HUBUNGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA N 1 TANJUNG MORAWA T.A 2013/2014.

HUBUNGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA
KELAS X SMA N 1 TANJUNG MORAWA
T.A 2013/2014.

Oleh :
Piter Marbun
NIM.4102131013
Program StudiPendidikan Kimia

SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhiSyaratMemperolehGelar
SarjanaPendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015

i


Judul Skripsi

: Hubungan Implementasi kurikulum 2013 terhadap
hasil belajar Kimia siswa kelas X SMA N 1 Tanjung
Morawa T.A 2013/2015.

NamaMahasiswa

: Piter Marbun

NIM

: 4102131013

Program Studi

: PendidikanKimia

Jurusan


: Kimia

Menyetujui:
DosenPembimbingSkripsi

Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd
NIP. 19511224 197603 1 002

Mengetahui :

FMIPA UNIMED
Dekan,

Jurusan Kimia
Ketua,

Prof. Drs. Motlan, M.Sc.,Ph.D
NIP. 19590805 198601 1 001


Agus Kembaren,S.Si,M.Si
NIP.196808141994031004

Tanggal Lulus

: 21 Januari 2015

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Kimia Dalam Mengimplementasikan
Kurikulum 2013 Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Kimia Di SMA Negeri 1 Bangun Purba”. Adapun penyusunan skripsi
ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Bapak Drs.Amser Simanjuntak, M.Pd


sebagai

dosen

pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran
motivasi dan waktunya kepada penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai
dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd, Bapak Drs. Jasmidi, M.Si, dan Bapak
Dr. Ajat Sudrajat, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan
dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada Ibu Dra.
Nurmalis, M.Si selaku dosen penasehat akademik dan kepada seluruh bapak dan
ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan
dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Drs.Awaluddin,M.Si selaku Kepala SMA Negeri 1 Bangun Purba dan Ibu
Riris Simanjuntak, S.Pd selaku guru kimia serta siswa-siswi kelas X IPA3 dan X
IPA1 yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada kedua orang tua
saya, yaitu ayahanda Rudolf Purba dan ibunda Nurmaya Sihite yang telah banyak
mencucurkan keringat dan rela berkorban demi menyekolahkan penulis


dan

selalu mendoakan penulis sehingga dapat memperoleh gelar sarjana. Terimakasih
juga penulis sampaikan kepada kakak-kakak tercinta Kak Lia, kak Lidia, kak
Lina, kak Lisna, Bang April, dek Lima, dek Lika, dan juga dek Arris yang selalu

v

memotivasi dan memberikan semangat. Terima kasih kepada kesayangan Agnes
Sianturi yang selalu memberikan nasehat dukungan dan selalu ada saat penulis
membutuhkan ;).
Terima kasih buat teman seperjuangan Lae Junior, appara David Purba,
Fenry Joegalz, dan Piter Marbun yang selalu ada dan setia membantu penulis dari
awal penyusunan sampai selesainya penulisan skripsi. Ucapan terima kasih
kepada Bang Sudi Purba yang telah meluangkan waktu dan selalu memberi
nasehat kepada penulis .Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan
seperjuangan, yaitu mahasiswa Pendidikan Kimia 2010 B yang telah memberi
warna dalam kehidupan, mengajarkan kedewasaan, dan memberikan kebahagiaan,
khususnya kepada sahabat-sahabat “Belapan” Agnes Sianturi, apparaku Bambang,

dek Dhani, si tipis Dhea, pal ku Desii, Faraday’Jae, pra Mell yang selalu ada saat
bahagia dan rela memberikan pundaknya ketika penulis dalam kesedihan.
Terimakasih juga penulis sampaikan kepada saudara dan adik penulis di Kost
Sering 151 (tulang Eledon, Boy, Kriss, Irwanto, Jaholong) dan teman-teman yang
tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu memberikan senyuman hangat dan
motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan,
Penulis

Arianto Purba
NIM 4103131005

iii


HUBUNGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL
BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA N 1 TANJUNG MORAWA T.A
2013/2014.
Piter Marbun ( Nim.4102131013 )
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan implementasi
kurikulum 2013 terhadap hasil belajar kimia siswa kelas X SMA N 1 Tanjung
Morawa T.A 2013/2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa yang terdiri dari 4 kelas. Pengambilan sampel
dilakukan dengan cara purposive sampling.Sampel penelitian berjumlah 60 orang.
Instrumen yang digunakan adalah instrument non tes dan instrument tes.
Instrument tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa berupa tes objektif
dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal yang telah valid sedangkan
instrumen non tes digunakan untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013
yang terdiri dari 10 indikator.Hasil analisis data kuesioner menunjukkan bahwa
hubungan implementasi kurikulum 2013 terhadap hasil belajar kimia siswa kelas
X SMA N 1 Tanjung Morawa T.A 2013/2014 sedang atau cukup. Data kuesioner
dan data hasil belajar siswa diuji normalitasnya, hasil yang diperoleh adalah
sampel berdistribusi normal. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t
dua pihak dan untuk hasil belajar diperoleh thitung = 3,893 sedangkan ttabel =

