PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN PEMBENTUKAN ALIS MATA DENGAN MODEL PEMROSESAN INFORMASI PADA MATA KULIAH TATA RIAS WAJAH KHUSUS.

(1)

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN

PEMBENTUKAN ALIS MATA DENGAN MODEL PEMROSESAN

INFORMASI PADA MATA KULIAH TATA RIAS

WAJAH KHUSUS

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

OLEH:

ROSSY LUCKITA SASMITA NIM. 8146121035

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Rossy Luckita Sasmita, Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Model Pemrosesan Informasi Pada Mata Kuliah Tata Rias Wajah Khusus, Prodi Tata Rias Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Teknik Universitas Negeri. Tesis : Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2017.

Studi ini bertujuan untuk : (1) menghasilkan multimedia interaktif pembelajaran yang layak digunakan, mudah dipelajari mahasiswa dan dapat dipakai untuk pembelajaran individual, (2) untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran yang dikembangkan pada mata kuliah Tata Rias Wajah Khusus.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan produk Borg dan Gall yang dipadu dengan model pembelajaran Dick dan Carey. Model pengembangan produk pembelajaran ini merupakan model yang disusun secara terprogram dengan urutan yang sistematis dan memenuhi karateristik mahasiswa dalam belajar. Model ini meliputi enam tahapan, yakni: studi literatur, perencanaan atau desain pengembangan, pengembangan produk, validasi ahli, uji coba, revisi, produk akhir. Subjek uji coba terdiri dari dua ahli materi, dua ahli desain pembelajaran dan ahli rekayasa perangkat lunak dan desain grafis, tiga mahasiswa untuk uji coba perorangan, sembilan mahasiswa untuk uji coba kelompok kecil dan lima puluh delapan untuk uji coba lapangan. Data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan dengan angket. Data-data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) uji ahli materi Tata Rias Wajah Panggung berada pada kualifikasi sangat baik (83,00%), (2) uji ahli desain pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik (87,08%), (3) uji ahli rekayasa perangkat lunak dan desain grafis berada pada kualifikasi sangat baik (87,22%), (4) uji coba perorangan berada pada kualifikasi sangat baik (93,64%), (5) uji coba kelompok kecil berada pada kualifikasi sangat baik (85,71%), (6) uji coba lapangan berada pada kualifikasi sangat baik (83,41%).

Produk akhir dari pengembangan media pembelajaran ini dilanjutkan dengan uji keefektifan produk. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa semester ganjil (V) tahun ajaran 2016/2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Sampel penelitian ini sebanyak 58 mahasiswa yang terdiri dari 29 mahasiswa kelas eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan multimedia interaktif pembelajaran dan 29 mahasiswa sebagai kelas kontrol yang menggunakan media powerpoint sebagaimana yang berlangsung selama ini dalam proses pembelajaran.


(6)

ii ABSTRACT

RossyLuckitaSasmita, Development of Interactive Multimedia Education Formation Eyebrows With Information On The Processing Model Course Special Face Makeup, Makeup Prodi Department of Family Welfare Education (PKK) Faculty of Engineering, State University. Thesis: Graduate School, State University of Medan, 2017.

This study aims to: (1) to produce interactive multimedia education proper use, easy to learn students and can be used for individual learning, (2) to assess the effectiveness of the media that was developed in the subject of Face Makeup Special.

This type of research is the development of research that uses models Borg and Gall product development combined with Dick and Carey model of education This education product development model is a model that is prepared in a programmed sequence of systematic and meet the characteristics of students in learning. This model includes six stages, namely: literature studies, planning or design development, product development, validation expert, testing, revision, the final product. Subject trial consists of two subject matter experts, two instructional design experts and software engineers and graphic design, three students for individual testing, nine students for small group trial and fifty-eight for field trials. Data about the quality of the products of this development are collected by questionnaire. The data collected were analyzed using qualitative descriptive analysis techniques.

The results showed: (1) subject matter experts test Bridal Makeup Indonesia are in excellent qualifications (83.00%), (2) test instructional design experts are in excellent qualifications (87.08%), (3) test expert software engineering and graphic design are at a very good qualifying (87.22%), (4) individual testing are in excellent

qualifications (93.64%), (5) small group trial are in excellent qualifications ( 85.71%), (6) field trials are in excellent qualifications (83.41%).

The end product of the development of instructional media have continued to test the effectiveness of the product. The research was conducted on students of the first semester (V) of the school year 2016/2017. The method used in this study is a quasi-experimental method. Samples of this study were 58 students, including 29 students of the experimental class were treated using interactive multimedia education and 29 students as control classes using powerpoint media as it has done so in the education process.


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadiran Allah SWT, atas segala berkat dan hidayahnya yang telah diberikan sehingga penyusun dapat menyelsaikan tesis ini dengan judul “Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Model Pemrosesan Informasi Pada Mata Kuliah Tata Rias Wajah Khusus”. Penyusunan tesis ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelas Magister Pendidikan, Program Studi Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Medan.

Sebagaimana mestinya setiap mahasiswa Program Pascasarjana Unimed dalam menyelesaikan studinya dan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan harus melakukan penellitian dan menulis tesis sebagai salah atu syarat untuk memperoleh gelarj tersebut. Dengan demikian tujuan penulisan tesis ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Dalam penelitian tesis ini penyusun tidak terlepas dari hambatan-hambatan dan banyak kesulitan dalam hal penyelesaiannya. Namun dengan usaha dan kerja keras yang maksimal dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya tesis ini dapat terselesaikan juga. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dan mendukung dalam menyelesaikan tesis ini, antara lain:

1. Rektor Universitas Negeri Medan besrta para pejabat di jajaran Civitas Akademika Universitas Negeri Medan.

2. Direktur Pascarjana Universitas Negeri medan beserta para Asisten Direktur, Ketua dan Sekretaris Program Studi yang telah banyak memberikan bantuan untuk kelancaran studi dan penyelesaian tesis ini.


(8)

iv

3. Ketua program Studi Teknologi Pendidikan bapak Dr. R. Mursid, M.Pd Sekretaris Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd, yang telah banyak memberikan bimbingan dan petunjuk serta masukan-masukan yang sangat berarti dalam penyelesaikan tesis ini.

4. Bapak Prof.Dr. Harun Sitompul, M.Pd dan Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si sebagai pembimbing yang dengan sabar dan tulus dalam memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan tesis. Ini.

5. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Tesis I yang telah banyak memberikan bimbingan serta petunjuk dalam penyelesaian tesis ini.

6. Seluruh Dosen Pacasarjana Universitas negeri Medan, secara khusus Dosen Prodi Teknologi Pendidikan

7. Seluruh rekan mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Medan khususnya angkatan XXIV Prodi Teknologi Pendidikan kelas A – 1 yang selama ini sudah sama-sama berjuang menuntu ilmu dan bekerjasama dalam meraih kesuksesan bersama.

8. Wakil Dekan I Fakultas Teknik UNIMED ibu Dra. Rosenelli, M.Pd dan ibu Dra. Wahidah, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Rias serta ibu almaida Febibina, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Tata Rias Wajah Khusus yang telah memberikan izin dan bantuan kepada penulis untuk melakukan peneltian di Prodi pendidikan Tata Rias tersebut


(9)

v

9. Tim Valisdasi bapak Prof. Dr. Effendi Napitulupu, M.Pd, bapak Prof. Julaga Sutumorang, M.Pd, bapak Dr. Baharuddin, M.Pd, Fahmi, M.Pd, ibu Dra. Sri Murniati Zebua, Ibu Dra. Rosmalena serta ibu Ester WS., S.Pd atas komentar dan sarannya untuk penyempurnaan produk media.

10. Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Universitas Negeri Medan ibu Dr. Dina Ampera, M.Si, beserta para ketua prodi khususnya ketua prodi Pendidikan Tata Rias Ibu Siti Wahida, M.Si serta staf dan para kolega dosen pengajar di lingkungan Jurusan Pedidikan kesejahteraan Keluarga universitas Negeri medan yang selama ini memberikan dukungan yang iklhas dan tulus kepada penulis.

11. Semua pihak yang penulis tidak sempat sebutkan satu per satu yang begitu berjasa dalam penulisan Tesis ini.

Semoga segala bimbingan, arahan, komentar dan saran, dukungan, doa, dan bantuan yang tulus dan ikhlas dari semua pihak mendapat imbalan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan Tesis ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, untuk itu penulis masih mengharapkan masukan dari berbagai pihak untuk penyempurnaan tulisan ini.

Medan, Januari 2017 Penulis,


(10)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………...i

KATA PENGANTAR……….iii

DAFTAR ISI………... v

DAFTAR TABEL....………....ix

DAFTAR GAMBAR………... xxi

DAFTAR LAMPIRAN………... .. xxv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………... 1

B. Identifikasi Masalah………... 7

C. Pembatasan Masalah………... 8

D. Rumusan Masalah………... 9

E. Tujuan Penelitian Pengembangan………... 9

F. Manfaat Penelitian Pengembangan…………... 9

BAB II LANDASAN TEORETIS DAN KERANGKA BERFIKIR A. Deskripsi Teoretis 1. Hakikat Teknologi Pembelajaran ………... 12

2. Hakikat Mata Kulliah Tata Rias Wajah Khusus ... 16

1. Pengertian Tata Rias Panggung ... 17

2. Pengertian Membentuk Alis ... 18


(11)

vi

3. Model Pembelajaran Informasi ... 30

1. Langkah-langkah pembelajaran pemrosesan informasi ... 38

2. Manfaat dan hambatan dalam model pembelajaran Pemrosesan Informasi ... 39

3. Kelebihan dan kelemahan dalam model pembelajaran Pemrosesan Informasi ... ... 39

4. Tahap-tahap pengembangan 1) Tahap identifikasi ... .... 43

2) Tahap desain dan pengembangan ... ... 43

B. Hasil penelitian yang relevan………... 75

C. Kerangka Berpikir………... 77

D. Hipotesis Penelitian………... 82

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian………...………... 83

B. Medel Pengembangan………...83

C.Prosedur Pengembangan………...…... 85

D.Tahap Uji Coba Produk………...………. 86

E. Jenis Data………...………... 90

F. Instrumen Pengumpulan Data..………... 91

G. Teknik Analisis Data………...…………... 97

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan Produk 1. Deskripsi Produk Awal………... 108


(12)

vii

2. Deskripsi Data Hasil Uji Coba………... 119

a. Data Hasil Uji Coba Tahap I: Validasi Ahli Materi, Ahli Media dan Desain Grafis dan Ahli Desain Pembelajaran………. .... 120

b. Data Hasil Uji Coba II Uji Coba Perorangan………...142

c. Data HasilUjiCobaTahap III Uji Coba Kelompok Kecil……...150

d. Data Hasil Uji CobaTahap IV Uji Coba Lapangan………....156

3. Analisis Data a. Analisis Data Hasil Validasi Produk Awal………. 163 b. Analisis Data Hasil Uji Coba Tahap II Uji Coba Perorangan…. …... 169 c. Analisis Data HasilUjiCobaTahap II UjiCoba KelompokKecil……….. …… ..172

d. Analisis Data HasilUjiTahap IV UjiCobaLapangan………... 173

4. RevisiProduk a. Revisi Pertama………...175

b. Revisi Kedua………... 178

c. Revisi Ketiga………... 178

d. Revisi Keempat………... 179

B. Hasil Penelitian Uji Keefektifan Produk 1. Deskripsi Data Penelitian………... 179

2. Pengajuan Persyaratan Analisis………... 181

C.PembahasanHasil Penelitian 1. Pembahasan Hasil Penelitian Pengembangan Produk………...…. 185


(13)

viii

D. Keterbatasan Penelitian………... 190

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan………... 192

B. Implikasi………... 196

C.Saran………... 199

DAFTAR PUSTAKA………... 202


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan, intelektual dan teknologi. Ini merupakan aset untuk meningkatkan daya saing. Oleh sebab itu, pembangunan pendidikan nasional ke depan didasarkan pada paradigma membangun manusia Indonesia seutuhnya yang dapat mengaktualisasikan potensi dan dimensi kemanusiaan secara optimal.

Peningkatan mutu pendidikan dewasa ini dapat dilakukan dengan memperbaiki proses pembelajaran di lembaga pendidikan baik sekolah maupun perguruan tinggi. Unversitas Negeri Medan sebagai salah satu lembaga pendidikan untuk menghasilkan tenaga kependidikan yang mempunyai misi meningkatkan mutu pendidikanyang berorientasi pada kualitas ini menghadapi berbagai tantangan yang tidak dapat ditanggulangi dengan paradigma lama tetapi sangat diperlukan inovasi dalam pembelajaran yang dapat mengembangkan segala dimensi yang ada pada peserta didik.

