Pembahasan ALAT DAN BAHAN

3 Silica pada Boiler Water masih terkendali dengan baik. Tercatat nilai tertinggi 2.62 dan terendah 0.07 dengan rata – rata 1.36. 4 Phosphate pada Boiler Water masih dalam keadaan normal, walau didapati nilai tertinggi dan nilai terendah berada di luar batas kendali. Tercatat nilai tertinggi 24.5 dan terendah 1.72 dengan rata – rata 9.7. Waste Heat Boiler BF-4002 1 pH pada Boiler Water masih berada dalam batas Kendali, walaupun didapati nilai terendah di luar batas kendali. Tercatat pH tertinggi 10.9 dan terendah 9.3 dengan rata – rata 10. 2 Electrical Conductivity sangat memuaskan. Tercatat nilai tertinggi 447 dan terendah 1.55 dengan kondisi rata –rata 447 . 3 Silica pada Boiler Water masih terkendali dengan baik. Tercatat nilai tertinggi 3.83 dan terendah 0.03 dengan rata – rata 0.43. 4 Phosphate pada Boiler Water masih dalam keadaan normal, walaupun didapati nilai tertinggi dan nilai terendah berada di luar batas kendali. Tercatat nilai tertinggi 72.8 dan terendah 0.54 dengan rata – rata 11.9

4.2 Pembahasan

Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data – data yang diperoleh dilapangan , dan membandingkan dengan parameter control yang direkomendasikan dalam pengolahan air boiler pada unit utility-1 selama periode November 2009, parameter kritikal terkendali cukup baik walau terdapat beberapa penyimpangan nilai batas tertinggi dan terendah dari batas kendali yang direkomendasikan. Jika situasi seperti ini berlanjut, maka memungkinkan tinggat efisiensi boiler akan berkurang dan mempercepat korosi di dinding boiler. Dari data diatas,perlu kita kaji penyebab korosi, timbulnya kerak sampai endapan yang mengakibatkan terbentuknya deposit pada pipa superheater, menyebabkan peristiwa overheating dan pecahnya pipa, terbentuknya deposit pada sirip turbin, menyebabkan turunnya effisiensi. 1. KerakDeposit Kerak pada boiler disebabkan oleh terbentuknya endapan dari air, langsung pada permukaan pemindah panas atau oleh suspensi air yang menempel pada permukaan logam sehingga menjadi keras dan lengket. Penguapan pada boiler juga akan menyebabkan memperbanyak kontaminan kotoran . 2. Korosi adalah kerusakan-kerusakan yang timbul pada logam yang disebabkan karena terjadinya reaksi kimia antara permukaan logam dengan media Universitas Sumatera Utara sekelilingnya. Peristiwa korosi ini dapat menjadi lebih cepat dengan meningkatnya konsentrasi oksigen. 3. Keretakan oleh Basa Keretakan ini disebabakan oleh kandungan basa NaOH yang terdapat dalam air boiler. Kondisi yang menyebabkan terjadinya keretakan basa ini adalah karena logam mendapat tekanan. Kandungan basa air, trase silica dalam air boiler dan beberapa mekanisme seperti kebocoran kecil untuk membiarkan air boiler untuk menjadi terpusat pada logam yang mengalami tekanan. Kelebihan hidroksida dalam air boiler adalah hasil dari pirolisa natrium fosfat yang ditambahkan untuk pengaturan pH atau pengurangan kalsium dan magnesium. Keretakan Karena Basa 3 tiga kondisi menyebabkan keretakan basa : 1. Stress Dari dalam maupun dari luar akibat ekspansi. 2. Adanya kebocoran air boiler pada daerah yang mengalami stress Hasilnya uap akan menghilang dan tinggal air yang mengandung banyak zat padat pada titik kebocoran. 3. NaOH bebas dalam air ketel terkumpul pada daerah kebocoran dan menyebabkan kerusakan terhadap logam. Universitas Sumatera Utara PT. Pupuk Iskandar Muda menggunakan phosphate treatment untuk mengontrol pH pada sistem boiler water. Phosphate treatment dipilih karena lebih menguntungkan dibanding caustic soda NaOH treatment yang telah dikenal lebih dulu. Dengan caustic treatment, resiko terjadinya korosi di boiler drum sangat tinggi. Namun dengan phosphate treatment pada boiler tekanan tinggi saat kondisi pembebanan berubah-ubah fluktuatif yang mengharuskan boiler sering online-offline, dapat berpotensi menimbulkan terjadinya fenomena phosphate hide-out. Phosphate hide-out yang muncul dapat menyebabkan sulitnya mengontrol pH vs phosphate sesuai target sehingga dapat terjadi serious corrosion pada boiler dan overheating akibat deposition dari phosphate. Pada phosphate treatment, konsentrasi phosphate dan pH dikontrol dengan penggunaan campuran disodium phosphate Na 2 HPO 4 , NaPO 4 =2.0 dan trisodium phosphate Na 3 PO 4 , NaPO 4 =3.0, sehingga target pH dan phosphate pada boiler water bisa tercapai, dengan tetap secara efektif mempertahankan konsentrasi free caustic dalam nilai yang sangat rendah. Free caustic terbentuk dengan reaksi sbb : Na 3 PO 4 + H 2 O ↔ Na 2 HPO 4 + NaOH Secara teori, perbandingan mol Na:PO 4 dikontrol pada nilai maksimum 3:1. Jika Na:PO 4 3:1, akan terbentuk free caustic. Coordinated phosphate program menggunakan acuan Na:PO 4 sedikit di bawah 2.8, sedangkan congruent program sedikit di bawah 2.6. Universitas Sumatera Utara

4.3 Fenomena Phosphate Hide-Out