Gambaran Simtom Penyerangan, Kekerasan, Pergi tanpa tujuan pada Pasien yang datang berobat ke Instalasi Gawat Darurat Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara Periode Januari- Desember 2010

(1)

GAMBARAN SIMTOM PENYERANGAN, KEKERASAN, PERGI TANPA TUJUAN PADA PASIEN YANG DATANG BEROBAT KE INSTALASI

GAWAT DARURAT BLUD RSJ PROVINSI SUMATERA UTARA PERIODE JANUARI - DESEMBER 2010

T E S I S

OLEH :

LENNI CRISNAWATI SIHITE 080153002


(2)

GAMBARAN SIMTOM PENYERANGAN, KEKERASAN, PERGI TANPA TUJUAN PADA PASIEN YANG DATANG BEROBAT KE INSTALASI

GAWAT DARURAT BLUD RSJ PROVINSI SUMATERA UTARA PERIODE JANUARI - DESEMBER 2010

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Kedokteran Klinik di Bidang Ilmu Kedokteran Jiwa / M. Ked (KJ) pada Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara

LENNI CRISNAWATI SIHITE 080153002

PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK – SPESIALIS ILMU KEDOKTERAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(3)

Judul Penelitian : Gambaran Simtom Penyerangan, Kekerasan, Pergi tanpa tujuan pada Pasien yang datang berobat ke Instalasi Gawat Darurat Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara Periode Januari- Desember 2010

Nama mahasiswa : Lenni Crisnawati Sihite Nomor Induk Mahasiswa : 080153002

Program Magister : Magister Kedokteran Klinik Konsentrasi : Ilmu Kedokteran Jiwa

Menyetujui : Komisi pembimbing :

Ketua

dr. H. Harun T. Parinduri, Sp.KJ (K)

Ketua Program Studi Magister KetuaTKP PPDS I Kedokteran Klinik


(4)

Telah diuji pada

Tanggal : Desember 2012

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : dr.H. Harun T. Parinduri, Sp.KJ (K) ... Anggota : 1. Prof.dr. Bahagia Loebis, Sp.KJ (K) ... 2. Prof.dr. M. Joesoef Simbolon, Sp.KJ (K) ... 3. dr. Elmeida Effendy. Sp.KJ ...


(5)

PERNYATAAN

GAMBARAN SIMTOM PENYERANGAN, KEKERASAN, PERGI

TANPA TUJUAN PADA PASIEN YANG DATANG BEROBAT KE

INSTALASI GAWAT DARURAT BLUD RSJ PROVINSI SUMATERA

UTARA

PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah dituliskan atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis mengacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar rujukan.


(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan kasih sayang-Nya maka penulisan tesis ini dapat diselesaikan.

Tesis ini disusun untuk melengkapi persyaratan menyelesaikan pendidikan Magister Kedokteran Klinik di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Namun demikian besar harapan penulis kiranya tulisan ini dapat bermanfaat dalam menambah perbendaharaan bacaan khususnya tentang:

GAMBARAN SIMTOM PENYERANGAN, KEKERASAN, PERGI TANPA TUJUAN PADA PASIEN YANG DATANG BEROBAT KE INSTALASI GAWAT DARURAT BLUD RSJ PROVINSI SUMATERA UTARA PERIODE 1 JANUARI-31 DESEMBER 2010

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama mengikuti Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.

Pada umumnya dan khususnya dalam penyusunan tesis ini, yaitu :

1. Rektor Universitas Sumatera Utara, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, dan Ketua TKP PPDS I Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kepada saya kesempatan untuk mengikuti Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.


(7)

2. dr. Mustafa Mahmud Amin, Sp.KJ selaku Ketua Departemen Psikiatri FK USU dan guru penulis dalam penyusunan tesis ini, yang dengan penuh kesabaran dan ketelitian membimbing, mengoreksi, dan memberi masukan-masukan berharga kepada penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

3. dr. Hj. Elmeida Effendy, Sp.KJ selaku Ketua Program Studi PPDS-I Psikiatri FK USU, dan guru penulis, yang banyak memberikan masukan-masukan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

4. dr. H. Harun Thaher Parinduri, Sp.KJ (K) selaku guru dan pembimbing penulis dalam penyusunan tesis ini, yang dengan penuh kesabaran dan perhatian telah membimbing, memberikan pengarahan, dorongan, dukungan, dan pengetahuan yang sangat berharga kepada penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

5. Prof. dr. Bahagia Loebis, Sp.KJ (K) selaku guru yang dengan penuh kesabaran dan ketelitian membimbing, mengoreksi, dan memberi masukan-masukan berharga kepada penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

6. (Alm). Prof. dr. H. Syamsir BS, Sp.KJ (K) selaku guru yang dengan penuh kesabaran dan ketelitian membimbing, mengoreksi, dan memberi masukan-masukan berharga kepada penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

7. Prof. dr. H.M. Joesoef Simbolon, Sp.KJ (K) selaku guru penulis, yang banyak membagikan pengetahuan dan bimbingan kepada penulis dalam


(8)

9. dr. Muhammad Surya Husada, Sp.KJ selaku Sekretaris Program Studi Departemen Psikiatri FK USU dan sebagai guru penulis, yang banyak membagikan pengetahuan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini

10. dr. Dapot P.Gultom, Sp.KJ, M.Kes selaku guru penulis yang telah memberikan izin, kesempatan dan fasilitas kepada saya selama mengikuti Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa.

11. dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes selaku staf pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat / Ilmu Kedokteran Komunitas / Ilmu Kedokteran Pencegahan FK USU dan konsultan Metodologi Penelitian dan Statistik penulis dalam penelitian ini, yang banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan berdiskusi dengan penulis dalam penelitian ini.

12. dr. Juskitar, SpKJ selaku guru yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, pengetahuan, dorongan, dukungan dan buku-buku bacaan yang berharga selama saya mengikuti Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa.

13. dr. Mawar Gloria Tarigan, SpKJ selaku guru yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengetahuan, selama saya mengikuti Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa.

14. dr. Freddy S. Nainggolan, SpKJ selaku guru yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, pengetahuan, dorongan, dukungan dan buku-buku bacaan yang berharga selama saya mengikuti Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa.


(9)

15. dr. Herlina Ginting SpKJ selaku guru yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengetahuan, selama saya mengikuti Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa.

16. dr. Donald F. Sitompul, SpKJ; dr. Hj. Sulastri Effendi, SpKJ; dr. Evawaty Siahaan, SpKJ; dr. Artina Roga Ginting, SpKJ; dr. Rosminta Girsang, SpKJ; dr. Imat S. Depari, SpKJ; dr. Mariati, SpKJ; dr. Paskawani Siregar, SpKJ; dr. Citra Julita Tarigan, SpKJ; dr. Vera R.B. Marpaung, SpKJ; dr. Yusak P. Simanjuntak SpKJ; dr. Adhayani Lubis SpKJ; dr. Juwita Saragih SpKJ; dr Rudyhard Hutagalung SpKJ; dr Laila Sari SpKJ; dr Friedrich Lupini SpKJ; dr. Evalina Perangin-angin, SpKJ; dr.Victor Eliezer Pinem, SpKJ; dr.Siti Nurul, SpKJ; dr.Lailan Sapinah, SpKJ; dr. Silvy Agustina Hasibuan, SpKJ; dr. Ira Aini dania, M.Ked (KJ) SpKJ; selaku senior yang banyak memberikan bimbingan, dorongan dan semangat kepada penulis selama mengikuti Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa.