Demikian pula halnya dalam pendidikan di perguruan tinggi atau pendidikan tinggi. Pendidikan Tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah (SMK/SMA/MA). Program yang ada dalam pendidikan tinggi ini tidak hanya sarjana (S-1) melainkan diploma, pendidikan profesi, magister (S-2), bahkan doktor (S-3). Sedangkan satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi ini dikenal dengan nama Perguruan Tinggi (PT), baik itu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang terdiri dari beberapa bentuk, yaitu: universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik,


(15)

2

akademi, dan akademi komunitas yang mempunyai fungsi sebagaimana disebutkan dalam UU No. 12 Tahun 2012 Pasal 4, bahwa pendidikan tinggi memiliki 3 (tiga) fungsi yaitu:

1. Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. 2. Mengembangkan Sivitas Akademika yang inovatif, responsif, kreatif,

terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma, dan

3. Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora. (Wahyono, Budi : 2015) Selain memiliki fungsi, pendidikan tinggi juga memiliki beberapa tujuan. Seperti halnya pengertian dan fungsi pendidikan tinggi, tujuan pendidikan tinggi juga tertuang dalam UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yaitu pada pasal 5. Dalam UU No. 12 Tahun 2012 pasal 5 tersebut disebutkan 4 (empat) tujuan pendidikan tinggi, yaitu sebagai berikut:

1. Berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.

2. Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa.

3. Dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia.

4. Terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Beranjak dari fungsi dan tujuan pendidikan tinggi yang diuraikan diatas maka diharapkan dapat mempersiapkan pembelajaran aktif. Dalam pembelajaran aktif dibutuhkan komunikasi yang baik dalam penyaluran pesan. Pesan tersebut biasanya merupakan isi dari suatu pokok pembelajaran.


(16)

3

Sehubungan dengan peningkatan kualitas pendidik, peran Dosen sangat menentukan dalam meyelenggarakan proses pembelajaran yang berkualitas. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20 tentang tugas Guru dan Dosen adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

Proses pembelajaran dikatakan bermutu bila dalam proses pembelajaran tersebut mahasiswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Guru maupun dosen seyogyanya mengusahakan terciptanya situasi yang tepat sehingga memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar pada diri peserta didik dengan mengarahkan segala sumber dan menggunakan strategi belajar mengajar yang tepat.

Dari pendapat di atas kesimpulannya adalah bahwa dosen senantiasa berusaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran salah satunya dengan memanfaatkan media pembelajaran agar mahasiswa dapat mencapai tujuan pembelajaran. Adapun cara yang dilakukan dosen untuk membantu mahasiswa dalam menarik perhatian mahasiswa terhadap materi yang disajikan dosen. Pemakaian media pembelajaran yang tepat, dapat memudahkan pemahaman mahasiswa terhadap konsep-konsep dan mampu menerapkan konsep tersebut dalam bentuk keterampilan kerja sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai mahasiswa.

Prodi Pendidikan Tata Rias adalah merupakan salah satu jurusan yang ada pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Pada program studi ini, mahasiswa dibekali dengan kompetensi atau keterampilan dibidangnya. Salah satu


(17)

4

matakuliah yang harus diikuti oleh mahasiswa adalah matakuliah tata rias wajah khususyang merupakan salah satu mata kuliah keilmuan dan keterampilan. Dalam pembelajaran tata rias wajah khusus, salah satu materi perkuliahan yang diajarkan adalah Tata Rias Wajah Panggung ( Make up Panggung) yang dianggap oleh banyak mahasiswaadalahmateriperkuliahan yang sulit dan tidak menarik. Hal ini kemungkinan disebabkan kesulitan dalam membentuk alis. Alis memegang peranan penting, karena baik bentuk maupun posisi alis sangat mempengaruhi ekspresi wajah, misalnya alis yang tebal dengan jarak terlalu dekat dapat memberikan kesan ketus dan alis yang ujungnya menurun memberikan kesan sedih. Sehingga dalam melakukan pembentukan alis harus memperhatikan bagian-bagian yang perlu dikoreksi sepertialis yang jaraknya berdekatan dengan mencabut bulu alis pada pangkal alis, atau alis yang jaraknya terlalu berjauhan dengan cara digambar atau disempurnakan.Bentuk yang dipertegas dan lain sebagainya.

Dari hasil observasi penulis, pembelajaran tata rias wajah khusus pada materi tata rias wajah panggung selama ini dilaksanakan dengan cara menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi dan praktik. Media yang digunakan saat pembelajaran antara lain media white board, power point dan media cetak seperti buku ajar dan latihan-latihan. pembelajaran dengan menggunakan media yang tersedia, mahasiswa masih kesulitan tentang teknik/tata cara pembentukan alis, sehingga belum mampu menerapkan teknik/tata carapembuatan alis tersebut dengan tepat. Dalam hal ini materi tata rias wajah panggung ini harus dikuasai mahasiswa sebelum masuk ke laboratorium untukn praktek.


(18)

5

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada dosen pengampu mata kuliah. Ibu Alamaida mengatakan bahwa pengajaran materi kuliah tata rias wajah panggung yang selama ini dilakukan tidak terorganisir dengan baik, sehingga perolehan belajar mahasiswa rendah yaitu sebesar 62,35% menguasai, selebihnya mahasiswa belum mampu memahami dan mengaplikasikan teori pembentukan alis dalam tata rias wajah panggung dengan baik dan benar (data : catatan penilaian dosen pengampu). Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang ada. Untuk itu perlu adanya peningkatan prestasi belajar tata rias wajah panggung dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dan keberhasilan belajar tata rias wajah panggung.

Berdasarkan hasil observasi dan melakukan diskusi dengan beberapa dosen pengampu matakuliah tata rias wajah khusus, maka untuk mengoptimalkan proses pembelajaran matakuliah tata rias wajah khusus untuk materi kuliah tata rias wajah panggung, perlu dirancang sebuah multi media interaktif pembentukan alis mata dengan penerapan model Pemrosesan Informasi yang dapat membantu mahasiswa dalam belajar dikelas maupun mandiri.

