UPAYA PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMAGIC DI KELAS II SD NEGERI LAM URA KABUPATEN ACEH BESAR.

(1)

UPAYA PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG PERKALIAN

MELALUI METODE JARIMAGIC DI KELAS II SD NEGERI LAM URA KABUPATEN

ACEH BESAR

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Disusun Oleh

MAULIDAR NIM : 81261820022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

i ABSTRAK

Maulidar. Upaya Meningkatkan Minat dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Pada Materi Operasi Hitung Perkalian Bilangan Melalui Metode Jarimagic di Kelas II SD Negeri Lam Ura Kabupaten Aceh Besar”.Tesis. Medan: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peningkatan minat belajar siswa, (2) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, dan (3) Mengetahui ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan metode jarimagic. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas II SD Negeri Lam ura Aceh Besar dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data terdiri dari tes kemampuan pemecahan masalah matematika, lembar observasi aktivitas siswa dan kemampuan guru mengelola pembelajaran, lembar observasi terhadap minat belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan: (1) pembelajaran dengan Metode Jarimagic dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Untuk klasikal kelas pada siklus I sebesar 72,8% pada pertemuan pertama dan 75,3% pada pertemuan kedua, pada siklus II menjadi 80,05% pada pertemuan pertama dan 84,3% pada pertemuan kedua, (2) pembelajaran dengan metode jarimagic dapat meningkatkan minat belajar siswa, untuk skor observasi minat meningkat dari 70,1% pada siklus I menjadi 84% pada siklus II, (3) penerapan pembelajaran dengan metode jarimajic terhadap proses pembelajaran matematika efektif, ditandai dengan tercapainya (i) ketuntasan klasikal sebesar 85% diatas kriteria yang ditetapkan yaitu 80%, dan rata-rata kelas sebesar 82,2 diatas kriteria yang ditetapkan yaitu 80%, (ii) persentase aktivitas siswa kategori baik sebesar 78,6% pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua sebesar 83,9% pada siklus II, untuk kemampuan guru mengelola pembelajaran sebesar 85,1% diatas kriteria yang ditetapkan yaitu 80%, (ii) waktu yang efisien, dimana penerapan pembelajaran telah dilaksanakan sesuai dengan waktu pada RPP. Rekomendasi atas hasil penelitian ini adalah para guru agar melaksanakan pembelajaran dengan metode jarimagic sebagai salah satu alternatif upaya meningkatkan minat dan pemecahan masalah matematika siswa khususnya pada materi operasi hitung perkalian.

Kata kunci: Pemecahan Masalah Matematika, Minat Belajar Matematika, Metode Jarimagic


(3)

i ABSTRACT

Maulidar. Efforts to Increase Interest and Skill Problem Solving Math Students to Content Multiplication Operation Count Numbers ThroughJarimagic Method in Class II Elementary School Lam Ura-Large of Aceh district ".Tesis. Terrain: Graduate Program, State University of Medan in 2015.

This study aims to: (1) Increase student interest, (2) Improve the ability of students' mathematical problem solving (3) Knowing mastery learning students using jarimagic. This research is conducted in a class action class II Elementary School Lam Ura-Large of Aceh with the number of students as many as 20 people. Instruments used to collect the data consists of mathematical problem solving ability test, observation sheet student activity and the ability of teachers to manage learning, observation sheet on student interest. The results showed: (1) learning with Jarimagic method can improve students' mathematical problem solving. For classical class on the first cycle of 72.8% in the first meeting and 75.3% in the second meeting, on the second cycle into 80.05% in the first meeting and 84.3% in the second meeting, (2) learning methods jarimagic can increase student interest, for observation scores increased from 70.1% interest in the first cycle to 84% in the second cycle, (3) the application of learning with jarimajic method for effective mathematics learning process, marked by the achievement of (i) the classical completeness of 85 % above the defined criteria, namely 80%, and an average grade of 82.2 above the defined criteria, namely 80%, (ii) the percentage of student activity both categories of 78.6% in the first meeting and the second meeting of 83.9% in the second cycle, to the ability of teachers to manage learning by 85.1% above the defined criteria, namely 80%, (ii) time-efficient, where the application of learning has been implemented in accordance with the time on RPP.Rekomendasi on the results of this study are the teachers to implement jarimagic learning method as an alternative effort to increase interest and solving mathematical problems students especially in arithmetic operations of multiplication material.

Keywords: Mathematical Problem Solving, Interest in learning Mathematics, Methods Jarimagic


(4)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, penulis ucapkan syukur atas kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tesis ini yang berjudul “Upaya Meningkatkan Minat dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Pada Materi Operasi Hitung Perkalian Melalui Metode Jarimagic di Kelas II SD Negeri Lam ura Kabupaten Aceh Besar”.

Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta semua staf yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan administrasi dengan baik.

2. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dasar, Ibu Dr.Anita Yus. M.Pd, selaku Sekretaris Program studi Pendidikan Dasar yang telah memberikan motivasi, serta membekali penulis dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman

3. Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd, selaku dosen pembimbing I dan Bapak. Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang penuh kesabaran memberikan pengarahan, bimbingan, dan dorongan kepada penulis. Semoga bantuan yang diberikan menjadi amal ibadah bagi mereka dan mendapatkan balasan kebaikan dari Allah SWT.