17. Direktur Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan, Direktur Rumah Sakit Putri Hijau Medan atas izin, kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk belajar dan bekerja selama penulis mengikuti Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa .


(10)

19. Rekan-rekan sejawat peserta PPDS-I Psikiatri FK USU: dr. Herny T. Tambunan, M.Ked(KJ), dr. Mila Astari Harahap, M.Ked(KJ), dr. Baginda Harahap, M.Ked(KJ), dr. Muhammad Yusuf, M.Ked(KJ), dr. Ricky Wijaya Tarigan, M.Ked(KJ), dr. Superida Ginting Suka, M.Ked(KJ), dr. Ferdinan Leo Sianturi, M.Ked(KJ), dr. Saulina Simanjuntak, M.Ked(KJ), dr. Hanip Fahri, M.Ked(KJ), dr. Andreas Xaverio Bangun, M.Ked(KJ), dr. Endang Sutry Rahayu, dr. Duma M. Ratnawati, M.Ked(KJ), dr. Dian Budianti Amalina, M.Ked(KJ), dr.Tiodoris Siregar, M.Ked(KJ), dr. Nauli Aulia Lubis, M.Ked(KJ), dr. Nanda Sari Nuralita, M.Ked(KJ), dr. Wijaya Taufik Tiji, M.Ked(KJ), dr. Alfi Syahri Rangkuti, M.Ked(KJ), dr. Agussyah Putra, M.Ked(KJ), dr. Rini Gusya Liza, M.Ked(KJ), dr. Gusri Girsang, M.Ked(KJ), dr. Dessi Wahyuni, dr. Ritha Mariati Sembiring, dr. Susiati, dr. Reny Fransiska Barus, dr. Annisa Fransiska, dr. Dessy Mawar Zalia, M.Ked(KJ), dr. Nazly Mahdinasari Nasution, dr. Andi Syahputra Siregar, dr. Nining Gilang sari, M.Ked(KJ), dr. Rosa Yunilda, dr. Arsusy Widyastuty, dr. Poltak Jeremias sirait, dr. M.Affandi, dr. Manahap Cerarius Fransiskus Pardosi, dr. Novi Prasanty, dr. Rona Hanani Simamora, dr. Deasy Hendriati, dr.Endah Tri Lestari yang banyak memberi masukan berharga kepada penulis melalui diskusi-diskusi kritis dalam berbagai pertemuan formal maupun informal, serta selalu memberikan dorongan-dorongan yang membangkitkan semangat kepada penulis menyelesaikan Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa

20. Para perawat dan pegawai di berbagai tempat dimana penulis pernah bertugas selama menjalani pendidikan spesialisasi ini, serta berbagai pihak yang tidak


(11)

dalam menjalani Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa.

21. Semua pasien skizofrenik beserta orang tua/wali mereka yang telah bersedia berpartisipasi secara sukarela dalam penelitian untuk keperluan tesis ini.

22. Teman-teman di layanan digital perpustakaan USU : Evi Yulifimar, S.Sos, Yuli Handayani, S.Sos, Diani Hartati, S.Sos, M. Salim A.Md yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa.

23. Kedua orang tua yang sangat penulis hormati dan sayangi (Alm) P. Sihite dan Ibunda R. Br. Hutagalung yang dengan penuh kesabaran dan cinta kasih telah bersusah payah membesarkan, memberikan rasa aman, dukungan, semangat dan doa restu kepada penulis sejak lahir hingga saat ini, dalam menjalani segala hal.

24. Seluruh saudara kandung saya : Juliana Hotma Dame Sihite, SE, Lusiana Hottula Marito Sihite, ST, Victor Mangasi Parulian Sihite, dr. Ronald Mangara Tua Sihite, Ricky Sofyan Sahata Sihite, SE, yang telah banyak memberikan semangat dan doa kepada penulis selama menjalani Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa.

25. Buat suami tercinta, Patria Wijaya Parulian Sitompul, S.Sos, terima kasih atas segala doa dan dukungan, kesabaran dan pengertian yang mendalam serta


(12)

Jiwa dan menyelesaikan tesis ini. Tanpa semua itu, penulis tidak akan mampu menyelesaikan pendidikan magister klinis dan tesis ini dengan baik.

26. Buat Keponakan saya yang sangat penulis sayangi : Irene Naomi Gultom, Grace Stevanny Sihite, Turedo Manganju Sihite, Angelina Sihombing, Kayla Margaretta Sihombing, Mario Sihite, Raymond Sihite terima kasih atas doa, dukungan, kesabaran dan pengertian serta pengorbanan atas segala waktu dan kesempatan yang tidak dapat dihabiskan bersama-sama dalam sukacita dan kegembiraan selama penulis menjalani Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinis Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa.

Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Pengasih membalas semua jasa dan budi baik mereka yang telah membantu penulis tanpa pamrih dalam mewujudkan cita-cita penulis.

Medan, Desember 2012


(13)

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

BLUD : Badan Layanan Umum Daerah

RSJ : Rumah Sakit Jiwa

SD : Sekolah Dasar

SMP : Sekolah Menengah Pertama

SMA : Sekolah Menengah Atas


(14)

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan Pembimbing ... i

Ucapan Terima Kasih ... iv

Daftar Singkatan dan Lambang ... xi

Daftar Isi ... xii

Daftar Tabel ... xiv

Abstrak ... xv

BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang ... 1

I.2. Rumusan Masalah ... 3

I.3. Tujuan Penelitian... 4

I.3.1. Tujuan Umum ... 4

I.3.2. Tujuan Khusus... 4

I.4. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Kedaruratan Psikiatri ... 6

II.2. Penyerangan ... 7

II.3. Kekerasan ... 8

II.4. Pergi Tanpa Tujuan ... 10


(15)

BAB III. METODOLOGI

III.1. Desain Penelitian ... 14

III.2. Tempat dan Waktu ... 14

III.3. Populasi dan Sampel Penelitian ...14

III.4. Perkiraan Besar Sampel ...15

III.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 16

III.6. Etika Penelitian ... 16

III.7. Cara Kerja ... 16

III.8. Kerangka Operasional ...17

III.9. Rencana Pengolahan Dan Analisis Data ... 18

III.10. Definisi Operasional ... 18

BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 21

BAB V. PEMBAHASAN ... 26

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN VI.1. Kesimpulan ... 28

VI.2. Saran ... 28

BAB VII. RINGKASAN ... 29


(16)

Lampiran

1. Data Sampel Penelitian

2. Surat Persetujuan Komite Etik

3. Riwayat Hidup Peneliti


(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi sampel penelitian berdasarkan karakteristik demografik …. 21 Tabel 4.2 Karakteristik demografik dengan simtom psikiatri ……… 23


(18)

ABSTRAK

Latar Belakang : Hampir 5 % pasien yang datang ke bagian darurat psikiatri dengan masalah psikiatri primer dan selanjutnya 20-30 % dengan simtom psikiatri ditambah dengan gangguan fisik. Kekerasan dan penyerangan umumnya dijumpai di darurat psikiatri, terutama dalam keadaan tertentu. Kekerasan setidaknya menunjukkan gangguan psikiatri, tetapi penyerangan lebih umum dijumpai pada kondisi di darurat psikiatri.

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Sampel adalah seluruh rekam medik pasien yang datang berobat ke Instalasi Gawat Darurat Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara periode 1 Januari - 31 Desember 2010 yang berjumlah 1400 orang. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang datang berobat ke Instalasi Gawat Darurat Rumah sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara periode 1 Januari-31Desember 2010. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi rekam medik yang masing-masing terdiri dari nomor rekam medik, nama pasien, umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, tempat tinggal, simtom psikiatri, status pasien baru/lama, pengolahan data dengan distribusi frekwensi dengan menyajikannya dalam bentuk tabel dengan menggunakan program komputer SPSS.

