PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TEORI KINETIK GAS DI KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 15 MEDAN TP 2014/2015.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERIPOKOK TEORI
KINETIK GASDI KELAS XI SEMESTER II
SMA NEGERI 15 MEDAN
T P 2014/2015
Oleh:
Bahrani
NIM 4111121004
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T, Tuhan Yang Maha
Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kekuatan kepada
penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul. “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Teori Kinetik Gas Di Kelas XI
Semester II SMA Negeri 15 Medan T.P. 2014/2015”, disusun untuk memperoleh
gelar sarjana pendidikan di jurusan fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada bapak
Drs. Abd. Hakim S, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada Ibu Dra. Ida Wahyuni, M.Pd, ibu Rita Juliani, M.Si, dan Bapak Drs.
Nurdin Siregar, M.S, selaku dosen pembanding yang telah memberikan masukan
dan saran-saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada ibu Dr. Derlina, M.Si selaku dosen
pembimbing Akademik dan bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua
jurusan Fisika dan bapak Drs. J.B. Sinuraya, M.Pd selaku ketua prodi pendidikan
Fisika, juga kepada seluruh bapak dan ibu dosen beserta staf dan pegawai jurusan
fisika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis. Selanjutnya
ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan,
M.Sc., Ph.D, selaku dekan FMIPA Unimed. Terima kasih juga kepada bapak Drs.
Katon Sijabat, S.Pd, M.Si selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak
membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan bapak Drs. Darwin
Siregar, M.pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 15 Medan atas ijin penelitian
yang diberikan.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayah Ashari lubis
dan ibu Nurlena Matondang dan keluarga tercinta Amaluddin, Sakri, Ammar dan
v
Sifa Fauziah yang tak henti mengukir doa dan terus motivasi penulis dalam
menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan. Juga teristimewa saya ucapkan
terima kasih kepada Yosico Indagiarmi yang selalu setia mendampingi dan selalu
memberi semangat serta dukungannya kepada saya mulai dari penyusunan sampai
dengan selesainya skripsi ini. Kepada rekan-rekan seperjuangan Dik C 2011
terimaksih atas saran dan masukannya. kepada Herman, Freddi, Pima, Afrini,
Luzy, Latifa, Mailita, Khadijah, Hasanah, Andriani dan Ucapan terima kasih juga
kepada teman saya Sapwan, Syarif, Yosi, Khairuddin NST dan Reza, dan seluruh
Asisten Laboratorium Fisika Umum, terimakasih untuk masukan dan motivasinya
juga untuk teman-teman yang tidak sempat disebutkan namanya.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi
sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bagi pembaca dan dunia
pendidikan.
Medan,
Penulis,
Bahrani
Agustus 2015
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
TEORIKINETIK GAS DI KELAS XI SEMESTERII
SMA NEGERI 15 MEDAN T.P 2014/2015
BAHRANI ( NIM : 4111121004)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok teori kinetik gas di kelas
XI semester IISMA Negeri 15 Medan T.P 2014/2015.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian quasi eksperimen. Populasi
penelitian ini adalah semua siswa kelas XI semester II SMA Negeri 15 Medan
T.P. 2014/2015. Sampel penelitian ini diambil dengan teknik cluster random
sampling, yang terdiri dari dua kelas, yaitu kelas eksperimen diterapkan model
pembelajaran Discovery Learning, dan kelas kontrol diterapkan pembelajaran
konvensional yaitu model pembelajaran langsung, masing-masing kelas sebanyak
33 siswa, Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan instrumen berupa
essay tes sebanyak 12 soal dan aktivitas siswa dengan menggunakan lembar
observasi yang dilakukan oleh dua observer.
Dari analisa data untuk kelas eksperimen yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran Discovery Learning diperoleh rata-rata pretes
24 dengan standar deviasi 7,7 dan nilai rata-rata postes 87 dengan standar deviasi
3,4. Pada uji t pretes diperoleh nilai pretes thitung < ttabel yaitu 0,595 < 2,0013 maka
H0 diterima maka kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen sama dengan
kemampuan awal siswa pada kelas kontrol. Kelas kontrol yang diajar dengan
menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh rata-rata Pretes 23 dan
standard deviasi 5,8 sedangkan rata-rata Postes 80 dengan standard deviasi 3,4.
Selama proses pembelajaran, nilai rata-rata aktivitas belajar siswa kelas
eksperimen adalah 83 termasuk dalam kriteria aktif. Kedua kelas berdistribusi
normal dan memiliki variasi yang homogen. Hasil uji thitung adalah 8,009
sedangkan ttabel adalah 2,0013 (8,009 > 2,0013). Sehingga diperoleh kesimpulan
bahwa ada pengaruh model pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar
siswa pada materi pokok teori kinetik gas di kelas XI semester II SMA Negeri 15 Medan
T.P 2014/2015.
