Kinerja. Kepala Desa. Pemerintahan Desa

C. Tujuan Penilitian.

1. Untuk mengetahui Kinerja Kepala Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan di Desa Seith 2. Untuk Mendiskripsikan Faktor Pendukung dan Hambatan Apa Saja Yang Di Hadapi Kepala Desa Dalam Pembangunan Di Desa Seith?

D. Manfaat Peelitian

Manfaat Teoritis. a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambran tentang kinerja kepala desa di desa Seith. b. Sebagai bahan referensi bagi peniliti selanjutnya yang ingin menkaji masalah hal sama Manfaat Praktis. Sebagai rekomendasi untuk pemerintah desa di Desa Seith dalam penyelengaraa pemerintah dan pembagunan desa di masa yang akan datang.

E. Defenisi Konseptual.

1. Kinerja.

Kinerja atau performance adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program atau kebijakan dalam mencapai atau mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang tertuang dalam perancanaan strategi suatu organisasi 6 .

2. Kepala Desa.

Kepala desa adalah pemimpinan daerah yang berada di tingkat desa yang bersifat fomal yang di pilih oleh masyarakat setempat melalui pemilu desa, memiliki kekuasaan power dan kewenangan authority atas pembuatan kebijakan dan memiliki tugas dan kewajiban yakni pelaksanaan dalam urusan penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan yang mana telah di atur dalam peraturan pemerintah no 72 tahun 2005 pasal 14.

3. Pemerintahan Desa

Menurut undang – undang No 32 Tahun 2004 Tentang pemerintah Daerah yang di jelaskan dalam pasal 200 ayat 1, bahwa pemerintahan desa adalah “Didalam pemerintah daerah KabupatenKota di bntuk Pemerintahan Desa yang terdiri dari Pemeritah desa dan Badan Permusyawaratan Desa”. 7 Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2002 tentang Administrasi Desa dijelaskan dalam pasal 1 ayat 2 bahwa pemerintah desa adalah 6 Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Bpfe Yogyakarta. Yogyakarta. Hlm.25 7 Undang – Undang No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah. kegiatan pemeerintah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa. 8 Dalam pelaksanaannya pemerintah daerah tidak terlepas dari asas penyelenggara pmerintah daerah sebagai berikut a. Asas Desentralisasi Didalam Undang-undang No. 32 Tahun 2004 Pasal 1 ayat 7 memberikan pengertian desentralisasi sebagai penyerahan wewenang pemerintahan kepada daerah otonom dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka daerah otonom berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat. Sesuai dengan sistem tata pemerintahan yang ada, yaitu menurut UUD 1945 pada dasarnya asas desentralisasi adalah pemberian kebebasan untuk mengakibatkan keaktifan daerah dengan mengikutsertakan rakyatnya dalam mengurus dan memajukan daerahnya. b. Asas Dekonsentrasi Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintah dan atau perangkat pusat di daerah. Perwujudan dari asas ini adalah terbentuknya daerah-daerah pemerintahan atau daerah-daerah jabatan yang disebut dengan daerah 8 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2002 Tentang Administrasi Desa administrasi. Sistem ini tidak memerlukan adanya badan-badan perwakilan rakyat daerah, sebab segala kebutuhannya telah diurus oleh pemerintah pusat atau atasannya”. c. Asas Tugas Pembantuan Dalam Undang-undang No. 32 Tahun 2004 Pasal 1 angka 9 memberikan definisi tugas pembantuan adalah sebagai penugasan dari pemerintah kepada daerah dan desa dan dari daerah ke desa untuk melaksanakan tugas tertentu yang sertai pembiayaan, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia dengan kewajiban untuk melaporkan pelaksanaannya dan mempertanggung jawabkannya kepada yang menugaskannya. Agar jalur hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah berjalan dengan baik, maka perlu adanya kesatuan asas dan memiliki kesatuan prinsip dalam penyelenggaraan pemerintah di daerah yaitu : 1. digunakan asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan; 2. penyelenggaraan asas desentralisasi secara utuh dan bulat dilaksanakan di Daerah Kabupaten dan Daerah Kota; dan 3. asas tugas pembantuan dapat dilaksanakan di Daerah Propinsi, Kabupaten dan Kota. 9

4. Pembangunan Desa.