Dugaan penulis, bahwa multi media interaktif pembentukan alis mata dengan penerapan model Pemrosesan Informasi ini nantinya merupakan pembelajaran yang menggunakan komputer sebagai media alternatif dalam proses pembelajaran. Multi media interaktif pembentukan alis mata dengan penerapan model Pemrosesan Informasi dapat digunakan baik oleh dosen, guru maupun mahasiswa. Dalam hal-hal tertentu multi media interaktif pembentukan alis mata dengan penerapan model Pemrosesan Informasi dapat menjadi penyaji dan


(19)

6

penyalur pesan dalam menyampaikan informasi secara lebih teliti, jelas, dan menarik tanpa kehadiran dosen.

Rob Phillips (1997:8) menjelaskan makna interaktif sebagai suatu proses pemberdayaan mahasiswa untuk mengendalikan lingkungan belajar. Dalam konteks ini lingkungan belajar yang dimaksud adalah belajar dengan menggunakan komputer. Klasifikasi interaktif dalam lingkup multimedia pembelajaran bukan terletak pada sistem hard-ware, tetapi lebih mengacu pada karakteristik belajar mahasiswa dalam merespon stimulus yang ditampilkan layar monitor komputer. Kualiitas interaksi siswa dengan komputer sangat ditentukan oleh kecanggihan program komouter.

Menurut (Kardi dan Nur, 2009:9) model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar. Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode, atau prosedur. Model pengajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut adalah : (1) rasional, teoritis, logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangannya, (2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai). (3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilakukan dengan berhasil. (4) lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. (Kardi dan Nur, 2000:9).

Menurut Trianto (2011: 36) model pemerosesan informasi ialah proses, penyimpanan dan pemanggilan kembali dari otak, peristiwa-peristiwa mental


(20)

7

diuraikan sebagai transformasi-tranformasi informasi dari input (stimulus) ke output (respon). Model pemerosesan informasi dapat digambarkan sebagai kotak-kotak yang dihubungkan dengan garis-garis. Pemikiran secara logika dengan menyimpulkan pusat informasi kedalam memori otak lalu menerapkan dalamkotak yang dihubungkan dengan garis – garis.

Melihat kenyataan tersebut, perlu adanya pengembangan multi media interaktif yakni “Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis mata dengan penerapan model Pemrosesan Informasi untuk meningkatkan hasil praktek Tata Rias wajah Panggung pada mata kuliah Tata Rias Khusus mahasiswa Prodi Tata Rias Unimed Tahun Akademik 2016”. Dengan pengembangan multimedia interaktif malalui penerapan model pemrosesan informasi ini diharapkan dapat membantu dosen dalam menjelaskan berbagai bahasan materi kuliah, sehingga dosen tidak lagi hanya bergantung pada buku pelajaran maupun diktat yang ada.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah guna menemukan masalah yang penting untuk dikaji, diteliti dalam penelitian pengembangan multi media interaktif pembelajaran pembentukan alis mata dengan penerapan model pemrosesan informasi pada matakuliah tata rias wajah panggung antara lain :

1) Materi perkuliahantata rias wajah panggung masih banyak disajikan dalam bentuk media cetak berupa buku sebagai sumber utamanya, sehingga perlu penyusunan multi media belajar tata rias wajah panggung pada materi bentuk


(21)

8

alis dan koreksinya, bentuk mata dan koreksinya serta warna-warna yang diaplikasikan.

2) Mahasiswa banyak mengalami kesulitan dalam mempelajari materi perkuliahantata rias wajah panggung terutama pada koreksi bentuk alis. 3) Kurangnya variasi media dan teknologi pembelajaran dalam mata kuliah Tata

Rias Wajah Khussus.

4) Masih digunakannya pembelajaran konvensional oleh sebagian besar dosen pengampuh matakuliah tata rias wajah panggung sehingga perbedaan individual pada masing-masing mahasiswa kurang diperhatikan, sedangkan dengan pembelajaran individual mahasiswa akan dapat belajar mandiri.

C.Pembatasan Masalah

Ditinjau dari identifikasi masalah yang muncul, maka masalah yang muncul sangat luas sehingga perlu pembatasan masalah. Adapun yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah pengembangan multi media interaktif pembelajaran pembentukan alis mata dengan penerapan model pemrosesan informasi pada matakuliah tata rias wajah khusus untuk mahasiswa program studi pendidikan tata rias Universitas Negeri Medan. Adapun yang menjadi ruang lingkup dari pengembangan ini adalah sebagai berikut:

1. Materi kuliah yang dikembangkan hanya 2 materi pokok yang terdiri dari: a) Bentuk alis, b) Koreksi bentuk alis,

2. Media pembelajaran yang dikembangkan hanya dalam bentuk media pembelajaran interaktif yang aplikasinya dibuat dengan beberapa Software dan Macromedia Flash Professional 8.0.


(22)

9

3. Analisis kebutuhan hanya dilakukan di Fakultas Teknik Jurusan PKKProdiTata Rias Universitas Negeri Medan dengan 3 kali pertemuan selama 300 menit/ pertemuan ( 3 sks )

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis mata dengan penerapan model Pemrosesan Informasi pada mahasiswa prodi tata rias UNIMED angkatan tahun 2014?

2. Bagaimanakah keefektifanMultimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis mata dengan penerapan model Pemrosesan Informasi?

E.Tujuan Penelitian Pengembangan

1. Mengembangkan Multimedia Interaktif yang berkualitas untukpembelajaran pembentukan alis mata dengan penerapan model pemrosesan informasi, mudah dipelajari dan dipahami mahasiswa serta dapat digunakan untuk pembelajaran individual pada mahasiswa prodi tata rias UNIMED tahun akademi 2014.

2. Untuk melihat keefektifanMultimedia Interaktif yang dikembangkan untuk pembelajaran pembentukan alis mata dengan penerapan model Pemrosesan Informasi.

F. Manfaat Penelitian Pengembangan

Hasil penelitian pengembangan ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoretis dan praktis. Secara teoretis penelitian ini dapat bermanfaat:


(23)

10

1. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang pengembangan produk multimedia interaktif pada mata kuliah Tata Rias wajah khusus pada umumnya dan materi pembentukan alis dalam tata rias wajah panggung pada khususnya.