Hasil : Dari 1400 orang sampel penelitian diperoleh gambaran simtom penyerangan, kekerasan, pergi tanpa tujuan yang datang berobat ke di Instalasi Gawat Darurat Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara periode tahun 2010 adalah penyerangan yaitu sebanyak 549 orang (54,6 %), umur 25-34 tahun, laki-laki, tingkat pendidikan SMU, kawin, tinggal di luar kota dan pasien lama.

Kesimpulan : Dari penelitian ini di dapat bahwa gambaran simtom psikiatri yang datang berobat ke Instalasi Gawat Darurat Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara periode tahun 2010 adalah penyerangan 549 orang (54,6 %), kekerasan sebanyak 233 orang (72,8 %), pergi tanpa tujuan sebanyak 63 orang (85,1%).


(19)

ABSTRAK

Latar Belakang : Hampir 5 % pasien yang datang ke bagian darurat psikiatri dengan masalah psikiatri primer dan selanjutnya 20-30 % dengan simtom psikiatri ditambah dengan gangguan fisik. Kekerasan dan penyerangan umumnya dijumpai di darurat psikiatri, terutama dalam keadaan tertentu. Kekerasan setidaknya menunjukkan gangguan psikiatri, tetapi penyerangan lebih umum dijumpai pada kondisi di darurat psikiatri.

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Sampel adalah seluruh rekam medik pasien yang datang berobat ke Instalasi Gawat Darurat Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara periode 1 Januari - 31 Desember 2010 yang berjumlah 1400 orang. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang datang berobat ke Instalasi Gawat Darurat Rumah sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara periode 1 Januari-31Desember 2010. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi rekam medik yang masing-masing terdiri dari nomor rekam medik, nama pasien, umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, tempat tinggal, simtom psikiatri, status pasien baru/lama, pengolahan data dengan distribusi frekwensi dengan menyajikannya dalam bentuk tabel dengan menggunakan program komputer SPSS.

Hasil : Dari 1400 orang sampel penelitian diperoleh gambaran simtom penyerangan, kekerasan, pergi tanpa tujuan yang datang berobat ke di Instalasi Gawat Darurat Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara periode tahun 2010 adalah penyerangan yaitu sebanyak 549 orang (54,6 %), umur 25-34 tahun, laki-laki, tingkat pendidikan SMU, kawin, tinggal di luar kota dan pasien lama.

Kesimpulan : Dari penelitian ini di dapat bahwa gambaran simtom psikiatri yang datang berobat ke Instalasi Gawat Darurat Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara periode tahun 2010 adalah penyerangan 549 orang (54,6 %), kekerasan sebanyak 233 orang (72,8 %), pergi tanpa tujuan sebanyak 63 orang (85,1%).


(20)

BAB I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Kedaruratan psikiatrik merupakan sebuah gangguan akut dari

perilaku, pikiran atau mood dari seorang pasien yang jika tidak ditangani

dapat menyebabkan bahaya, baik untuk dirinya ataupun kepada oranglain di lingkungannya. 1

Kedaruratan psikiatri merupakan sebuah keadaan yang sering diabaikan tetapi keadaan ini meningkatkan masalah bagian kedaruratan di dunia. Dijumpai hingga 12 % dari bagian kedaruratan pasien datang dengan keluhan psikiatrik. Dari kedaruratan tingkahlaku ini, gangguan psikotik akut, episode manik, depresi mayor, gangguan bipolar, dan penyalahgunaan obat mencapai 6 % dari keseluruhan kasus di bagian kedaruratan. 2

Tindak kekerasan atau agresif merupakan alasan umum untuk datang pada bagian kedaruratan, dengan perilaku menyerang yang terlihat pada 3-10 % pasien psikiatrik. 3

Gejala agresif seperti penyerangan, perilaku dengan kata-kata kasar, dan kekerasan dapat terjadi dengan gejala positif seperti delusi dan

halusinasi, namun hal ini tidak semua terjadi.

Menurut Bolton J, hampir 5 % pasien yang datang ke bagian darurat psikiatri Rumah sakit St. Helier dan St.Georges di London dengan


(21)

psikiatri ditambah dengan gangguan fisik. Kekerasan dan penyerangan umumnya dijumpai di darurat psikiatri, terutama dalam keadaan tertentu. Kekerasan setidaknya menunjukkan gangguan psikiatri, tetapi

penyerangan lebih umum dijumpai di darurat psikiatri. 6

Suatu penelitian yang dilakukan oleh Saliou dan kawan-kawan tahun 2005 pada sebuah Rumah Sakit di Paris, mengambil 500 pasien yang memperoleh pelayanan darurat. Dijumpai prevalensi gangguan psikiatri adalah 38% (189 pasien), empat puluh pasien (8%) kasus psikiatri primer dirujuk ke bagian darurat psikiatri, 149 (30%) kasus psikiatri sekunder, hal ini dinyatakan sebagai suatu penilaian yang sistematis dari keadaan status mental. Kasus psikiatri primer dan sekunder adalah lebih banyak yang tunawisma yaitu (13,6% vs 1,95%). Menurut kriteria DSM-IV diagnosis psikiatri primer yang dijumpai adalah depresi, gangguan ansietas menyeluruh, intoksikasi alkohol, ketergantungan alkohol, Skizofrenia, gangguan stress pasca trauma, penyalahgunaan zat, agoraphobia, ketergantungan alkohol, anoreksia nervosa, mania, gangguan obsesi kompulsif. Mereka sering diserahkan pada bagian darurat psikiatri setelah melakukan penyerangan, (7,4% vs 3,5%), perilaku kekerasan (5,8% vs 0,9%) dan kurang sering setelah kecelakaan (8,4% vs


(22)

25-50 % dari pasien yang mengalami gangguan kejiwaan dan gejalanya

disini sebagian besar dijumpai pada tingkatan pertengahan dimensia.8

Ahmad B dan kawan-kawan melakukan suatu penelitian di sebuah RS di Pakistan antara bulan Maret-Juni 1998, dengan sampel penelitian 32 orang yang memenuhi kriteria inklusi, dimana 22 pasien laki-laki dan 10 pasien perempuan. Dari hasil penelitian dijumpai 43,74% pasien pengembara tinggal bersama orangtua, 40,62% dengan saudara kandung dan 15,62% dengan yang lainnya. Dijumpai 22 (86%) pasien kambuh dan 9 (28%) pasien karena adanya konflik dengan keluarga. Hal yang mendasari timbulnya gangguan psikiatri adalah Skizofrenia (32%), diikuti Gangguan Depresi Berat (22%), dan Episode Mania (!5%). Perilaku mengembara sering dijumpai pada populasi yang lebih muda. Skizofrenia, psikotik singkat, gangguan depresi, gangguan dissosiatif adalah keadaan

yang berhubungan dengan munculnya perilaku mengembara.8

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran simtom psikiatri yang terbanyak yang datang berobat ke Instalasi Gawat Darurat di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara periode 1 Januari – 31 Desember 2010.

I.2. Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:


(23)

I.2.1 Bagaimanakah karakteristik gambaran simtom penyerangan, kekerasan, pergi tanpa tujuan, yang datang berobat ke Instalasi Gawat Darurat ?

I.2.2. Bagaimanakah karakteristik demografik berdasarkan gambaran simtom penyerangan, kekerasan, pergi tanpa tujuan, yang datang berobat ke Instalasi Gawat Darurat ?

