Ruang Lingkup Pembahasan Rumusan Masalah

Undang-Undang Kewarganegaraan Burma tahun 1982 secara langsung mengatur tentang kendali Pemerintah junta militer Burma dalam memberikan status kewarganegaraan ataupun menghapus status kewarganegaraan warga negaranya yang mungkin disebabkan melakukan tindakan tercela atau ketidaksetiaan pada negaranya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menganalisis permasalahan yang terjadi di Burma dengan judul ”Dampak Penerapan Hukum Kewarganegaraan Burma 1982 terhadap Warga Muslim Rohingya pada masa pemerintahan Ne Win Tahun 1982-1988

1.2 Ruang Lingkup Pembahasan

Analisa pada studi Hubungan Internasional diperlukan adanya suatu pembatasan ruang lingkup yang jelas. Hal ini bertujuan untuk membatasi masalah agar pembahasan tidak berkembang luas dan keluar dari pokok permasalahan. Oleh karena itu, penulis menggunakan dua batasan, yaitu batasan materi dan batasan waktu. 1.2.1 Batasan Materi Batasan materi berguna untuk menunjukkan ruang pembahasan sebuah peristiwa atau obyek yang akan dianalisis, yaitu cakupan kawasan atau obyek studinya. Penulis mengutamakan pada hystorycal approach pendekatan sejarah yaitu mengkaji warga Muslim Rohingya yang dikuasai oleh etnis mayoritas dari masa kerajaan hingga masa setelah kemerdekaan. Pada pemerintahan Ne Win, terdapat adanya kesenjangan antara etnis minoritas dan etnis mayoritas contohnya perlakukan yang berbeda dalam bidang sosial seperti pembuatan Kartu Tanda Penduduk, kesenjangan sosial dan sebagainya. Subyek-subyek pembahasan juga terkait dengan dampak penerapan Hukum Kewarganegaraan Burma 1982 terhadap warga Muslim minoritas seperti Rohingya . 1.2.2 Batasan Waktu Penulis mengambil kurun waktu tahun 1982 sampai dengan tahun 1988 dimana tahun tersebut dibentuk undang-undang kewarganegaraan tahun 1982 oleh Pemerintah junta militer Burma pimpinan Ne Win. Sedangkan tahun 1988 adalah akhir masa pemerintahan Ne Win. Awal permasalahan muncul yaitu dengan adanya diskriminasi yang lebih besar dimana dilakukan Pemerintah Burma maupun etnis mayoritas setelah dibuat Undang-Undang Kewarganegaraan tahun 1982. Sejak dibuat undang-undang kewarganegaraan tahun 1982, etnis minoritas Rohingya tidak termasuk dalam etnis yang diakui oleh Burma. Tidak menutup kemungkinan pula, penulis menggunakan waktu di luar batasan yang telah ditetapkan selama masih berkaitan dan memiliki signifikasi terhadap tema yang diangkat.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang hendak penulis fokuskan dalam tulisan ini adalah: “Apa dampak penerapan Hukum Kewarganegaraan Burma 1982 terhadap warga Muslim Rohingya pada masa pemerintahan Ne Win tahun 1962-1988 ? ”

1.4 Tujuan Penulisan