Kadar Air Waktu Penyimpanan Suhu

IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKUATAN KA YU 1.

Faktor Biologis Faktor biologis perusak kayu yang penting adalah jamur, bakteri, serangga dan binatang laut. Jasad hidup tersebut merusak kayu karena menjadikan kayu tersebut sebagai tempat tinggal atau makanannya. Kerusakan yang terjadi akibat kerusakan kayu oleh faktor biologis dapat terjadi baik pada pohon yang masih berdiri, balok segar, kayu gergajian maupun produk- produk kayu lain dalam proses penyimpanan dan pemakaian. Oleh karena itu upaya pengendalian terhadap jasad hidup perusak kayu tersebut sudah sejak lama dilakukan baik secara fisik, mekanik, kimia maupun secara hayati. Kayu yang diserang jamur akan mempengaruhi keteguhan pukul, keteguhan lengkung, keteguhan tekan, kekerasan serta elastisitasnya dan mengakibatkan kekuatan kayu berkurang.

2. Kadar Air

Saat kayu mengering dibawah titik jenuh serat, sebagian besar kekuatan dan sifat- sifat elastik bertambah. Ini mungkin diharapkan akan terjadi karena saat air dikeluarkan dari dinding sel, molekul-molekul berantai panjang bergerak saling mendekat dan menjadi terikat lebih kuat. Kenaikan kekuatan umumnya mulai nampak sedikit dibawah titik jenuh serat dan biasanya kadar air pada 25. Hubungan antara kandungan air dan sifat-sifat kekuatan white ash yang dihubungkan dengan kekuatan segar dapat ditunjukkan pada gambar berikut: Gambar 2: Hubungan sifat-sifat kekuatan dengan kandungan air Sifat-sifat “white ash” dibandingkan dengan kekuatan segarnya e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara 5

3. Waktu Penyimpanan

Penyimpanan kayu tanpa pengaruh yang merusak oleh microorganisme, suhu tinggi, atau pembebanan terus menerus kecil pengaruhnya terhadap sifat-sifat kayu tersebut. Setelah berabad-abad, perubahan memang terjadi. Tetapi ini biasanya akibat faktor-faktor lingkungan dan bukan penyimpanan itu sendiri. Sejumlah kehilangan kebutuhan akan terjadi apabila penyimpanan lama disertai oleh pembebanan suhu terus menerus. Sebagian besar sifat-sifat mekanik kayu terpengaruh oleh lama beban yang dikenakan. Makin lama beban disangga makin rendah beban yang dapat disangga dengan aman.

4. Suhu

Kebanyakan sifat-sifat mekanik kayu berkurang apabila kayu tersebut dipanaskan, dan bertambah apabila didinginkan. Selama suhu tidak melebihi 100 o C terdapat sedikit saja kehilangan kekuatan yang permanen. Umumnya semakin tinggi kandungan air kayu semakin besar kepekaannya terhadap suhu tinggi. Hal ini harus dipertimbangkan apabila suhu dapur yang terlalu tinggi digunakan untuk mengeringkan suhu-suhu bangunan yang kritis. 5. Kelelahan Kekuatan lelah suatu beban adalah kemampuan untuk mempertahankan kekuatannya apabila dikenai beban berat yang berulang. Gelagar pada jembatan jalan rel kereta api adalah suatu contoh penerapan pentingnya kekuatan lelah. Ini dapat terjadi berjuta-juta kali selama umur jembatan. Menurut Wood Handbook USFPL, 1994 dalam Haygreen dan Bowyer, 1993 kayu bebas cacat berserat lurus yang terkena 2 juta siklus lengkungan akan masih memiliki 60 kekuatan statiknya.

6. Mata Kayu