Analisis kinerja posyandu di Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo

ANALISIS KINERJA POSYANDU
DI KOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO

RAHMAN AGUS NUS1

PROGRAM STUD1 GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

RINGKASAN
RAHMAN AGUS NUSI. Analisis Kinerja Posyandi di Kota Gorontalo Provinsi
Gorontalo (Dibimbing oleh SUPRIHATIN GUHARDJA DAN YAYAT
HERYATNO)
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja posyandu dan faktorfaktor yang berhubungan dengan kinerja posyandu di Kota Gorontalo. Secara
khusus penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komponen input, proses dan
output dari kinerja posyandu, menganalisis faktor-faktor lingkungan fisik dan
sosial posyandu, serta dukungan pemerintah terhadap posyandu dan menganalisis
hubungan faktor lingkungan fisik posyandu, faktor lingkungan sosial posyandu,
dan dukungan pemerintah dengan kinerja posyandu.

Penelitian dilakukan pada bulan Agustus - September 2005 di Kota
Gorontalo Provinsi Gorontalo. Jumlah posyandu yang dipilih sebagai posyandu
contoh terdiri dari 26 buah posyandu pratama, 30 buah posyandu madya dan 22
buah posyandu purnama. Seluruh posyandu pratama dan pumama digunakan
sebagai contoh penelitian, sedangkan untuk posyaridu madya dipilih 30 buah
dengan metode acak proporsional menurut puskesmas. Jenis data primer yang
dikumpulkan meliput komponen input, proses, dan output posyandu, faktor
lingkungan fisik dan sosial dan dukungan pemerintah yang dikumpulkan melalui
wawancara menggunakan kuesioner. Sedangkan data sekunder yang dikumpulkan
adalah keadaan umum wilayah, demografi penduduk, tingkat pendidikan
masyarakat, mata pencaharian penduduk, dan data hasil kegiatan posyandu..
Semua data yang telah dikumpulkan ditabulasikan dan dianalisis secara deskriptif.
Perbedaan kinerja antar tipe posyandu diuji dengan menggunakan uji KruskalWallis. Untuk korelasi antar variabel dilakukan uji korelasi Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik secara umum maupun menurut
tipe posyandu, rata-rata skor kinerja posyandu tergolong sedang. Berdasarkan
keragaan komponen kinerja posyandu terlihat rata-rata skor kompnen input secara
keseluruhan tergolong sedang, kecuali pada posyandu pratama tergolong kurang.
Pada komponen proses semuanya tergolong sedang. Sedangkan pada komponen
output tergolong baik kecuali pada posyandu pratama tergolong sedang.
Walaupun menurut pengkategorian kineja, rata-rata skor kinerja posyandu

termasuk dalam kategori yang sama, namun hasil uji Kruskal-Wallis
menunjukkan perbedaan yang signifikan pada komponen input (a = 0.03),
komponen proses ( a = 0.00), komponen output ( a = 0.04), maupun pada total
kinerja (a = 0.00).
Dalam ha1 komponen input posyandu hasil penelitian menunjukkan bahwa
rata-rata skor sarana posyandu tergolong sedang, sedangkan rata-rata skor kader
posyandu tergolong kurang. sarana posyandu yang masih kurang atau tidak
lengkap atau tidak tersedia sama sekali di posyandu adalah alat ukur LILA,
alat peraga, tablet besi, vitamin A bayi, blanko SKDN, pembagia tugas dan
stmktur organisasi. Jumlah kader yang aktif pada setiap posyandu lebih dari
empat orang, kecuali pada posyandu pratama kader aktifnya kurang atau sama
dengan empat orang.

