Studi Keragaman dan Kelimpahan Jenis Burung dan Mamalia pada Beberapa Areal Bekas Tebangan dan Hutan Primer di Areal HPH PT. Narkata Rimba, Kalimantan Timur

BIODIVERSITY AND ABUNDANCE STUDY OF BIRDS AND MAMMALS
ON SEVERAL LOGGED-OVER AREA AND VIRGIN FOREST AT
PT. NARKATA RIMBA'S CONCESSION, EAST KALIMANTAN
by
Muhammad Yusuf

ABSTRACT
The subject of the study is to know the birds and mammals biodiversity on
several locations on logged-over area, primary forest, relationship to habitat
characteristic and microclimate. Study was conducted on 7, 5 year and 1 month
logged-over area and primary forest. IPA method was used on bird inventory and
transects for mammals in each location, line-plot was used on vegetation analysis and
plot used for microclimate measurements which representative to 3-class canopy
cover (75%, 50-75%, and GO%).
A total of 146 identified species of birds and 27 species mammals was
recorded all over location. A total of 359 of birds from 98 species (H'=4.155), and
106 of mammals from 6 species (H'=2.13) were recorded at Virgin Forest (HF).A
total of 527 birds from 87 species (H1=4.087), and 99 of mammals from 22 species
(H1=2.68) were recorded at 7 years logged-over area (H7). A total of 89 birds from
89 species (H'z4.074) and 139 of mammals that belongs to 20 species (H'=2.36)
were recorded at 5 years logged-over area (H5). A total of 372 birds that belongs to

80 species (H'=3.796) and 100 of mammals from 14 species (H1=1.77)were recorded
at 1 month logged-over area (Hl).
The relationship between total of species, individual and index of diversity
with the habitat characteristic using multiple regression indicated by coefficient of
determination are 0.75, 0.82 and 0.72. Beside that, the index of diversity have a high
relationship with microclimate that indicated by 0.97 of coefficient determination.

Muhammad Yusuf Stlrdi Kerngnnzntz don Kelimpnhntl Jetzir Blrrlnlg tint?bfnmnlin
pndn Behernpn Arenl Bekns Tehmrgnn dntl H~rintlPrrmer di Arenl HPH PT Nnrknin
Rimbn, Knlimntltntl Timur. (dibawah bimbingan Cecep Kusmana, sebagai Ketua
Komisi Pembimbing; Yanto Santosa dan M. Yahya Fakuara Ts, sebagai Anggota)

Hutan tropis Indonesia merupakan kawasan hutan tropis yang memiliki
kekayaan jenis flora dan fauna terbesar di dunia yang memiliki 12% jenis mamalia
dunia, 15% dari jenis reptil dan ampibi dunia, 17% dari jenis burung dunia dan paling
kurang 37% dari jenis ikan dunia (KLH, 1997). Tingginya keragaman jenis satwaliar,
membutuhkan areal yang cukup luas untuk dapat menjaga keragaman agar tetap dapat
tinggi dan selain itu pula keragaman yang tinggi sangat mudah terganggu akibat
perubahan habitat.
Atas pertimbangan tersebut di atas penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

keiimpahan dan keanekaragaman jenis burung dan mamalia pada beberapa areal
tebangan dan pada hutan primer dan mencari hubungan antara karakteristik habitat
dan iklim mikro dengan keragaman dan kelimpahan jenis burung.
Dari hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi mengenai
kondisi keragaman jenis burung dan mamalia pada kawasan hutan produksi dan
menjadi bahan masukan dalam penyempurnaan sistem pengelolaan hutan di
Indonesia
Penelitian dilakukan di areal HPH PT. Narkata Rimba, Kalimantan Timur
pada areal bekas tebangan 7 tahun (H7), 5 tahun (H5), 1 bulan H1) dan pada hutan
primer (HI'). Peubah yang diukur berupa karakteristik habitat seperti jumlah pohon
mati, jumlah tunggak, frekuensi bertemu dengan sungailparit, topografi, bukaan areal,
perkembangan suksesi, struktur hutan, strata tajuk dan kerapatan tegakan. Iklim
mikro berupa temperatur, kelembaban relatif, intensitas radiasi surya dan kecepatan
angin yang dilakukan pada setiap lokasi dengan tiga kondisi penutupan tajuk (75%). Penpkuran kelembaban dan temperatur dilakukan pada tiga
lapisan yaitu lapisan bawah, lapisan tengah dan lapisan atas.
Pengamatan jenis burung menggunakan dengan metode IPA dan dilakukan
pada pagi hari (6.00-10.00) dan pada sore hari (2.0&18.00) sedangkan pengamatan
mamalia menggunakan transek.
Karakteristik habitat lokasi H7 dan H5 memiliki tingkat permudaan, jumlah
pohon mati, strata C lebih banyak dibanding dengan HP dan H I . H5 dicirikan oleh

pohon mati, tahap suksesi IS dan SV, kepadatan tin&at anakan, tiang dan pohon,
strata C dan A, serta kerapatan pohon. Lokasi H1 dicirikan oleh bukaan areal, tahap
suksesi I, jumlah pohon strata D. HP dicirikan oleh tajuk yang rapat (tahap suksesi
V) dan strata B. Sedangkan H7 dicirikan oleh topograti dan tahap suksesi 111.
Temperatur udara pada lapisan bawah tinggi pada H1 pada kondisi bukaan
tajuk >75% dan pada GO%, sedangkan pada tajuk 50-75%, relatif lebih tinggi. Pada