emisi CO2. CDM merupakan sistem pengurangan emisi udara dengan

2

pengukuran kandungan karbon yang diserap, reforestasi, dan penghijauan lahan
kritis.
Indonesia memiliki peranan penting dalam menurunkan emisi CO2 karena
mempunyai hutan yang sangat luas yang mampu menyimpan dan menyerap
karbon dalam biomassa hutan dengan jumlah yang besar, jika dalam pengelolaan
hutannya dilakukan secara lestari dan mampu mencegah laju deforestasi dan
degradasi hutan. Dalam penurunan laju deforestasi dan degradasi hutan yang
dikenal dengan
(REDD) yang merupakan salah satu kegiatan mitigasi perubahan
iklim di sektor kehutanan, dan bersifat sukarela, serta menghormati kedaulatan
negara yang diusulkan pada pasca:Protokol Kyoto. Dalam mencegah deforestasi,
negara:negara maju yang terikat berkewajiban menurunkan emisinya dan harus
bersedia memberi imbalan kepada negara yang bersedia menjaga hutannya.
Penyerapan karbon terjadi di atas permukaan tanah dan di bawah permukaan
tanah. Karbon di atas permukaan tanah tersimpan pada tegakan, tumbuhan bawah
dan serasah, sedangkan karbon di bawah permukaan tanah tersimpan di akar,
tanah, dan biota tanah. Penyerapan karbon tidaklah sama pada tiap lokasi dan
jenis pohonnya. Hal ini disebabkan adanya perbedaan sifat fisik dan lingkungan
tempat tumbuh. Indonesia mempunyai hutan yang luas yang mampu menyerap
dan menyimpan karbon dalam biomassa hutan cukup besar. Untuk itulah
diperlukan penelitian mengenai kandungan karbon yang tersimpan di dalam
hutan.

1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menduga simpanan karbon pada areal hutan
bekas tebangan di PT Ratah Timber, Kalimantan Timur.
1.3 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi tentang simpanan
karbon pada areal hutan bekas tebangan di PT Ratah Timber, Kalimantan Timur.

3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hutan Hujan Tropis
Hutan merupakan masyarakat tumbuh:tumbuhan yang dikuasai pohon:
pohon dan mempunyai keadaan lingkungan yang berbeda dengan keadaan di luar
hutan. Hubungan antara masyarakat tumbuh:tumbuhan atau hutan, margasatwa
dan alam lingkungannya begitu erat sehingga hutan dapat dipandang sebagai suatu
sistem ekologi atau ekosistem (Soerianegara dan Andry 2005).
Dalam UU RI No. 41 tahun 1999, hutan adalah suatu kesatuan ekosistem
berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi
pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan yang
lainnya tidak dapat dipisahkan. Pengertian hutan dapat ditinjau dari beberapa
faktor antara lain: wujud biofisik lahan dan tumbuhan, fungsi ekologi,
kepentingan kegiatan operasional pengelolaan atau kegiatan tertentu lainnya, dan
status hukum lahan hutan (Suhendang 2002).
Menurut Arief (2001), hutan bukan hanya kumpulan pohon:pohon yang
dieksploitasi hasil kayunya saja, tetapi hutan merupakan persekutuan hidup alam
hayati atau suatu masyarakat tumbuhan yang kompleks yang terdiri atas pohon:
pohon, semak, tumbuhan bawah, jasad renik tanah, hewan, dan alam
lingkungannya. Semuanya itu mempunyai keterkaitan yang saling bergantung satu
sama lain. Selain saling bergantung, di dalam hutan juga terjadi persaingan dalam
penyerapan unsur hara, air, sinar matahari, ataupun tempat tumbuh.
Menurut Suhendang (2002), hutan hujan tropis terdapat di wilayah yang
memiliki ciri:ciri yaitu iklim yang selalu basah, tanah podsol, latosol, aluvial, dan
regosol, drainase tanah baik, serta terletak jauh dari pantai. Tegakannya didominir
oleh pohon:pohon yang selalu hijau dan tidak menggugurkan daun. Hutan hujan
tropis juga memiliki berbagai jenis kayu penting yang berasal dari suku
dipterocarpaceae seperti

,

genus:genus lain seperti
!

,"

, dan #

,
,

,
.

, dan
,

, serta
,

,

4

Menurut Soerianegara dan Andry (2005), hutan hujan tropis di Indonesia
mempunyai luas ±89 juta ha dengan ciri:ciri: iklim selalu basah, tanah kering
dengan

bermacam–macam jenis tanah, terdapat di pedalaman, bertopografi

berbukit pada lahan dataran rendah (