DESKRIPSI INDUSTRI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII DI DESA JEMENANG KECAMATAN RAMBANG DANGKU KABUPATEN MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2012

(1)

ABSTRACT

AN INDUSTRY DESCRIPTION OF PALM OIL PLANTATION IN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII AT JEMENANG VILLAGE RAMBANG DANGKU SUB-DISTRICT MUARA ENIM REGENCY

SOUTH SUMATRA IN 2012

by

ELAN ARTONO NURDIN

The aim of this research was to find out the plantation of palm oil in PT. Perkebunan Nusantara VII Suni Business Unit at Jemenang village Rambang Dangku sub-district Muara Enim regency South Sumatra in 2012. The focuses of this research were the source of the raw materials, labor, transportation, and marketing.

The method used in this research was descriptive method. The subject in this study was the plantation of palm oil in PT. Perkebunan Nusantara VII Suni Business Unit. For data collection, the researcher used observation, interview, questionnaire, and documentation. While data analysis with percentages were used as the basis for the interpretation and description in making of this research report.

The results of this research showed that the plantation of palm oil in PT Perkebunan Nusantara VII Suni Business Unit was as following: 1) the origin of raw materials PT. Perkebunan Nusantara VII Suni entirely from farmers who are partners of the company, 2) the work force is working on PT. Perkebunan Nusantara VII Suni comes from within and outside the province of South Sumatra, 3) means of transportation on the PT. Perkebunan Nusantara VII Suni entirely contract status, and 4) the marketing of their products are marketed both in Domestic and Export.


(2)

ABSTRAK

DESKRIPSI INDUSTRI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII DI DESA JEMENANG KECAMATAN RAMBANG DANGKU KABUPATEN MUARA ENIM

PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2012

Oleh

ELAN ARTONO NURDIN

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang industri pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Suni di Desa Jemenang Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2012. Adapun pokok Kajian dalam penelitian ini adalah asal bahan mentah, asal tenaga kerja, transportasi, dan pemasaran.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah industri pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Suni. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisa data yang digunakan untuk mendeskripsikan hasil penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisa dalam bentuk persentase.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa industri pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII Suni adalah: 1) Asal bahan mentah PT. Perkebunan Nusantara VII Suni seluruhnya berasal dari petani yang merupakan mitra kerja perusahaan, 2) Seluruh tenaga kerja yang bekerja pada PT. Perkebunan Nusantara VII Suni berasal dari dalam maupun luar Provinsi Sumatera Selatan, 3) Alat transportasi pada PT. Perkebunan Nusantara VII seluruhnya berstatus kontrak, dan 4) Pemasaran hasil produksinya dipasarkan baik di Domestik maupun Ekspor.


(3)

DESKRIPSI INDUSTRI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII DI DESA JEMENANG

KECAMATAN RAMBANG DANGKU KABUPATEN MUARA

ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2012

(Skripsi)

Oleh

ELAN ARTONO NURDIN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2013


(4)

DESKRIPSI INDUSTRI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII DI DESA JEMENANG

KECAMATAN RAMBANG DANGKU KABUPATEN MUARA

ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2012

Oleh:

ELAN ARTONO NURDIN

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2013


(5)

MENGESAHKAN

1.

Tim Penguji

Ketua : Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si. ...

Sekretaris : Sugeng Widodo, S.Pd., M.Pd. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Dra. Nani Suwarni, M.Si. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(6)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji syukur pada Allah SWT, karya kecil ini ku persembahkan untuk :

Bapak dan Mama tercinta,

terimakasih atas segala doa, kesabaran, perhatian, dorongan moril, materiil dan kasih sayang yang telah engkau berikan

kepadaku sampai saat ini.

Dan ku Bingkiskan untuk adik-adikku tersayang: Septiaredy Nurmalianto (Redy), Melanda Tria Virisky (Kiki), dan Virga Agustian Pangestu, terimakasih untuk segala canda tawa,

semangat, dan doa yang selalu kalian berikan. Almamaterku tercinta “Universitas Lampung”


(7)

MOTTO

“…sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), maka

bekerja keraslah (dalam urusan lain). Hanya kepada Tuhanmu hendak kamu berharap…”

(Qs. Al-Insyirah : 6-8)

“Sesulit apapun persoalan pasti akan menjadi mudah dengan senyuman orang-orang yang percaya diri…”


(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Betung, Kabupaten Musi Banyuasin pada 30 Agustus 1990, anak pertama dari 4 bersaudara pasangan Bapak Anthony dan Ibu Eliyati.

Pendidikan yang telah ditempuh oleh penulis yakni Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 27 Muara Enim diselesaikan pada Tahun 2002, Sekolah Menengah Pertama (SMP) KUD Pesari Suni diselesaikan pada Tahun 2005, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 01 Unggulan Muara Enim diselesaikan pada Tahun 2008.

Pada Tahun 2008 penulis diterima sebagai Mahasiswa Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Geografi melalui jalur Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB).

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif pada organisasi yang ada di kampus yaitu menjadi anggota FPPI bidang Sosial Masyarakat, Universitas Lampung Tahun 2008-2009, dan menjadi anggota Ikatan Mahasiswa Alumni SMA Negeri 1 (IKAMASA) Muara Enim, Universitas Lampung pada Tahun 2008 - sekarang.


(9)

Penulis melaksanakan Program Orientasi Pendidikan Tinggi (PROPTI) pada 25 sampai dengan 29 Agustus 2008. Melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan 1 di Kalianda, Lampung Selatan. Melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan 2 di Bandung - Pangandaran Juli 2011. Melaksanakan Program Pengalaman Lapangan di SMA Negeri 1 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran pada tahun 2011.


(10)

SANWACANA

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji Syukur kehadirat Allah SWT, berkat

rahmat dan hidayah-Nya telah memudahkan dan menerangi jalan fikiran penulis

dalam menyusun skripsi yang berjudul “Deskripsi Industri Pengolahan Kelapa

Sawit PT. Perkebunan Nusantara VII di Desa Jemenang Kecamatan Rambang

Dangku Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2012”. Skripsi

ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini penulis menghaturkan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik (PA) dan sekaligus Pembimbing Utama, dan Bapak Sugeng Widodo, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Pembantu, serta Ibu Dra. Nani Suwarni, M.Si., selaku Dosen Pembahas yang telah dengan sabar dan penuh perhatian memberikan bimbingan serta petunjuk demi terlaksananya penelitian hingga tersusunnya skripsi ini.