Kata Kunci: Model, Discovery Learning, Diskusi, Konvensional
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Indentifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Defenisi Operasional
1
1
4
4
4
5
5
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Pengertian Mengajar
2.1.3 Aktivitas Belajar
2.1.4 Hakekat Belajar Mengajar
2.1.5 Hasil Belajar
2.1.6 Model Pembelajaran
2.1.7 Model Pembelajaran Discovery Learning
2.1.7.1. Tujuan Pembelajaran Discovery Learning
2.1.7.2. Karakteristik Discovery Learning
2.1.7.3. Kelebihan Penerapan Discovery Learning
2.1.7.4. Kekurangan Discovery Learning
2.1.7.5. Langkah-Langkah Operasional Pembelajaran Discovery Learning
2.1.8 Pembelajaran Konvensional (Model Pembelajaran Langsung)
2.1.9 Materi Pelajaran
2.1.10. Penelitian Terdahulu
2.2
Kerangka Konseptual
2.3
Hipotesis
7
7
7
7
8
9
9
10
11
12
13
14
15
15
18
19
25
26
27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.3. Variabel Penelitian
3.3.1 .Variabel Bebas
28
28
28
28
28
vii
3.3.2. Variabel Terikat
3.4. Instrumen Penelitian
3.4.1. Instrumen Hasil Belajar
3.4.2. Instrumen Tentang Aktivitas Siswa
3.5. Jenis dan Desain Penelitian
3.5.1. Jenis Penelitian
3.5.2. Desain Penelitian
3.6. Prosedur Penelitian
3.7. Teknik Analisa Data
3.7.1. Analisis Data Hasil Belajar Kognitif
3.7.2. Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa
3.7.3.Menguji Kesamaan Dua Rata-Rata
3.7.3.1 Uji Normalitas
3.7.3.2. Uji Homogenitas
3.7.3.3 Pengujian Hipotesis ( Uji t )
28
29
29
29
31
31
31
32
34
34
34
35
35
36
36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi Data Penelitian
4.1.1.1. Data Pretest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
4.1.2. Pengujian Analisa Data
4.1.2.1. Uji Normalitas Data
4.1.2.2. Uji Homogenitas Data
4.1.2.3. Uji beda (t) data pretest
4.1.2.4. Uji Hipotesis Penelitian
4.1.3 Observasi
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian
39
39
39
40
41
42
43
43
44
46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
50
51
DAFTAR PUSTAKA
52
ix
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
25
Tabel 3.1 Tabel Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar
29
Tabel 3.2 Pedoman penskoran observasi aktivitas belajar siswa
30
Tabel 3.3. Rancangan Penelitian
31
Tabel 3.4 Tabel kriteria penilaian hasil belajar siswa
33
Tabel 3.5. Tabel interpretasi kategori aktivitas siswa
34
Tabel 4.1. Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol
41
Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol
42
Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes
42
Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postes
42
Tabel 4.5. Ringkasan Perhitungan Uji t Pretes
43
Tabel 4.6. Ringkasan Perhitungan Uji t Postes
43
Tabel 4.7. Rekapitulasi Data Pretest, Aktivitas Dan Postest Berdasarkan
Urutan Pretes Paling Rendah
Tabel 4.8. Tabel Nilai Aktivitas Kelompok
44
46
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Grafik hubungan antara P-V pada suhu konstan
halaman
20
Gambar 2.2. Grafik hubungan antara V-T pada tekanan konstan
21
Gambar 2.3. Grafik hubungan antara P-T pada volume konstan
22
Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
39
Gambar 4.2 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
40
Gambar 4.3. Diagram Batang Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pretes
40
Gambar 4.4. Diagram Batang Kemampuan Kognitif Siswa Pada Postes
41
Gambar 4.5. Diagram Batang Kategori Pencapaian Siswa Mulai Dari Pretes,
Aktivitas Hingga Postes
Gambar 4.6 Grafik Aktivitas Kelompok
45
47
Gambar 4.7. Grafik Nilai Pretes, Aktivitas dan Postest Berdasarkan
Kategori Yang Paling Rendah Sampai Yang Paling Tinggi
48
Gambar 4.8. Grafik Nilai Pretest, Aktivitas dan Postes Berdasarkan Individu
Urutan Terendah Sampai Tertinggi
49
Gambar 4.9 Grafik Nilai Pretes, Aktivitas, Postes Berdasarkan Kelompok 50
x
DAFTAR LAMPIRAN
halaman
54
Lampiran 1
RPP Kelas Eksperimen I
Lampiran 2
RPP Kelas Eksperimen II
71
Lampiran 3
RPP Kelas Kontrol I
86
Lampiran 4
RPP Kelas Kontrol II
96
Lampiran 5
Lembar Kerja Siswa (LKS-1)
105
Lampiran 6
Lembar Kerja Siswa (LKS-2)
114
Lampiran 7
Kisi-kisi Soal
120
Lampiran 8
Soal-soal Tes Hasil Belajar
132
Lampiran 9
Lembar Observasi Aktivitas
135
Lampiran 10 Pedoman Penskoran Observasi
Lampiran 11
136
Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 138
Lampiran 12 Tabulasi Jawaban Pretes Kelas Eksperimen
139
Lampiran 13 Tabulasi Jawaban Pretes Kelas Kontrol
141
Lampiran 14 Tabulasi Jawaban Postes Kelas Eksperimen
143
Lampiran 15 Tabulasi Jawaban Postes Kelas Kontrol
145
Lampiran 16 Data Hasil Belajar Siswa
147
Lampiran 17 Perhitungan Nilai Rata-Rata dan Standar Deviasi
149
Lampiran 18 Uji Normalitas Data
151
Lampiran 19 Uji Homogenitas Data
155
Lampiran 20 Pengujian Hipotesis Data
157
Lampiran 21 Tabel Observasi Penilaian Aktivitas Belajar Siswa I dan II 160
Lampiran 22 Rekapitulasi Nilai Aktivitas
164
Lampiran 23 Rekapitulasi Nilai Pretes, Aktivitas,Postes Kelas Eksperimen
165
Lampiran 24
167
Rekapitulasi Nilai Pretes, Aktivitas, Postes Kelas Eksperimen
Lampiran 25 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
169
Lampiran 26 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t
170
Lampiran 27 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
171
Lampiran 28 Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F
172
Lampiran 29 Dokumentasi Penelitian
174
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Memasuki abab ke-21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan
yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
yang mampu bersaing di era global. Upaya yang tepat untuk menyiapkan sumber
daya manusia (SDM)
yang berkualitas dan satu-satunya wadah yang dapat
dipandang dan seyogianya berfungsi sebagai alat untuk membangun sumber daya
manusia (SDM) yang bermutu tinggi adalah pendidikan.
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Melalui pendidikan, manusia akan tumbuh dan berkembang sebagai
pribadi yang utuh. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam
mempersiapkan manusia yang berkualitas bagi pembangunan negara. Menurut
Sanjaya (2011:2) pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan dan akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional pemerintah telah menyelenggarakan perbaikan-perbaikan
peningkatan mutu pendidikan pada berbagai jenis dan jenjang. Namun fakta di
lapangan belum menunjukkan hasil yang memuaskan.
