Produktivitas dan Karakteristik Karkas Kerbau yang Diberi Pakan Jerami Padi dengan atau Tanpa Fermentasi Selama Penggemukan

PRODUKTIFITAS DAN KARAKTERISTIK KARKAS
KERBAU YANG DIBERI PAKAN JERAMI PADI
DENGAN ATAU TANPA FERMENTASI
SELAMA PENGGEMUKAN

SKRIPSI
ENCA HATA

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

PRODUKTIFITAS DAN KARAKTERISTIK KARKAS
KERBAU YANG DIBERI PAKAN JERAMI PADI
DENGAN ATAU TANPA FERMENTASI
SELAMA PENGGEMUKAN

ENCA HATA
D14201044


Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada
Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

PRODUKTIFITAS DAN KARAKTERISTIK KARKAS
KERBAU YANG DIBERI PAKAN JERAMI PADI
DENGAN ATAU TANPA FERMENTASI
SELAMA PENGGEMUKAN

Oleh :
ENCA HATA
D14201044

Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan di hadapan

Komisi Ujian Lisan pada Tanggal 19 April 2006

Pembimbing Utama

Pembimbing Anggota

Ir. Hj. Komariah, MSi.
NIP. 131 841 729

Dr. Budi Haryanto
NIP. 080 030 671

Dekan Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Ronny Rachman Noor, MRur.Sc.
NIP. 131 624 188

RINGKASAN
ENCA HATA. D14201044. 2006. Produktifitas dan Karakteristik Karkas

Kerbau yang Diberi Pakan Jerami Padi dengan atau Tanpa Fermentasi Selama
Penggemukan. Skripsi. Program Studi Teknologi Hasil Ternak, Fakultas
Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama
Pembimbing Anggota

: Ir. Hj. Komariah, MSi.
: Dr. Budi Haryanto

Kerbau merupakan salah satu ternak yang dapat diandalkan dalam
menghasilkan daging dan tenaga kerja. Namun, secara umum pemeliharaan ternak
kerbau di Indonesia belum ditujukan untuk ternak potong, karena fungsi utamanya
untuk mengolah lahan pertanian, sumber pupuk, dan tabungan hidup. Salah satu
keunggulan ternak kerbau adalah dapat memanfaatkan hijauan yang berkualitas
rendah seperti jerami padi. Usaha peningkatan produksi daging kerbau sangat
ditentukan oleh kuantitas dan kualitas pakan yang diberikan. Strategi pemberian
pakan yang disesua ikan dengan pencernaannya akan membantu meningkatkan
efisiensi pemanfaatan zat gizi (nutrien) untuk pembentukan jaringan otot (daging).
Salah satu usaha untuk mengefisiensikan penggunaan pakan jerami padi adalah
dengan menambahkan probiotik dalam jerami padi fermentasi. Penggunaan probiotik

diharapkan dapat meningkatkan kecernaan di rumen dan absorpsi protein di usus
halus sehingga dapat meningkatkan produktifitas ternak tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan produktifitas dan karakteristik
karkas kerbau yang diberi pakan jerami padi dengan jerami padi fermentasi selama
periode penggemukan. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan.
Penelitian ini diawali dengan pembuatan jerami padi fermentasi dan seleksi
ternak. Ternak kerbau sebanyak 60 ekor dibagi secara acak menjadi empat kelompok
untuk memperoleh perlakuan pakan yang berbeda. Masing- masing perlakuan pakan
adalah : (A) 2 kg jerami padi + 8 kg konsentrat (sebagai kontrol), (B) 4 kg jerami
padi + 7 kg konsentrat, (C) 2 kg jerami padi fermentasi + 8 kg konsentrat, (D) 4 kg
jerami padi fermentasi + 7 kg konsentrat. Ternak ditimbang setiap bulan, kemudian
20 ekor dipotong untuk mendapatkan data karakteristik karkas.
Pengolahan data dilakukan berdasarkan rancangan acak lengkap. Pengaruh
perlakua n terhadap peubah yang diamati dipelajari dengan analisis sidik peragam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan jerami padi fermentasi tidak
berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pertambahan bobot badan, bobot potong, luas
urat daging mata rusuk, bobot karkas, persentase karkas, dan konformasi butt shape,
tetapi berpengaruh nyata (P0.05) on body weight gain, slaughtered
weight, loin eye area, carcass weight, dressing percentage, and conformation of butt
shape, but significantly affect (P0,05)

terhadap bobot karkas kerbau. Rataan bobot karkas kerbau pada penelitian ini adalah
166,05 kg/ekor. Rataan bobot karkas tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan
hasil penelitian Uriyapongson et al., (1996), yaitu rataan bobot karkas ternak kerbau
dan sapi masing- masing adalah 181,25 dan 191,73 kg/ekor. Hal ini berarti bobot
karkas belum bisa ditingkatkan dengan pemberian probiotik dalam pakan jerami padi
fermentasi. Tidak adanya respon dari pemberian probiotik ini diduga karena
kandungan nutrisi pakan yang relatif sama antar perlakuan. Menurut Lawrie (1995),
hewan dengan tingkat nutrisi yang berbeda, walaupun pada bobot dan bangsa yang
sama akan sangat berbeda dalam bentuk dan komposisi karkas.
Pemberian pakan jerami padi fermentasi tidak berpengaruh nyata (P>0,05)
terhadap persentase karkas kerbau. Keseragaman respon ternak dalam hal persentase
karkas kerbau tersebut diduga karena probiotik yang digunakan untuk membantu
pemecahan serat dapat menyebabkan deposisi nutrien di dalam tubuh yang relatif
sama. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Berg dan Butterfield (1976), yang
menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi persentase karkas adalah jumlah
pakan dan minum yang diberikan sebelum penimbangan, jarak pengangkutan, bobot
hidup dan berat karkas segar. Rataan persentase karkas pada penelitian ini adalah

18


43,30%. Rataan persentase karkas tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan
hasil penelitian Dahlan (1996), yang melaporkan bahwa rataan persentase karkas
kerbau dan sapi masing- masing adalah 50,15 dan 54,7 %, dan hasil penelitian
Uriyapongson et al. (1996), yang melaporkan bahwa rataan persentase karkas kerbau
dan sapi masing- masing adalah 48,82 dan 54,8 %.
Pemberian pakan jerami padi fermentasi berpengaruh nyata (P