(11)

Tidak lupa melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan kemudahan kepada penulis atas izin dan pelayanan administrasi selama menempuh perkuliahan.

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.S., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan kemudahan penulis atas izin dan pelayanan administrasi selama menempuh perkuliahan.

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan kemudahan penulis atas izin dan pelayanan administrasi selama menempuh perkuliahan.

4. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan kemudahan penulis atas izin dan pelayanan administrasi selama menempuh perkuliahan.

5. Bapak Drs. Buchori Asyik. M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan kemudahan penulis atas izin dan pelayanan administrasi selama penulis menjadi mahasiswa di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.


(12)

6. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran kepada penulis selama menempuh perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Geografi.

8. Bapak Ir. Udy Herman, SE., MM., selaku Manager Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara VII UU Suni yang telah mengizinkan penulis untuk melaksanakan penelitian.

9. Bapak Kepala Desa Jemenang atas bantuannya memberikan informasi yang dibutuhkan penulis dalam penyelesaian penelitian ini.

10.Teman-teman seperjuanganku Pendidikan Geografi khususnya angkatan 2008 ,serta kakak-kakak dan adik-adik di Program Studi Pendidikan Geografi yang selalu menjadi pengobar semangat untukku, terimakasih atas kebersamaannya. 11.Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang telah

memberi bantuan moril maupun materiil dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Sehingga penulis berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan penulis di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 1 Maret 2013 Penulis,


(13)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : Elan Artono Nurdin

2. NPM : 0813034004

3. Program Studi : Pendidikan Geografi 4. Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/FKIP

5. Alamat : Komplek PTP N VII (Persero) Unit Usaha Sungai Niru Desa Jemenang Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Bandar lampung, 26 Maret 2013 Yang Menyatakan,

Elan Artono Nurdin NPM 0813034004


(14)

1

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Usaha di bidang pertanian merupakan sumber mata pencaharian pokok bagi masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian berperan sangat penting sebagai sumber ekonomi masyarakat yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk mencapai berbagai jenis kebutuhan hidup yang diperlukan, manusia harus bekerja sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Berkaitan dengan usaha pemenuhan kebutuhan hidup manusia, berbagai macam industri tumbuh dan berkembang baik di masyarakat kota maupun desa.

Industri sebagian besar sebagai sumber pendapatan keluarga dan dapat sebagai penunjang kegiatan pertanian yang merupakan pekerjaan pokok penduduk pedesaan, sehingga usaha industri mempunyai arti penting dalam usaha meningkatkan pendapatan masyarakat. Tujuan dari industri yaitu melakukan serangkaian kegiatan mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi atau bahan jadi agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.


(15)

2

Salah satu daerah penyuplai hasil perkebunan di Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki potensi cukup besar untuk pengembangan industri hulu yang berbahan baku hasil pertanian adalah Kabupaten Muara Enim. Tanaman perkebunan yang berada di Kabupaten Muara Enim meliputi : kelapa sawit, karet, kelapa, cengkeh, kopi, dan teh, serta menjadikan perkebunan sebagai tanaman potensial di daerah Muara Enim.

Perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Muara Enim memiliki areal terluas yaitu kurang lebih 95.152 Ha yang tersebar di berbagai kecamatan, salah satunya adalah Kecamatan Rambang Dangku (6.210 ha) yang pertaniannya diperuntukkan bagi perkebunan besar dan perkebunan rakyat. Sumber: http://www.scribd.com/ jonathan_tobing/

Kecamatan Rambang Dangku merupakan daerah yang beriklim tropis sehingga memiliki suhu atau temperatur yang tinggi sepanjang tahun. Curah hujannya rata-rata mencapai 2500-3000 mm/tahun. Jenis tanah di daerah Kecamatan Rambang Dangku dikelompokkan dalam lima kelompok yaitu: jenis tanah alluvial coklat kekuningan, tanah regosol kekuningan, tanah andosol coklat, tanah latosol coklat dan kemerahan, serta tanah podzolik merah kekuningan.

Dengan keadaan tersebut menempatkan Kecamatan Rambang Dangku pada posisi yang strategis dan berpotensi dalam hal pengembangan produk di bidang pertanian yakni dikhususkan untuk pertanian kelapa sawit yang dapat menunjang sektor perindustrian dalam menyuplai bahan mentah pada proses produksi pengolahan dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup manusia.


(16)

3

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang sangat penting peranannya, yakni selain sebagai sumber mata pencaharian masyarakat, komoditas ini juga memberikan kontribusi yang signifikan sebagai salah satu pemasok bahan mentah kelapa sawit dan juga dapat memberikan wawasan tentang pengetahuan industri sehingga membuka pengetahuan masyarakat tentang kegiatan perindustrian. Bahan mentah berupa kelapa sawit yang ada di wilayah Kecamatan Rambang Dangku merupakan unsur yang penting bagi keberadaan industri pengolahan kelapa sawit khususnya yang dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Suni di Desa Jemenang.

Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara VII (PTP N VII) Unit Usaha Suni di Desa Jemenang merupakan salah satu perusahaan agribisnis perkebunan yang bergerak di bidang pengolahan kelapa sawit, kelapa sawit yang diolah dalam pabrik bertujuan untuk menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) yang merupakan bahan setengah jadi.

Berdasarkan prasurvey yang dilaksanakan pada Tanggal 30 Januari – 5 Februari 2012, PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Suni yang pada awalnya merupakan Perkebunan Inti Rakyat Khusus IIA (PIR-SUS IIA). Perseroan ini merupakan salah satu bagian dari Distrik Muara Enim yang terletak di Desa Jemenang Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan.

Sebelum berdirinya PT. Perkebunan Nusantara VII Suni di Desa Jemenang ini, para petani kelapa sawit sangat kesulitan untuk mengolah hasil pertanian mereka jauh ke wilayah Unit Usaha lain seperti Unit Usaha Betung Barat dan Unit Usaha


(17)

4

Talang Sawit di Provinsi Sumatera Selatan, karena di wilayah Kabupaten Muara Enim belum tersedia tempat yang dapat menampung dan mengolah hasil perkebunan kelapa sawit mereka.

