PENINGKATAN KETERAMPILAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN DENGAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGANYAR

  

PENINGKATAN KETERAMPILAN MELAKUKAN OPERASI

HITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN DENGAN METODE

PERMAINAN PADA SISWA KELAS II SD NEGERI

KARANGANYAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Septiana Putriningsih

  

NIM : 071134054

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2010

  HALAMAN PERSEMBAHAN Kupersembahkan karya ini untuk:

  Kedua orang tuaku yang selalu mendoakan dan membimbingku.

  Pacarku yang selalu membantuku dan memberi motivasi. Adikku yang selalu memberi semangat. Teman-temanku yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Almamaterku Universitas Sanata Dharma

  

HALAMAN MOTTO

MOTTO

  1. Manusia hanya bisa berusaha dan berdoa, tetapi Tuhan yang menentukan.

  2. Jangan pernah menunda-nunda pekerjaan, jika kita ingin berhasil.

  

ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG

PERKALIAN DAN PEMBAGIAN DENGAN METODE PERMAINAN PADA

SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGANYAR

  Septiana Putriningsih Universitas Sanata Dharma

  2010 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan metode permainan dalam pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian serta untuk mengetahui seberapa tinggi peningkatan keterampilan siswa dalam melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian dengan metode permainan. Di samping tujuan pokok tersebut, tujuan penyerta dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan metode permainan dalam pembelajaran matematika tentang materi operasi hitung perkalian dan pembagian.

  Penelitian ini merupakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang dilaksanakan dengan 2 siklus. Pada siklus I dilakukan permainan dengan kartu tanpa gambar secara klasikal yang terdiri dari 3 pertemuan. Pada siklus II dilakukan permainan dengan kartu bergambar secara berkelompok yang terdiri dari 5 pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri Karanganyar. Dalam penelitian ini terdapat 2 macam data, yaitu data yang berkaitan dengan keterampilan siswa diukur dengan tes tertulis dan data yang berkaitan dengan respon siswa terhadap pembelajaran diukur dengan lembar pengamatan. Analisis data meliputi peningkatan keterampilan siswa (dihitung nilai rata-rata kelas), jumlah siswa yang terampil, dan respon siswa terhadap pembelajaran.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode permainan yang telah dilaksanakan dapat meningkatkan keterampilan siswa kelas II SD Karanganyar dalam melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian. Peningkatan keterampilan siswa ditandai dengan nilai rata-rata kelas pada akhir siklus kedua mencapai 79,5 dengan kualifikasi tinggi, sedangkan jumlah siswa yang terampil pada akhir siklus kedua mencapai 70,6 % dengan kualifikasi tinggi. Selain itu, siswa juga menunjukkan respon yang sangat positif terhadap metode permainan yang telah dilaksanakan.

  Kata kunci : keterampilan menghitung, operasi hitung perkalian dan pembagian, metode permainan

  

ABSTRACT

THE INCREASING OF SKILL OF OPERATING MULTIPLICATION AND

DIVISION OPERATION WITH A GAME METHOD AT THE SECOND

GRADE STUDENTS OF SD N KARANGANYAR

  Septiana Putriningsih Sanata Dharma University

  2010 This research is aimed to know whether the use of a game method in study can increase the student’s skill in operating multiplication and division operation and also to know how high the increasing of student’s skill in operating multiplication and division operation with a game method. Beside the primary target, the secondary target of this research is to know the student’s response to the use of the game method in mathematics study about subject matter of multiplication and division operation.

  This research is a PTK (Research of Class Action) that be done in two cycles. In the first cycles it be done a game using unpictorial cards by classical that consist of 3 meetings. In the second cycles it be done a game using pictorial cards by grouping that consists of 5 meetings. The subject of this research is the second grade students of SD N karanganyar. In this research there are two kinds of data, they are data related to the student’s skill measured by written test and a data related to the student’s response to the study measured by observation paper. The data analysis cover the increasing of student’s skill (it is counted by a class mean), the amount of skillfull student, and the student’s response to the study.

  Result of this research indicate that the game method which have been done can increase the skill of second grade students of SD N Karanganyar in operating multiplication and division operation. The increasing of the students skill is marked by the class mean of the second cycle that it is 79,5 by a high qualification, while the skillfull student amount by the end of second cycle is 70,6 % by a high qualification. Besides that, the students also show positive responses to the game method that they done. Key words : Arithmetic skill, multiplication and division operation, a game method

KATA PENGANTAR

  Puji syukur senatiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan skripsi ini dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan. Skripsi ini saya ajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

  Saya menyadari bahwa dalam melakukan penelitian ini, saya dibantu berbagai pihak, oleh karena itu saya ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Allah SWT atas segala Anugerah-Nya.