2,0021 untuk α = 0,05 dan db = 58. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis harga thitung berada di daerah kritis, maka tolak Ho dan Ha diterima. Berarti terdapat
hubungan implementasi kurikulum 2013 terhadap hasil belajar kimia siswa kelas
X SMA N 1Tanjung Morawa.Besarnya kontribusi implementasi kurikulum 2013
dapat mempengaruhi prestasi belajar siswanya sebesar 20%.

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan
Indonesia. Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
dengan memperhatikan perkembangan peserta didik, kebutuhan pembangunan
nasional, serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.
Kurikulum yang digunakan sekarang yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dinilai masih terdapat permasalahan dalam pelaksanaannya. KTSP dinilai
belum tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional,
maupun global (Kemendikbud, 2012). Standar penilaian KTSP dinilai belum
mengarah pada penilaian berbasis kompetensi. Hal tersebut bertentangan dengan
penjelasan pasal 35 UU nomor 20 Tahun 2003 bahwa kompetensi lulusan

merupakan kualifikasi kemampuan lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.
Perubahan KTSP menjadi kurikulum 2013 mengundang berbagai
pendapat dari berbagai pihak. Pihak yang kurang sependapat dengan perubahan
kurikulum menganggap perubahan terlalu tergesa-gesa. Evaluasi penerapan
kurikulum sebelumnya (KTSP) penting lebih dahulu dilakukan agar dapat
menjadi panduan menyusun serta implementasi kurikulum baru. Fakta di sekolah
menunjukan banyak guru belum sepenuhnya mengimplementasikan KTSP,
namun sekarang harus mengimplementasikan kurikulum 2013 yang memiliki
prinsip mengintegrasi banyak materi.(Mulyasa, 2009). Guru juga dituntut untuk
tidak hanya memiliki kompetensi profesional, namun juga harus memiliki
kompetensi pedagogik, sosial, dan kepribadian. Kurikulum 2013 juga menuntut
guru untuk melakukan pembelajaran berbasis pendekatan sains.

2

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2007 tentang
guru, ada banyak kompetensi yang harus dikuasai oleh guru. Salah satunya adalah
kompetensi pedagogik. Berdasarkan Pasal 28 ayat 3 butir (a), Kompetensi
pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang

meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi pedagogik
mutlak diperlukan guru untuk keberhasilan pembelajaran dan peningkatan mutu
pendidikan. Keberhasilan belajar siswa merupakan bagian dari dampak
kepemilikan kompetensi guru yang memadai dalam proses belajar mengajar.
Keberhasilan belajar siswa biasanya dilihat dari kualitas atau perubahan yang
ditunjukkan siswa setelah mengikuti pembelajaran, sehingga dapat dinilai melalui
sejauh mana kebutuhan belajar siswa dapat dipenuhi secara optimal oleh guru.
Kimia sebagai salah satu mata pelajaran wajib peminatan bidang MIPA
dalam kurikulum 2013 pembelajaran di Kelas X SMA merupakan ilmu yang kaya
akan konsep yang bersifat abstrak. Kimia bukanlah pelajaran yang baru bagi
siswa, namun seringkali dijumpai siswa-siswi yang menganggap materi kimia
rumit dan sulit dipelajari, sehingga siswa sudah terlebih dahulu merasa kurang
mampu untuk mempelajarinya. Menurut Jurnal Ellizar (2009) menyatakan
berkembangnya anggapan pada sebagian siswa bahwa kimia itu sulit,
menyebabkan minat dan kegairahan belajar semakin rendah dalam belajar kimia.
Anggapan bahwa kimia itu sulit disebabkan karena pemahaman siswa yang
rendah terhadap konsep yang diajarkan. Penguasaan konsep yang kurang
maksimal menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa juga kurang maksimal.