Kelapa sawit merupakan Pohon yang menghasilkan buah yang mengandung minyak salah satunya yaitu Crude Palm Oil. Hasil panen kelapa sawit disebut sebagai Tandan Buah Segar (TBS). Pada umumnya usia produktif kelapa sawit berkisar antara 6 – 25 tahun, pada usia produktif ini setiap harinya dapat menghasilkan TBS 4 Ton/Ha. Dengan demikian kebun yang seluas 6.000 Hektar ini dapat mengirimkan TBS ke pabrik sebanyak ± 800 ton/hari. Kenyataan yang ada saat sekarang ini seluruh tanaman kelapa sawit yang ada di Perkebunan Inti Rakyat PT. Perkebunan Desa Jemenang ini usianya sudah tidak produktif lagi, sehingga hasil panennya drastis menurun. Untuk pengadaan bahan mentah berupa Tandan Buah Segar (TBS) saat ini ± 650 ton/hari dengan komposisi 60% (390 ton TBS) merupakan pengambilan dari kebun sendiri dan yang 40% di ambil dari kebun luar melalui Koperasi Unit Desa.

Dalam menentukan dan memilih lokasi industri pengolahan kelapa sawit dilakukan penelitian, perizinan dan observasi lapangan yang sesuai sehingga PT. Perkebunan Nusantara VII UU Suni ditempatkan di tengah-tengah kebun kelapa sawit. Hal ini selain jarak dengan kebun yang dekat juga akan mempermudah pula bagi tenaga kerja yang berada di sekitar untuk menjangkaunya. Dengan dekatnya lokasi antara kebun dan industri akan berpengaruh sekali terhadap kemudahan suplai bahan mentah, sehingga bahan mentah yang dibutuhkan untuk proses produksi selalu dapat terpenuhi.


(18)

5

Dalam pendirian suatu industri, tenaga kerja merupakan hal yang harus dipertimbangkan baik tenaga kerja dari daerah sekitar maupun yang berasal dari daerah lain. Hal ini menyangkut dari segi kuantitatif yaitu banyaknya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dan segi kualitatif yakni berdasarkan segi keterampilan teknik yang dimiliki. Sehingga industri disuatu wilayah merupakan upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru untuk menambah kesejahteraan penduduk dengan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Sumber energi berfungsi sebagai penggerak mesin yang digunakan. Biasanya sumber energi yang digunakan dalam kegiatan industri adalah minyak bumi, batu bara, gas alam, air, dan energi listrik. Begitu juga dalam kegiatan industri pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII Suni tidak terlepas dari sumber energi. Pemasaran merupakan proses akhir suatu industri.

Keberlanjutan suatu industri bergantung pada kelancaran pemasaran, dimana pihak perusahaan mencari keuntungan dari hasil produksinya dalam upaya kontinuitas kegiatan industri. Akan tetapi, hasil produksi pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Suni yang telah diolah berbahan baku menjadi CPO belum dapat dipasarkan pada konsumen, melainkan akan didistribusikan kembali ke perusahaan lain. Oleh sebab itu dalam hal ini perlu dibuat pemetaan agar memudahkan dalam mengetahui daerah pemasaran industri pengolahan kelapa sawit.

Dari penjelasan sebelumnya bahwa berdirinya industri suatu wilayah dapat dilihat dari beberapa faktor pendukung seperti bahan mentah, tenaga kerja, suplai energi,


(19)

6

transportasi, dan pemasaran produksi. Tetapi yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah seberapa jauh analisis faktor – faktor pendukung tersebut terhadap keberadaan industri pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Suni sehingga didirikan pabrik di Desa Jemenang Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalahnya sebagai berikut :

1. Lokasi industri 2. Bahan mentah 3. Tenaga kerja 4. Sumber energi 5. Transportasi 6. Pemasaran

C. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka batasan masalahnya sebagai berikut :

1. Bahan mentah 2. Tenaga kerja 3. Transportasi 4. Pemasaran


(20)

7

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang dikemukakan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Dari manakah asal bahan mentah yang digunakan pada industri pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Suni di Desa Jemenang Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan?

2. Dari manakah asal tenaga kerja yang bekerja pada industri pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Suni di Desa Jemenang Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan?

3. Bagaimanakah transportasi yang digunakan pada industri pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Suni di Desa Jemenang Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan?

4. Bagaimanakah pemasaran produksi pada industri pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Suni di Desa Jemenang Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan?


(21)

8

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendapatkan informasi tentang asal bahan mentah yang digunakan untuk produksi pada industri pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Suni di Desa Jemenang Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan.

2. Untuk mendapatkan informasi tentang asal tenaga kerja yang bekerja pada industri pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Suni di Desa Jemenang Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan.

3. Untuk mendapatkan informasi tentang transportasi industri pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Suni di Desa Jemenang Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan.

4. Untuk mendapatkan informasi tentang pemasaran produksi pada industri pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Suni di Desa Jemenang Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan.

F. Kegunaan Penelitian

1. Penelitian ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(22)

9

2. Secara praktis dengan penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan sebagai bahan kajian terhadap keberadaan industri pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Suni.

3. Melalui penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat menambah wawasan tentang bidang studi geografi pada umumnya dan geografi industri pada khususnya yang diterima di bangku perkuliahan.

4. Sebagai suplemen bahan ajar dalam Ilmu Pengetahuan Sosial, khususnya mata pelajaran geografi pada Materi SMA kelas XII IPS semester 1 (Ganjil) tentang Industri, materi pokok Menentukan lokasi industri atas dasar bahan baku, pasar, biaya angkut, tenaga kerja, modal, teknologi, peraturan dan lingkungan.

G. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang lingkup subjek penelitian yaitu Manajer, Staff dan Karyawan PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Suni di Desa Jemenang Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan.

2. Ruang lingkup objek penelitian yaitu bahan mentah, tenaga kerja, transportasi, dan pemasaran.

3. Ruang lingkup tempat penelitian yaitu industri pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII Suni Di Desa Jemenang Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan.