  2. Ayah dan ibuku yang selalu memberi dukungan spiritual, moral, maupun materiil.

  3. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan FKIP USD.

  4. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Kaprodi PGSD sekaligus pembimbing II.

  5. Drs. T. Wakiman, M.Pd. selaku pembimbing I.

  6. Bapak / ibu dosen beserta staff yang telah memberikan bekal selama perkuliahan.

  7. Suparji, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Karanganyar dan bapak / ibu guru SD Negeri Karanganyar.

  8. Siswa-siswa kelas II SD Negeri Karanganyar tahun ajaran 2008/2009 yang telah membantu penelitian ini.

  9. Hari Wibowo,S.T., pacarku, yang selalu siap membantu dan memberi semangat.

  10. Dwi Puspita Sari Putri, adikku, yang turut membantu.

  11. Sri Ning Rahayu, kakakku, yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

  12. Maya, Mbak Yuyun, Uut, dan teman-temanku S1 PGSD angkatan 2007 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

  13. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu- persatu.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi tercapainya perbaikan yang lebih lanjut. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan.

  Yogyakarta, 5 Januari 2010 Penulis

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA......................................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................... vi ABSTRAK...................................................................................................... viii ABSTRACT .................................................................................................. x KATA PENGANTAR................................................................................... xi DAFTAR ISI................................................................................................. xiii DAFTAR TABEL.......................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix BAB I PENDAHULUAN.............................................................................

  1 A. Latar Belakang .................................................................................. 1

  B. Batasan Masalah ............................................................................... 3

  C. Pemecahan Masalah .......................................................................... 3

  D. Perumusan Masalah .......................................................................... 3

  E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4

  G. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4

  H. Definisi Operasional ......................................................................... 5

  BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 7 A. Pembelajaran..................................................................................... 7 B. Matematika ....................................................................................... 7 C. Operasi Hitung Perkalian.................................................................. 8 D. Operasi Hitung Pembagian .............................................................. 10 E. Metode Permainan ........................................................................... 11 F. Permainan dengan Kartu .................................................................. 16 G. Keterampilan Siswa .......................................................................... 19 H. Kerangka Pikir .................................................................................. 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 23 A. Setting Penelitian ............................................................................... 23

  1. Subjek Penelitian ................................................................... 23

  2. Lama Penelitian ..................................................................... 23

  3. Lokasi Penelitian .................................................................... 23

  B. Prosedur Penelitian ............................................................................. 24

  1. Persiapan ................................................................................ 24

  2. Rencana Tindakan .................................................................. 25

  3. Indikator Keberhasilan ............................................................ 34

  4. Data dan Pengumpulan Data ................................................... 34

  6. Analisis Data ............................................................................ 47

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 49 A. Hasil Penelitian ................................................................................... 49

  1. Siklus I .......................................................................................... 52

  a. Pelaksanaan ............................................................................ 52

  b. Deskripsi Data ........................................................................ 56

  c. Analisis Data .......................................................................... 59

  d. Refleksi ................................................................................... 62

  e. Kesimpulan ............................................................................. 66

  2. Siklus II ......................................................................................... 67

  a. Pelaksanaan ............................................................................ 67

  b. Deskripsi Data ........................................................................ 72

  c. Analisis Data ........................................................................... 74

  d. Refleksi ................................................................................... 77

  e. Kesimpulan .............................................................................. 82

  B. Pembahasan ......................................................................................... 83

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 90 A. Kesimpulan ........................................................................................... 90 B. Implikasi ............................................................................................... 90 C. Saran ..................................................................................................... 91 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 92

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1. Tabel Fakta Dasar Perkalian ................................................................... 9 Tabel 2. Tabel Kualifikasi Keterampilan Siswa ................................................... 20 Tabel 3. Tabel Indikator Keberhasilan ................................................................. 34 Tabel 4. Kisi-kisi Soal Ulangan ........................................................................... 35 Tabel 5. Tabel Kualifikasi Validitas .................................................................... 36 Tabel 6. Daftar Skor dan Hasil Perhitungan Validitas Item Soal

  Menjodohkan pada Siklus I..................................................................... 37 Tabel 7. Daftar Skor dan Hasil Perhitungan Validitas Item Soal Isian pada Siklus I............................................................................................ 38 Tabel 8. Daftar Skor dan Hasil Perhitungan Validitas Item Soal Uraian pada Siklus I............................................................................................ 39 Tabel 9. Daftar Skor dan Hasil Perhitungan Validitas Item Soal