2. Untuk menstimulasi buah pikiran yang berguna sebagai rujukan maupun bandingan bagi penelitian lanjutan yang mengkaji pengembangan multimedia interaktif dalam kegiatan tata rias wajah.

Dan secara praktis penelitian ini bermanfaat:

1. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan pengalaman berharga dalam menambah wawasan dosen pada khususnya matakuliah tata rias wajah sehingga kedepan dapat meningkatkan pelayanan dan akses pendidikan yang lebih baik kepada para mahasiswa.

2. Bagi mahasiswa prodi tata rias, penelitian ini dapat mempermudah mahasiswa dalam menerapkan dan mengaplikasi materi pembelajaran praktek khususnya untuk pembentukan alis.

3. Bagi dosen, penelitian ini menambah kemudahan dalam menyampaikan materi ajar tentang pembentukan alis bukan saja pada mata kuliah tata rias wajah khusus tapi juga untuk mata kuliah lain yang berkaitan dengan rias wajah, seperti tata rias pengantin nusantara maupun internasional dll.

4. Bagi lembaga Prodi Tata Rias merupakan tambahan koleksi bahan ajar yang dapat meningkatkan mutu lulusan dan sebagai penambah nilai pada penilaian akreditasi.


(24)

11

5. Bagi pemerintah, penelitian ini dapat menjadi masukan dalam menghasilkan kebijakan pendidikan yang berkaitan dengan pengembangan produk multimedia interaktif untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

Bagi peserta didik, pendidikan maupun tenaga kependidikan, hasil

penelitian ini dapat memperkaya khasanah ilmu pendidikan khususnya penelitian pengembangan multimedia interaktif dan diharapkan untuk dikembangkan di masa-masa yang akan datang.


(25)

193 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian pengembanganMultimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus yang dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus dibutuhkan oleh dosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran. Hasil penelurusan dari angket yang disebar ditemukan bahwa 90% dari dosen menyatakan membutuhkan multimedia interaktif dalam proses pembelajaran agar proses pembelajaran berjalan lebih efektif, dan 100% mahasiswa menyatakan membutuhkan Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus agar dapat dijadikan sarana pembelajaran secara individual maupun klasikal. Hasil validasi dari ahli materi terhadap Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Wajah Khusus yang dikembangkan menunjukkan bahwa: (1) kelayakan isi materi pembelajaran dinilai Valid Ahli materi menilai


(26)

194

Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Wajah Khusus berdasarkan tiga aspek yaitu kualitas materi pembelajaran, kualitas strategi pembelajaran dan kualitas sistem penyampaian pembelajaran yang menunjukkan persentase rata-rata penilaian masing-masing 0,94pada aspek kualitas materi pembelajaran, 0,93pada aspek kualitas strategi pembelajaran, dan 0,91pada aspek sistem penyampaian pembelajaran termasuk kategori Valid secara keseluruhan, yang berarti media pembelajaran interaktif pada mata kuliah Menggambar teknik dapat memenuhi tuntutan kebutuhan pembelajaran.(2) Penilaian ahli desain pembelajaran terhadap aspek kualitas desain pembelajaran menunjukkan persentase rata-rata 0,84termasuk kategori Valid yang berarti penampilan fisik Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khususyang bertujuan sebagai peningkatan motivasi belajar peserta didik. Penilaian ahli desain pembelajaran terhadap aspek kualitas desain informasi menunjukkan persentase rata-rata 0,84termasuk kategori Valid, yang berarti informasi Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus dapat memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk memperoleh informasi yang diinginkan.Penilaian ahli desain pembelajaran terhadap aspek kualitas desain interaksi menunjukkan persentase rata-rata


(27)

195

0,91termasuk kategori Valid yang berarti pengaturan isi pembelajaran memperhatikan aspek interaksi antara peserta mahasiswa dengan pembelajaran sehingga dapat tercipta suatu kondisi yang mampu memfasilitasi belajar. Sedangkan persentase rata-rata pada aspek desain presentasi adalah 0,83termasuk kategori “Valid” yang berarti presentasi dari Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus yang dikembangkan memiliki tampilan yang menarik sehingga mampu menimbulkan rasa ketertarikan mahasiswa untuk melakukan pembelajaran.(3) Penilaian ahli desain rekayasa perangkat lunak terhadap aspek pemprograman menunjukkan persentase rata-rata 0,91termasuk kategori “Valid” yang berarti program prangkat lunak pada Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus berfungsi dengan baik bagi mahasiswa dalam memberi kemudahan dalam mendapatkan informasi yang diinginkan. Penilaian ahli desain pembelajaran terhadap aspek kualitas teknis atau tampilan menunjukkan skor rata-rata 0,95termasuk kategori Valid, yang berarti Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus dapat memberikan motivasi dan mampu menciptakan kondisi yang mampu memfasilitasi proses pembelajaran bagi mahasiswa.


(28)

196

2. Menurut tanggapan mahasiswa semester V kelas kulitProgram Studi Tata Rias Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan pada uji coba perorangan dinyatakan bahwa multimedia pembelajaran yang dikembangkan dengan program Adobe Macromedia Flash CS6 termasuk dalam kategori sangat baik dimana aspek kelayakan tampilan 93,33%, aspek penyajian materi pembelajaran sebesar 94,28% dan aspek kemanfaatan media sebesar 93,33%. Berdasarkan hasil uji coba perorangan tersebut disimpulkan bahwa media video pembelajaran yang dikembangkan termasuk dalam kriteria sangat baik (93,64%), sehingga layak digunakan dan dikembangkan dalam proses pembelajaran.

3. Menurut tanggapan mahasiswa semester V kelas kulitProgram Studi Tata Rias Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan pada uji coba kelompok kecil dinyatakan bahwa media video pembelajaran yang dikembangkan dengan program Adobe Macromedia Flash CS6 termasuk dalam kategori sangat baik dimana aspek kelayakan tampilan 88,51%, aspek penyajian materi pembelajaran sebesar 86,67% dan aspek kemanfaatan media sebesar 85,55%. Berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil tersebut disimpulkan bahwa media video pembelajaran yang dikembangkan termasuk dalam kriteria sangat baik (85,71%).