Fisika sebagai cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan objek
mata pelajaran yang menarik dan lebih banyak memerlukan pemahaman daripada
penghafalan. Kegiatan pembelajaran fisika lebih menekankan pada pemberian
langsung untuk meningkatkan kompetensi agar siswa mampu berpikir kritis dan
sistematis dalam memahami konsep fisika, sehingga siswa memperoleh
pemahaman yang benar tentang fisika. Pemahaman yang benar akan pelajaran
fisika sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Namun, fakta dilapangan
menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam pelajaran fisika masih sangat kurang,
2
sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Hal ini
didukung dengan studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 15 Medan.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru bidang studi
Fisika kelas XI yang mengatakan bahwa kendala dalam kegiatan belajar megajar
fisika di SMA Negeri 15 Medan adalah tidak siapnya siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran fisika sehingga memicu rendahnya aktivitas siswa dalam
mempelajari pelajaran fisika akibatnya siswa seringkali mengalami kebingungan
dalam menyelesaikan soal-soal fisika. Walaupun siswa sudah pernah mengerjakan
soal yang sejenis apalagi soal-soal tersebut diubah sedikit maka mereka
kebingungan mengerjakannya. Siswa hanya dapat mengingat soal-soal di saat hari
itu saja tetapi jika tiba saat ujian mereka tidak bisa mengerjakan soal-soal
kembali. Hal ini membuat siswa hanya menghafal rumus dan bukan memahami
konsep fisika untuk menyelesaikan soal saat menghadapi ujian. Hal tersebut juga
mempengaruhi hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar khususnya mata
pelajaran fisika yang masih belum mencapai KKM. D iperoleh data hasil belajar
fisika siswa yang pada umumnya masih rendah yaitu rata-rata 55. Sedangkan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang akan dicapai adalah 75
Hal lain yang dilakukan selama observasi adalah dengan membagikan
angket kepada siswa, berdasarkan hasil angket 70% siswa mengatakan konsep
selalu disajikan oleh guru, akibatnya siswa kurang memahami konsep-konsep
fisika karena guru kurang mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri konsep
dari materi yang sedang diajarkan, dengan kata lain guru yang menyajikan
konsepnya-konsepnya bukan siswa. Serta 60% siswa mengatakan praktikum
jarang dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Dan siswa
mengatakan 65% data yang didapat dari hasil praktikum jarang dilakukan
pembahasan. Hal ini diduga terjadi karena model pembelajaran yang digunakan
kurang sesuai atau tepat, pembelajaran fisika lebih dominan menggunakan strategi
pembelajaran konvensional dimana guru adalah sebagai pusat pemberi informasi
tanpa melibatkan siswa untuk ikut aktif sehingga karakter-karakter diatas tidak
dimiliki oleh siswa. Dalam proses belajar mengajar, guru harus melaksanakan
3
model pembelajaran yang bervariasi agar siswa dapat belajar secara efektif dan
efisien serta mengena pada tujuan yang diharapkan.
Berkaitan dengan uraian tersebut maka perlu dipikirkan cara dan strategi
untuk mengatasi permasalahan di atas. Salah satu model yang cocok diterapkan
dalam belajar fisika adalah model Discovery learning. Alasan ini didasarkan pada
latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya yakni siswa hanya
mampu mengingat konsep fisika pada saat diterangkan saja dan proses
pembelajaran hanya menekankan pada ingatan dan pemahaman materi pelajaran
saja, sehingga
kegiatan berpikir tidak dioptimalkan. Akibatnya, pengetahuan
yang terbentuk tidak tahan lama yang berdampak pada hasil belajar siswa yang
rendah.
Dengan
menerapkan
model
pembelajaran
discovery
learning,
permasalahan tersebut diharapkan dapat teratasi hal ini didasarkan karena model
pembelajaran discovery learning : Hosnan (2014: 282) discovery learning adalah
suatu model untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif menemukan sendiri,
menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam
ingatan, tidak akan mudah dilupakan oleh siswa. Dengan belajar penemuan, anak
juga bisa belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri masalah yang
dihadapi. Melalui model pembelajaran ini, siswa diharapkan menemukan sendiri
dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan
yang sudah ada dalam ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi
informasi atau kemampuan yang sesuai dengan lingkungan dan zaman, tempat
dan waktu ia hidup.
Penelitian mengenai model pembelajaran
Discovery Learning
sudah
pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya. Robasa Nababan (2013) sebelum
diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 45,83 dan setelah diberikan perlakuan
rata-rata postes siswa sebesar 75,33. Hal ini berarti model pembelajaran discovery
learning dapat dikatakan efektif didalam pembelajaran tersebut. Begitu juga pada
penelitian Mariza Fitri (2013) menggunakan model Pembelajaran Discovery
Learning sebesar 75,83 (sedang) dengan kriteria tuntas, dimana 80% siswa yang
tuntas dan 20% siswa yang tidak tuntas.
4
Dari uraian permasalahan diatas, Apakah hasil belajar fisika siswa dapat
ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning di
dalam pembelajaran. Untuk dapat mengetahui hal tersebut, penulis tertarik
mengadakan penelitian dengan judul:
“Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Pokok Teori Kinetik Gas Di Kelas XI Semester II SMA
Negeri 15 Medan T.P. 2014/2015”.
1.2. Identifikasi Masalah
Sebagaimana yang telah diterangkan pada latar belakang masalah di atas.
Maka, yang menjadi identifikasi masalah pada penelitian ini adalah:
1. Siswa kurang siap dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga
memicu rendahnya aktivitas siswa dalam mempelajari pelajaran fisika
2. Masih sedikit guru yang menerapkan pembelajaran yang bervariasi dalam
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
3. Hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar khususnya mata
pelajaran fisika yang masih belum mencapai KKM..
1.3. Batasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup masalah yang akan diteliti, maka perlu
dijelaskan batasan masalah dalam penelitian, yaitu :
1. Menerapkan model pembelajaran Discovery Learning di kelas eksperimen
dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.
2. Subjek penelitian hanya dibatasi pada siswa SMA Negeri 15 Medan kelas
XI semester II T.P 2014/2015.
3. Materi pelajaran fisika kelas XI semester II di SMA Negeri 15 Medan
hanya pada materi pokok Teori Kinetik Gas.
4. Hasil belajar yang akan diteliti hanya pada aspek kognitif yang disertai
pengamatan aktivitas.
5
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar fisika siswa menggunakan model pembelajaran
discovery learning pada materi pokok
Teori Kinetik Gas dikelas XI
Semester II di SMA Negeri 15 Medan T.P 2014/2015.