Berdasarkan hasil observasi awal di SMA Negeri 1 Bangun Purba
Kabupaten Deli Serdang yang sudah menerapkan kurikulum 2013, guru-guru
kimia di SMA Negeri 1 Bangun Purba mengalami kesulitan dalam mengelola dan
merancang pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Guru dalam
menerangkan hanya biasa menggunakan metode ceramah. Dengan demikian,
pengajaran kimia bersifat monoton, siswa merasa jenuh dan kurang berminat

3

dalam pelajaran kimia. Padahal, mata pelajaran kimia membutuhkan kepemilikan
penguasaan keterampilan dan kemampuan dalam kegiatan belajar mengajar yang
dituntut oleh jabatan seorang guru, agar dalam pengajaran kimia menarik sehingga
dapat meningkatkan keberhasilan kegiatan belajar mengajar di kelas. Sehingga
peneliti memiliki asumsi bahwa guru yang memiliki kompetensi pedagogik akan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Siti Fatimah (2010)
membuktikan bahwa antara perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran guru
dengan hasil belajar siswa mempunyai hubungan yang signifikan, semakin baik
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran guru maka hasil belajar siswa akan
semakin baik. Sehubungan dengan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk
mengetahui

hubungan

antara

kompetensi

pedagogik

guru

dalam

mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran kimia. Berdasarkan alasan-alasan yang telah diuraikan di atas maka
peneliti dalam penelitian ini mengambil judul “Analisis Kompetensi Pedagogik
Guru

Kimia

Dalam

Mengimplementasikan

Kurikulum

2013

Dan

Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kimia Di
SMA Negeri 1 Bangun Purba”.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasikan
masalah sebagai berikut :
1. Pemahaman siswa yang rendah terhadap konsep kimia yang diajarkan
menyebabkan hasil belajar kurang maksimal.
2. Guru masih kesulitan dalam mengelola dan merancang pembelajaran
kimia.
3. Pengajaran kimia bersifat monoton, siswa merasa jenuh dan kurang
berminat dalam pelajaran kimia

4

1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini hanya membatasi masalah pada
hubungan kompetensi pedagogik guru dalam mengimplementasikan kurikulum
2013 dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia kelas X di SMA
Negeri 1 Bangun Purba.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti merumuskan
beberapa rumusan masalah yang akan diteliti. Adapun rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana kompetensi pedagogik guru dalam mengimplementasikan
kurikulum 2013 pada mata pelajaran kimia di SMA Negeri 1 Bangun
Purba?
2. Bagaimana

hubungan

antara kompetensi

pedagogik

guru

dalam

mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran kimia di SMA Negeri 1 Bangun Purba ?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui kompetensi pedagogik guru dalam mengimplementasikan
kurikulum 2013 pada mata pelajaran kimia di SMA Negeri 1 Bangun
Purba.
2. Mengetahui hubungan antara kompetensi pedagogik

guru dalam

mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran kimia di SMA Negeri 1 Bangun Purba.

5

1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi peneliti
Memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman secara
langsung kepada peneliti sehingga dapat memperluas pengetahuan tentang
kompetensi pedagogik guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013
pada mata pelajaran kimia dan hasil belajar siswa di SMA Negeri 1
Bangun Purba.
2. Bagi guru
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi guru-guru untuk
lebih

meningkatkan

kompetensi

pedagogik

guru

dalam

mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan semaksimal mungkin.
3. Bagi lembaga pendidikan/ sekolah
Sebagai salah satu sumber informasi dan evaluasi untuk
mengetahui tahap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran guru.
4. Bagi Universitas Negeri Medan
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi Universitas
Negeri Medan agar bisa lebih meningkatkan kualitas tenaga pengajarnya
terutama dalam kompetensi pedagogik guru

menimplementasikan

kurikulum 2013 sekaligus sebagai acuan bagi lembaga tinggi lain yang
ingin melakukan penelitian sejenis.

6

1.7. Defenisi Operasional
Agar

tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah, maka

perlu diberikan defenisi operasional sebagai berikut :
1.

Kurikulum adalah sebuah rancangan pembelajaran, yang disusun dengan
mempertimbangkan berbagai hal mengenai proses pembelajaran serta
perkembangan individu.

2.

Kurikulum tahun 2013 adalah rancang bangun pembelajaran yang didesain
untuk mengembangkan potensi peserta didik, bertujuan untuk mewujudkan
generasi bangsa Indonesia yang bermartabat, beradab, berbudaya,
berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga
negara yang demokratis, dan bertanggung jawab.

3.

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru mengelola pembelajaran
yang terdiri dari pemahaman terhadap siswa, perencanaan, implementasi
pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan mengaktualisasikan segenap
potensi siswa.

4.

Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau
skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran.
Nilai yang diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa
dalam menerima materi pelajaran.