I.3. Tujuan Penelitian

I.3.1 Tujuan umum:

 Untuk mengetahui proporsi gambaran simtom penyerangan,

kekerasan, pergi tanpa tujuan, yang datang berobat ke Instalasi Gawat Darurat selama periode 1 Januari – 31 Desember 2010

I.3.2 Tujuan khusus:

 Untuk mengetahui proporsi faktor demografi berdasarkan

gambaran simtom penyerangan, kekerasan, pergi tanpa tujuan, yang datang berobat ke Instalasi Gawat Darurat


(24)

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan edukasi terhadap pasien dan keluarga, dan masyarakat secara umum.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berlanjut untuk penelitien selanjutnya atau yang sejenis atau penelitian lain yang memakai penelitian ini sebagai acuannya.


(25)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Kedaruratan Psikiatri

Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang membutuhkan intervensi terapeutik segera. yang disebabkan oleh berbagai keadaan seperti bertambahnya tindak kekerasan, perubahan perilaku dan jiwa akibat penyakit organik, serta epidemik dari gangguan

penggunaan zat seperti alkoholisma. 8-11

Pada kedaruratan psikiatri, prioritas yang utama diberikan pengobatan pada pasien agitasi yang dapat menimbulkan insiden pada pasien dan melukai petugas yang menimbulkan ketidaknyamanan secara psikologis terhadap pasien. Secara klinis agitasi dapat dijumpai berupa pembicaraan yang berlebihan dan abnormal atau penyerangan fisik, perilaku motorik tertentu, kemarahan yang memuncak daan gangguan fungsi pada pasien.

Pasien psikotik sering dirujuk ke bagian darurat oleh seseorang yang lain. Tingkah laku yang tidak dapat ditoleransi pada masyarakat, seperti tindak kekerasan, agresi, agitasi, dan tingkah laku yang kacau atau


(26)

melaporkan bahwa pasien berhenti makan, tidak tidur, berperilaku aneh,

atau mereka tidak mampu lagi mengurus diri. 13

II.2. Penyerangan

Keadaan gaduh-gelisah dapat dimasukkan ke dalam golongan kedaruratan psikiatrik, bukan karena frekuensinya yang cukup tinggi; akan tetapi karena keadaan ini berbahaya, baik bagi pasien sendiri maupun

bagi lingkungannya, termasuk orang-orang dan benda-benda. 14

Keadaan gaduh-gelisah biasanya timbul akut atau subakut. Gejala utama adalah gangguan psikomotorik yang sangat meningkat. Orang itu banyak sekali berbicara, berjalan mondar-mandir, tidak jarang ia berlari-lari dan meloncat-loncat bila keadaan itu berat. Gerakan tangan dan kaki serta mimik dan suaranya cepat dan hebat. Mukanya kelihatan bingung, marah-marah atau takut. Ekspresi ini mencerminkan adanya gangguan afek-emosi dan proses berpikir yang tidak realistik lagi. Jalan pikiran biasanya cepat dan sering terdapat waham curiga. Tidak jarang juga timbul halusinasi penglihatan terutama pada sindrom otak organik yang akut atau halusinasi pendengaran terutama pada Skizofrenia.

Karena gangguan berpikir ini, serta waham curiga dan halusinasi lebih-lebih bila halusinasi ini menakutkan, maka pasien menjadi sangat bingung, gelisah dan gaduh. Ia bersikap bermusuhan dan mungkin menjadi berbahaya bagi dirinya sendiri dan/atau lingkungannya. Ia dapat


(27)

yang hebat itu. Jika waham curiganya keras atau halusinasinya sangat menakutkan, maka ia dapat menyerang orang lain atau merusak barang-barang di sekitarnya.16

Ancaman perilaku untuk membunuh atau menyerang sering dijumpai pada unit psikiatri. Faktor yang meningkatkan kemungkinan adanya perilaku menyerang termasuk agitasi, psikosis terutama adanya waham paranoid dan halusinasi perintah, riwayat adanya tindak kekerasan di masa lalu, adanya stress masa kini, intoksikasi obat atau alkohol, gejala abstinensia dari alkohol dan hipnotika-sedatif, dan Gangguan Organik memberikan indikasi akan terjadinya tindak kekerasan saat ini.17

Penyerangan adalah masalah yang muncul pada darurat psikiatri, sekitar 40 persen pasien dibawa oleh polisi. 18

II.3. Kekerasan

Kekerasan merupakan agresi fisik yang dilakukan oleh satu orang kepada orang lain. Jika ditujukan pada diri sendiri, kekerasan disebut

sebagai mutilasi diri atau perilaku bunuh diri. 17 Kekerasan dapat


(28)

Pada pasien dapat timbul perilaku kekerasan bila mengalami halusinasi seperti ketakutan atau ketika halusinasi tersebut

memerintahkannya untuk melakukan tindakan tertentu. 20

Kondisi psikiatrik yang banyak terkait dengan tindak kekerasan termasuk gangguan psikotik seperti skizofrenia dan mania terutama bila pasien paranoid atau sedang mengalami halusinasi perintah, intoksikasi alkohol dan obat lain, sindrom putus alkohol dan hipnotika-sedatif, furor (kegelisahan) katatonik, depresif agitatif, gangguan kepribadian yang ditandai oleh amarah dan pengendalian impuls yang buruk contoh gangguan kepribadian ambang dan anti sosial, dan gangguan organik terutama yang mengenai lobus temporal dan frontal. Faktor risiko lain untuk tindak kekerasan termasuk ungkapan yang mengarah ke tindak kekerasan itu, adanya rencana kearah tindak kekerasan, terdapatnya alat atau senjata untuk tindak kekerasan, jenis kelamin laki-laki, umur muda 15-24 tahun, status ekonomi rendah, sistem penunjang sosial buruk, riwayat tindak kekerasan sebelumnya, tindak antisosial lainnya, pengendalian impuls yang kurang, riwayat usaha percobaan bunuh diri, dan stressor yang baru saja terjadi. Faktor tambahan lainnya yang penting termasuk riwayat penganiayaan masa anak, adanya riwayat trias masa kanak yang penting seperti suka mengompol, bermain api dan membakar, serta kekejaman terhadap hewan, riwayat tindak pidana; mengendarai


(29)

II.4. Pergi Tanpa Tujuan

Pengembara (wandering) yaitu orang yang mengadakan perjalanan

kemana-mana dengan tidak mempunyai tujuan tertentu.