  Menjodohkan pada Siklus II ................................................................... 40 Tabel 10. Daftar Skor dan Hasil Perhitungan Validitas Item Soal Isian pada Siklus II............................................................................................ 41 Tabel 11. Daftar Skor dan Hasil Perhitungan Validitas Item Soal Uraian pada Siklus II............................................................................................ 42 Tabel 12. Tabel Analisis Soal Ulangan Siklus I ................................................... 43 Tabel 13. Tabel Perhitungan St ............................................................................. 44 Tabel 14. Tabel Analisis Soal Ulangan Siklus II .................................................. 45

  Tabel 16. Hasil Analisis Nilai Pretes ................................................................. 49 Tabel 17. Hasil Pretes ........................................................................................ 50 Tabel 18. Deskripsi Data Ulangan Siklus I......................................................... 57 Tabel 19 Hasil Pengamatan Terhadap Siswa Siklus I ....................................... 58 Tabel 20. Hasil Analisis Ulangan Siklus Pertama ............................................ 59 Tabel 21. Hasil Ulangan Siklus I ...................................................................... 59 Tabel 22. Hasil Analisis Jumlah Siswa yang Terampil pada Siklus Pertama... 60 Tabel 23. Perbandingan Hasil Pretes dengan Hasil Ulangan Siklus I .............. 63 Tabel 24. Perbandingan Hasil Analisis Siswa Terampil pada Pretes dengan Siklus Pertama ..................................................................................

  64 Tabel 25. Deskripsi Data Ulangan Siklus Kedua ............................................. 72 Tabel 26. Hasil Pengamatan Terhadap Siswa Pada Siklus Kedua ................... 73 Tabel 27. Hasil Analisis Skor Ulangan Siklus Kedua ...................................... 74 Tabel 28. Hasil Ulangan Siklus Kedua ............................................................. 75 Tabel 29. Jumlah Siswa yang Terampil pada Siklus Kedua ............................. 76 Tabel 30. Perbandingan Hasil Ulangan Siklus I dengan Siklus II ..................... 79 Tabel 31. Perbandingan Jumlah Siswa Terampil pada Siklus I dengan

  Siklus II ............................................................................................. 80 Tabel 32. Ringkasan Hasil Penelitian ............................................................... 83

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Skema Rencana Tindakan ................................................................... 26 Gambar 2. Hasil Pretes ......................................................................................... 51 Gambar 3. Hasil Ulangan Siklus I ........................................................................ 60 Gambar 4. Jumlah Siswa yang Terampil Siklus I ................................................ 61 Gambar 5. Perbandingan Rata-Rata Pretes dan Rata-Rata Siklus I ..................... 64 Gambar 6. Perbandingan Siswa yang Terampil pada Pretes dan Siklus I ............

  65 Gambar 7. Hasil Ulangan Siklus II ...................................................................... 75 Gambar 8. Jumlah Siswa yang Terampil Siklus II .............................................. 76 Gambar 9. Perbandingan Rata-Rata Siklus I dan Siklus II .................................. 80 Gambar 10. Perbandingan Siswa yang Terampil Siklus I dan Siklus II ..............

  81 Gambar 11. Hasil Penelitian ................................................................................ 84

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Jaringan Tema ............................................................................... 94 Lampiran 2. Silabus Tematik ............................................................................ 95 Lampiran 3. RPP Siklus I Pertemuan 1 ............................................................ 98 Lampiran 4. LKS Siklus I Pertemuan 1 ............................................................ 100 Lampiran 5. RPP Siklus I Pertemuan 2 ............................................................ 103 Lampiran 6. LKS Siklus I Pertemuan 2 ............................................................ 105 Lampiran 7. RPP Siklus II Pertemuan 1 ............................................................ 109 Lampiran 8. LKS Siklus II Pertemuan 1 ............................................................ 111 Lampiran 9. RPP Siklus II Pertemuan 2 ............................................................ 113 Lampiran 10. LKS Siklus II Pertemuan 2 .......................................................... 115 Lampiran 11. RPP Siklus II Pertemuan 3 ............................................................ 117 Lampiran 12. LKS Siklus II Pertemuan 3 ............................................................ 119 Lampiran 13. RPP Siklus II Pertemuan 4 ............................................................ 122 Lampiran 14. LKS Siklus II Pertemuan 4 ............................................................ 124 Lampiran 15. Soal Pretes .................................................................................... 127 Lampiran 16. Soal Ulangan Siklus I .................................................................. 130 Lampiran 17. Soal Ulangan Siklus II ................................................................ 133 Lampiran 18. Lembar Pengamatan Terhadap Siswa ........................................ 136 Lampiran 19. Lembar Pengamatan Terhadap Guru ......................................... 137 Lampiran 20. Data Pretes ................................................................................. 138