4. Bapak dan Ibu Dosen yang mengajar di Prodi Pendidikan Dasar PPs Unimed yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis sehingga bermanfaat dalam menyusun tesis ini.


(5)

iii

5. Kepala Sekolah, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian, serta Ibu dan Bapak guru SD Negeri Lam Ura Kabupaten Aceh Besar yang memberikan waktu dan pemikiran sebagai pengamat. 6. Khususnya kepada orang tua saya tercinta Alm. Zamzami dan Asyiah,

Suami tercinta Imran yang selalu memberi dukungan, adik-adik dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungan kepada saya baik secara moril maupun materil.

7. Teman-teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan motivasi dalam upaya menyelesaikan tesis saya ini.

8. Hizrah Syahputra sebagai Pegawai Prodi Pendidikan Dasar PPs Unimed yang telah membantu segala urusan yang berkaitan dengan administrasi dalam perkuliahan dan penyusunan proposal tesis ini.

9. Semua pihak yang telah membantu yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Dengan segala kerendahan hati Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan tesis ini. Untuk itu penulis mengharapkan sumbangan pemikiran maupun kritik yang konstruktif demi kesempurnaanya. Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi pengembangan pendidikan. Amin..

Medan, Maret 2015

Penulis

Maulidar


(6)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Indentifikasi Masalah ... 10

1.3Pembatasan Masalah ... 11

1.4Perumusan Masalah ... 12

1.5Tujuan Penelitian ... 12

1.6Manfaat Penelitian ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 14

2.1Kerangka Teoritis ... 14

2.1.1 Hakikat Pembelajaran Matematika ... 14

2.1.2 Hakikat Minat Belajar ... 16

2.1.3 Hakikat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika 22

2.1.4 Hakikat Metode Jarimagic ... 30

1. Pengertian jarimagic ... 30

2. Latar Belakang Penggunaan Metode Jarimagic... 30

3. Sejarah Jarimagic ... 33

4. Keunggulan dan Kelemahan Metode Jarimagic ... 34

5. Langkah-langkah metode jarimagic ... 35

6. Formasi Jarimagic ... 35

2.2Kerangka Konseptual ... 38

2.2.1 Metode Jarimagic Terhadap Minat Belajar ... 38

2.2.2 Metode Jarimagic Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika ... 39


(7)

iv

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

3.1 Subjek dan Objek penelitian... 42

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 42

3.3 Desain Penelitian ... 42

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 48

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 49

3.6 Teknik Analisis Data ... 54

3.7 Indikator Keberhasilan ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

4.1 Hasil Penelitian Tindakan Siklus I ... 58

4.1.1 Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Siklus I ... 64

4.1.2 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siklus I... 65

4.1.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 68

4.1.4 Hasil Observasi Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Siklus I ... 70

4.1.5 Hasil Refleksi Siklus I ... 71

4.2 Hasil Penelitian Siklus II ... 77

4.2.1 Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Siklus II ... 80

4.2.2 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siklus II ... 82

4.2.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II... 87

4.2.4 Hasil Observasi Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Siklus II ... 89

4.2.5 Hasil Refleksi Siklus II ... 91

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 93

4.4 Keterbatasan Penelitian ... 98

4.5 Temuan ... 99

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 101

5.1 Simpulan ... 101

5.2 Rekomendasi ... 103


(8)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 langkah-langkah Metode jarimagic ... 35

Tabel 3.1 Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika . 50 Tabel 3.2 Rubrik Penilaian kemampuan Pemecahan Masalah ... 51

Tabel 3.3 Pengamatan Terhadap Aktivitas Guru ... 52

Tabel 3.4 Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa ... 53

Tabel 3.5 pengamatan terhadap Minat Belajar Siswa ... 54

Table 4.1 Hasil Pengamatan Minat Belajar Siswa Pada Siklus I ... 64

Tabel 4.2 Rata-rata Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siklus I Pertemuan Pertama dan Kedua ... 66

Tabel 4.3 Nilai Terendah,Tertinggi,Rata-rata, dan Persentase ketuntasan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siklus I ... 67

Tabel 4.4 Hasil Observasi Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa Siklus I 68 Tabel 4.5 Hasil Observasi Pengamatan Terhadap Kegiatan Guru Pada Siklus I ... 70

Tabel 4.6 Rangkuman Refleksi Siklus I ... 75

Table 4.7 Hasil Pengamatan Minat Belajar Siswa Pada Siklus II... 81

Tabel 4.8 Rata-rata Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siklus II Pertemuan Pertama dan Kedua ... 84

Tabel 4.9 Nilai Terendah,Tertinggi,Rata-rata, dan Persentase ketuntasan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siklus II ... 86

Tabel 4.10 Hasil Observasi Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa Siklus II 87 Tabel 4.11 Hasil Observasi Pengamatan Terhadap Kegiatan Guru Pada Siklus II ... 89