1. Pasien yang berusaha untuk keluar

21

Mengembara dapat terjadi dalam beberapa kategori termasuk:

2. Pasien yang suka membongkar barang-barang rongsokan

3. Pasien yang terus-terusan menjelajahi rumah atau tempat-tempat lain

4. Pasien yang berkunjung

Keluarga atau tim pengobatan harus berhati-hati mencatat tipe pengembara, frekwensi, durasi dari waktu ke waktu seperti gangguan lain yang berhubungan dengan episodenya. Keluarga maupun tim pengobatan harus membuat catatan yang masing-masing harus mencatat jenis informasi pada catatan medik untuk mengetahui gambaran perkembangan tingkah laku pasien. Pilihan pengobatan untuk tingkah laku pengembara pada dasarnya adalah melihat gambaran klinis dan penyebab dari aktifitas yang mengganggu. Walaupun pada beberapa pasien pengobatan terbaiknya dengan antipsikotik namun sebagian besar penyebabnya membutuhkan terapi perilaku. Pasien yang berusaha untuk melarikan diri


(30)

berkembang menjadi ansietas sebagai akibat dari depresinya. Pasien

sering kelihatan menderita dan mungkin berteriak atau menjerit. 22-23

II.5. Rekam Medik

Rekam medik adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas, anamnese, pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik yang rawat inap, rawat jalan maupun yang terdapat pelayanan gawat darurat. 24

Di rumah sakit didapati 6 jenis rekam medik berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 yaitu;

 Rekam medik untuk pasien rawat jalan

25

 Rekam medik untuk pasien rawat inap

 Rekam medik untuk pasien gawat darurat

 Rekam medik untuk pasien dalam keadaan bencana

 Rekam medik untuk pelayanan dokter spesialis atau dokter

gigi spesialiss

 Pelayanan yang diberikan dalam ambulans atau pengobatan

massal

Untuk pasien rawat jalan, termasuk pasien gawat darurat, rekam medik mempunyai informasi pasien antara lain:


(31)

b. Riwayat penyakit (anamnesa) tentang

 Keluhan utama

 Riwayat sekarang

 Riwayat penyakit yang pernah diderita

 Riwayat keluarga tentang penyakit yang mungkin diturunkan

c. Laporan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan laboratorium, foto rontgen, scanning, MRI dan lain-lain.

d. Diagnosa dan atau diagnosis banding

e. Instruksi diagnostik dan terapeutik dengan tanda tangan pejabat kesehatan yang berwenang

Untuk rawat inap, memuat informasi yang sama dengan yang tedapat dalam rawat jalan, dengan tambahan:

 Persetujuan tindakan medik

 Catatan konsultasi

 Catatan perawatan dan tenaga kesehatan lainnya

 Catatan observasi klinik dan hasil pengobatan

II.5.1. Resume akhir dan evaluasi pengobatan

Rekam medik psikiatri atau rekam kesehatan jiwa dikenal sebagai


(32)

perawatan (goal oriented) juga harus ditegakkan. Informasi yang diperoleh dari keluarga dan lingkungan juga harus disertakan dalam rekaman. Persyaratan lain seperti evaluasi psikiatri termasuk riwayat masa lalu, status kejiwaan, riwayat penyakitbsekarang, kecerdasan dan fungsi memori. Catatan perkembangan juga garus mencatat setidaknya setiap minggu selama dua bulan pertama dan setidaknya sekali sebulan. Harus dibuat ringkasan riwayat pulang (resume) diakhir perawatan. Perlu perhatian khusus terhadap upaya penahanan pasien gaduh gelisah yang membahayakan dirinya sehingga bila perlu dilakukan fiksasi dan isolasi

maupun penggunaan terapi lain misalnya electroconvulsive therapy.

Perhatian akan kerahasiaan harus benar-benar ditegakkan dalam


(33)

BAB III. METODE PENELITIAN

III.1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif untuk melihat gambaran simtom penyerangan, kekerasan, pergi tanpa tujuan, pada pasien yang datang berobat ke Instalasi Gawat Darurat BLUD RSJ Propinsi Sumatera Utara periode 1 Januari – 31 Desember 2010. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi rekam medik yang masing-masing terdiri dari nomor rekam medik, nama pasien, usia, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, status pekerjaan, alamat.

III.2. Tempat dan Waktu

 Tempat penelitian: ruangan Rekam Medik BLUD RSJ Propinsi

Sumatera Utara.

 Waktu penelitian: 1 Maret – 31 Mei 2011

III.3. Populasi dan Sampel Penelitian


(34)

ke Instalasi Gawat Darurat BLUD RSJ Propinsi sumatera Utara Periode 1 Januari - 31 Desember 2010

3. Sampel Penelitian: total populasi pasien dengan gambaran simtom penyerangan, kekerasan, pergi tanpa tujuan, yang datang berobat ke Instalasi Gawat Darurat BLUD RSJ Propinsi Sumatera Utara Periode 1 Januari – 31 Desember 2010

III.4. Perkiraan Besar Sampel

1. Pada penelitian ini tidak menggunakan rumus besar sampel dikarenakan sampel penelitian adalah total populasi pasien dengan gambaran simtom penyerangan, kekerasan, pergi tanpa tujuan, yang datang berobat ke Instalasi Gawat Darurat BLUD RSJ Propinsi Sumatera Utara Periode 1 Januari – 31 Desember 2010

III.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

− Kriteria Inklusi : Semua rekam medik pasien dengan gambaran

simtom penyerangan, kekerasan, pergi tanpa tujuan, yang datang berobat ke Instalasi Gawat Darurat BLUD RSJ Propinsi Sumatera Utara Periode 1 Januari – 31 Desember 2010


(35)

III.6. Etika Penelitian

Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari Komite Etika penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

III.7. Cara Kerja

- Semua data sampel penelitian sebanyak 1400 pasien selama 1

tahun yaitu periode 1 Januari sampai 31 Desember 2010 yang datang berobat ke IGD BLUD RSJ ProvSu diambil dari Rekam Medik.

- Kemudian data tersebut akan dikelompokkan kembali berdasarkan

faktor demografik yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, status pekerjaan alamat dan status pasien baru/lama

- Setelah dikelompokkan berdasarkan faktor demografik lalu dilihat

simtom penyerangan, kekerasan, pergi tanpa tujuan, yang dijumpai pada pasien yang datang berobat ke IGD BLUD RSJ ProvSu periode 1 Januari – 31 Desember 2010

- Dari hasil pengumpulan data di dapat simtom psikiatri yang


(36)

III.8.KERANGKA OPERASIONAL

Rekam Medik Instalasi Gawat Darurat Tahun

2010

Sebab Utama : 1. Penyerangan 2. Kekerasan

3. Pergi Tanpa Tujuan

Faktor Demografik : 1. Usia

2. Jenis kelamin

3. Status Perkawinwan 4. Status Pekerjaan 5. Alamat


(37)

III.9. Rencana Pengolahan Dan Analisis Data

 Untuk mengetahui gambaran simtom penyerangan, kekerasan,

pergi tanpa tujuan pada pasien yang datang berobat ke Instalasi Gawat Darurat BLUD RSJ ProvSU

 Pengolahan data dengan distribusi frekwensi dengan

menyajikannya dalam bentuk tabel

III.10. Definisi Operasional

a. Kedaruratan psikiatri adalah : sub bagian dari psikiatri yang mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang membutuhkan intervensi terapeutik segera yang disebabkan oleh berbagai keadaan seperti bertambahnya tindak kekerasan, perubahan perilaku dan jiwa akibat penyakit organik, serta epidemik dari gangguan penggunaan zat seperti alkohol.

b. Rekam Medik adalah : keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas, anamnese, pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik yang rawat inap,


(38)

d. Penyerangan (aggression) adalah : kekuatan yang ditunjukkan dengan tindakan dapat berupa ucapan atau gerakan tubuh, yang disertai kegusaran, kemarahan dan permusuhan.

e. Kekerasan (violence) didefinisikan oleh Organisasi Kesehatan

Dunia sebagai tindakan yang di sengaja berupa kekuatan fisik atau kekuasaan, terancam atau aktual, terhadap seseorang, atau terhadap kelompok atau komunitas, baik menghasilkan atau kemungkinan mengakibatkan cedera, kematian,

f. Pengembara (wandering) yaitu orang yang mengadakan perjalanan

kemana-mana dengan tidak mempunyai tujuan tertentu.

membahayakan jiwa

g. Kelompok umur adalah lamanya hidup sejak lahir yang dinyatakan dalam satuan tahun.