2. Bagaimana hasil belajar fisika siswa menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok Teori Kinetik Gas dikelas XI Semester II
di SMA Negeri 15 Medan T.P 2014/2015.
3. Bagaimana
aktivitas
belajar
siswa
dengan
menggunakan
model
pembelajaran discovery learning pada materi pokok Teori Kinetik Gas
dikelas XI Semester II di SMA Negeri 15 Medan T.P 2014/2015.
4. Bagaimana pengaruh model pembelajaran discovery learning dan
pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
Teori Kinetik Gas dikelas XI Semester II di SMA Negeri 15 Medan T.P
2014/2015.
1.5. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa menggunakan model
pembelajaran discovery learning pada materi pokok Teori Kinetik Gas
dikelas XI Semester II di SMA Negeri 15 Medan T.P 2014/2015.
2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok Teori Kinetik Gas dikelas XI Semester II
di SMA Negeri 15 Medan T.P 2014/2015.
3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran discovery learning pada materi pokok Teori Kinetik Gas
dikelas XI Semester II di SMA Negeri 15 Medan T.P 2014/2015.
4. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran discovery learning dan
pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
Teori Kinetik Gas dikelas XI Semester II di SMA Negeri 15 Medan T.P
2014/2015.
6
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar fisika siswa kelas XI SMA Negeri
15 Medan T.A.2012/2013 selama pembelajaran dengan menerapkan model
Discovery Learning.
2. Menambah wawasan bagi penulis sebagai calon guru yang nantinya akan
terjun langsung dalam mengajar.
3. Sebagai bahan pembanding bagi peneliti berikutnya yang akan meneliti
dengan model pembelajaran yang sama.
1.7. Defenisi Operasional
Defenisi operasional dari kata atau istilah dalam kegiatan penelitian ini
adalah pembelajaran discovery learning adalah suatu model pembelajaran untuk
mengembangkan cara belajar sisiwa aktif dengan menemukan sendiri,
menyelidiki sendiri, maka hasil yang akan setia dan tahan lama dalam ingatan,
tidak akan mudah dilupakan oleh siswa. Dengan belajar penemuan, anak juga bisa
belajar berpikir
dan mencoba memecahkan sendiri problem yang dihadapi.
Kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan bermasyarakat.
Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan proses evaluasi hasil
belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya proses belajar.
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan dan pengujian
hipotesis maka disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Discovery
Learning memiliki nilai rata-rata 87 dan hasil belajar siswa yang diajar
dengan pembelajaran Konvensional memiliki nilai rata-rata 80.
2. Pada pertemuan I nilai rata-rata aktivitas siswa sebesar 75,4 dan
meningkat pada pertemuan II menjadi 87,5. Aktivitas siswa dikategorikan
aktif sejalan dengan peningkatan hasil belajar siswa yaitu rata-rata 81,5.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa yang
diamati pada penerapan model pembelajaran Discovery Learning
mengalami peningkatan
3. Hasil pengujian hipotesis pada taraf signifikan α = 0,05 dan dk =64, untuk
pengujian postes diperoleh thitung = 8,009 sedangkan t tabel = 2,0013. Kriteria
pengujian t hitung > ttabel (8,009 > 2,0013), maka H o di tolak dan Ha di
terima dengan kata lain bahwa hasil belajar siswa pada kelas eksperimen
lebih tinggi dari hasil belajar siswa kelas kontrol, berarti ada pengaruh
penerapan model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar
siswa pada materi pokok Teori Kinetik Gas
51
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan maka
untuk tindak lanjut penelitian ini, peneliti mempunyai saran-saran sebagai
berikut:
1. Penyusunan soal berdasarkan taksonomi bloom masih terdapat kelemahan,
bagi peneliti selanjutnya sebaiknya mampu menyusun soal lebih baik lagi.
2. Bagi peneliti selanjutnya
dalam pembagian kelompok harus lebih
dimaksimalkan dengan cara menyeleksi siswa berdasarkan nilai pretes dan
atau rekomendasi oleh guru mata pelajaran dengan kelompok yang sudah ada
sebelumnya.
3. Jika ditinjau dari aktivitas menurut deskriptor, diperoleh hasil yang
meningkat walaupun penigkatannya kecil, peneliti selanjutnya hendaknya
mempersiapkan deskriptor dengan baik sehingga kelemahan peneliti dapat
dikurangi untuk memperoleh hasil yang lebih baik lagi.
52
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman,(2009), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Arikunto, S., (2013), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Arikunto,S., (2013), Manajemen Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Dimyati, M., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Fitri, M. (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap
Hasil Belajar siswa Pada Pokok Bahasan Suhu dan Kalor kelas X SMA
Cerdas Murni Medan T.A. 2013/2014, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Giancolli,D., (2001). Fisika Universitas Edisi kelima. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Halliday , dan Resnick. (2010), Fisika Dasar Jilid 1, Erlangga: Jakarta
Hermanto, (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl)
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas
X semester II SMAN 1 Sei Bingai T.P 2012/2013., Skripsi, FMIPA,
UNIMED, Medan.
Hosnan, M., (2014), Pendekatan Saintifik dan Konekstual dalam Pembelajaran
Abad 21, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.
Joyce, B., dan Weil,M.,(2009), Models of Teaching, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kanginan,M., (2006), Fisika untuk Kelas XI.Penerbit Erlangga, Jakarta.
Kamajaya, (2013). Cerdas Belajar Fisika Untuk Kelas XI. Penerbit Grafindo,
Bandung
Lubis,K, Y, (2014) Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum Newton Tentang Gravitasi
Kelas XI Semester I SMA Negeri 1 Panyabungan T.A. 2014/2015, Skripsi,
FMIPA, UNIMED, Medan.
Nababan, R, (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Melalui
Pendekatan Scientific Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok
Suhu dan Kalor Kelas X Semester Genap Di SMA Negeri 1 Lubukpakam
T.P 2013/2014, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Rusman, (2013), Model-Model Pembelajaran, Penerbit Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
53
Sanjaya,W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Penerbit Kencana Prenada Media, Jakarta.
Sihotang, S., (2014), Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Kalor Di Kelas X Semester Ii Sma Negeri 02
Pematangsiantar T.P 2013/2014., Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2009), Metoda Statistika., Penerbit Tarsito, Bandung.