  Lampiran 22. Hasil Pengamatan Terhadap Siswa Siklus I ............................. 142 Lampiran 23. Nilai Ulangan Siklus Pertama .................................................. 144 Lampiran 24. Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I .............................. 145 Lampiran 25. Daftar Siswa yang Terampil pada Siklus Pertama ................... 147 Lampiran 26. Perbandingan Nilai Pretes dan Siklus I ................................... 148 Lampiran 27. Perbandingan Siswa Terampil pada Pretes dengan Siklus I .... 149 Lampiran 28. Skor Hasil Tes Siklus Kedua ..................................................... 150 Lampiran 29. Hasil Pengamatan Terhadap Siswa Siklus II .............................. 151 Lampiran 30. Nilai Ulangan Siklus Kedua ...................................................... 155 Lampiran 31. Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus II .............................. 156 Lampiran 32. Daftar Siswa yang Terampil Siklus II ....................................... 160 Lampiran 33. Perbandingan Nilai Ulangan Siklus I dan Siklus II .................. 161 Lampiran 34. Perbandingan Siswa Terampil pada Siklus I dan Siklus II ...... 162 Lampiran 35. Hasil Analisis Validitas Item Soal Menjodohkan pada

  Siklus I dengan SPSS ................................................................ 163 Lampiran 36. Hasil Analisis Validitas Item Soal Isian pada

  Siklus I dengan SPSS ................................................................ 167 Lampiran 37. Hasil Analisis Validitas Item Soal Uraian pada

  Siklus I dengan SPSS ................................................................ 171 Lampiran 38. Hasil Analisis Validitas Item Soal Menjodohkan pada

  Siklus II dengan SPSS ................................................................ 173

  Lampiran 39. Hasil Analisis Validitas Item Soal Isian pada Siklus II dengan SPSS ................................................................ 177

  Lampiran 40. Hasil Analisis Validitas Item Soal Uraian pada Siklus II dengan SPSS ................................................................ 181

  Lampiran 41. Foto Siklus I ............................................................................... 183 Lampiran 42. Foto Siklus II ............................................................................. 185

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan mata pelajaran yang sangat penting dalam

  kurikulum SD, karena merupakan salah satu mata pelajaran yang masuk UASBN dan menjadi salah satu syarat kelulusan bagi siswa. Matematika memiliki konsep- konsep, prinsip-prinsip, serta keterampilan-keterampilan yang tersusun secara hierarkis. Dengan demikian, anak akan lebih mudah dalam mempelajari konsep atau keterampilan yang baru apabila sebelumnya anak telah memahami konsep atau keterampilan tertentu yang merupakan prasyarat bagi konsep atau keterampilan yang baru tersebut (Gagne dalam Suwarsono, 2007) .

  Di dalam matematika, operasi hitung perkalian dan pembagian merupakan dua dari empat keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh siswa. Keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh siswa meliputi operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Oleh karena itu, apabila siswa ingin terampil dalam matematika, maka terlebih dahulu siswa harus memiliki keterampilan melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian.

  Keterampilan melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian tidak hanya diperlukan siswa saat mempelajari matematika di sekolah. Akan tetapi, keterampilan tersebut juga diperlukan siswa untuk menyelesaikan masalah- masalah yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari yang menyangkut hitungan. pembagian demi memperlancar proses belajarnya tentang matematika, juga untuk kehidupan sehari-hari siswa.

  Operasi hitung perkalian dan pembagian merupakan materi yang seharusnya sudah dikuasai oleh siswa kelas II pada semester 2. Akan tetapi, menurut pengamatan diperoleh fakta bahwa keterampilan melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian pada siswa kelas II masih rendah.

  Setelah dianalisis, faktor penyebab dari masalah tersebut adalah kurang diciptakannya kegiatan pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk lebih giat belajar serta mengerjakan soal-soal latihan. Selama ini, guru cenderung menggunakan metode ceramah serta pemberian soal-soal latihan tertulis dalam proses pembelajaran, sehingga anak menjadi bosan dan kurang tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran.

  Oleh karena itu, diperlukan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian. Mengingat siswa kelas II cenderung menyukai permainan, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul : “Peningkatan Keterampilan Melakukan Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Dengan Metode Permainan Pada Siswa Kelas II SD Negeri Karanganyar”. Dengan penggunaan permainan dalam pembelajaran, diharapkan siswa dapat lebih terampil melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian. B. Batasan Masalah Metode pembelajaran dalam matematika ada berbagai macam, antara lain metode ceramah, eksperimen, demonstrasi, dan permainan. Selain itu, ada berbagai model permainan dalam matematika, yaitu permainan dengan kubus bilangan, permainan segiempat ajaib, permainan dengan kartu, dan sebagainya.