15 – 25 – 35 – 45 – >55

h. Jenis Kelamin: laki-laki dan perempuan

i. Status perkawinan : kawin, tidak kawin, janda, duda j. Status pekerjaan: bekerja dan tidak bekerja


(39)

m. Tingkat pendidikan : jenjang pendidikan yang telah diikuti atau sedang dijalani melalui pendidikan formal : SD, SMP, SMA, Akademi/ Perguruan Tinggi.


(40)

BAB IV. HASIL

Sebanyak 1400 data rekam medik dari pasien yang datang berobat ke Instalasi Gawat Darurat Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara 1 Januari - 31 Desember 2010 diikutsertakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.1. Distribusi sampel penelitian berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan, status pernikahan, alamat, dan pasien baru/lama

Karakteristik demografik sampel n (%)

Umur (tahun) 15 – 24 245 17.5

25 – 34 531 37.9

35 – 44 470 33.6

45 – 54 151 10.8

>55 3 0.2

Jumlah 1.400 100.0

Jenis Kelamin Laki-laki 1.027 73.4

Perempuan 373 26.6

Jumlah 1.400 100.0

Pendidikan SD 240 17.1

SMP 396 28.3

SMA 662 47.3

PT 102 7.3

Jumlah 1.400 100.0

Status Perkawinan Kawin 794 56.7

Tidak Kawin 606 43.3

Jumlah 1.400 100.0

Alamat Dalam Kota 525 37.5

Luar Kota 875 62.5

Jumlah 1.400 100.0


(41)

Tabel 4.1 memperlihatkan karakteristik demografik berdasarkan kelompok umur yang paling banyak pada sampel penelitian adalah berusia 25-34 tahun yaitu sebanyak 531 orang (37,9 %). Jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki yaitu sebanyak 1027 orang (73,4 %). Untuk tingkat pendidikan yang terbanyak adalah SMU yaitu sebanyak 662 orang (47,3 %). Untuk status perkawinan yang terbanyak adalah kawin yaitu 794 orang (56,7 %). Berdasarkan tempat tinggal yang paling banyak adalah dari luar kota medan yaitu sebanyak 875 orang (62,5 %). Berdasarkan status pasien yang terbanyak adalah pasien lama yaitu sebanyak 749 orang (53,5 %).


(42)

Tabel 4.2. Karakteristik demografik dengan simtom penyerangan, kekerasan, pergi tanpa tujuan

Simtom

Penyerangan Kekerasan Pergi tanpa tujuan

n % n % n %

Umur (tahun)

15 – 24 180 17,9 57 17,8 8 10,8

25 – 34 375 37,3 125 39,1 31 41,9

35 – 44 331 32,9 110 34,4 29 39,2

45 – 54 118 11,7 27 8,4 6 8,1

>55 2 0,2 1 0,3 0 0,0

Jumlah 1.006 100,0 320 100,0 74 100,0

Jenis Kelamin

Laki-laki 731 72,7 233 72,8 63 85,1

Perempuan 275 27,3 87 27,2 11 14,9

Jumlah 1.006 100,0 320 100,0 74 100,0

Pendidikan

SD 187 18,6 44 13,8 9 12,2

SMP 278 27,6 98 30,6 20 27,0

SMA 475 47,2 149 46,6 38 51,4

PT 66 6,6 29 9,1 7 9,5

Jumlah 1.006 100,0 320 100,0 74 100,0

Status Perkawinan

Kawin 571 56,8 177 55,3 46 62,2

Tidak Kawin 435 43,2 143 44,7 28 37,8

Jumlah 1.006 100,0 320 100,0 74 100,0

Alamat

Dalam Kota 372 37,0 120 37,5 33 44,6

Luar Kota 634 63,0 200 62,5 41 55,4

Jumlah 1.006 100,0 320 100,0 74 100,0

Pasien

Baru 457 45,4 149 46,6 45 60,8

Lama 549 54,6 171 53,4 29 39,2


(43)

Dari tabel 4.2 memperlihatkan simtom penyerangan lebih banyak dijumpai pada umur 25-34 tahun yaitu sebanyak 375 orang (37,3 %), pada simtom kekerasan dijumpai lebih banyak pada umur 25-34 tahun yaitu sebanyak 125 orang (39,1 %), sedangkan pada simtom pergi tanpa tujuan dijumpai terbanyak pada umur 25-34 tahun yaitu sebanyak 31 orang (41,9 %).

Dari tabel 4.2 memperlihatkan simtom penyerangan lebih banyak dijumpai pada laki-laki yaitu sebanyak 731 orang (72,7 %), pada simtom kekerasan dijumpai lebih banyak pada laki-laki yaitu sebanyak 233 orang (72,8 %), sedangkan pada simtom pergi tanpa tujuan dijumpai terbanyak pada laki-laki yaitu sebanyak 63 orang (85,1 %).

Dari tabel 4.2 memperlihatkan simtom penyerangan lebih banyak dijumpai pada yang berpendidikan SMU yaitu sebanyak 475 orang (47,2 %), pada simtom kekerasan dijumpai lebih banyak pada SMU yaitu sebanyak 149 orang (46,6 %), sedangkan pada simtom pergi tanpa tujuan dijumpai terbanyak pada SMU yaitu sebanyak 38 orang (51,4 %).

Dari tabel 4.2 memperlihatkan simtom penyerangan lebih banyak dijumpai pada status perkawinwn yang sudah kawin yaitu sebanyak 571 orang (56,8 %), pada simtom kekerasan dijumpai lebih banyak pada yang


(44)

Dari tabel 4.2 memperlihatkan simtom penyerangan lebih banyak dijumpai pada yang bertempat tinggal diluar kota medan yaitu sebanyak 634 orang (63,0 %), pada simtom kekerasan dijumpai lebih banyak pada yang bertempat tinggal diluar kota medan yaitu sebanyak 200 orang (62,5 %), sedangkan pada simtom pergi tanpa tujuan dijumpai terbanyak pada yang bertempat tinggal diluar kota medan yaitu sebanyak 41 orang (55,4 %).

Dari tabel 4.2 memperlihatkan simtom penyerangan lebih banyak dijumpai pada pasien lama yaitu sebanyak 549 orang (54,6 %), pada simtom kekerasan dijumpai lebih banyak pada pasien lama yaitu sebanyak 171 orang (53,4 %), sedangkan pada simtom pergi tanpa tujuan dijumpai paling banyak pada pasien baru yaitu sebanyak 45 orang (60,8 %).


(45)

BAB V. PEMBAHASAN

Menurut Bolton J, hampir 5 % pasien yang datang ke bagian darurat psikiatri Rumah sakit St. Helier dan St.Georges di London dengan masalah psikikatri primer dan selanjutnya 20-30 % dengan simtom psikiatri ditambah dengan gangguan fisik. Kekerasan dan penyerangan umumnya dijumpai di darurat psikiatri, terutama dalam keadaan tertentu. Kekerasan setidaknya menunjukkan gangguan psikiatri, tetapi penyerangan lebih umum dijumpai di darurat psikiatri.

Berdasarkan data demografik dijumpai bahwa sampel penelitian yang terbanyak adalah pada usia 25-34 tahun sebanyak 531 orang (37,9 %), jenis kelamin laki-laki sebanyak 1027 orang (73,4 %), pendidikan SMA sebanyak 662 orang (47,3 %), menikah sebanyak 794 orang (56,7 %), tinggal di luar kota sebanyak 875 orang (62,5 %), dan pasien lama sebanyak 749 orang (53,5 %).