Komponen proses posyandu meliputi 5 kegiatan yakni kegiatan persiapan,
pendaftaran dan penimbangan, penyuluhan, pelayanan paket pertolongan gizi dan
kesehatan, kegiatan pelaporan dan tindak lanjut. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa rata-rata skor kegiatan yang tergolong baik adalah kegiatan pendaftaran
dan penimbangan. Kegiatan yang tergolong sedang adalah kegiatan pelayanan
paket pertolongan gizi dan kesehatan, sedangkan kegiatan yang tergolong rendah
adalah kegiatan persiapan, penyuluhan serta kegiatan pelaporan dan tindak lanjut,

kecuali pada posyandu purnama kegiatan penyuluhannya sudah tergolong sedang.
Komponen output posyandu meliputi laporan, SKDN dan cakupan program
posyandu. Rata-rata skor laporan posyandu secara umum sudah tergolong baik
kecuali pada posyandu pratama yang masih tergolong sedang. Sementara itu ratarata skor SKDN secara umum masib tergolong sedang, kecuali pada posyandu
purnama yang sudah tergolong baik. Sedangkan cakupan program, rata-rata
skornya secara umum sudah tergolong baik kecuali pada posyandu madya yang
masih tergolong sedang.
Secara umum maupun menurut tipe posyandu, rata-rata skor faktor
lingkungan fisik posyandu tergolong sedang, sedangkan rata-rata skor faktor
lingkungan sosial posyandu dan dukungan pemerintah tergolong kurang. Dengan
uji Kruskal-Wallis, tidak terdapat perbedaan pada faktor lingkungan fisik
posyandu (a = 0.30), faktor lingkungan sosial posyandu (a = 0.42) dan dukungan
pemerintah (a = 0.50) diantara ketiga tipe posyandu.
Hasil uji korelasi menunjukkan, bahwa secara keseluruhan faktor yang
berhubungan dengan kinerja adalah dukungan pemerintah. Demikian pula
posyandu madya dan purnama, tetapi pada posyandu madya disamping dukungan
pemerintah, juga faktor lingkungan sosial posyandu.
Faktor yang berhubungan dengan input secara keseluruhan juga adalah
dukungan pemerintah. Pada posyandu pratama dan purnama adalah faktor
lingkungan fisik. Sementara itu faktor yang berhubungan dengan proses adalah

faktor lingkungan sosial posyandu hanya pada posyandu pumama.
Sedangkan faktor yang berhubungan dengan output secara keseluruhan
adalah faktor lingkungan fisik posyandu. Demikian pula pada posyandu purnama.
Sedangkan pada posyandu madya adalah faktor lingkungan sosial poqandu.
Mengingat dukungan pemerintah sangat menonjol dengan keterakaitannya
dengan kineja posyandu, maka upaya-upaya untuk menggali potensi sumberdaya
yang ada di masyarakat perlu ditingkatkan. Untuk input posyandu, agar sarana
yang inasih kurang seperti timbangan dewasa, alat ukur LILA, alat peraga, tablet
besi, vitamin A untuk bayi, blanko SKDN dapat diadakan atau dilengkapi dengan
cara menggali potensi sumber dana yang ada di masyarakat setempat,
mengupayakan bantuan LSM dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai
program bina lingkungan dan yang bergerak di bidang gizi dan kesehatan.
Untuk proses posyandu, secara umum disarankan agar pelatihan kader
dilakukan terns menerns, tejadwal dan terencana baik bagi kader yang bam
(latihan dasar) maupun untuk kader yang sudah lama (latihan penyegaran) untuk
menunjang kelancaran kegiatan posyandu. Kader hams lebih dimotivasi lagi
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat persiapan, rnemberikan
penyuluhan, pencatatan dan pelaporan kegiatan posyandu.