4. Menurut tanggapan mahasiswa semester V kelas kulitProgram Studi Tata Rias Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan pada uji coba lapangan dinyatakan bahwa multi mediamedia interaktif pembelajaran yang dikembangkan dengan programAdobe Macromedia Flash CS6 termasuk dalam kategori sangat baik dimana aspek


(29)

197

kelayakan tampilan 85,47%, aspek penyajian materi pembelajaran sebesar 82,64% dan aspek kemanfaatan media sebesar 82,31%. Berdasarkan hasil uji coba lapangan tersebut disimpulkan bahwa media video pembelajaran yang dikembangkan termasuk dalam kriteria sangat baik (83,41%).

5. Multimedia interaktif yang dikembangkan peneliti layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran untuk mahasiswa kelas kulit Program Studi Tata Rias Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, karena memiliki nilai rata-rata (80,64) yang lebih tinggi dari nilai KBK yang ditentukan.

6. Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Wajah Khususmemiliki keefektifan sebesar (80,64%) lebih tinggi dari keefektifan tanpa menggunakan Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus 71,72%.

B.Implikasi

Untuk mendapatkan sebuah produk pengembangan media yang baik, maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah menganalisis kebutuhan. Berdasarkan kebutuhan yang dilakukan analisis terhadap beberapa aspek , yaitu analisis kurikulum pembelajaran, analisis mahasiswa, analisis sumber belajar, dan analisis referensi pengembangan. Pendapat yang direkomendasikan oleh ahli saat proses validasi dipadukan untuk memperbaiki dan melengkapi media yang diproduksi.


(30)

198

Berdasarkan hasil validasi dan uji coba terhadap Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus yang dikembangkan terdapat beberapa kondisi lingkungan belajar yang dapat mendukung pencapaian hasil belajar yang baik dengan dukungan multimedia interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus yaitu: hasil memiliki sarana dan fasilitas yang mendukung pengoperasian media seperti: listrik, komputer, perangkat sound sistem, LCD, dan ruangan yang proposional, Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Wajah Khusus hanya dapat digunakan dengan baik dan lancar jika dosen dan mahasiswa telah memiliki kemampuan untuk mengoperasionalkan perangkat elektronik.

Disamping itu, dosen harus mampu mendesain pesan yang diterjemahkan dalam bentuk visualisasi yang pada akhirnya akan menjadi pesan pembelajaran. Dosen juga harus memiliki karateristik dalam menguasai substansi pembelajaran, mulai dari kemampuan menganalisis standar isi sampai kepada proses pembelajaran di dalam kelas agar Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Wajah Khusus yang digunakan dapat bermakna bagi mahasiswa.


(31)

199

Mahasiswa perlu dilibatkan untuk membantu dosen dalam mengefektifitan waktu pembelajaran serta memberi kesempatan untuk terlibat secara harmonis dalam proses pembelajaran. Hal ini juga ditujukan agar mahasiswa memiliki kemampuan untuk menangkap pesan sehingga mahasiswa dapat berkreatifitas dan memecahkan masalah dalam pembelajaran melalui multimedia interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus.

Multimedia interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khususini sangat memberikan sumbangan positif dan praktis terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi dosen dan mahasiswa dimana Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus dapat membuat ketertarikan mahasiswa pada matakuliah ini sehingga dapat menggali daya kreatifitas dan inovatif mahasiswa.

Pesan yang terkandung dalam Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Wajah Khususmencerminkan pengalaman kontekstual mahasiswa. Pesan yang berupa tayangan langkah-langkah kerja dalam pembentukan alis dan koreksinya akan dapat diterjemahkan dan menginspirasi mahasiswa jika diterjemahkan oleh dosen dalam bentuk pesan-pesan pembelajaran juga.


(32)

200

Mahasiswa juga dapat mendalami materi pembelajaran dengan penggunaan Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus ini dengan melihat tayangan langkah-langkah kerja Tata Rias Wajah Panggung yang berbentuk CD pembelajaran dan dapat dibawa mahasiswa untuk mengulang kembali pembelajaran, sehingga mempermudahkan mahasiswa dalam mengingat kembali pembelajaran sebelumnya.

C.Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan dan implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:

1. Mata Kuliah Tata Rias Khusus adalah matakuliah praktek yang memerlukan kreatifitas mahasiswa dalam proses pembelajaran. Untuk itu, pada setiap matakuliah praktek memerlukan adanya fasilitas seperti ruang praktek yang memadai, perlengkapan dan peralatan praktek serta sumber-sumber yang diperlukan sehingga dapat mengembangkan kreatifitas mahasiswa.

2. Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khususini adalah salah satu alat untuk membantu dalam proses penyampaian pembelajaran, keberadaan dosen serta kemampuan dosen dalam penggunaan Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Wajah Khusus sangat diperlukan


(33)

201

sebagai fasilitator sehingga mahasiswa dapat terlibat aktif dalam proses perkuliahan.

3. Agar hasil produk lebih maksimal dan layak digunakan lebih jauh lagi, maka diperlukan hal-hal yang mendukung pengembangan produk yang terdiri dari : ahli pengembang kurikulum, ahli bidang studi dan ahli materi profesional, ahli media pembelajaran, dukungan dana dan prasarana serta waktu yang tersedia. 4. Dengan alasan keterbatasan waktu dan dana peneliti, sehingga masih banyak

beberapa pengaruh-pengaruh yang belum terkontrol maka perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih representatif.


(34)

202

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, azhar.(2013). Media pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafmdo Persada Arikunto, S.(2012), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Rineka Cipta

Borg, W. R & M.D. Gall.{l983). Educational Research: An Introduction, New York: Longman,Inc.

Chambers, J.A. dan Sprecher, J.W. {1983). Computer Assisted InStruction It's Use in The Classroom.Inc, New Jersey, Prentice Hall.

Dick, W & Carey, L. {1985). The Systematic design of Instruction. Schoolofed .nova.edu/dii/Module21Module3-1-DickandCarey.pdf Dinyati, Mudjiono.(2006).Belajar dan pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta. h.l57 Danyati (2010). Media Pembelajaran Perananarmya Sangat Penting dalam

Mencapai Tujuan Pernbelajaran. Yogyakatta : Gava Media

Evelin (2007). Buku Ajar Teori Belajar dan perkembangan. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta

Han Chenny. (2004).Tata Rias Pcngantin, Jakarta

Hamid Abdul.(2009). Teori Belajar dan Pembelajaran (Edisi Kedua).Med:m Kemp. (1994). Design Effective l.ntruction. New York : MacMillan College

Publishing Company

Mayer, R. (2009).Multimedia Learning. Yogyakatta : Pustaka Belajar

Miarso, Yusufhadi. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana.