Dari penelitian ini di diperoleh gambaran simtom psikiatri pada pasien yang datang berobat ke Instalasi Gawat Darurat Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara pada periode 1 Januari - 31 Desember 2010 yang terbanyak adalah penyerangan pada


(46)

memperoleh pelayanan darurat psikiatri dijumpai simtom yang terbanyak adalah setelah melakukan penyerangan, (7,4%).

Dari penelitian yang dilakukan oleh James dan kawan-kawan di bagian kedaruratan psikiatri di inggris dari 187 insiden yang dilaporkan melakukan penyerangan, sebanyak 121 ( 64, 7 %) dilakukan oleh laki-laki dan 66 insiden (35,3 %) dilakukan oleh wanita, dan usia yang terbanyak yaitu 16-30 tahun ( 45,2 %). 28

Penelitian ini memiliki kelemahan yaitu : pasien yang datang berobat ke IGD BLUD RSJ ProvSU lebih sering di wawancarai oleh perawat sebelum diperiksa oleh dokter sehingga yang mengisi status pasien pertama kali datang adalah perawat.


(47)

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

VI.1. KESIMPULAN

Dari penelitian ini di dapat bahwa gambaran simtom psikiatri yang datang berobat ke Instalasi Gawat Darurat Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara periode tahun 2010 adalah penyerangan 549 orang (54,6 %), kekerasan sebanyak 233 orang (72,8 %), pergi tanpa tujuan sebanyak 63 orang (85,1%).

VI.2. SARAN

Perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi dalam masyarakat tentang kesehatan jiwa untuk mencegah dan mengurangi risiko yang muncul akibat simtom psikiatri baik pada pasien, keluarga dan lingkungan.


(48)

DAFTAR RUJUKAN

1. Sudarsanan S, Chaudhury S, Pawar AA, Salujha SK, Srivastava K. Psychiatric Emergencies. MJAFi 2004:60:59-62

2. Velayudhan R, Mohandas. Emergencies In Psychiatric. Calicut Medical Journal 2009;7(4);e3

3. Alexander J. Tharyan P, Adams C, John T, Mol C, Philip J. Rapid Tranquillisation of violent or agitated patients in a psychiatric emergency setting. Pragmatic randomized trial of intramuscular lorazepam v, haloperidol plus promethazine. British Journal of psychiatry (2004),185, 63-69.

4. Stahl SM. Essential Psychomarcology. Neuroscientific Basis and Practical Aplication. Edisi Kedua. Cambridge University Press. 2000. h. 256

5. Prakash R, Bolian GC, Emergency Psychiatry In: Ebert MH, Loosen PT, Norcomb B, ed. Current Diagnosis & Treatment in Psychiatry. ed. 1. New York: Mc Graw. Hill: 2000. h. 155-62

6. Bolton J. Psychiatry in The Emergency Departement. St Helier Hospital, Carshaltan, UK, St George’s Hospital Medical Scholl, London, UK, 2009. h. 185-8

7. Saliou V, Fichelle A, Loughlin M, Thauvin I, Lejoyeux M. Psychiatric disorders among patient admitted to a French medical emergency


(49)

8. Siste K, Kusumadewi I, Heriani. Kedaruratan Psikiatri dalam Buku Ajar Psikiatri. Badan penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta : 2010. h. 335-51

9. Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadock’s Synopsis Of Psychiatry Beavioral Science/Clinical Psychiatry. ed. 10. Philadelphia: Lippincott William & Williams; 2007. H. 897-918

10. Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadock’s, Pocket handbook Of Clinical, Psychiatry. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2005. h. 289-304

11. Allen MH. Emergency psychiatry Review of Psychiatry, Vol. 21. American Psychiatric Publishing. h. 1

12. Baron DA, Dubin WR, Ning A. Other Psychiatric Emergencies. Dalam: Sadock BJ, Sadock VA, eds Kaplan & Sadock’s comprehensive textbook of psychiatry. Edisi ke-9. Vol.II Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins, 2009; h. 2752-2745 13. Scwartz P. Weathers M. The Psychotic Patient. In Clinical Manual

of emergency Psychiatry

14. Maramis WF, Maramis AA. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi kedua, 2009. Airlangga University Press. h. 415


(50)

16. Bogetto F, Villari V, Rocca P. Managing the Aggressive and Violent Patient in the Psychiatric Emergency. Progress in neuro-psychopharmacology & Biological Psychiatry (2006)

17. Kaplan HI, Sadock BJ. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Widya Medika, Jakarta: 1998. h. 281, 462-3

18. Dhossche DM, Ghani SO. Who Brings Patient to the Psychiatric Emergency Room? Psychosocial and Psychiatric Correlates. General Hospital Psychiatry 20,235-240, 1998

19. Sadock BJ, Sadock VA. Dalam Kaplan & Sadock’s, Concise textbook of clinical psychiatry. Edisi ke 2. Philadelphia/ Tokyo : Lippincott William & Wilkins. 2004: h.147-8, 382-92

20. Herz MI, Marder SR. Schizophrenia Comprehensive Treatment and Management. Lippincott William & Wilkins. 2002: h.160

21. Kamus Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta 2008

22. Assessment and Management of the Wandering Patient. In Dementia Education & Training Program-1-800-457-5679

23. Ahmad B, Farooq S, Rehman IN, Hussain I. Wandering in Adult Psychiatric Patient: Clinical and Sociodemographic Correlates. Journal of Pakistan Psychiatric Society 2008

24. Hatta GR. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. UI. Edisi revisi. 2010, h. 77-89


(51)

25. Sabarguna HB. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Konsorsium Rumah Sakit Islam Jateng-DIY, 2003. h. 34-65

26. Menteri Kesehatan Republik Indonesi. Tentang Rekam Medis. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008

27. Satroasmoro S, Ismael S. Uji Klinis. Dalam: Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta: Sagung Seto, 2002. h. 310-30 28. James A. Madeley R. Dove A. Violence and Aggression in the

Emergency Department. Emerg Med J 2006;23:431-434 doi:10.1136/emj.2005.028621


(52)

LAMPIRAN 1

1. Personil Penelitian

Nama : dr.Lenni Crisnawati Sihite

Jabatan : Peserta PPDS-I Kedokteran Jiwa FK-USU/ RSUP

HAM

2. Biaya Penelitian

1. Akomodasi dan transportasi : Rp. 3.000.000

2. Penyusunan dan penggandaan hasil : Rp. 4.000.000

3. Seminar hasil penelitian : Rp. 5.000.000

Jumlah : Rp. 12.000.000

3. Jadwal Penelitian

Waktu kegiatan Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Mei 2010 Persiapan Pelaksanaan Penyusunan Laporan Seminar Hasil


(53)

LAMPIRAN 2

DATA SAMPEL PENELITIAN

Nomor : Tanggal :

Nomor Medical Record :

A. Data Demografik

1. Nama :

2. Umur : / (Tahun/ Bulan)

3. Jenis : L/P

4. Alamat :

5. Pekerjaan :

6. Pendidikan :

7. Status pernikahan : Kawin/ Tidak kawin/ Janda/

duda

B. Simtom Psikiatri

1. Penyerangan 2. Kekerasan


(54)

LAMPIRAN 3

RIWAYAT HIDUP PENELITI

Data Pribadi

Nama : Lenni Crisnawati Sihite

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/ Tgl Lahir : Sibolga/ 18 Juni 1972

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Pinus Raya no. 71 Simalingkar, Medan