ANALISIS KINERJA POSYANDU

DI KOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
Pada Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga
Fakultas Pertaniau Institut Pertanian Bogor

RAHMAN AGUS NUS1
A54103307

PROGRAM STUD1 GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2006

JUDUL

: ANALISIS KINERJA POSYANDU DI KOTA


GORONTALO PROVINSI GORONTALO
Narna

: Rahman Agus Nusi

Nomor Pokok

: A54103307

Menyetujui :
Dosen Pembimbing I

Dr. Ir. ~uoril&n Guhardia, MS
NIP. 130 203 576

Tanggal Disetujui :

0 4 SEP 2606


Dosen P e 9 - ~ b i nI1g

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Gorontalo pada tanggal 19 Agustus 1967. Penulis
adalah anak ke tiga dari enam bersaudara dari keluarga Bapak Abdul Karim Nusi
dan Ibu Umi J. Bila.
Penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) dari tahun 1973 sampai
dengan 1980 di SDN I Siendeng Gorontalo. Tahun 1980 penulis melanjutkan ke
SMP Negeri VI Gorontalo hingga tahun 1983 dan pada tahun 1986 penulis
menyelesaikan pendidikan di SMA Muhammadiyah Gorontalo. Pada tahun 1986
penulis melanjutkan pendidikan di Akademi Gizi (swasta) Makassar dan selesai
pada tahun 1990.
Pada tahun 1991 sampai dengan pertengahan tahun 1996 penulis bekerja
sebagai tenaga abdi di RSU Aloei Saboe Gorontalo. Pada tahun 1996 penulis
diangkat menjadi CPNS dan ditempatkan di RSU Liun Kendage, Tahuna
Kabupaten Sangihe Talaud, Provinsi Sulawesi Utara. Tahun 1999 penulis pindah
ke Gorontalo dan ditempatkan sebagai staf Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota
Gorontalo.
Tahun 2001 penulis ditugaskan ke Puskesmas Wongkaditi Kota Gorontalo
sebagai Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas. Pada tahun 2003 penulis mendapat

kesempatan tugas belajar dan diterima sebagai mahasiswa alih jenjang pada
Program Studi GMSK, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Penulis aktif di organisasi profesi Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi)
sejak tahun 1993 di Kota Gorontalo dan pernah menjabat sebagai Sekretaris
Dewan Pimpinan Cabang Persagi Kota Gorontalo periode 2001 - 2004.
Pada tahun 1999 penulis menikah dengan Leny Muchsana dan sekarang
telah dikaruniai satu orang putri (Annisa Yunirizka Nusi) dan satu orang putra
(Annas Maulana Nusi).

UCAPAN TERIMA KASIH
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan. rahrnat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul "Analisis Kinerja Posyandu di Kota Gorontalo Provinsi
Gorontalo". Terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Ibu Dr. Ir. Suprihatin Guhardja, MS. selaku dosen pembimbing I dan Bapak
Yayat Heryatno, SP, MPS. Selaku dosen pembimbing I1 yang telah banyak
memberikan bimbingan dan masukan sejak penyusunan proposal penelitian
sampai selesainya skripsi ini.
2. Bapak Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc. selaku dosen pemandu atas masukan dan


arahannya yang sangat berharga..
3. Ibu Dr. 11. Siti Madanijah, MS. selaku dosen penguji atas masukan dan
arahannya.untuk kesempurnaan skripsi ini.

4. Ketua Program Studi GMSK beserta seluruh dosen dan staf yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu dan pengalaman
di Program Studi GMSK, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
5. Kepala Dinas Kesehatan Kota Gorontalo beserta staf (khususnya Seksi Gizi)

yang banyak memberikan masukan dan informasi dalam penulisan skripsi ini.

6. Seluruh pemegang program P K W S M dan TPG Puskesmas yang telah
banyak membantu penulis selama penelitian.

7. Seluruh Kader posyandu yang telah bersedia menjadi re.sponden dalam
penelitian ini.

8. Kedua orang tua, isteri dan anak-anakku tercinta yang memberikan dorongan


moril serta doanya setiap saat.
9. Teman-teman AJ-40 dan AJ-41 serta semua adik-adik GMSK angkatan 38 dan
39 yang telah berbagi keceriaan selama kuliah.
Masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga karya
kecil ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin !

Bogor, Agustus 2006
Rahman Agus Nusi