4. Ruang lingkup waktu penelitian adalah tahun 2012. 5. Ruang lingkup ilmu adalah Geografi Industri.


(23)

10

Dari kaca mata Geografi, industri sebagai suatu sistem, merupakan perpaduan subsistem fisis dengan subsistem manusia. Subsistem fisis yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan industri yaitu komponen-komponen lahan, bahan mentah atau bahan baku, sumber daya energi, iklim dengan segala proses alamiahnya. Sedangkan subsistem manusia yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan industri meliputi komponen-komponen tenaga kerja, kemampuan teknologi, tradisi, keadaan politik, keadaan pemerintahan, transportasi dan komunikasi, konsumen dan pasar, dan lain-lain sebagainya (Nursid Sumaatmadja, 1988 : 179).


(24)

11

II.

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Geografi

Dalam seminar dan lokakarya yang diadakan tahun 1988 / 1989 di Semarang, para ahli geografi Indonesia sepakat untuk menguraikan definisi geografi sebagai ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan. (Soeharyono dan Moh. Amien, 1994:15). Definisi ini mengisyaratkan bahwa geografi memusatkan perhatiannya pada gejala/fenomena di muka bumi baik pada litoster, hidrosfer, atmosfer maupun biosfer dalam sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan, tetapi senantiasa dalam keterkaitan keruangan.

Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan (to describe), menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala, alam dan penduduk serta mempelajari corak yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu (Bintarto, 1977: 11).

Oleh karena itu, geografi merupakan ilmu bumi atau ilmu yang mempelajari tentang bumi, dimana tempat manusia melangsungkan hidupnya dan manusia


(25)

12

serta keterkaitannya antara keduanya dengan menggunakan pendekatan keruangan, kelingkungan dan kompleks wilayah.

2. Pengertian Industri

Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi (manufacturing industry) (Nursid Sumaatmadja, 1988: 179).

Dalam arti luas, industri mencakup semua usaha dan kegiatan dibidang ekonomi yang sifatnya produktif. Dalam arti sempit industri hanya terbatas pada tipe kegiatan ekonomi sekunder, yaitu segala macam usaha atau kegiatan yang sifatnya mengubah bahan atau mengolah bahan mentah, menjadi barang jadi atau setengah jadi (manufacturing) (Edy Haryono, 2004: 2).

Sedangkan menurut Kartasapoetra (1987: 6), industri adalah kegiatan ekonomi yang megolah bahan mentah, bahan setengah jadi, menjadi barang jadi dengan nilai ekonomis tinggi untuk penggunaannya termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa industri adalah suatu aktivitas yang mengolah bahan mentah melalui proses produksi yang menghasilkan barang yang lebih bernilai ekonomis dan siap didistribusikan atau dapat langsung dipasarkan. Seperti halnya industri kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII Suni yang berada di Desa Jemenang Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim yang mengolah bahan mentah kelapa sawit menjadi barang setengah jadi berupa Crude Palm Oil (CPO).


(26)

13

3. Geografi Industri

Geografi industri sebagai bagian dari geografi ekonomi antara lain menstudi lokasi industri, sedang lokasi industri ini berkaitan dengan wilayah bahan mentah, pasaran, sumber suplai, tenaga kerja, wilayah bahan bakar dan tenaga, jalur transportasi, medan wilayah, pajak dan persatuan penyalur (Zoning) kota. (Daldjoeni, 2003: 167).

Dalam geografi industri akan selalu bertemu dengan pemikiran-pemikiran, teori-teori, dan konsep ekonomi, sehingga berkaitan antara Geografi Ekonomi dengan industri. Di dalam Geografi ekonomi mempelajari tentang aktivitas ekonomi dan proses produksi. Selain itu Geografi Industri merupakan perpaduan antara subsistem fisis dan subsistem manusia.

Dari kaca mata Geografi, industri sebagai suatu sistem, merupakan perpaduan subsistem fisis dengan subsistem manusia. Subsistem fisis yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan industri yaitu komponen-komponen lahan, bahan mentah atau bahan baku, sumber daya energi, iklim dengan segala proses alamiahnya. Sedangkan subsistem manusia yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan industri meliputi komponen-komponen tenaga kerja, kemampuan teknologi, tradisi, keadaan politik, keadaan pemerintahan, transportasi dan komunikasi, konsumen dan pasar, dan lain-lain sebagainya (Nursid Sumaatmadja, 1988 : 179).

Dari penjelasan tersebut bahwa dalam sudut pandang geografi akan selalu memandang dan menilai fenomena dari aspek fisis maupun sosialnya, sehingga dengan adanya suatu industri harus dipandang sebagai suatu ruang yang utuh sebagai tempat berdirinya industri, khususnya pada PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Suni yang merupakan industri besar, sehingga diharapkan mampu


(27)

14

memberikan manfaat sosial yaitu kesempatan kerja bagi masyarakat disekitar daerah industri.

4. Proses Pengolahan Kelapa Sawit

Proses pengolahan pada dasarnya adalah proses perubahan bahan mentah menjadi produk yang diinginkan yang memiliki nilai tambah, melalui pengelolaan sumber daya yang ada, dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen POAC (Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling), agar dapat dicapai PEE (Produktivitas, Efektivitas, dan Efisiensi) yang optimal sehingga memiliki daya saing yang kuat dalam menghadapi era globalisasi sekarang ini. (BPHP, 1996: 14)

Adapun menurut Sukanto dalam Heidjrachman (1982: 68) Proses pengolahan adalah proses produksi yang mengubah bentuk barang-barang. Dengan demikian, Pengolahan kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara VII Suni dimaksudkan untuk memperoleh Crude Palm Oil dari daging buah (pericarp) dan inti sawit dari bijih sawit (nut). Untuk memperoleh minyak dan inti semaksimal mungkin dengan mutu yang baik diperlukan suatu instalasi yang baik serta pedoman kerja yang harus diikuti oleh semua operator bagian pengolahan.

Kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak nabati yang sangat penting. Kelapa sawit dapat menghasilkan minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit (Djoehana Setyamidjaja, 2006: 9).