Tabel 4.12 Rangkuman Refleksi Siklus II ... 92


(9)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Jawaban Siswa Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah .. 5

Gambar 2.1 Contoh Penjumlahan Berulang ... 35

Gambar 2.2 Formasi Jari Kanan dan Jari Kiri Untuk Perkalian 5-10 ... 36

Gambar 3.1 Siklus PTK Model Kemmis dan Mc Taggart... 43

Gambar 3.2 Siklus PTK pembelajaran Dengan Metode Jarimagic ... 47

Gambar 4.1 Perolehan Skor Minat Belajar Siswa Per Siklus ... 82

Gambar 4.2 Perolehan skor kemampuan pemecahan masalah matematika Per Siklus ... 85

Gambar 4.3 Persentase Skor Aktivitas Siswa ... 88

Gambar 4.4 Perolehan skor Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran Per Siklus ... 90


(10)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP-1) Siklus I ... 109

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP-2) Siklus I ... 115

Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP-1) Siklus II ... 121

Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP-2) Siklus II ... 126

Lampiran 2 Lembar Aktivitas Siswa (LAS-1) Siklus I ... 132

Lembar Aktivita Siswa (LAS-2) Siklus I ... 134

Lembar Aktivitas Siswa (LAS-1) Siklus II ... 135

Lembar Aktivitas Siswa (LAS-2) Siklus II ... 137

Lampiran 3 Lembar pengamatan Aktivitas guru ... 139

Lembar pengamatan aktivitas Siswa ... 151

Lampiran 4 Tes Kemampuan Menyelesaikan masalah Siklus I ... 159

Lampiran 5 Tes Kemampuan Menyelesaikan MasalahSiklus II... 161

Lampiran 6 Rubrik Penilaian kemampuan Menyelesaikan Masalah ... 163

Lampiran 7 Observasi Terhadap Minat Belajar Siswa ... 164

Lampiran 8 Nama-nama Subjek Penelitian... 180

Lampiran 9 Tes Kemampuan pemecahan Matematika Setiap Pertemuan . 182 Lampiran 10 Hasil Validitas ... 186


(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia, maju mundurnya suatu negara sangat tergantung pada sistem pendidikan yang dilaksanakan. Melalui pendidikan dapat dibentuk pula generasi yang dapat meneruskan cita-cita bangsa dalam menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks. Oleh karena itu pendidikan di tempatkan pada urutan tertinggi, karena pendidikan berfungsi menentukan arah masa depan suatu bangsa. Hal ini sesuai dengan pendapat Tilaar (2001:77) mengatakan:

“Salah satu program yang dapat menyiapkan dan merekayasa arah perkembangan masyarakat Indonesia masa depan ialah pendidikan”. Salah satu

upaya pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan di berbagai jenjang, mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi.

Depdiknas (2006) menjelaskan matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Matematika sebagai cabang dari ilmu pengetahuan yang dapat menghantarkan manusia untuk berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif merupakan salah satu pelajaran mendasar yang diajarkan sejak dari Sekolah Dasar sampai ke Perguruan Tinggi (BSNP,2006:416). Matematika juga mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Hal


(12)

2

ini dapat dimengerti dengan banyaknya aplikasi konsep dari materi matematika yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Prihandoko (2006 : 18) mengatakan fungsi matematika disekolah dasar sebagaimana tercantum dalam dokumen Standar Kompetensi mata pelajaran matematika untuk satuan SD/MI pada kurikulum 2013 bahwa matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi dan eksperimen. Matematika sebagai alat pemecahan masalah melalui pola pikir dan model matematika, serta sebagai alat komunikasi melalui simbol, tabel, grafik, diagram dalam menjelaskan gagasan. Sedangkan tujuan pembelajaran matematika adalah untuk melatih dan menumbuhkan minat, serta menumbuhkan cara berfikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif, dan konsisten, serta mengembangkan sikap gigih dan percaya diri dalam menyelesaikan masalah.

Hal ini, sejalan dengan yang tercantum dalam Standar Isi Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 ( Depdiknas, 2006) bahwa mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Selain itu siswa juga harus memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Melalui pemahaman terhadap fungsi dan tujuan matematika di sekolah dasar, seorang guru harus memiliki visi dan arah yang jelas dalam menyampaikan konsep-konsep matematika. Guru harus memperhatikan tingkat perkembangan kognitif dan kemampuan intelektual siswa. Suatu materi


(13)

3

mempunyai kedalaman kajian yang berbeda antar satu tingkatan kelas dengan yang lainnya disekolah dasar.

Menurut Jean Peaget (dalam Subarinah (2006:2) mengatakan bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif siswa, karena siswa berada pada tahap operasional konkrit. Siswa hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan balikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan.

Menurut Bruner (dalam Subarinah (2006:3) mengatakan belajar matematika adalah belajar mengenai konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur matematika itu. Dalam Teori perkembangan Belajar, Bruner menekankan proses belajar menggunakan model mental, yaitu individu yang belajar mengalami sendiri apa yang dipelajarinya agar proses tersebut yang direkam dalam pikirannya dengan cara nya sendiri.