55

DAFTAR PUSTAKA

Agung, I. 2010. Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran Bagi Guru. Jakarta:
Penerbit Bestari Buana Murni
Ali, M. 1993. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa
A, Sardiman. 1990. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV
Rajawali.
Dakir. 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta
Dimyanti, dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Fatimah, Siti. 2010. Hubungan Antara Perencanaan dan Pelaksanaan
Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Sejarah Di SMA Negeri 1 Probolinggo. Laporan hasil penelitian. Malang
: Universitas Negeri Malang
Hamalik, O. 2008. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Hasan, H. 2013. Informasi Kurikulum 2013. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia.
Karsidi, R. 2005. Profesionalisme Guru dan Peningkatan Mutu Pendidikan di Era
Otonomi Daerah. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional
Pendidikan. Dewan Pendidikan Kabupaten. Wonogiri 23 Juli 2005.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Bahan Uji Publik Kurikulum
2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Materi Pelatihan Guru
Implementasi Kurikulum 2013 SMP/MTs Ilmu Pengetahuan Alam.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Pedoman Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Pedoman Pemberian Bantuan
Implementasi Kurikulum Tahun 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Pengembangan Kurikulum
2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 44

56

Kusnandar. 2008 . Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Kwartolo, Y. 2002. Catatan kritis tentang kurikulum berbasis kompetensi. Jurnal
Pendidikan Penabur 1 (1):106-116.
Kwartolo, Y. 2007. Mengimplementasikan KTSP dengan pembelajaran
partisipatif dan tematik menuju sukacita dalam belajar (Joy in
Learning).Jurnal Pendidikan Penabur 6 (9):66-80.
Lunenburg, L. C. 2011. Curriculum Development: Inductive Models. Schooling 2
(1):1-8.
Miarso, Y. 2008. Peningkatan Kualifikasi Guru dalam Perspektif Teknologi
Pendidikan. Jurnal Pendidikan Penabur 7 (10):66-76.
Mulyasa, E. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Mustofa. 2007. Upaya pengembangan profesionalisme guru di Indonesia. Jurnal
Ekonomi dan Pendidikan 4 (1):76-88.
Nasution, S. 2008. Asas-Asas Kurikulum. Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Guru. Jakarta: BSNP.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2009. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang : standar nasional pendidikan.
Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia. 45
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2009. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 74 tahun 2008 tentang : guru. Jakarta: Novindo Pustaka
Mandiri.
Purwo, B. K. 2009. Menjadi guru pembelajar.Jurnal Pendidikan Penabur 8
(13):64-70.
Saragih, A.H. 2008. Kompetensi minimal seorang guru dalam mengajar.Jurnal
Tabularasa PPS UNIMED 5 (1):23-34.
Selvi, K. 2010. Teacher’s competencies. Internatonal Journal of Philosophy of
Culture and Axiology 7 (1):167-175.
Silitonga, P.M, (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA
UNIMED, Medan.

57

Sistem Pendidikan Nasional. 2012. Keberhasilan Kurikulum 2013. On line at
http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-20135[diakses tanggal 12 Februari 2014]
Sudjana. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Bandung: Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Alfabeta: Bandung.
Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sujoko, A. 2012. Peningkatan Kemampuan Guru Mata Pelajaran melalui InHouse Training. Jurnal Pendidikan Penabur 11 (18):36-55
Sukmadinata, N. S. 2009. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Undang-Undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2007. Tentang Guru dan
Dosen. Bandung: Citra Umbara.
Uno, H. B. 2009. Profesi Kependidikan Problema, solusi, dan Reformasi
Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
Winkel, W. S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta :Grasindo
Yasin, A. F. 2011. Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan
Agama Islam di Madrasah. Jurnal eL-QUDWAH 1 (5):157-181.

54

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari jawaban siswa mengenai kompetensi pedagogik guru, sebagian besar
siswa berpendapat bahwa kompetensi pedagogik guru kimia SMA Negeri
1 Bangun Purba berada pada kualifikasi sedang atau cukup. Dilihat pada
10 indikator dari kompetensi pedagogik guru terdapat 1 indikator yang
berada pada kategori rendah, 1 dalam kategori cukup, dan 8 kategori
termasuk dalam kategori sangat baik.
2. Terdapat korelasi positif dan signifikan antara kompetensi pedagogik guru
dengan Prestasi Belajar kimia Siswa SMA Negeri 1 Bangun Purba.

5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di
atas maka penulis menyarankan hal-hal berikut :
1. Khusus tenaga pengajar diharapkan dapat lebih meningkatkan kualitasnya
dalam hal kompetensi pedagogik guru.
2. Bagi kepala sekolah atau wakabid kurikulum, setelah penelitian ini
dilakukan, diharapkan pembinaan serta pengawasan terhadap kompetensi
pedagogik

hendaknya

terus

ditingkatkan.

Karena

tanpa

adanya

pengawasan yang intens tidak menutup kemungkinan kinerja guru akan
menurun.
3. Bagi mahasiswa yang lain atau peneliti selanjutnya yang ingin melakukan
penelitian lebih lanjut disarankan untuk meneliti kompetensi guru yang
lain seperti kompetensi profesional, kompetensi pribadi atau kompetensi
sosial.