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit
Kencana Prenada Media, Jakarta.
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERIPOKOK TEORI
KINETIK GASDI KELAS XI SEMESTER II
SMA NEGERI 15 MEDAN
T P 2014/2015
Oleh:
Bahrani
NIM 4111121004
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T, Tuhan Yang Maha
Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kekuatan kepada
penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul. “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Teori Kinetik Gas Di Kelas XI
Semester II SMA Negeri 15 Medan T.P. 2014/2015”, disusun untuk memperoleh
gelar sarjana pendidikan di jurusan fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada bapak
Drs. Abd. Hakim S, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada Ibu Dra. Ida Wahyuni, M.Pd, ibu Rita Juliani, M.Si, dan Bapak Drs.
Nurdin Siregar, M.S, selaku dosen pembanding yang telah memberikan masukan
dan saran-saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada ibu Dr. Derlina, M.Si selaku dosen
pembimbing Akademik dan bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua
jurusan Fisika dan bapak Drs. J.B. Sinuraya, M.Pd selaku ketua prodi pendidikan
Fisika, juga kepada seluruh bapak dan ibu dosen beserta staf dan pegawai jurusan
fisika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis. Selanjutnya
ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan,
M.Sc., Ph.D, selaku dekan FMIPA Unimed. Terima kasih juga kepada bapak Drs.
Katon Sijabat, S.Pd, M.Si selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak
membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan bapak Drs. Darwin
Siregar, M.pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 15 Medan atas ijin penelitian
yang diberikan.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayah Ashari lubis
dan ibu Nurlena Matondang dan keluarga tercinta Amaluddin, Sakri, Ammar dan
v
Sifa Fauziah yang tak henti mengukir doa dan terus motivasi penulis dalam
menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan. Juga teristimewa saya ucapkan
terima kasih kepada Yosico Indagiarmi yang selalu setia mendampingi dan selalu
memberi semangat serta dukungannya kepada saya mulai dari penyusunan sampai
dengan selesainya skripsi ini. Kepada rekan-rekan seperjuangan Dik C 2011
terimaksih atas saran dan masukannya. kepada Herman, Freddi, Pima, Afrini,
Luzy, Latifa, Mailita, Khadijah, Hasanah, Andriani dan Ucapan terima kasih juga
kepada teman saya Sapwan, Syarif, Yosi, Khairuddin NST dan Reza, dan seluruh
Asisten Laboratorium Fisika Umum, terimakasih untuk masukan dan motivasinya
juga untuk teman-teman yang tidak sempat disebutkan namanya.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi
sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bagi pembaca dan dunia
pendidikan.
Medan,
Penulis,
Bahrani
Agustus 2015
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
TEORIKINETIK GAS DI KELAS XI SEMESTERII
SMA NEGERI 15 MEDAN T.P 2014/2015
BAHRANI ( NIM : 4111121004)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok teori kinetik gas di kelas
XI semester IISMA Negeri 15 Medan T.P 2014/2015.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian quasi eksperimen. Populasi
penelitian ini adalah semua siswa kelas XI semester II SMA Negeri 15 Medan
T.P. 2014/2015. Sampel penelitian ini diambil dengan teknik cluster random
sampling, yang terdiri dari dua kelas, yaitu kelas eksperimen diterapkan model
pembelajaran Discovery Learning, dan kelas kontrol diterapkan pembelajaran
konvensional yaitu model pembelajaran langsung, masing-masing kelas sebanyak
33 siswa, Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan instrumen berupa
essay tes sebanyak 12 soal dan aktivitas siswa dengan menggunakan lembar
observasi yang dilakukan oleh dua observer.
Dari analisa data untuk kelas eksperimen yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran Discovery Learning diperoleh rata-rata pretes
24 dengan standar deviasi 7,7 dan nilai rata-rata postes 87 dengan standar deviasi
3,4. Pada uji t pretes diperoleh nilai pretes thitung < ttabel yaitu 0,595 < 2,0013 maka
H0 diterima maka kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen sama dengan
kemampuan awal siswa pada kelas kontrol. Kelas kontrol yang diajar dengan
menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh rata-rata Pretes 23 dan
standard deviasi 5,8 sedangkan rata-rata Postes 80 dengan standard deviasi 3,4.
Selama proses pembelajaran, nilai rata-rata aktivitas belajar siswa kelas
eksperimen adalah 83 termasuk dalam kriteria aktif. Kedua kelas berdistribusi
normal dan memiliki variasi yang homogen. Hasil uji thitung adalah 8,009
sedangkan ttabel adalah 2,0013 (8,009 > 2,0013). Sehingga diperoleh kesimpulan
bahwa ada pengaruh model pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar
siswa pada materi pokok teori kinetik gas di kelas XI semester II SMA Negeri 15 Medan
T.P 2014/2015.