Mata pelajaran matematika di Sekolah Dasar terdiri atas tiga aspek yaitu aspek bilangan, geometri dan pengukuran, serta pengolahan data. Setiap aspek yang diajarkan memuat konsep-konsep dasar yang harus dipelajari siswa sebagai bekal untuk mempelajari konsep-konsep yang lebih tinggi. Salah satu materi matematika yang diajarkan di Sekolah Dasar kelas II adalah perkalian bilangan. Perkalian adalah permasalahan yang muncul setelah para siswa sukses melewati penjumlahan dan pengurangan.


(14)

4

Namun kenyataan di lapangan dalam pembelajaran matematika selama ini di kelas II SD lam Ura Kecamatan Simpang Tiga Aceh Besar, masih banyak siswa yang belum menguasai mata pelajaran matematika dengan baik khususnya pada materi perkalian. Dari 20 siswa, sekitar 60% siswa belum mencapai nilai 70 untuk materi perkalian. Untuk perkalian bilangan sampai dengan lima, sebagian siswa sudah menguasai dengan baik. Namun untuk perkalian bilangan enam sampai dengan sepuluh sebagian besar siswa masih belum menguasai dengan baik. Hal ini dikarenakan banyak siswa yang belum bisa menghafal perkalian sampai bilangan sepuluh. Beberapa siswa juga kurang teliti dalam mengerjakan soal-soal operasi hitung perkalian. Mereka masih menggunakan talis(turus) dalam menghitung perkalian. Dalam menghitungnya pun jika selisih satu saja, hasil akhirnya pasti akan salah.

Selama ini perkalian diajarkan melalui konsep penjumlahan berulang yang dilatih melalui latihan (drill), kemudian dilanjutkan dengan menghafalkan hasil-hasil perkaliannya. Pada prakteknya siswa merasa terbebani dengan melakukan penjumlahan yang berulang tersebut, sehingga banyak mengalami kesalahan dalam menentukan hasil akhir perkalian bilangan tersebut.

Sanjaya (2009:1) mengatakan salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, mengingat berbagai informasi untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran. Terutama matematika, siswa menghafal tentang


(15)

5

perkalian, tetapi tidak mampu menyelesaikan soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah-masalah matematika juga terjadi di SD Negeri Lam ura kabupaten Aceh Besar khususnya di kelas II. Berdasarkan pengalaman dan catatan perkembangan prestasi belajar siswa yang di lakukan peneliti menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelasaikan masalah matematika yang berkaitan dengan operasi hitung perkalian dengan soal yang diberikan adalah sebagai berikut :

Ibu memiliki 5 kotak kue yang disimpan di atas meja. Masing-masing kotak berisi 6 potong kue. Berapa banyak kue ibu yang berada di dalam kotak?

Kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah operasi hitung perkalian terlihat pada lembar kerja siswa pada gambar 1.1 dibawah ini

Gambar 1.1 Jawaban Siswa Tentang Kemampuan Penyelesaian masalah Berdasarkan gambar 1.1 Siswa masih menggunakan penjumlahan menggunakan tally/turus pada saat penyelesaian soalnya, sehingga mengalami kesalahan dalam menentukan hasil akhir perkalian disebabkan karena siswa kurang teliti dalam menjumlahkan hasil bilangannya. Sehingga penyelesaian akhir yang di berikan adalah salah. Siswa juga tidak melakukan pemeriksaan


(16)

6

kembali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa belum mampu menyelesaikan masalah matematika dengan benar.

Rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah menunjukkan bahwa kurangnya minat siswa terhadap pelajaran matematika. Itu terlihat ketika guru melakukan wawancara dengan siswa mengenai senang atau tidak senangnya mereka dengan pelajaran matematika, banyak menjawab tidak senang, bahkan bosan dan tidak berminat dengan matematika. Mereka tidak senang karena mereka menganggap bahwa berhitung itu sulit, terutama bagi yang belum menguasai perkalian dengan baik. Anak-anak merasa bosan dengan matematika karena penyampaian materi oleh guru yang cenderung monoton, yaitu dengan ceramah dan mengerjakan soal, sehingga siswa merasa tidak tertarik dan tertantang untuk mempelajari matematika.Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah perlu meningkatkan dan menumbuhkan minat belajar siswa dalam pembelajaran.

Beberapa uraian di atas menjadi sebab masih banyak siswa yang belum menguasai perkalian bilangan dengan baik. Padahal perkalian merupakan materi dasar yang harus dikuasai siswa agar dapat memahami materi-materi yang berhubungan dengan perkalian, baik di kelas II SD maupun di kelas-kelas selanjutnya.