(28)

15

Berdasarkan pendapat diatas, dengan adanya tumbuhan kelapa sawit sebagai tumbuhan yang sangat penting akan sangat berguna sekali jika kelapa sawit ini diolah dengan baik yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang bermutu tinggi, salah satunya dengan adanya keberadaan suatu industri pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Suni.

5. Bahan Mentah

Menurut Kartasapoetra (1987: 7), pengertian bahan mentah adalah semua bahan yang didapat dari sumber daya alam atau sumber daya manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut. Tersedianya bahan mentah yang akan diolah sangat mempengaruhi perkembangan suatu industri sehingga disebut juga unsur produksi yang utama. Hal ini sesuai dengan pendapat Kartasapoetra (1987:73) bahwa Industri berkepentingan dengan tersedianya bahan mentah ataupun bahan setengah jadi, dengan ketentuan mudah didapat, tersedianya sumber yang dapat menunjang usahanya untuk jangka panjang, harganya layak, sesuai dengan kualitas yang diharapkan artinya bila diolah hasilnya baik, dengan biaya pengangkutan ke pabrik dapat dikatakan murah atau layak penting bagi perusahaan industri.

Berdasarkan pendapat tersebut, untuk mendapatkan bahan mentah merupakan suatu hal yang penting bagi kelangsungan proses produksi karena sangat berpengaruh terhadap banyak sedikitnya bahan mentah yang digunakan. Dalam upaya peningkatan peroduksi, hal ini dapat dilakukan dengan jalan meningkatkan jumlah bahan mentah yang akan diproduksi serta kualitas jenis bahan mentah.


(29)

16

Bahan mentah yang digunakan dalam industri ini adalah kelapa sawit. Kemudian dari kelapa sawit ini diolah hingga akhirnya menghasilkan Crude Palm Oil (CPO).

6. Tenaga kerja

Tenaga kerja merupakan tenaga penggerak dalam proses kegiatan produksi, karena tanpa keberadaannya maka proses produksi tidak akan berlangsung. Dalam mendapatkan tenaga kerja harus diperhatikan baik segi kuantitatif maupun kualitatif. Sebagaimana menurut Daljoeni (1992:59) bahwa suplai tenaga kerja menyangkut dua segi, yaitu kuantitatif, artinya banyaknya orang yang direkrut dan kualitatif, artinya berdasarkan keterampilan tekniknya.

Tenaga kerja selalu dibutuhkan dalam pengolahan sebagai unsur yang mengatur hasil produksi yang baik. Pada dasarnya tenaga kerja dapat dibedakan menjadi beberapa jenis seperti tenaga kerja kasar, tenaga kerja terampil dan tenaga kerja managerial.

Sumber daya yang dapat dimanfaatkan dari manusia, meliputi tenaga fisiknya, pikirannya, dan kepemimpinannya. Oleh karena itu sumber daya manusia dapat dikelompokkan ke dalam sumber tenaga kerja (man power resources), dan sumber daya mental (mental resources) berupa keahlian (expertise) dan kepemimpinan (leadership) (Nursid Sumaatmadja, 1981: 213).

Tenaga kerja yang mampu melakukan kegiatan produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas menjadi pertimbangan bagi pengusaha sebagai faktor pendorong berdirinya industri.


(30)

17

Departemen Perindustrian dalam Edy Haryono (2004: 14) mengklasifikasikan industri berdasarkan jumlah tenaga kerja menjadi 4 golongan yaitu:

1. Industri kerajinan, jumlah tenaga kerja antara 1 – 4 orang 2. Industri kecil, jumlah tenaga kerja antara 5 – 19 orang 3. Industri sedang, jumlah tenaga kerja antara 20 – 99 orang 4. Industri besar, jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang

Berdasarkan pendapat tersebut jumlah tenaga kerja yang bekerja di PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Suni berjumlah 184 orang. Bila dilihat pengklasifikasian jumlah tenaga kerja bahwa PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Suni termasuk ke dalam golongan industri besar karena memiliki jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang yang berasal dari berbagai daerah baik dari dalam maupun dari luar daerah Kabupaten Muara Enim.

Tenaga kerja untuk industri pengolahan kelapa sawit yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja yang bekerja dari pengolahan kelapa sawit hingga menjadi Crude Palm Oil yang siap untuk dipasarkan.

7. Transportasi

Sarana transportasi digunakan dalam mencapai kemudahan mendapatkan bahan mentah, kebutuhan operasional, dan distribusi pemasaran pada suatu industri. Menurut Kartasapoetra (1987:70) menyatakan bahwa transportasi sangat penting bagi setiap perusahaan baik bagi pengangkutan bahan mentah atau baku ke perusahaan maupun produk-produk jadi dari perusahaan ke konsumen.

Menurut Marsudi Djojodipuro (1992:51) bahwa sarana angkutan mencakup berbagai jenis, seperti truk, kereta api, kapal laut dan udara, akan tetapi juga manusia. Dengan demikian sarana transportasi sebagai alat angkutan yang


(31)

18

digunakan perusahaan dalam mendapatkan bahan mentah/baku dan mendistribusikan hasil produksi perusahaan dapat berupa mobil, truk, kereta api, kapal laut dan udara, serta manusia.

Selain itu, kelancaran transportasi selama kegiatan pengangkutan bahan mentah ke lokasi industri dan pengiriman barang produksi ke konsumen sangat penting dalam industri. Menurut Djamari (1980:5) bahwa perdagangan bisa terlaksana apabila : 1. Tersedianya barang-barang ekonomi disuatu daerah yang dibutuhkan oleh daerah lainnya. 2. Adanya pengetahuan yang luas tentang perbedaan harga barang-barang diantara daerah produsen dan konsumen. Karena perdagangan hanya bisa berkembang bila perbedaan harga antara daerah produsen dan konsumen cukup tinggi. 3. Lancarnya transportasi.

Sehingga kelancaran transportasi merupakan faktor pendukung adanya perdagangan atau kegiatan ekspor dan impor suatu industri. Pendistribusian hasil produk CPO dari PT. Perkebunan Nusantara VII di desa Jemenang akhirnya diekspor ke berbagai negara yang membutuhkan.

Transportasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah transportasi yang digunakan baik berstatus milik perusahaan maupun kontrak dalam mendukung proses produksi CPO.

