di beri kenikmatan kubur di minta agar menyampaikan doa ini kepada Allah SWT agar dapat di kabulkan.
g. Kawin Belarian
Jika pihak bujang kurang mampu maka bisa dengan kawin belarian yaitu bujang membawa gadis datang ke rumah kepala desa untuk membuat surat perjanjian
bujang dan gadis tanpa membawa saudara dan para tetangga dan dikeesokan hari langsung mengadakan akad nikah. Tetapi pada umumnya kawin belarian ini secara
sembunyi-sembunyi karena pihak bujang merasa malu.
50
B. Pendapat Tokoh Masyarakat Terhadap Pernikahan Adat Rambang di Desa Jemenang
1. Pendapat Kepala KUA
51
a. Saya tidak begitu faham betul dengan pernikahan adat Rambang. Menurut pendapat
saya pernikahan adat Rambang biasa-biasa saja. Mengenai besarnya biaya pernikahan menurut saya kalaupun membutuhkan waktu dan biaya yang banyak jika memang itu
sesuai dengan kesepakatan maka itu tidak ada masalah, kalau punya biaya ya silahkan kalau tidak punya biaya silahkan semampunya, dan mengenai dibawanya gadis ke
rumah bujang setelah di lamar menurut saya silahkan saja tetapi kalau itu menimbulkan berakibat negatif maka saya juga tidak setuju. Tetapi kalau tujuannya
itu bersifat positif saya setuju seperti untuk mengamankan perempuan agar fokus menuju pernikahan dan siwanita di rumah pria di jaga ketat atau dipelihara. Dengan
50
Hasil Wawancara Pribadi dengan Herman Idi, Tokoh Adat Rambang, Jemenang, 17 Maret 2009.
51
Hasil Wawancara Pribadi dengan Den Malhani, Kepala KUA, Rambang Dangku, 25 Maret 2009.
dibawanya calon pengantin wanita ke rumah calon pengantin pria juga termasuk pra pernikahan, pra memaklumi keluarga laki-laki atau perkenalan dengan keluarga laki-
laki . b.
Memang dalam sunah Nabi pernikahan tidak seperti itu dan kalau bertentangan dengan sunah Nabi memang iya akan tetapi bukan berarti dikatakan haram dalam
pernikahan adat Rambang ini, hanya mungkin tidak mendapatkan kesunahan atau hikmah-hikmah Nabi, tetapi kalau sampai dikatakan bertentangan dengan Al-Qur’an
itu belum terjadi. c.
Selama ini dalam pernikahan adat Rambang tidak ada yang bertentangan dengan syariat Islam dan peraturan pemerintah.
d. Dan masih sesuai dengan adat masing-masing. Tetapi dengan catatan adat tidak dapat
mengalahkan agama sekalipun teguh dengan adat tetap adat tidak dapat mengalahkan agama dan apabila adat menimbulkan berakibat buruk maka harus di hilangkan.
2. Pendapat P3N
52
Pelaksanaan pernikahan adat Rambang masih sesuai dengan syariat Islam, karena adat Rambang tidak mempersulit tergantung kemampuan si bujang atas musyawarah
dengan si gadis. 3.
Pendapat Tokoh Agama a.
Bapak Ahmad Syauq
53
Pendapat saya tentang pelaksanaan pernikahan adat Rambang. Dalam adat Rambang wanita yang telah di lamar boleh di bawa ke rumah mempelai kali-laki
menurut saya itu sudah seperti lima puluh persen halal sedangkan dalam Islam melarangnya, wanita yang telah di pinang belum boleh di bawa ke rumah pihak laki-
52
Hasil Wawancara Pribadi dengan Rusomad Nadam, P3N, Jemenang, 18 Maret 2009.
53
Hasil Wawancara Pribadi dengan Ahmad Syauq, Tokoh Agama, Jemenang, 25 Maret 2009.
laki. Dari suatu prosesi akad nikah sesuai dengan syariat Islam tetapi, prosesi setelah lamaran dan besarnya permintaan dari pada mahar, serta pada umumnya ketika
pengantin pria menyerahkan mahar untuk pengantin wanita uang mahar itu tidak rapih kusut tidak dirapihkan dan terkadang maharnya itu hanya berupa seperangkat
alat shalat sehingga terkesan terlalu mudah memberi mahar dan terkesan bahwa wanita itu kurang berharga karena mahar itu seharusnya paling berharga dan
bermanfaat hal inilah yang saya kurang setuju dalam pelaksanaan pernikahan adat Rambang.
b. Ibu lasmi
54
Pendapat saya tentang pelaksanaan pernikahan adat Rambang yang tidak sesuai dengan syariat Islam adalah gadis yang sudah di pinang langsung di bawa ke rumah
bujang seharusnya tidak boleh di bawa ke rumah calon mempelai laki-laki selama masih dalam peminangan dan adanya sedekah-sedekah yang memanggil dukun serta
pemberian maskawin yang sepetinya kurang sesuai terkadang uang maskawin di keluarkan langsung dalam keadaan kusut dari kantong celana tanpa amplop menurt
saya itu kurang menghargai wanita.
C. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Pernikahan Adat Rambang di Desa