Sukadinata (1992 : 16) mengatakan bahwa “yang paling mendapat

sorotan masyarakat tentang pekerjaan guru adalah mutu pendidikan, lebih

khusus adalah mutu lulusannya”. Selain rendahnya kemampuan siswa dalam

memecahkan masalah matematika, guru juga kurang memperhatikan minat belajar siswa pada proses pembelajaran. Ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian minat. Hilgart (dalam Slameto,


(17)

7

2003:43) merumuskan minat sebagai berikut : “Interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity or content”. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan menyenangi beberapa kegiatan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Slameto (2003:48) bahwa

“minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang

dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya. Minat belajarlah yang akan mencegah kebosanan ketika belajar, sehingga siswa dapat terus memperhatikan penjelasan guru bahkan giat belajar di rumah.

Selain itu proses pembelajaran matematika juga memperhatikan kenyamanan dan perasaan menyenangkan bagi siswa, hal ini dapat dilakukan dengan cara memperlihatkan sikap ramah dalam menanggapi berbagai kesalahan siswa, hindari sikap guru menyeramkan (tidak bersahabat) mengusahakan agar siswa dikondisikan untuk bersikap terbuka, mengusahakan materi matematika disajikan dalam bentuk yang konkrit, dan menggunakan metode serta pendekatan yang bervariasi. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan minat siswa terhadap matematika yang merupakan modal utama untuk menumbuhkan keinginan dan kesenangan belajar matematika. Tanpa minat yang baik dalam diri siswa akan sulit tercipta suasana belajar seperti yang diharapkan. Dengan adanya minat tersebut diharapkan muncul kecenderungan sikap yang positif terhadap matematika. Dengan melihat fenomena tersebut, tentunya dibutuhkan peran aktif dan perhatian yang lebih serius oleh pihak terkait untuk meningkatkan minat dan kemampuan pemecahan masalah matematika terutama pada materi operasi hitung perkalian bilangan agar lebih optimal seperti yang diharapkan. Dalam hal ini guru


(18)

8

mempunyai tugas yang sangat berat guna mengatasi persoalan yang dimaksud, karena guru memiliki peran strategis dalam kegiatan proses belajar mengajar. Peran srategis ini adalah mentransformasikan pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai kepada peserta didik.

Menurut Gagne (dalam Hamid, 2009:43) ada tiga fungsi utama yang dapat diperankan guru dalam mengajar yakni merancang, mengelola dan mengevaluasi pengajaran. Pendapat ini sejalan yang dikemukakan oleh Hamalik (1993:34) bahwa secara operasional ada lima variabel utama yang berperan dalam proses belajar mengajar yakni pengajaran, materi pengajaran, metode dan teknik mengajar, guru, murid dan logistik. Semua komponen tersebut memiliki ketergantungan satu sama lain. Oleh karena itu dibutuhkan guru yang profesional yaitu guru yang selalu membuat persiapan-persiapan mulai dari membuat perencanaan tujuan pembelajaran, pengorganisasian materi, perencanaan strategi, metode, media, evaluasi, dan dapat merealisasikan apa yang telah direncanakan dengan tepat.

Menurut pengamatan peneliti, sejauh ini pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih berfokus kepada guru sebagai sumber utama pengetahuan, dan kemudian ceramah menjadi pilihan utama dalam strategi pembelajaran. Dalam strategi pembelajaran seperti ini siswa hanya menerima informasi (pengetahuan) dari apa yang disampaikan oleh guru. Sehingga siswa kurang dilibatkan. Dengan kata lain, siswa memperoleh pengetahuan karenadiberitahukan oleh gurunya dan bukan karena menemukan sendiri oleh siswa secara langsung. Kegiatan belajar yang dilakukan berorientasi pada target penguasaan materi, sehingga hanya berhasil dalam kompetensi ingatan


(19)

9

jangka pendek saja, namun gagal dalam membekali siswa dengan ilmu dan pengetahuan jangka panjang. Pembelajaran seperti ini akan mengakibatkan siswa menjadi kurang mampu dalam memahami apa makna belajar, apa manfaatnya, dan bagaimana cara untuk mencapainya. Pada akhirnya siswa merasa kesulitan dalam memecahkan persoalan-persoalan sendiri karena tidak memiliki bekal pengalaman, ilmu dan pengetahuan yang memadai. Strategi pembelajaran seperti inilah yang terjadi di kelas-kelas sekolah kita.

Proses penyelenggaraan pendidikan seperti di atas, jelas akan memberikan hasil yang kurang memuaskan disebabkan oleh beberapa hal antara lain pemilihan strategi pembelajaran, dan pemilihan metode pembelajaran yang tidak sesuai. Untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan pembelajaran di butuhkan kemampuan dalam memilih strategi dan metode pembelajaran yang tepat, sebab strategi dan metode pembelajaran merupakan hal terpenting yang harus diperhatikan dalam proses belajar mengajar terutama metode berhitung pada materi perkalian.

Banyak metode dan strategi yang dapat meningkatkan minat dan pemecahan masalah matematika terhadap perkalian, diantaranya adalah metode mencongak, metode sempoa, metode kumon, dan metode jarimagic. Adanya tren pembelajaran berhitung menggunakan metode jarimagicmenginspirasi peneliti untuk mencoba menggunakannya guna untuk memecahkan masalah tersebut di atas. Metode jarimagic dipilih karena sangat sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, menyenangkan dan dapat meningkatkan minat dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa terutama pada materi operasi hitung perkalian. Metode ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi siswa dalam berhitung perkalian, terutama bagi siswa yang kemampuan


(20)

10

mengingatnya kurang, karena sebenarnya matematika bukan untuk dihafal tetapi dipahami.