  Akan tetapi, dalam penelitian ini peneliti membatasi masalahnya hanya metode permainan, operasi hitung perkalian yang hasilnya bilangan dua angka, operasi hitung pembagian bilangan dua angka, dan permainan dengan menggunakan kartu.

  C. Pemecahan Masalah Dalam penelitian ini, akan dilakukan pembelajaran dengan metode permainan.

  Siklus I : Permainan dengan kartu tanpa gambar secara klasikal Siklus II : Permainan dengan kartu bergambar secara berkelompok

  D. Perumusan Masalah

  1. Apakah penggunaan metode permainan dalam pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan siswa melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian?

  2. Bila penggunaan metode permainan dalam pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan siswa melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian, seberapa tinggi peningkatannya?

  E. Tujuan Penelitian

  Tujuan Pokok

  1. Untuk mengetahui apakah penggunaan metode permainan dalam pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian.

  2. Untuk mengetahui seberapa tinggi peningkatan keterampilan siswa dalam melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian dengan metode permainan.

  Di samping tujuan pokok tersebut, tujuan penyerta dari penelitian ini yaitu : Untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan metode permainan dalam pembelajaran matematika tentang materi operasi hitung perkalian dan pembagian.

  F. Hipotesis Tindakan

  1. Penggunaan metode permainan dalam pembelajaran dapat meningkatkan

  keterampilan siswa dalam melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian

  2. Peningkatan keterampilan siswa dalam melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian dengan metode permainan cukup tinggi.

G. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Peneliti Untuk mengembangkan kemampuan dalam merencanakan kegiatan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan bagi siswa sesuai materi yang dipelajari.

  2. Bagi Sekolah Sebagai masukan bagi sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas dan efektivitas pembelajaran.

  3. Bagi Guru Memberi masukan bagi guru tentang penggunaan permainan untuk meningkatkan keterampilan siswa.

  4. Bagi Siswa Memberikan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa serta membantu siswa meningkatkan keterampilannya melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian.

  5. Bagi Pembaca Memberikan informasi tentang penggunaan permainan untuk meningkatkan keterampilan melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian.

H. Definisi Operasional

  Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan :

  1. Keterampilan melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian adalah siswa dapat menyelesaikan soal berkaitan dengan operasi hitung perkalian dan pembagian dengan cepat dan benar (Nggermanto dalam

  http://apiqquantum.wordpress.com/2008). Siswa dikatakan cepat dalam

  menyelesaikan soal, apabila soal tersebut dapat selesai dalam waktu tertentu,

  anda.indoglobal.com). Pengerjaan soal-soal dirancang rata-rata 1 menit per soal,

  karena setiap siswa bukan hanya dituntut bisa tetapi juga mampu menyelesaikan soal tersebut dalam waktu relatif singkat (cepat) (Sukayati dalam

  http://p4tkmatematika.org/downloads/sd/pengelolaan

  kelas.pdf). Peningkatan keterampilan siswa ditandai dengan naiknya skor siswa.

  2. Metode permainan yang akan digunakan adalah permainan dengan kartu.

  Pada siklus pertama, kartu yang digunakan dalam permainan dibuat oleh guru. Pada setiap kartu tertulis satu lambang bilangan dari 0 sampai 10. Kartu-kartu lambang bilangan tersebut kemudian digunakan dalam permainan yang dilakukan secara klasikal menyangkut operasi hitung perkalian dan pembagian. Pada siklus kedua, kartu yang digunakan dalam permainan dibuat sendiri oleh siswa. Setiap siswa terlebih dahulu membuat gambar hewan atau tumbuhan pada kartu. Setelah itu, siswa menuliskan soal-soal yang berkaitan dengan operasi hitung perkalian dan pembagian dalam kartu bergambar. Kartu-kartu tersebut kemudian digunakan dalam permainan yang akan dilakukan secara kelompok menyangkut operasi hitung perkalian dan pembagian.

  .

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran

  “Pengajaran adalah suatu interaksi antara guru, perilaku yang menampilkan perilaku cerdas dan siswa yang berusaha memperoleh perilaku cerdas tersebut” (Frederick dalam Tanlain, 2005: 8). Pembelajaran merupakan suatu rangkaian kejadian yang mempengaruhi siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajar dapat dengan mudah diserap oleh siswa (Gagne dalam Tanlain, 2005: 8). Dengan demikian, seorang guru mempunyai tugas untuk membantu proses belajar siswa.

  Proses belajar siswa harus direncanakan sedemikian rupa, sehingga siswa merasa nyaman dengan proses pembelajaran yang sedang dia alami dan dapat dengan mudah menyerap apa yang guru sampaikan.