8. Pemasaran

Pemasaran menurut Wasis (1997:15) merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen yang diselenggarakan dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen dan mencapai


(32)

19

tujuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa proses pemasaran bukan hanya sekedar menjual barang atau jasa, akan tetapi hal-hal yang berkenaan dengan kegiatan pemasaran baik secara langsung maupun tidak langsung dengan tujuan untuk memperlancar arus barang dari produsen ke konsumen.

Menurut Daldjoeni (1992:60) bahwa pasaran pada gilirannya tergantung dari dua hal : luasnya pasaran, artinya: banyaknya penjualbelian atau omzet pasarannya (the possible purchasers) dan di samping itu kuatnya pasaran (the purchasing power of the market) khusus ini tergantung dari taraf hidup para pelanggan. Tujuan pemasaran dari hasil produksi PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Suni adalah negara – negara konsumen seperti Cina, India, Belanda dan negara lain yang memesan hasil produksi.

Dengan demikian pemasaran merupakan aktivitas terakhir pada proses industri dalam menyalurkan barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi kebutuhan manusia dan juga mencari keuntungan. Pemasaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemasaran hasil produksi baik dipasarkan dalam negeri (Domestik) maupun luar negeri (Ekspor).


(33)

20

B. Kerangka Pikir

Ilmu Geografi memandang industri sebagai suatu sistem yang merupakan perpaduan dari subsistem fisis dan subsistem manusia. Keberadaan industri di suatu wilayah tidak terlepas dari kedua sistem tersebut yang dapat mendukung perkembangan industri tersebut.

Keberadaan industri tidak terlepas dari faktor-faktor geografis yang dapat membantu kelancaran suatu industri, seperti faktor lokasi, ketersediaan bahan mentah, ketersediaan modal, ketersediaan tenaga kerja, sumber tenaga, ketersediaan sarana transportasi, serta pemasaran yang lancar, namun realita di lapangan tidak semua unsur-unsur tersebut ada dalam wilayah industri karena antara wilayah satu dengan wilayah lain memiliki unsur-unsur yang berbeda. Adapun unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam mendirikan industri pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII Suni Desa Jemenang yang dapat membantu kelancaran proses produksi seperti : asal bahan mentah, asal tenaga kerja, transportasi, pemasaran hasil produksi.


(34)

21

III. METODE PENELITIAN

A. Metode penelitian

Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Sebagaimana dikemukakan oleh Moh. Pabundu Tika (2005:4), bahwa metode deskriptif adalah penelitian yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan interpretasi atau analisis.

Metode deskriptif dalam penelitian ini adalah suatu metode yang digunakan untuk melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya. Dalam hal ini yang diteliti adalah industri pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII di Desa Jemenang Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan tahun 2012.

B. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah industri pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII Suni di Desa Jemenang Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim. Untuk mengetahui lebih jauh informasi mengenai industri pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII Suni dibutuhkan pihak-pihak terkait meliputi Manager, Staff dan Karyawan.


(35)

22

Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan informasi mengenai asal bahan mentah, asal tenaga kerja, dan transportasi dibutuhkan informasi dari staff dan karyawan yang berjumlah 19 orang, sedangkan tentang pemasaran dibutuhkan informasi dari manager perusahaan yang berjumlah 1 orang.

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006:96). Berdasarkan pendapat tersebut, maka variabel dalam penelitian ini adalah faktor-faktor pendukung keberadaan industri pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII Suni di Desa Jemenang Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim, yang meliputi bahan mentah, tenaga kerja, transportasi dan pemasaran produksi.

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel mengenai industri pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII di Desa Jemenang Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan adalah sebagai berikut:

2.1Asal Bahan Mentah

Bahan mentah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah asal bahan mentah yaitu asal kelapa sawit baik berasal dari kebun milik perusahaan atau dari masyarakat petani dalam mendukung proses produksi Crude Palm Oil yang akan dipasarkan.


(36)

23

2.2Asal Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh asal tenaga kerja baik dari dalam maupun luar daerah yang bekerja pada proses produksi Crude Palm Oil (CPO).

2.3Transportasi

Transportasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh alat transportasi yang digunakan baik yang berstatus milik perusahaan maupun kontrak berkaitan dengan pemindahan dan pengangkutan barang dari satu tempat ke tempat lain dalam mendukung proses produksi CPO.

2.4Pemasaran

Pemasaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemasaran hasil produksi dari produsen ke konsumen baik pemasaran yang dilakukan dalam negeri (Domestik) maupun luar negeri (Ekspor).

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Observasi

Secara praktis, gejala dengan masalah geografi ada dan terjadi secara langsung dilapangan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan data geografi yang aktual dan langsung, kita harus melakukan observasi lapangan. Observasi lapangan merupakan teknik pengumpulan data yang terutama pada penelitian geografi (Nursid Sumaatmadja, 1988:105). Teknik ini ini digunakan untuk mendapatkan


(37)

24

gambaran dari wilayah penelitian seperti letak atau lokasi industri, mengetahui kondisi dan tata ruang, serta mengetahui berbagai kegiatan dalam mengolah kelapa sawit menjadi CPO pada PT. Perkebunan Nusantara VII Suni di Desa Jemenang Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

2. Teknik Wawancara

Teknik wawancara terstruktur adalah suatu bentuk komunikasi verbal atau percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi (S. Nasution, 2006: 113). teknis pengumpulan datanya dengan mengadakan wawancara langsung dengan pihak–pihak terkait seperti Manajer, Staff dan Karyawan pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII Suni dalam rangka pengumpulan data tentang asal bahan mentah, asal tenaga kerja, transportasi, dan pemasaran.

3. Teknik Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 2006:151). Kuesioner ditujukan kepada pihak terkait pada industri PT. Perkebunan Nusantara VII Suni untuk mendapatkan data berupa informasi di lapangan tentang asal bahan mentah, asal tenaga kerja, transportasi, dan pemasaran pada industri pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII Suni.


(38)

25

4. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan teknik dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, koran, peraturan-peraturan, catatan-catatan harian, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2006:158). Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data penelitian berupa catatan-catatan, laporan, dan keterangan yang diperoleh dari industri PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Suni.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisa deskriptif yaitu analisis dengan menggambarkan keadaan di lapangan kemudian membandingkan dengan teori-teori yang ada. Analisa deskripsi digunakan untuk menjelaskan karakteristik industri, hambatan yang dihadapi pengusaha dan hubungan karakteristik industri dengan perkembangan industri.