Jarimagic adalah metode berhitung super cepat menggunakan jari tangan untuk berhitung pada operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, kuadrat dan juga akar kuadrat (Auliya, 2011 : 94).

Wulandari (2005:6) mengemukakan bahwa dengan jarimagic siswa tidak harus menjumlahkan bilangan secara berulang-ulang, sehingga efisien waktu, tenaga, dan pikiran. Jarimagic menawarkan cara berhitung yang mudah, menyenangkan, praktis, dan tidak memberatkan memori otak siswa. Penggunaan metode jarimagic sangat membantu siswa memanipulasi perkalian bilangan yang abstrak menjadi lebih konkrit, sehingga siswa lebih tertantang untuk melakukannya, menarik perhatiannya karena dengan menggerakkan jari-jari tangannya sendiri untuk mengitung, lebih menyenangkan dan dapat menumbuhkan minat belajar berhitung bagi para siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini berjudul tentang,

“Upaya Peningkatan Minat dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Siswa Pada Materi Operasi Hitung Perkalian Bilangan Melalui Metode Jarimagic di Kelas II SD Negeri Lam Ura Kabupaten Aceh Besar”.

1.2Identifikasi Masalah

Dari uraian berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat di identifikasi masalah yang berkaitan dengan upaya meningkatkan minat dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada materi operasi hitung perkalian bilangan melalui metode jarimagicadalah sebagai berikut :


(21)

11

2. Banyak siswa yang belum mampu menguasai perkalian bilangan 5-10 dengan baik

3. Dalam menyelesaikan masalah matematika pada operasi hitung perkalian masih menggunakan talis(turus) dalam menghitung perkaliannya, sehingga jika perhitungan kurang teliti akan mengalami kesalahan dalam menentukan hasil akhir perkalian bilangan tersebut. 4. Kurangnya minat siswa terhadap pelajaran matematika

5. Banyak siswa yang menganggap matematika adalah mata pelajaran yang membosankan atau tidak menyenangkan

6. Pembelajaran yang diberikan selama ini masih menggunakan metode ceramah dan latihan (drill), yang kemudian dilanjutkan dengan menghafal.

1.3 Pembatasan Masalah

Melihat luasnya cakupan masalah yang teridentifikasi dibandingkan dengan waktu dan kemampuan yang dimiliki peneliti, maka peneliti merasa perlu memberikan batasan terhadap masalah yang akan dikaji agar lebih terarah. Oleh karenaitu, penelitian ini terbatas pada :

1. Peningkatan minat belajar matematika siswa pada materi operasi hitung perkalian bilangan melalui metode jarimagic di kelas II SD Negeri Lam Ura Kabupaten Aceh Besar.

2. Peningkatan pemecahan masalah matematika siswa pada materi operasi hitung perkalian bilangan melalui metode jarimagic di kelas II SD Negeri Lam Ura Kabupaten Aceh Besar.


(22)

12

1.4Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana peningkatan minat belajar siswa pada operasi hitung perkalian melalui metode jarimagic di kelas II SD Lam Ura Aceh Besar?

2. Bagaimana peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada operasi hitung perkalian melalui metode jarimagic di kelas II SD Lam Ura Aceh Besar?

3. Bagaimana ketuntasan belajar siswa pada operasi hitung perkalian melalui metode jarimagic di kelas II SD Lam Ura Aceh Besar?

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Peningkatan minat belajar siswa pada operasi hitung perkalian melalui metode jarimagic di kelas II SD Lam Ura Aceh Besar.

2. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada operasi hitung perkalian melalui metode jarimagic di kelas II SD Lam Ura Aceh Besar.

3. Ketuntasan belajar siswa pada operasi hitung perkalian melalui metode jarimagic di kelas II SD Lam Ura Aceh Besar?

1.6Manfaat Penelitian

Penelitian ini di harapkan agar mampu memberikan manfaat dan konstribusi bagi perkembangan dan peningkatan mutu pendidikan, diantaranya manfaat secara praktis dan teoritis.


(23)

13

1. Bagi guru

- Sebagai informasi dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran matematika.

- Sebagai informasi tentang penerapan metode jarimagic dalam pembelajaran matematika di sekolah

2. Bagi siswa

- Meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika - Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa

pada materi operasi hitung perkalian. 3. Bagi sekolah

- Memberikan sumbangan pemikiran guna memperbaiki pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas sekolah.

Sedangkan manfaat secara teoritis dari penelitian ini adalah sebagaiberikut:

1. Hasil empirik tentang peningkatan minat dan kemampuan pemecahan masalah matematika melalui metode jarimajic dapat dijadikan landasan empirik atau kerangka acuan bagi peneliti berikutnya yang ingin mengetahui secara mendalam tentang berbagai hal yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan penelitian ini.