Kata Kunci: Model, Discovery Learning, Diskusi, Konvensional
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Indentifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Defenisi Operasional
1
1
4
4
4
5
5
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Pengertian Mengajar
2.1.3 Aktivitas Belajar
2.1.4 Hakekat Belajar Mengajar
2.1.5 Hasil Belajar
2.1.6 Model Pembelajaran
2.1.7 Model Pembelajaran Discovery Learning
2.1.7.1. Tujuan Pembelajaran Discovery Learning
2.1.7.2. Karakteristik Discovery Learning
2.1.7.3. Kelebihan Penerapan Discovery Learning
2.1.7.4. Kekurangan Discovery Learning
2.1.7.5. Langkah-Langkah Operasional Pembelajaran Discovery Learning
2.1.8 Pembelajaran Konvensional (Model Pembelajaran Langsung)
2.1.9 Materi Pelajaran
2.1.10. Penelitian Terdahulu
2.2
Kerangka Konseptual
2.3
Hipotesis
7
7
7
7
8
9
9
10
11
12
13
14
15
15
18
19
25
26
27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.3. Variabel Penelitian
3.3.1 .Variabel Bebas
28
28
28
28
28
vii
3.3.2. Variabel Terikat
3.4. Instrumen Penelitian
3.4.1. Instrumen Hasil Belajar
3.4.2. Instrumen Tentang Aktivitas Siswa
3.5. Jenis dan Desain Penelitian
3.5.1. Jenis Penelitian
3.5.2. Desain Penelitian
3.6. Prosedur Penelitian
3.7. Teknik Analisa Data
3.7.1. Analisis Data Hasil Belajar Kognitif
3.7.2. Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa
3.7.3.Menguji Kesamaan Dua Rata-Rata
3.7.3.1 Uji Normalitas
3.7.3.2. Uji Homogenitas
3.7.3.3 Pengujian Hipotesis ( Uji t )
28
29
29
29
31
31
31
32
34
34
34
35
35
36
36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi Data Penelitian
4.1.1.1. Data Pretest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
4.1.2. Pengujian Analisa Data
4.1.2.1. Uji Normalitas Data
4.1.2.2. Uji Homogenitas Data
4.1.2.3. Uji beda (t) data pretest
4.1.2.4. Uji Hipotesis Penelitian
4.1.3 Observasi
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian
39
39
39
40
41
42
43
43
44
46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
50
51
DAFTAR PUSTAKA
52
ix
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
25
Tabel 3.1 Tabel Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar
29
Tabel 3.2 Pedoman penskoran observasi aktivitas belajar siswa
30
Tabel 3.3. Rancangan Penelitian
31
Tabel 3.4 Tabel kriteria penilaian hasil belajar siswa
33
Tabel 3.5. Tabel interpretasi kategori aktivitas siswa
34
Tabel 4.1. Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol
41
Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol
42
Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes
42
Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postes
42
Tabel 4.5. Ringkasan Perhitungan Uji t Pretes
43
Tabel 4.6. Ringkasan Perhitungan Uji t Postes
43
Tabel 4.7. Rekapitulasi Data Pretest, Aktivitas Dan Postest Berdasarkan
Urutan Pretes Paling Rendah
Tabel 4.8. Tabel Nilai Aktivitas Kelompok
44
46
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Grafik hubungan antara P-V pada suhu konstan
halaman
20
Gambar 2.2. Grafik hubungan antara V-T pada tekanan konstan
21
Gambar 2.3. Grafik hubungan antara P-T pada volume konstan
22
Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
39
Gambar 4.2 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
40
Gambar 4.3. Diagram Batang Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pretes
40
Gambar 4.4. Diagram Batang Kemampuan Kognitif Siswa Pada Postes
41
Gambar 4.5. Diagram Batang Kategori Pencapaian Siswa Mulai Dari Pretes,
Aktivitas Hingga Postes
Gambar 4.6 Grafik Aktivitas Kelompok
45
47
Gambar 4.7. Grafik Nilai Pretes, Aktivitas dan Postest Berdasarkan
Kategori Yang Paling Rendah Sampai Yang Paling Tinggi
48
Gambar 4.8. Grafik Nilai Pretest, Aktivitas dan Postes Berdasarkan Individu
Urutan Terendah Sampai Tertinggi
49
Gambar 4.9 Grafik Nilai Pretes, Aktivitas, Postes Berdasarkan Kelompok 50
x
DAFTAR LAMPIRAN
halaman
54
Lampiran 1
RPP Kelas Eksperimen I
Lampiran 2
RPP Kelas Eksperimen II
71
Lampiran 3
RPP Kelas Kontrol I
86
Lampiran 4
RPP Kelas Kontrol II
96
Lampiran 5
Lembar Kerja Siswa (LKS-1)
105
Lampiran 6
Lembar Kerja Siswa (LKS-2)
114
Lampiran 7
Kisi-kisi Soal
120
Lampiran 8
Soal-soal Tes Hasil Belajar
132
Lampiran 9
Lembar Observasi Aktivitas
135
Lampiran 10 Pedoman Penskoran Observasi
Lampiran 11
136
Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 138
Lampiran 12 Tabulasi Jawaban Pretes Kelas Eksperimen
139
Lampiran 13 Tabulasi Jawaban Pretes Kelas Kontrol
141
Lampiran 14 Tabulasi Jawaban Postes Kelas Eksperimen
143
Lampiran 15 Tabulasi Jawaban Postes Kelas Kontrol
145
Lampiran 16 Data Hasil Belajar Siswa
147
Lampiran 17 Perhitungan Nilai Rata-Rata dan Standar Deviasi
149
Lampiran 18 Uji Normalitas Data
151
Lampiran 19 Uji Homogenitas Data
155
Lampiran 20 Pengujian Hipotesis Data
157
Lampiran 21 Tabel Observasi Penilaian Aktivitas Belajar Siswa I dan II 160
Lampiran 22 Rekapitulasi Nilai Aktivitas
164
Lampiran 23 Rekapitulasi Nilai Pretes, Aktivitas,Postes Kelas Eksperimen
165
Lampiran 24
167
Rekapitulasi Nilai Pretes, Aktivitas, Postes Kelas Eksperimen
Lampiran 25 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
169
Lampiran 26 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t
170
Lampiran 27 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
171
Lampiran 28 Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F
172
Lampiran 29 Dokumentasi Penelitian
174
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Memasuki abab ke-21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan
yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
yang mampu bersaing di era global. Upaya yang tepat untuk menyiapkan sumber
daya manusia (SDM)
yang berkualitas dan satu-satunya wadah yang dapat
dipandang dan seyogianya berfungsi sebagai alat untuk membangun sumber daya
manusia (SDM) yang bermutu tinggi adalah pendidikan.
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Melalui pendidikan, manusia akan tumbuh dan berkembang sebagai
pribadi yang utuh. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam
mempersiapkan manusia yang berkualitas bagi pembangunan negara. Menurut
Sanjaya (2011:2) pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan dan akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional pemerintah telah menyelenggarakan perbaikan-perbaikan
peningkatan mutu pendidikan pada berbagai jenis dan jenjang. Namun fakta di
lapangan belum menunjukkan hasil yang memuaskan.