Mudjiman, Haris. (2006). Belajar Mandiri, Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press). hnp:l/alida-utami.blogspot.com/, diakses tanggal 8 February 2014

Mukhtar. S.(2006). Pengembangan Berpikir dan Nilai dalarn Pendidikan IPS. Bandung : Gelar Pustaka Mandiri


(35)

203

Munir, (2008) Kurilculum Berbasis Teknologi lnfonnasi dan Komunikasi. Bandung : Alfabeta.

Nova | Kadek.l2013). Pengembangan media video pada mata pela jaran IPA kelas VII semester II tahun peta jaran 2012/2013 di SMP Saraswati Seririt. llttq://www.google.com/urt?sa•t&rct=j&q•&esrc=,&source=web&cd•. 3&ved=OCDQQFjAC&url=http%3A%2F%2Fejoumal.undiksha.ac.id% 2Findex.php%2FJJTP%2Farticle%2Fdownload%2F947%2F817&ei•Fk0 8Uv6z118GLtQfd-oH48A&usg=AFQjCNG8_Sh6zo-

OIZNinOdTizpsJnx0Rw&bvrnobv.61379712,d.bmk&cad=rja, diaksesrC al8 February 2014.

Ngalimun. (2002) Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Rusijono, dkk. (2008) Penelitian Teknologi Pcmbelajaran, Surabaya : Unesa University Press.

Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran.Jakarta:Raja Grafmdo Persada Sabri, Ahmad (2010). Stnltegi Belajar Mengajar Micro Teaching. Ciputat: PT.

Ciputat Press.

Sardiman Arife. (2012).Media Pendidikan.Jakarta :Raja Grafindo Persada

Sardiman (2007). lnteraksi & Motivasi Be13jar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sanaky. (2009). Media Pembelajaran. Yogyakarta :Safira lnsania Press

Sanjaya W. (2010). Strategi Pembelajaran BerorientaSi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:Kencana

Sardjono, Mamien.(l996). Rias Pengantin Gaya Yogyakarta. Yogyakarta: Kanisius

Sardjono, Mamien. (1992). Seni Tata Rias Pengantin Gaya Yogyakarta dan Segala Upacaranya. Yogyakarta: Depanemen Pendidikan dan Kebudayaan

Sardiman A. M.(2007).lntcraksi dan Motivasi Belajar dan Mcngajar. Jakarta : Rajawali Pers

Sasmia Windi Tri. (2012).Pengembangan media video pembelajaran berbicara bahasa jawa siswa kelas II di SDN Kesatrian Malang.


(36)

204

hnp:llwww.google.com/url?sa-<&ltt"j&q• &esrcs&source--web&cd= I &ved"()CCMQFjAA&url=http%3A%2F%2Fjumal-

online.um.ac.id%2fdala%2Fartikei%2Fanikei22DFI4DAB39DOAD8C E46A I BFC3833517.pdf&ei=vT_8UpfwFNHPrQIXIIDYDQ&usg-AF QjCNFeekwgB_dDfficekbWz3NYi69RkhQ&bvm•bv.61379712,d.bmk &cad=Jja. Diakses 8 February 2014

Setyosari & Sihkabuden. (2005). Media Pembelajaran.Malang :Elang Emas Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempenharuhinya_ Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Srilis. (2008). Pengembangan lnovasi Pembelajaran Mandiri. Bandung:P2PNFI Sri Rumini. (2006). Psikologi Pendidikan. Yogyakana :UNY Pers

Slavin, Robert E.(2006). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Sugiono. (2007).Me!Ode Penel itian Kuantitatif, Kualiuuif, R&D. Bandung: Alfabeta

Suparman, M. Atwi. (2004). Desain lnttUksional Modem, (Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka)

Susilana. R dan Riyana, C. (2009). Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan. Pemanfaatan dan Penilaian.Bandung. Wacana Prima

Syaiful Bhari Djamarah, Aswan Zain. (2006). Stnuegi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta.

Tilar Marha. (1992). Upacara dan Tata Rias Pengantin Se-Nusantara. Jakarta:Vika Prees

Winkel. W.S (1997). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia Willis Ratna (2011). Teori-Teori Belajardan Pembelajaran.Jakarta :Erlangga ninis. (2013). Strategi &. \o!etode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: GP

Press Group


(1)

Mahasiswa perlu dilibatkan untuk membantu dosen dalam mengefektifitan waktu pembelajaran serta memberi kesempatan untuk terlibat secara harmonis dalam proses pembelajaran. Hal ini juga ditujukan agar mahasiswa memiliki kemampuan untuk menangkap pesan sehingga mahasiswa dapat berkreatifitas dan memecahkan masalah dalam pembelajaran melalui multimedia interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus.

Multimedia interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khususini sangat memberikan sumbangan positif dan praktis terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi dosen dan mahasiswa dimana Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus dapat membuat ketertarikan mahasiswa pada matakuliah ini sehingga dapat menggali daya kreatifitas dan inovatif mahasiswa.

Pesan yang terkandung dalam Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Wajah Khususmencerminkan pengalaman kontekstual mahasiswa. Pesan yang berupa tayangan langkah-langkah kerja dalam pembentukan alis dan koreksinya akan dapat diterjemahkan dan menginspirasi mahasiswa jika diterjemahkan oleh dosen dalam bentuk pesan-pesan pembelajaran juga.


(2)

Mahasiswa juga dapat mendalami materi pembelajaran dengan penggunaan Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus ini dengan melihat tayangan langkah-langkah kerja Tata Rias Wajah Panggung yang berbentuk CD pembelajaran dan dapat dibawa mahasiswa untuk mengulang kembali pembelajaran, sehingga mempermudahkan mahasiswa dalam mengingat kembali pembelajaran sebelumnya.

C.Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan dan implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:

1. Mata Kuliah Tata Rias Khusus adalah matakuliah praktek yang memerlukan kreatifitas mahasiswa dalam proses pembelajaran. Untuk itu, pada setiap matakuliah praktek memerlukan adanya fasilitas seperti ruang praktek yang memadai, perlengkapan dan peralatan praktek serta sumber-sumber yang diperlukan sehingga dapat mengembangkan kreatifitas mahasiswa.

2. Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khususini adalah salah satu alat untuk membantu dalam proses penyampaian pembelajaran, keberadaan dosen serta kemampuan dosen dalam penggunaan Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Wajah Khusus sangat diperlukan


(3)

sebagai fasilitator sehingga mahasiswa dapat terlibat aktif dalam proses perkuliahan.

3. Agar hasil produk lebih maksimal dan layak digunakan lebih jauh lagi, maka diperlukan hal-hal yang mendukung pengembangan produk yang terdiri dari : ahli pengembang kurikulum, ahli bidang studi dan ahli materi profesional, ahli media pembelajaran, dukungan dana dan prasarana serta waktu yang tersedia. 4. Dengan alasan keterbatasan waktu dan dana peneliti, sehingga masih banyak

beberapa pengaruh-pengaruh yang belum terkontrol maka perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih representatif.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, azhar.(2013). Media pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafmdo Persada Arikunto, S.(2012), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Rineka Cipta

Borg, W. R & M.D. Gall.{l983). Educational Research: An Introduction, New York: Longman,Inc.

Chambers, J.A. dan Sprecher, J.W. {1983). Computer Assisted InStruction It's Use in The Classroom.Inc, New Jersey, Prentice Hall.

Dick, W & Carey, L. {1985). The Systematic design of Instruction. Schoolofed .nova.edu/dii/Module21Module3-1-DickandCarey.pdf Dinyati, Mudjiono.(2006).Belajar dan pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta. h.l57 Danyati (2010). Media Pembelajaran Perananarmya Sangat Penting dalam

Mencapai Tujuan Pernbelajaran. Yogyakatta : Gava Media

Evelin (2007). Buku Ajar Teori Belajar dan perkembangan. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta

Han Chenny. (2004).Tata Rias Pcngantin, Jakarta

Hamid Abdul.(2009). Teori Belajar dan Pembelajaran (Edisi Kedua).Med:m Kemp. (1994). Design Effective l.ntruction. New York : MacMillan College

Publishing Company

Mayer, R. (2009).Multimedia Learning. Yogyakatta : Pustaka Belajar

Miarso, Yusufhadi. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana.

Mudjiman, Haris. (2006). Belajar Mandiri, Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press). hnp:l/alida-utami.blogspot.com/, diakses tanggal 8 February 2014

Mukhtar. S.(2006). Pengembangan Berpikir dan Nilai dalarn Pendidikan IPS. Bandung : Gelar Pustaka Mandiri


(5)

Munir, (2008) Kurilculum Berbasis Teknologi lnfonnasi dan Komunikasi. Bandung : Alfabeta.

Nova | Kadek.l2013). Pengembangan media video pada mata pela jaran IPA kelas VII semester II tahun peta jaran 2012/2013 di SMP Saraswati Seririt. llttq://www.google.com/urt?sa•t&rct=j&q•&esrc=,&source=web&cd•. 3&ved=OCDQQFjAC&url=http%3A%2F%2Fejoumal.undiksha.ac.id% 2Findex.php%2FJJTP%2Farticle%2Fdownload%2F947%2F817&ei•Fk0 8Uv6z118GLtQfd-oH48A&usg=AFQjCNG8_Sh6zo-

OIZNinOdTizpsJnx0Rw&bvrnobv.61379712,d.bmk&cad=rja, diaksesrC al8 February 2014.

Ngalimun. (2002) Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Rusijono, dkk. (2008) Penelitian Teknologi Pcmbelajaran, Surabaya : Unesa University Press.

Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran.Jakarta:Raja Grafmdo Persada Sabri, Ahmad (2010). Stnltegi Belajar Mengajar Micro Teaching. Ciputat: PT.

Ciputat Press.

Sardiman Arife. (2012).Media Pendidikan.Jakarta :Raja Grafindo Persada

Sardiman (2007). lnteraksi & Motivasi Be13jar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sanaky. (2009). Media Pembelajaran. Yogyakarta :Safira lnsania Press

Sanjaya W. (2010). Strategi Pembelajaran BerorientaSi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:Kencana

Sardjono, Mamien.(l996). Rias Pengantin Gaya Yogyakarta. Yogyakarta: Kanisius

Sardjono, Mamien. (1992). Seni Tata Rias Pengantin Gaya Yogyakarta dan Segala Upacaranya. Yogyakarta: Depanemen Pendidikan dan Kebudayaan

Sardiman A. M.(2007).lntcraksi dan Motivasi Belajar dan Mcngajar. Jakarta : Rajawali Pers

Sasmia Windi Tri. (2012).Pengembangan media video pembelajaran berbicara bahasa jawa siswa kelas II di SDN Kesatrian Malang.


(6)

hnp:llwww.google.com/url?sa-<&ltt"j&q• &esrcs&source--web&cd= I &ved"()CCMQFjAA&url=http%3A%2F%2Fjumal-

online.um.ac.id%2fdala%2Fartikei%2Fanikei22DFI4DAB39DOAD8C E46A I BFC3833517.pdf&ei=vT_8UpfwFNHPrQIXIIDYDQ&usg-AF QjCNFeekwgB_dDfficekbWz3NYi69RkhQ&bvm•bv.61379712,d.bmk &cad=Jja. Diakses 8 February 2014

Setyosari & Sihkabuden. (2005). Media Pembelajaran.Malang :Elang Emas Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempenharuhinya_ Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Srilis. (2008). Pengembangan lnovasi Pembelajaran Mandiri. Bandung:P2PNFI Sri Rumini. (2006). Psikologi Pendidikan. Yogyakana :UNY Pers

Slavin, Robert E.(2006). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Sugiono. (2007).Me!Ode Penel itian Kuantitatif, Kualiuuif, R&D. Bandung: Alfabeta

Suparman, M. Atwi. (2004). Desain lnttUksional Modem, (Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka)

Susilana. R dan Riyana, C. (2009). Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan. Pemanfaatan dan Penilaian.Bandung. Wacana Prima

Syaiful Bhari Djamarah, Aswan Zain. (2006). Stnuegi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta.

Tilar Marha. (1992). Upacara dan Tata Rias Pengantin Se-Nusantara. Jakarta:Vika Prees

Winkel. W.S (1997). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia Willis Ratna (2011). Teori-Teori Belajardan Pembelajaran.Jakarta :Erlangga ninis. (2013). Strategi &. \o!etode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: GP

Press Group