2. Memperkaya khazanah ilmu pengetahuan terutama berkaitan dengan metode jarimagic.


(1)

mempunyai tugas yang sangat berat guna mengatasi persoalan yang dimaksud, karena guru memiliki peran strategis dalam kegiatan proses belajar mengajar. Peran srategis ini adalah mentransformasikan pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai kepada peserta didik.

Menurut Gagne (dalam Hamid, 2009:43) ada tiga fungsi utama yang dapat diperankan guru dalam mengajar yakni merancang, mengelola dan mengevaluasi pengajaran. Pendapat ini sejalan yang dikemukakan oleh Hamalik (1993:34) bahwa secara operasional ada lima variabel utama yang berperan dalam proses belajar mengajar yakni pengajaran, materi pengajaran, metode dan teknik mengajar, guru, murid dan logistik. Semua komponen tersebut memiliki ketergantungan satu sama lain. Oleh karena itu dibutuhkan guru yang profesional yaitu guru yang selalu membuat persiapan-persiapan mulai dari membuat perencanaan tujuan pembelajaran, pengorganisasian materi, perencanaan strategi, metode, media, evaluasi, dan dapat merealisasikan apa yang telah direncanakan dengan tepat.

Menurut pengamatan peneliti, sejauh ini pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih berfokus kepada guru sebagai sumber utama pengetahuan, dan kemudian ceramah menjadi pilihan utama dalam strategi pembelajaran. Dalam strategi pembelajaran seperti ini siswa hanya menerima informasi (pengetahuan) dari apa yang disampaikan oleh guru. Sehingga siswa kurang dilibatkan. Dengan kata lain, siswa memperoleh pengetahuan karenadiberitahukan oleh gurunya dan bukan karena menemukan sendiri oleh siswa secara langsung. Kegiatan belajar yang dilakukan berorientasi pada target penguasaan materi, sehingga hanya berhasil dalam kompetensi ingatan


(2)

jangka pendek saja, namun gagal dalam membekali siswa dengan ilmu dan pengetahuan jangka panjang. Pembelajaran seperti ini akan mengakibatkan siswa menjadi kurang mampu dalam memahami apa makna belajar, apa manfaatnya, dan bagaimana cara untuk mencapainya. Pada akhirnya siswa merasa kesulitan dalam memecahkan persoalan-persoalan sendiri karena tidak memiliki bekal pengalaman, ilmu dan pengetahuan yang memadai. Strategi pembelajaran seperti inilah yang terjadi di kelas-kelas sekolah kita.

Proses penyelenggaraan pendidikan seperti di atas, jelas akan memberikan hasil yang kurang memuaskan disebabkan oleh beberapa hal antara lain pemilihan strategi pembelajaran, dan pemilihan metode pembelajaran yang tidak sesuai. Untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan pembelajaran di butuhkan kemampuan dalam memilih strategi dan metode pembelajaran yang tepat, sebab strategi dan metode pembelajaran merupakan hal terpenting yang harus diperhatikan dalam proses belajar mengajar terutama metode berhitung pada materi perkalian.

Banyak metode dan strategi yang dapat meningkatkan minat dan pemecahan masalah matematika terhadap perkalian, diantaranya adalah metode mencongak, metode sempoa, metode kumon, dan metode jarimagic. Adanya tren pembelajaran berhitung menggunakan metode jarimagicmenginspirasi peneliti untuk mencoba menggunakannya guna untuk memecahkan masalah tersebut di atas. Metode jarimagic dipilih karena sangat sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, menyenangkan dan dapat meningkatkan minat dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa terutama pada materi operasi hitung perkalian. Metode ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi siswa dalam berhitung perkalian, terutama bagi siswa yang kemampuan


(3)

mengingatnya kurang, karena sebenarnya matematika bukan untuk dihafal tetapi dipahami.

Jarimagic adalah metode berhitung super cepat menggunakan jari tangan untuk berhitung pada operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, kuadrat dan juga akar kuadrat (Auliya, 2011 : 94).

Wulandari (2005:6) mengemukakan bahwa dengan jarimagic siswa tidak harus menjumlahkan bilangan secara berulang-ulang, sehingga efisien waktu, tenaga, dan pikiran. Jarimagic menawarkan cara berhitung yang mudah, menyenangkan, praktis, dan tidak memberatkan memori otak siswa. Penggunaan metode jarimagic sangat membantu siswa memanipulasi perkalian bilangan yang abstrak menjadi lebih konkrit, sehingga siswa lebih tertantang untuk melakukannya, menarik perhatiannya karena dengan menggerakkan jari-jari tangannya sendiri untuk mengitung, lebih menyenangkan dan dapat menumbuhkan minat belajar berhitung bagi para siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini berjudul tentang, “Upaya Peningkatan Minat dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Pada Materi Operasi Hitung Perkalian Bilangan Melalui Metode Jarimagic di Kelas II SD Negeri Lam Ura Kabupaten Aceh Besar”.