Telepon : 061-8368412/ 08126500502

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

Tahun 1979-1985 : SD Negeri Sibolga

Tahun 1985-1988 : SMP Katolik Fatima Sibolga

Tahun 1988-1991 : SMA Katolik Sibolga

Tahun 1991-2000 : Pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran

Universitas Methodist Indonesia Medan

Tahun 2008- sekarang : Pendidikan Spesialis di bidang Ilmu Kedokteran

Jiwa (Psikiatri) Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Riwayat Pekerjaan

Tahun 2004 : PTT di Puskesmas Pelabuhan Sambas, Sibolga


(55)

(56)

LAMPIRAN 1

1. Personil Penelitian

Nama : dr.Lenni Crisnawati Sihite

Jabatan : Peserta PPDS-I Kedokteran Jiwa FK-USU/ RSUP

HAM

2. Biaya Penelitian

1. Akomodasi dan transportasi : Rp. 2.000.000

2. Penyusunan dan penggandaan hasil : Rp. 4.000.000

3. Seminar hasil penelitian : Rp. 5.000.000

Jumlah : Rp. 11.000.000

3. Jadwal Penelitian

Waktu kegiatan Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Mei 2010 Persiapan Pelaksanaan Penyusunan Laporan Seminar Hasil


(57)

Lampiran 2

DATA SAMPEL PENELITIAN

Nomor : Tanggal :

Nomor Medical Record :

A. Data Demografik

1. Nama :

2. Umur : / (Tahun/ Bulan)

3. Jenis : L/P

4. Alamat :

5. Pekerjaan :

6. Pendidikan :

7. Status pernikahan : Kawin/ Tidak kawin/ Janda/

duda

B. Simtom Psikiatri

1. Penyerangan 2. Kekerasan


(58)

Lampiran 3

RIWAYAT HIDUP PENELITI

Data Pribadi

Nama : Lenni Crisnawati Sihite

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/ Tgl Lahir : Sibolga/ 18 Juni 1972

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Pinus Raya no. 71 Simalingkar, Medan

Telepon : 061-8368412/ 08126500502

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

Tahun 1979-1985 : SD Negeri Sibolga

Tahun 1985-1988 : SMP Katolik Fatima Sibolga

Tahun 1988-1991 : SMA Katolik Sibolga

Tahun 1991-2000 : Pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran

Universitas Methodist Indonesia Medan

Tahun 2008- sekarang : Pendidikan Spesialis di bidang Ilmu Kedokteran

Jiwa (Psikiatri) Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Riwayat Pekerjaan

Tahun 2004 : PTT di Puskesmas Pelabuhan Sambas, Sibolga


(1)

LAMPIRAN 2

DATA SAMPEL PENELITIAN

Nomor :

Tanggal :

Nomor Medical Record

:

A. Data Demografik

1. Nama

:

2. Umur

:

/

(Tahun/ Bulan)

3. Jenis

: L/P

4. Alamat

:

5. Pekerjaan

:

6. Pendidikan

:

7. Status pernikahan

: Kawin/ Tidak kawin/ Janda/

duda

B. Simtom Psikiatri

1. Penyerangan

2. Kekerasan

3. Pergi tanpa tujuan

C. Status Pasien

1. Lama

2. Baru


(2)

LAMPIRAN 3

RIWAYAT HIDUP PENELITI

Data Pribadi

Nama : Lenni Crisnawati Sihite Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/ Tgl Lahir : Sibolga/ 18 Juni 1972 Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Pinus Raya no. 71 Simalingkar, Medan Telepon : 061-8368412/ 08126500502

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

Tahun 1979-1985 : SD Negeri Sibolga

Tahun 1985-1988 : SMP Katolik Fatima Sibolga Tahun 1988-1991 : SMA Katolik Sibolga

Tahun 1991-2000 : Pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia Medan

Tahun 2008- sekarang : Pendidikan Spesialis di bidang Ilmu Kedokteran Jiwa (Psikiatri) Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Riwayat Pekerjaan

Tahun 2004 : PTT di Puskesmas Pelabuhan Sambas, Sibolga Tahun 2005- sekarang : PNS di RSUD dr. Ferdinand Lumban Tobing


(3)

(4)

LAMPIRAN 1

1. Personil Penelitian

Nama

: dr.Lenni Crisnawati Sihite

Jabatan

: Peserta PPDS-I Kedokteran Jiwa FK-USU/ RSUP

HAM

2. Biaya Penelitian

1. Akomodasi dan transportasi

: Rp. 2.000.000

2. Penyusunan dan penggandaan hasil

: Rp. 4.000.000

3. Seminar hasil penelitian

: Rp. 5.000.000

Jumlah

: Rp. 11.000.000

3. Jadwal Penelitian

Waktu

kegiatan

Maret

2010

April

2010

Mei

2010

Mei

2010

Persiapan

Pelaksanaan

Penyusunan

Laporan

Seminar

Hasil


(5)

Lampiran 2

DATA SAMPEL PENELITIAN

Nomor :

Tanggal :

Nomor Medical Record

:

A. Data Demografik

1. Nama

:

2. Umur

:

/

(Tahun/ Bulan)

3. Jenis

: L/P

4. Alamat

:

5. Pekerjaan

:

6. Pendidikan

:

7. Status pernikahan

: Kawin/ Tidak kawin/ Janda/

duda

B. Simtom Psikiatri

1. Penyerangan

2. Kekerasan

3. Pergi tanpa tujuan

C. Status Pasien

1. Lama

2. Baru


(6)

Lampiran 3

RIWAYAT HIDUP PENELITI

Data Pribadi

Nama : Lenni Crisnawati Sihite Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/ Tgl Lahir : Sibolga/ 18 Juni 1972 Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Pinus Raya no. 71 Simalingkar, Medan Telepon : 061-8368412/ 08126500502

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

Tahun 1979-1985 : SD Negeri Sibolga

Tahun 1985-1988 : SMP Katolik Fatima Sibolga Tahun 1988-1991 : SMA Katolik Sibolga

Tahun 1991-2000 : Pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia Medan

Tahun 2008- sekarang : Pendidikan Spesialis di bidang Ilmu Kedokteran Jiwa (Psikiatri) Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Riwayat Pekerjaan

Tahun 2004 : PTT di Puskesmas Pelabuhan Sambas, Sibolga Tahun 2005- sekarang : PNS di RSUD dr. Ferdinand Lumban Tobing


Dokumen yang terkait

Gambaran Karakteristik Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

28 144 68

Efektifitas Organisasi Badan Layanan Umum Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

0 21 215

Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Tentang Pelayanan Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

0 2 19

PENDAHULUAN Kategori Pasien Gangguan Jiwa Berdasarkan Triage Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 3 8

DAFTAR PUSTAKA Kategori Pasien Gangguan Jiwa Berdasarkan Triage Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 2 5

KATEGORI PASIEN GANGGUAN JIWA BERDASARKAN Kategori Pasien Gangguan Jiwa Berdasarkan Triage Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

2 12 18

KATEGORI PASIEN GANGGUAN JIWA BERDASARKAN Kategori Pasien Gangguan Jiwa Berdasarkan Triage Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI GANGGUAN JIWA DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Analisis Faktor Predisposisi Dan Presipitasi Gangguan Jiwa Di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 2 15

GAMBARAN KEJANG DEMAM PADA PASIEN ANAK DI UNIT GAWAT DARURAT RSUP.Dr.HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2010-DESEMBER 2010.

0 0 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Kedaruratan Psikiatri - Gambaran Simtom Penyerangan, Kekerasan, Pergi tanpa tujuan pada Pasien yang datang berobat ke Instalasi Gawat Darurat Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara Periode Januari

0 0 8