Fisika sebagai cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan objek
mata pelajaran yang menarik dan lebih banyak memerlukan pemahaman daripada
penghafalan. Kegiatan pembelajaran fisika lebih menekankan pada pemberian
langsung untuk meningkatkan kompetensi agar siswa mampu berpikir kritis dan
sistematis dalam memahami konsep fisika, sehingga siswa memperoleh
pemahaman yang benar tentang fisika. Pemahaman yang benar akan pelajaran
fisika sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Namun, fakta dilapangan
menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam pelajaran fisika masih sangat kurang,
2
sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Hal ini
didukung dengan studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 15 Medan.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru bidang studi
Fisika kelas XI yang mengatakan bahwa kendala dalam kegiatan belajar megajar
fisika di SMA Negeri 15 Medan adalah tidak siapnya siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran fisika sehingga memicu rendahnya aktivitas siswa dalam
mempelajari pelajaran fisika akibatnya siswa seringkali mengalami kebingungan
dalam menyelesaikan soal-soal fisika. Walaupun siswa sudah pernah mengerjakan
soal yang sejenis apalagi soal-soal tersebut diubah sedikit maka mereka
kebingungan mengerjakannya. Siswa hanya dapat mengingat soal-soal di saat hari
itu saja tetapi jika tiba saat ujian mereka tidak bisa mengerjakan soal-soal
kembali. Hal ini membuat siswa hanya menghafal rumus dan bukan memahami
konsep fisika untuk menyelesaikan soal saat menghadapi ujian. Hal tersebut juga
mempengaruhi hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar khususnya mata
pelajaran fisika yang masih belum mencapai KKM. D iperoleh data hasil belajar
fisika siswa yang pada umumnya masih rendah yaitu rata-rata 55. Sedangkan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang akan dicapai adalah 75
Hal lain yang dilakukan selama observasi adalah dengan membagikan
angket kepada siswa, berdasarkan hasil angket 70% siswa mengatakan konsep
selalu disajikan oleh guru, akibatnya siswa kurang memahami konsep-konsep
fisika karena guru kurang mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri konsep
dari materi yang sedang diajarkan, dengan kata lain guru yang menyajikan
konsepnya-konsepnya bukan siswa. Serta 60% siswa mengatakan praktikum
jarang dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Dan siswa
mengatakan 65% data yang didapat dari hasil praktikum jarang dilakukan
pembahasan. Hal ini diduga terjadi karena model pembelajaran yang digunakan
kurang sesuai atau tepat, pembelajaran fisika lebih dominan menggunakan strategi
pembelajaran konvensional dimana guru adalah sebagai pusat pemberi informasi
tanpa melibatkan siswa untuk ikut aktif sehingga karakter-karakter diatas tidak
dimiliki oleh siswa. Dalam proses belajar mengajar, guru harus melaksanakan
3
model pembelajaran yang bervariasi agar siswa dapat belajar secara efektif dan
efisien serta mengena pada tujuan yang diharapkan.
Berkaitan dengan uraian tersebut maka perlu dipikirkan cara dan strategi
untuk mengatasi permasalahan di atas. Salah satu model yang cocok diterapkan
dalam belajar fisika adalah model Discovery learning. Alasan ini didasarkan pada
latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya yakni siswa hanya
mampu mengingat konsep fisika pada saat diterangkan saja dan proses
pembelajaran hanya menekankan pada ingatan dan pemahaman materi pelajaran
saja, sehingga
kegiatan berpikir tidak dioptimalkan. Akibatnya, pengetahuan
yang terbentuk tidak tahan lama yang berdampak pada hasil belajar siswa yang
rendah.
Dengan
menerapkan
model
pembelajaran
discovery
learning,
permasalahan tersebut diharapkan dapat teratasi hal ini didasarkan karena model
pembelajaran discovery learning : Hosnan (2014: 282) discovery learning adalah
suatu model untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif menemukan sendiri,
menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam
ingatan, tidak akan mudah dilupakan oleh siswa. Dengan belajar penemuan, anak
juga bisa belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri masalah yang
dihadapi. Melalui model pembelajaran ini, siswa diharapkan menemukan sendiri
dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan
yang sudah ada dalam ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi
informasi atau kemampuan yang sesuai dengan lingkungan dan zaman, tempat
dan waktu ia hidup.
Penelitian mengenai model pembelajaran
Discovery Learning
sudah
pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya. Robasa Nababan (2013) sebelum
diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 45,83 dan setelah diberikan perlakuan
rata-rata postes siswa sebesar 75,33. Hal ini berarti model pembelajaran discovery
learning dapat dikatakan efektif didalam pembelajaran tersebut. Begitu juga pada
penelitian Mariza Fitri (2013) menggunakan model Pembelajaran Discovery
Learning sebesar 75,83 (sedang) dengan kriteria tuntas, dimana 80% siswa yang
tuntas dan 20% siswa yang tidak tuntas.
4
Dari uraian permasalahan diatas, Apakah hasil belajar fisika siswa dapat
ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning di
dalam pembelajaran. Untuk dapat mengetahui hal tersebut, penulis tertarik
mengadakan penelitian dengan judul:
“Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Pokok Teori Kinetik Gas Di Kelas XI Semester II SMA
Negeri 15 Medan T.P. 2014/2015”.
1.2. Identifikasi Masalah
Sebagaimana yang telah diterangkan pada latar belakang masalah di atas.
Maka, yang menjadi identifikasi masalah pada penelitian ini adalah:
1. Siswa kurang siap dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga
memicu rendahnya aktivitas siswa dalam mempelajari pelajaran fisika
2. Masih sedikit guru yang menerapkan pembelajaran yang bervariasi dalam
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
3. Hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar khususnya mata
pelajaran fisika yang masih belum mencapai KKM..
1.3. Batasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup masalah yang akan diteliti, maka perlu
dijelaskan batasan masalah dalam penelitian, yaitu :
1. Menerapkan model pembelajaran Discovery Learning di kelas eksperimen
dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.
2. Subjek penelitian hanya dibatasi pada siswa SMA Negeri 15 Medan kelas
XI semester II T.P 2014/2015.
3. Materi pelajaran fisika kelas XI semester II di SMA Negeri 15 Medan
hanya pada materi pokok Teori Kinetik Gas.
4. Hasil belajar yang akan diteliti hanya pada aspek kognitif yang disertai
pengamatan aktivitas.
5
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar fisika siswa menggunakan model pembelajaran
discovery learning pada materi pokok
Teori Kinetik Gas dikelas XI
Semester II di SMA Negeri 15 Medan T.P 2014/2015.
2. Bagaimana hasil belajar fisika siswa menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok Teori Kinetik Gas dikelas XI Semester II
di SMA Negeri 15 Medan T.P 2014/2015.