1.2Identifikasi Masalah

Dari uraian berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat di identifikasi masalah yang berkaitan dengan upaya meningkatkan minat dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada materi operasi hitung perkalian bilangan melalui metode jarimagicadalah sebagai berikut :


(4)

2. Banyak siswa yang belum mampu menguasai perkalian bilangan 5-10 dengan baik

3. Dalam menyelesaikan masalah matematika pada operasi hitung perkalian masih menggunakan talis(turus) dalam menghitung perkaliannya, sehingga jika perhitungan kurang teliti akan mengalami kesalahan dalam menentukan hasil akhir perkalian bilangan tersebut. 4. Kurangnya minat siswa terhadap pelajaran matematika

5. Banyak siswa yang menganggap matematika adalah mata pelajaran yang membosankan atau tidak menyenangkan

6. Pembelajaran yang diberikan selama ini masih menggunakan metode ceramah dan latihan (drill), yang kemudian dilanjutkan dengan menghafal.

1.3 Pembatasan Masalah

Melihat luasnya cakupan masalah yang teridentifikasi dibandingkan dengan waktu dan kemampuan yang dimiliki peneliti, maka peneliti merasa perlu memberikan batasan terhadap masalah yang akan dikaji agar lebih terarah. Oleh karenaitu, penelitian ini terbatas pada :

1. Peningkatan minat belajar matematika siswa pada materi operasi hitung perkalian bilangan melalui metode jarimagic di kelas II SD Negeri Lam Ura Kabupaten Aceh Besar.

2. Peningkatan pemecahan masalah matematika siswa pada materi operasi hitung perkalian bilangan melalui metode jarimagic di kelas II SD Negeri Lam Ura Kabupaten Aceh Besar.


(5)

1.4Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana peningkatan minat belajar siswa pada operasi hitung perkalian melalui metode jarimagic di kelas II SD Lam Ura Aceh Besar?

2. Bagaimana peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada operasi hitung perkalian melalui metode jarimagic di kelas II SD Lam Ura Aceh Besar?

3. Bagaimana ketuntasan belajar siswa pada operasi hitung perkalian melalui metode jarimagic di kelas II SD Lam Ura Aceh Besar?

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Peningkatan minat belajar siswa pada operasi hitung perkalian melalui metode jarimagic di kelas II SD Lam Ura Aceh Besar.

2. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada operasi hitung perkalian melalui metode jarimagic di kelas II SD Lam Ura Aceh Besar.

3. Ketuntasan belajar siswa pada operasi hitung perkalian melalui metode jarimagic di kelas II SD Lam Ura Aceh Besar?

1.6Manfaat Penelitian

Penelitian ini di harapkan agar mampu memberikan manfaat dan konstribusi bagi perkembangan dan peningkatan mutu pendidikan, diantaranya manfaat secara praktis dan teoritis.


(6)

1. Bagi guru

- Sebagai informasi dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran matematika.

- Sebagai informasi tentang penerapan metode jarimagic dalam pembelajaran matematika di sekolah

2. Bagi siswa

- Meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika - Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa

pada materi operasi hitung perkalian. 3. Bagi sekolah

- Memberikan sumbangan pemikiran guna memperbaiki pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas sekolah.

Sedangkan manfaat secara teoritis dari penelitian ini adalah sebagaiberikut:

1. Hasil empirik tentang peningkatan minat dan kemampuan pemecahan masalah matematika melalui metode jarimajic dapat dijadikan landasan empirik atau kerangka acuan bagi peneliti berikutnya yang ingin mengetahui secara mendalam tentang berbagai hal yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan penelitian ini.

2. Memperkaya khazanah ilmu pengetahuan terutama berkaitan dengan metode jarimagic.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI PERBANDINGAN DI KELAS VII SMP NEGERI 6 BANDA ACEH

0 6 1

Peningkatan Keaktifan dan Kemampuan Pemecahan Masalah padaPembelajaran Matematika melalui Metode Inquiry Terbimbing Peningkatan Keaktifan Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Pembelajaran Matematika Melalui Metode Inquiry Terbimbing (Ptk Pada Siswa Kelas

0 2 17

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIIF,

0 3 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI ”OPERASI HITUNG PECAHAN” MELALUI METODE EVALUASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI ”OPERASI HITUNG PECAHAN” MELALUI METODE EVALUASI KECAKAPAN DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA SISWA KELAS IV SD

0 0 15

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 1 pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

1 9 359

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV pada Materi Pokok Soal Cerita Hitung Campuran Melalui Metode Pemecahan Masalah di SD Negeri Luwunggede 01 Larangan.

0 0 1

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 3 Pada Materi Pokok Perkalian Melalui Pendekatan Pembelajaran Pemecahan Masalah Di SD Negeri Winduasri Salem Brebes.

0 0 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG PERKALIAN PADA SISWA KELAS II MINU WEDORO WARU SIDOARJO MELALUI MEDIA CONGKLAK.

3 9 111

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MATERI PERKALIAN PECAHAN MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD 3 ADIWARNO

0 0 23

PENINGKATAN KETERAMPILAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN DENGAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGANYAR

0 6 175