B. Matematika

  “Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran konsep sebelumnya sehingga keterkaitan antar konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas” (Depdiknas, 2003). Menurut Kerami (2003: 158),

  Matematika merupakan pengkajian logis mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berkaitan; matematika seringkali dikelompokkan ke dalam tiga bidang : aljabar, analisis, dan geometri, walaupun demikian tidak dapat dibuat pembagian yang jelas karena cabang-cabang ini telah bercampur-baur; pada dasarnya aljabar melibatkan bilangan dan pengabstrakannya. Analisis melibatkan kekontinuan dan limit, sedangkan geometri membahas bentuk dan konsep-konsep yang berkaitan.

  Kedua pengertian di atas menjelaskan bahwa dalam matematika terdapat konsep-konsep yang saling berkaitan. Oleh karena itu, setiap konsep dalam matematika merupakan prasyarat untuk mempelajari konsep selanjutnya. Apabila siswa tidak dapat menguasai suatu konsep, maka dikhawatirkan siswa juga tidak dapat menguasai konsep-konsep selanjutnya. Dengan demikian, guru harus mengupayakan agar siswa dapat menguasai setiap konsep dalam matematika demi kelancaran proses belajarnya.

  Matematika juga dikenal siswa sebagai suatu mata pelajaran yang sulit dan membosankan (Arif dalam http://matematiketkinliklerim.blogspot.com ), sehingga tidak mengherankan jika banyak siswa yang tidak menyukai matematika. Oleh karena itu, perlu dirancang suatu pembelajaran matematika yang menarik bagi siswa sehingga siswa merasa senang belajar matematika. Apabila siswa telah merasa senang dalam belajar matematika, maka diharapkan konsep-konsep serta keterampilan-keterampilan dalam matematika akan lebih mudah dikuasai oleh siswa.

C. Operasi Hitung Perkalian

  “Operasi hitung perkalian merupakan operasi hitung yang menggabungkan dua besaran a dan b menjadi besaran c = a x b, perkalian terdiri atas beberapa macam, antara lain perkalian bilangan, perkalian matriks, dan perkalian polinom” (Kerami, 2003: 115). Sedangkan menurut Khafid (2004: 113), operasi hitung perkalian merupakan penjumlahan berulang.

  Dalam penelitian ini akan digunakan definisi operasi hitung perkalian sebagai penjumlahan berulang. Contoh penerapan definisi perkalian sebagai penjumlahan berulang yaitu 4 x 3 = 3 + 3 + 3 + 3, 3 x 5 = 5 + 5 + 5, dan sebagainya.

  12

  14

  7

  7

  54

  48

  42

  36

  30

  24

  18

  6

  28

  6

  45

  40

  35

  30

  25

  20

  15

  10

  5

  21

  35

  36

  64

  72

  63

  54

  45

  36

  27

  18

  9

  9

  72

  56

  42

  48

  40

  32

  24

  16

  8

  8

  63

  56

  49

  5

  32

  Perkalian dua bilangan yang lambangnya terdiri dari satu angka disebut dengan fakta dasar perkalian (Khafid, 2004: 118). Menurut Tim Matematika (2005: 165), fakta dasar perkalian dapat disajikan dalam tabel berikut :

  1

  2

  9

  8

  7

  6

  5

  4

  3

  2

  1

  9

  4

  8

  7

  6

  5

  4

  3

  2

  1

  X

  Tabel 1. Tabel Fakta Dasar Perkalian

  2

  6

  28

  18

  24

  20

  16

  12

  8

  4

  4

  27

  24

  21

  15

  8

  12

  9

  6

  3

  3

  18

  16

  14

  12

  10

  81 Operasi hitung perkalian mempunyai sifat komutatif dan asosiatif (Tim Bina Karya Guru, 2007: 11). Sifat komutatif (pertukaran) dapat dinyatakan dengan a x b = b x a (Tim Bina Karya Guru, 2007: 11). Sifat komutatif berlaku untuk semua bilangan bulat, contohnya 4 x 2 = 2 x 4. Sifat asosiatif (pengelompokan) dapat dinyatakan dengan ( a x b ) x c = a x ( b x c ) (Tim Bina Karya Guru, 2007: 11).

  Sifat asosiatif juga berlaku untuk semua bilangan bulat, contohnya ( 3 x 25 ) x 4 = 3 x ( 25 x 4 ).