3. Bagaimana
aktivitas
belajar
siswa
dengan
menggunakan
model
pembelajaran discovery learning pada materi pokok Teori Kinetik Gas
dikelas XI Semester II di SMA Negeri 15 Medan T.P 2014/2015.
4. Bagaimana pengaruh model pembelajaran discovery learning dan
pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
Teori Kinetik Gas dikelas XI Semester II di SMA Negeri 15 Medan T.P
2014/2015.
1.5. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa menggunakan model
pembelajaran discovery learning pada materi pokok Teori Kinetik Gas
dikelas XI Semester II di SMA Negeri 15 Medan T.P 2014/2015.
2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok Teori Kinetik Gas dikelas XI Semester II
di SMA Negeri 15 Medan T.P 2014/2015.
3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran discovery learning pada materi pokok Teori Kinetik Gas
dikelas XI Semester II di SMA Negeri 15 Medan T.P 2014/2015.
4. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran discovery learning dan
pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
Teori Kinetik Gas dikelas XI Semester II di SMA Negeri 15 Medan T.P
2014/2015.
6
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar fisika siswa kelas XI SMA Negeri
15 Medan T.A.2012/2013 selama pembelajaran dengan menerapkan model
Discovery Learning.
2. Menambah wawasan bagi penulis sebagai calon guru yang nantinya akan
terjun langsung dalam mengajar.
3. Sebagai bahan pembanding bagi peneliti berikutnya yang akan meneliti
dengan model pembelajaran yang sama.
1.7. Defenisi Operasional
Defenisi operasional dari kata atau istilah dalam kegiatan penelitian ini
adalah pembelajaran discovery learning adalah suatu model pembelajaran untuk
mengembangkan cara belajar sisiwa aktif dengan menemukan sendiri,
menyelidiki sendiri, maka hasil yang akan setia dan tahan lama dalam ingatan,
tidak akan mudah dilupakan oleh siswa. Dengan belajar penemuan, anak juga bisa
belajar berpikir
dan mencoba memecahkan sendiri problem yang dihadapi.
Kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan bermasyarakat.
Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan proses evaluasi hasil
belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya proses belajar.
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan dan pengujian
hipotesis maka disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Discovery
Learning memiliki nilai rata-rata 87 dan hasil belajar siswa yang diajar
dengan pembelajaran Konvensional memiliki nilai rata-rata 80.
2. Pada pertemuan I nilai rata-rata aktivitas siswa sebesar 75,4 dan
meningkat pada pertemuan II menjadi 87,5. Aktivitas siswa dikategorikan
aktif sejalan dengan peningkatan hasil belajar siswa yaitu rata-rata 81,5.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa yang
diamati pada penerapan model pembelajaran Discovery Learning
mengalami peningkatan
3. Hasil pengujian hipotesis pada taraf signifikan α = 0,05 dan dk =64, untuk
pengujian postes diperoleh thitung = 8,009 sedangkan t tabel = 2,0013. Kriteria
pengujian t hitung > ttabel (8,009 > 2,0013), maka H o di tolak dan Ha di
terima dengan kata lain bahwa hasil belajar siswa pada kelas eksperimen
lebih tinggi dari hasil belajar siswa kelas kontrol, berarti ada pengaruh
penerapan model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar
siswa pada materi pokok Teori Kinetik Gas
51
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan maka
untuk tindak lanjut penelitian ini, peneliti mempunyai saran-saran sebagai
berikut:
1. Penyusunan soal berdasarkan taksonomi bloom masih terdapat kelemahan,
bagi peneliti selanjutnya sebaiknya mampu menyusun soal lebih baik lagi.
2. Bagi peneliti selanjutnya
dalam pembagian kelompok harus lebih
dimaksimalkan dengan cara menyeleksi siswa berdasarkan nilai pretes dan
atau rekomendasi oleh guru mata pelajaran dengan kelompok yang sudah ada
sebelumnya.
3. Jika ditinjau dari aktivitas menurut deskriptor, diperoleh hasil yang
meningkat walaupun penigkatannya kecil, peneliti selanjutnya hendaknya
mempersiapkan deskriptor dengan baik sehingga kelemahan peneliti dapat
dikurangi untuk memperoleh hasil yang lebih baik lagi.
52
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman,(2009), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Arikunto, S., (2013), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Arikunto,S., (2013), Manajemen Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Dimyati, M., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Fitri, M. (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap
Hasil Belajar siswa Pada Pokok Bahasan Suhu dan Kalor kelas X SMA
Cerdas Murni Medan T.A. 2013/2014, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Giancolli,D., (2001). Fisika Universitas Edisi kelima. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Halliday , dan Resnick. (2010), Fisika Dasar Jilid 1, Erlangga: Jakarta
Hermanto, (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl)
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas
X semester II SMAN 1 Sei Bingai T.P 2012/2013., Skripsi, FMIPA,
UNIMED, Medan.
Hosnan, M., (2014), Pendekatan Saintifik dan Konekstual dalam Pembelajaran
Abad 21, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.
Joyce, B., dan Weil,M.,(2009), Models of Teaching, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kanginan,M., (2006), Fisika untuk Kelas XI.Penerbit Erlangga, Jakarta.
Kamajaya, (2013). Cerdas Belajar Fisika Untuk Kelas XI. Penerbit Grafindo,
Bandung
Lubis,K, Y, (2014) Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum Newton Tentang Gravitasi
Kelas XI Semester I SMA Negeri 1 Panyabungan T.A. 2014/2015, Skripsi,
FMIPA, UNIMED, Medan.
Nababan, R, (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Melalui
Pendekatan Scientific Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok
Suhu dan Kalor Kelas X Semester Genap Di SMA Negeri 1 Lubukpakam
T.P 2013/2014, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Rusman, (2013), Model-Model Pembelajaran, Penerbit Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
53
Sanjaya,W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Penerbit Kencana Prenada Media, Jakarta.
Sihotang, S., (2014), Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Kalor Di Kelas X Semester Ii Sma Negeri 02
Pematangsiantar T.P 2013/2014., Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2009), Metoda Statistika., Penerbit Tarsito, Bandung.
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit
Kencana Prenada Media, Jakarta.