Dalam penelitian ini data yang diperoleh akan dianalisis, kemudian disajikan dalam bentuk kata untuk menjelaskan data yang bersifat kualitatif, sedangkan data yang bersifat kuantitatif disajikan dengan angka maupun persentase dalam bentuk tabel frekuensi. Tabel data tersebut dibuat berdasarkan klasifikasi tertentu, dan berdasarkan pada frekuensi presentase dari variabel-variabel tersebut, sebagai dasar interpretasi dan dideskripsikan secara sistematis guna membuat laporan hasil penelitian, dan ditarik kesimpulan sebagai akhir laporan penelitian ini.


(39)

26

Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

Keterangan :

% = Persentase yang diperoleh n = nilai yang diperoleh

N = jumlah seluruh nilai 100 = Konstanta (Suharsimi, 2006: 343). % = n / N x 100 %


(40)

77

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian, dipersentasekan, dan dianalisis, maka dapat disimpulkan mengenai industri pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII UU Suni Desa Jemenang Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan tahun 2012, sebagai berikut:

1. Asal bahan mentah berupa kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII Suni 100% seluruhnya berasal dari kebun milik masyarakat (petani). Dengan banyaknya suplai bahan mentah yang dibutuhkan tidak hanya mendapatkan bahan mentah dari Desa Jemenang saja, tetapi juga didapatkan dari luar desa di Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim seperti Kabupaten Lahat (Sunabing) dan Kota Prabumulih (Kopkar). Rata – rata suplai bahan mentah mencapai 11.061.360 Kg/bulan.

2. Asal tenaga kerja yang bekerja pada industri pengolahan kelapa sawit PT Perkebunan Nusantara VII UU Suni dari jumlah 184 orang tenaga kerja, sebanyak 75% pekerja berasal dari dalam wilayah Provinsi Sumatera Selatan, dan 25% pekerja berasal dari luar Provinsi Sumatera Selatan.


(41)

78

3. Adapun transportasi yang digunakan oleh PT. Perkebunan Nusantara VII Suni meliputi mobil truk, mobil tanki minyak CPO, dan alat berat (Tractor). Secara keseluruhan alat transportasinya 100% mengontrak kepada masyarakat (petani) yang merupakan mitra kerja perusahaan. Hal ini disebabkan karena PT. Perkebunan Nusantara VII Suni hanya mengelola pabrik pengolahan saja dan tidak memiliki jenis angkutan apapun.

4. Untuk pemasaran hasil produksi, PT. Perkebunan Nusantara VII UU Suni memiliki hasil produksi Crude Palm Oil sebanyak 2.037,93 ton yang akan di lelang oleh Kantor Pemasaran Bersama (KPB) PT. Perkebunan Nusantara VII di Jakarta. Sebanyak 49% CPO akan dipasarkan ke perusahaan dalam negeri (Domestik) seperti PT. Bumi Waras Provinsi Lampung, PT. Sinar Laut Provinsi Lampung, serta PT. Bimoli Provinsi Jakarta, sedangkan 51% dari jumlah produksi CPO akan di ekspor ke luar negeri.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disampaikan diatas, maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah :

1. Diharapkan kepada pihak PT. Perkebunan Nusantara VII UU Suni untuk mengantisipasi kekurangan suplai bahan mentah kelapa sawit yang usia kebunnya sudah tidak produktif lagi, sehingga hasil panennya menurun, maka dalam mendapatkan bahan mentah dapat dilakukan dengan memperluas daerah penyuplai bahan mentah untuk menambah ketersediaan bahan mentah.


(42)

79

2. Diharapkan kepada pihak PT. Perkebunan Nusantara VII UU Suni, dari segi transportasi diharapkan agar memiliki alat angkut sendiri seperti mobil truk, tanki minyak maupun alat berat. Sehingga dengan di dukung alat angkut tersebut maka akan lebih mudah dan memperlancar proses produksi maupun pemasarannya.

3. Diharapkan kepada pihak PT. Perkebunan Nusantara VII UU Suni, dalam mengatasi jumlah permintaan terhadap pemasaran hasil produksi CPO yang harus diperhatikan antara meningkatkan berbagai cabang kebun kelapa sawit di wilayah Sumatera Selatan pada khususnya, sehingga produksi yang dihasilkan lebih banyak. Jika produksi banyak maka dapat meningkatkan jumlah pendapatan.


(1)

gambaran dari wilayah penelitian seperti letak atau lokasi industri, mengetahui kondisi dan tata ruang, serta mengetahui berbagai kegiatan dalam mengolah kelapa sawit menjadi CPO pada PT. Perkebunan Nusantara VII Suni di Desa Jemenang Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

2. Teknik Wawancara

Teknik wawancara terstruktur adalah suatu bentuk komunikasi verbal atau percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi (S. Nasution, 2006: 113). teknis pengumpulan datanya dengan mengadakan wawancara langsung dengan pihak–pihak terkait seperti Manajer, Staff dan Karyawan pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII Suni dalam rangka pengumpulan data tentang asal bahan mentah, asal tenaga kerja, transportasi, dan pemasaran.

3. Teknik Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 2006:151). Kuesioner ditujukan kepada pihak terkait pada industri PT. Perkebunan Nusantara VII Suni untuk mendapatkan data berupa informasi di lapangan tentang asal bahan mentah, asal tenaga kerja, transportasi, dan pemasaran pada industri pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII Suni.


(2)

4. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan teknik dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, koran, peraturan-peraturan, catatan-catatan harian, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2006:158). Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data penelitian berupa catatan-catatan, laporan, dan keterangan yang diperoleh dari industri PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Suni.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisa deskriptif yaitu analisis dengan menggambarkan keadaan di lapangan kemudian membandingkan dengan teori-teori yang ada. Analisa deskripsi digunakan untuk menjelaskan karakteristik industri, hambatan yang dihadapi pengusaha dan hubungan karakteristik industri dengan perkembangan industri.