D. Operasi Hitung Pembagian

  Menurut Kerami (2003: 22), pembagian merupakan: 1) mencari hasil bagi dan sisa pada algoritma pembagian; 2) operasi balikan dari perkalian; hasil dari pembagian suatu bilangan (yang dibagi) dengan bilangan lain (pembagi) disebut hasil bagi; hasil bagi a/b dari dua bilangan a dan b adalah bilangan c sehingga b x c = a, asalkan c ada dan hanya mempunyai sebuah nilai yang mungkin (jika b = 0 dan a = 0, maka c tidak menentu; sedangkan jika b = 0 dan a ≠ 0, maka c tidak ada artinya); 3) hasil bagi a/b juga dapat didefinisikan sebagai hasil kali a dengan balikan b.

  Sedangkan menurut Khafid (2004: 122), operasi hitung pembagian merupakan pengurangan berulang sampai habis. Contoh penerapannya yaitu 6 : 2 dinyatakan dengan 6 – 2 – 2 – 2 = 0 (3 kali pengurangan), jadi 6 : 2 = 3.

  Menurut Khafid (2004: 125), pembagian merupakan kebalikan dari perkalian. Kalau pembagi dan hasil bagi dikalikan, maka akan didapat bilangan Akan tetapi, dalam operasi hitung pembagian tidak berlaku sifat komutatif dan asosiatif (Tim Bina Karya Guru, 2007: 11).

E. Metode Permainan

  “Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuatu yang dikehendaki” (Depdiknas, 2000: 740).

  Metode permainan sangat baik digunakan dalam pembelajaran matematika, apalagi metode permainan ini diterapkan pada siswa SD. Permainan matematika adalah suatu kegiatan yang menggembirakan yang dapat menunjang tercapainya tujuan instruksional matematika. Metode permainan dapat juga diberikan untuk mengisi waktu, mengubah suasana, menimbulkan minat, dan sejenisnya. Metode permainan dimaksudkan agar siswa tidak mengalami kejenuhan dan kebosanan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar tersebut (Kuswahyuni dalam http://www.blogger.com/feeds).

  Menurut Plato, anak-anak akan lebih mudah mempelajari aritmetika dengan cara membagikan apel kepada anak-anaknya. Dari tokoh-tokoh yang mengadakan reformasi dalam pendidikan seperti Comenius (abad 17), Rousseau, Pestalozzi dan Frobel (abad 18 serta awal abad 19) akhirnya lambat laun para pendidik dapat menerima pendapat bahwa pendidikan untuk anak perlu disesuaikan dengan minat serta tahap perkembangan anak. Frobel lebih menekankan pentingnya bermain dalam belajar karena berdasarkan pengalamannya sebagai guru, dia menyadari untuk menarik perhatian serta mengembangkan pengetahuan mereka. Jadi Plato, Aristoteles, Frobel menganggap bermain sebagai kegiatan yang mempunyai nilai praktis. Artinya, bermain digunakan sebagai media untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan tertentu pada anak (Tedjasaputra, 2001: 1-2).

  Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Smith et al; Garvey; Rubin, Fein & Vandenberg (dalam Tedjasaputra, 2001: 16-17) diungkapkan adanya beberapa ciri kegiatan bermain, yaitu sebagai berikut:

  1. Dilakukan berdasarkan motivasi intrinsik, maksudnya muncul atas keinginan pribadi serta untuk keinginan sendiri.

  2. Perasaan dari orang yang terlibat dalam kegiatan bermain diwarnai oleh emosi-emosi yang positif.

  3. Fleksibilitas yang ditandai mudahnya kegiatan beralih dari satu aktivitas ke aktivitas lain.

  4. Lebih menekankan pada proses yang berlangsung dibandingkan hasil akhir.

  5. Mempunyai kualitas pura-pura.

  Apabila kita berbicara tentang tahapan perkembangan bermain, maka kita juga akan membicarakan jenis kegiatan bermain yang menjadi ciri khas masing- masing tahapan usia. Salah satunya yang membahas hal ini adalah Kathleen Stassen Barger (1983). Menurut Kathleen Stassen Barger (dalam Tedjasaputra, 2001: 31), kegiatan bermain dapat dibedakan atas:

  1. Sensory Motor Play (Bermain Yang Mengandalkan Indra dan Gerakan-

2. Mastery play (Bermain Untuk Menguasai Keterampilan Tertentu).

  Sebagian besar kegiatan bermain untuk anak merupakan kegiatan bermain untuk menguasai keterampilan tertentu, karena kegiatan tersebut dapat merupakan latihan bagi anak untuk menguasai keterampilan- keterampilan yang baru baginya melalui pengulangan-pengulangan yang dilakukan anak.

  Sejalan dengan bertambahnya usia dan berkembangnya kemampuan kognitif anak, mastery play pada anak semakin banyak mencakup permainan mengasah kecerdasan atau melibatkan kegiatan berpikir memecahkan masalah, misalnya mengisi teka-teki atau bermain tebak-tebakan.