Dalam penelitian ini data yang diperoleh akan dianalisis, kemudian disajikan dalam bentuk kata untuk menjelaskan data yang bersifat kualitatif, sedangkan data yang bersifat kuantitatif disajikan dengan angka maupun persentase dalam bentuk tabel frekuensi. Tabel data tersebut dibuat berdasarkan klasifikasi tertentu, dan berdasarkan pada frekuensi presentase dari variabel-variabel tersebut, sebagai dasar interpretasi dan dideskripsikan secara sistematis guna membuat laporan hasil penelitian, dan ditarik kesimpulan sebagai akhir laporan penelitian ini.


(3)

Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

Keterangan :

% = Persentase yang diperoleh n = nilai yang diperoleh

N = jumlah seluruh nilai 100 = Konstanta (Suharsimi, 2006: 343). % = n / N x 100 %


(4)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian, dipersentasekan, dan dianalisis, maka dapat disimpulkan mengenai industri pengolahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII UU Suni Desa Jemenang Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan tahun 2012, sebagai berikut:

1. Asal bahan mentah berupa kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VII Suni 100% seluruhnya berasal dari kebun milik masyarakat (petani). Dengan banyaknya suplai bahan mentah yang dibutuhkan tidak hanya mendapatkan bahan mentah dari Desa Jemenang saja, tetapi juga didapatkan dari luar desa di Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim seperti Kabupaten Lahat (Sunabing) dan Kota Prabumulih (Kopkar). Rata – rata suplai bahan mentah mencapai 11.061.360 Kg/bulan.

2. Asal tenaga kerja yang bekerja pada industri pengolahan kelapa sawit PT Perkebunan Nusantara VII UU Suni dari jumlah 184 orang tenaga kerja, sebanyak 75% pekerja berasal dari dalam wilayah Provinsi Sumatera Selatan, dan 25% pekerja berasal dari luar Provinsi Sumatera Selatan.


(5)

3. Adapun transportasi yang digunakan oleh PT. Perkebunan Nusantara VII Suni meliputi mobil truk, mobil tanki minyak CPO, dan alat berat (Tractor). Secara keseluruhan alat transportasinya 100% mengontrak kepada masyarakat (petani) yang merupakan mitra kerja perusahaan. Hal ini disebabkan karena PT. Perkebunan Nusantara VII Suni hanya mengelola pabrik pengolahan saja dan tidak memiliki jenis angkutan apapun.

4. Untuk pemasaran hasil produksi, PT. Perkebunan Nusantara VII UU Suni memiliki hasil produksi Crude Palm Oil sebanyak 2.037,93 ton yang akan di lelang oleh Kantor Pemasaran Bersama (KPB) PT. Perkebunan Nusantara VII di Jakarta. Sebanyak 49% CPO akan dipasarkan ke perusahaan dalam negeri (Domestik) seperti PT. Bumi Waras Provinsi Lampung, PT. Sinar Laut Provinsi Lampung, serta PT. Bimoli Provinsi Jakarta, sedangkan 51% dari jumlah produksi CPO akan di ekspor ke luar negeri.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disampaikan diatas, maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah :

1. Diharapkan kepada pihak PT. Perkebunan Nusantara VII UU Suni untuk mengantisipasi kekurangan suplai bahan mentah kelapa sawit yang usia kebunnya sudah tidak produktif lagi, sehingga hasil panennya menurun, maka dalam mendapatkan bahan mentah dapat dilakukan dengan memperluas daerah penyuplai bahan mentah untuk menambah ketersediaan bahan mentah.


(6)

2. Diharapkan kepada pihak PT. Perkebunan Nusantara VII UU Suni, dari segi transportasi diharapkan agar memiliki alat angkut sendiri seperti mobil truk, tanki minyak maupun alat berat. Sehingga dengan di dukung alat angkut tersebut maka akan lebih mudah dan memperlancar proses produksi maupun pemasarannya.

3. Diharapkan kepada pihak PT. Perkebunan Nusantara VII UU Suni, dalam mengatasi jumlah permintaan terhadap pemasaran hasil produksi CPO yang harus diperhatikan antara meningkatkan berbagai cabang kebun kelapa sawit di wilayah Sumatera Selatan pada khususnya, sehingga produksi yang dihasilkan lebih banyak. Jika produksi banyak maka dapat meningkatkan jumlah pendapatan.


Dokumen yang terkait

“NINJA SAWIT” Di Desa Mariah Jambi Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun Sumatera Utara

1 79 106

Pengaruh Koperasi Dalam Ketersediaan Sarana Produksi dan Penyuluhan Terhadap Produksi Kelapa Sawit (Kasus: KUD Harta, Kec. Selesai Kabupaten Langkat, Sumatera Utara).

22 95 63

Analisis Pemasaran Hasil Hutan Non Kayu Di Sekitar Taman Nasional Batang Gadis (Studi Kasus Desa Batahan Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing-Natal)

2 56 48

Analisis Problematika Peningkatan Produksi Gula di Pabrik Gula (PG) PT.Perkebunan Nusantara II Sei Semayang Medan

2 33 43

Pelaksanaan pernikahan adat Rambang perspektif hukum Islam : Adat Rambang pada Desa Jemenang Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan

3 33 123

PENAMBANGAN BATUBARA OLEH RAKYAT DI DESA TANJUNG LALANG KECAMATAN TANJUNG AGUNG KABUPATEN MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN

0 15 57

Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq. ) Menghasilkan Dengan Aspek Khusus Pengendalian Gulma Di Unit Usaha Sungai Lengi Inti Muara Enim PT. Perkebunan Nusantara VII, Sumatera Selatan

0 4 94

Pemanenan, Pengangkutan Dan Pengolahan Kelapa Sawit (Elaeis Guilleellsis Jacq.) Di Kebun Sungai Lengi Inti, Pt. Perkebunan Nusantara Vii (Persero), Sumatera Selatan

0 12 90

Pengelolaan Pemanenan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacq. ) Di Perkebunan Ujan Mas PT Cipta Futura, Muara Enim, Sumatera Selatan

1 20 102

Pengelolaan Pemanen Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Perkebunan Ujan Mas PT Cipta Futura, Muara Enim, Sumatera Selatan

0 38 6