  3. Rough and Tumble Play (Bermain Kasar).

  4. Social Play (Bermain Bersama).

  5. Dramatic Play (Bermain Peran atau Khayal).

  Dari penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan, diperoleh temuan bahwa bermain mempunyai manfaat yang besar bagi perkembangan anak. Menurut Tedjasaputra (2001: 39-49), manfaat bermain bagi anak meliputi:

  1. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek fisik Bila anak mendapat kesempatan untuk melakukan kegiatan yang banyak melibatkan gerakan-gerakan tubuh, maka akan membuat tubuh anak menjadi sehat. Anggota tubuh anak akan mendapat kesempatan untuk digerakkan. Anak juga dapat menyalurkan tenaga yang berlebih sehingga ia akan merasa bosan. Oleh karena itu, guru perlu bersikap bijaksana untuk tidak menuntut anak terlalu lama duduk diam melakukan tugas tertentu. Sebaiknya guru secara kreatif merancang variasi kegiatan di dalam maupun di luar kelas yang tidak membosankan bagi anak (Tedjasaputra, 2001: 39).

  2. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek sosial Dengan bermain, anak akan belajar berkomunikasi dengan sesama teman baik dalam hal mengemukakan isi pikiran dan perasaannya maupun memahami apa yang diucapkan oleh teman tersebut, sehingga hubungan dapat terbina dan saling tukar informasi (pengetahuan) (Tedjasaputra, 2001: 41).

  3. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek emosi atau kepribadian Dari kegiatan bermain yang dilakukan bersama sekelompok teman, anak akan mempunyai penilaian terhadap dirinya tentang kelebihan-kelebihan yang ia miliki sehingga dapat membantu pembentukan konsep diri yang positif, mempunyai rasa percaya diri dan harga diri karena ia merasa mempunyai kompetensi tertentu. Anak belajar bagaimana harus bersikap dan bertingkah laku agar dapat bekerja sama dengan teman-teman, bersikap jujur, ksatria, dan sebagainya (Tedjasaputra, 2001: 42).

  4. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek kognisi Pengetahuan akan konsep-konsep jauh lebih mudah diperoleh melalui kegiatan bermain. Anak-anak mempunyai rentang perhatian yang terbatas dan masih sulit diatur atau masih sulit belajar dengan ”serius”. Tetapi bila akan merasa senang, tanpa ia sadari ternyata ia sudah banyak belajar (Tedjasaputra, 2001: 43).

  5. Manfaat bermain untuk mengasah ketajaman penginderaan Penginderaan menyangkut penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perabaan. Kelima aspek penginderaan ini perlu untuk diasah agar anak menjadi lebih tanggap atau peka terhadap hal-hal yang berlangsung di lingkungan sekitarnya. Menjadikan anak yang aktif, kritis, kreatif, dan bukan sebagai anak yang acuh tak acuh, pasif, tidak tanggap, tidak mau tahu terhadap kejadian-kejadian yang muncul di sekitarnya (Tedjasaputra, 2001: 44).

  6. Pemanfaatan bermain sebagai media intervensi Bermain dapat digunakan untuk melatih kemampuan-kemampuan tertentu dan sering digunakan untuk melatih konsentrasi atau pemusatan perhatian pada tugas tertentu, melatih keterampilan-keterampilan dasar, melatih motorik kasar, halus, dan sebagainya (Tedjasaputra, 2001: 49).

  Semua kegiatan dilakukan sambil bermain dan menggunakan alat-alat permainan tertentu sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak.

  Pelaksanaannya harus menyenangkan dan menarik untuk anak sehingga ia akan melakukan dengan minat yang besar dan perasaan senang, tidak merasa terpaksa (Tedjasaputra, 2001: 50).

  Fungsi permainan bagi anak, antara lain: 1) Menyingkirkan ”keseriusan” Mengajak anak terlibat penuh, 4) Meningkatkan proses belajar, 5) Membangun kreatifitas diri, 6) Mencapai tujuan dengan ketidaksadaran, 7) Meraih makna belajar melalui pengalaman, 8) Memfokuskan siswa sebagai subjek belajar (Subrata dalam http://www.blogger.com/feeds).

  Meskipun permainan banyak fungsinya bagi anak, namun juga memiliki kelemahan. Penggunaan metode permainan cenderung membutuhkan waktu yang lebih banyak, padahal materi yang harus dipelajari dalam matematika sangat banyak dan luas. Dengan demikian, dikhawatirkan materi yang dipelajari tidak dapat diselesaikan apabila terus-menerus menggunakan metode permainan. Oleh karena itu, penggunaan metode permainan juga harus dibatasi dan dirancang sebaik mungkin.