ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KECAMATAN MEDAN TIMUR.

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU DI
KECAMATAN MEDAN TIMUR
SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagai Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:
HANS PATRA SIAGIAN
NIM. 3123331022

FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
UNIMED
2016

r

ABSTRAK


Hans Patra Siagian. 3123331022. Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Di
Kecamatan Medan Timur. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Kebutuhan ruang terbuka hijau
berdasarkan luas wilayah di Kecamatan Medan Timur, 2) Tipologi ruang terbuka hijau di
Kecamatan Medan Timur.
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 di Kecamatan Medan Timur. Populasi dan
sampel dalam penelitian ini adalah seluruh wilayah di KecamatanMedan Timur, dan
sekaligus menjadi sampel dalam penelitian ini (total sampling).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan
luas wilayah di Kecamatan Medan Timur pada tahun 2016 adalah sebesar 233,7
Haberdasarkan dengan Undang – Undang Penataan Ruang No. 26 Tahun 2007 yaitu sebesar
30 % dari luas wilayah, sedangkan ketersediaan ruang terbuka hijau di Kecamatan Medan
Timur masih 26,29 Ha. Selisih kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan luas wilayah
adalah sebesar -207,41 Ha. 2) tipologi ruang terbuka hijau taman lingkungan pada kawasan
permukiman secara fisik merupakan ruang terbuka hijau taman kelurahan dengan total luas
sebesar 6,34 Ha, dan taman kota dengan luas 0,06 Ha.

vi


KATA PENGANTAR
Terpujilah Tuhan yang telah memberikan anugerah terbaik bagiku serta kasih
setia Nya yang tak pernah berkesudahan dan kemurahan Nya sehingga saya dapat
mengerjakan skripsi ini.
Skripsi ini merupakan suatu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan
seluruh kurikulum kesarjanaan pada jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Medan. Adapun judul yang diambil penulis adalah Analisis
Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Medan Timur.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skipsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena keterbatasan dan kurangnya pengetahuan penulis, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. penulis juga
menyadari bahwa semua ini bukanlah semata-mata karena usaha dan kemampuan
sendiri, tetapi karena dukungan berbagai pihak.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kasih
kepada :
1.

Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan beserta stafnya.


2.

Ibu Dra. Nurmala Berutu M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan beserta stafnya.

3.

Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Medan.

4.

Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si, selaku Seketaris Jurusan Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Medan sekaligus Dosen Pembimbing Saya yang telah
memberikan waktu dan ilmu nya untuk membimbing saya sampai penyelesaian
skripsi ini.

5.

Bapak Drs. Nahor M Simanungkalit, M.Si, selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah memberikan motivasi dan membimbing penulis selama
perkuliahan.

6.

Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membekali
penulis dengan ilmu pengetahuan selama di bangku perkuliahan.

iii

7.

Bapak Drs. Parulian Pasaribu, M.Si selaku Camat di Kecamatan Medan Timur
Kota Medan beserta staf yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis
dan membantu dalam penelitian.

8.

Orang Tua Saya yang terkasih Bapak Hayat Everton Siagian dan Ibu Nurianna
Nainggolan yang senantiasa memberikan semangat, dorongan, serta doa yang

selalu menyertai saya sampai menyelesaikan skripsi ini.

9.

Seluruh keluarga besar cucu opung nainggolan terkhusus (Abang Herry, Kak
Mikha, Kak Mariana, Alvian dan Messi) yang selalu membantu dalam hal
apapun

10.

Terimakasih untuk teman-teman sepelayanan gereja GBI Medan Timur
terutama (Silrivan) yang juga selalu membantu dalam segala hal.

11.

Teman sekaligus sahabatku (Melda, Debby, Indra, Ilham, Fajar, Hilda, Icong,
Vero, Rina, Aul, Kumbang, Uci) yang selalu memberi dorongan dan bantuan
untuk menyelesaikan skripsi ini.

12.


Seluruh mahasiswa/i kelas A dan B ekstensi stambuk 2012 yang selama ini
pernah menolongku dalam kesusahan selama masa perkuliahan dari semester 1
sampai sekarang

Saya sadar bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan kesalahan
untuk itu saya mohon saran dan kritik demi perbaikan selanjutnya. Pada akhirnya
harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua.

Medan,

Agustus 2016

Hans Patra Siagian
NIM : 3123331022

iv

DAFTAR ISI


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN .................................. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................vii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xi
BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................1
A. Latar Belakang .................................................................................1
B. Identifikasi Masalah......................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ....................................................................... ..4
E. Tujuan Penelitian ......................................................................... ..4
F. Manfaat Penelitian.............................................................................5
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ..........................................................................6
A. Kerangka Teori ........................................................................... ...6
B. Penelitian Relevan............................................................................21
C. Kerangka Berpikir.............................................................................23


vii

BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................25
A. Lokasi Penelitian............................................................... ............. 25
B. Populasi dan Sampel......................................................... ............. 25
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional................... ............. 25
D. Teknik Pengumpulan Data..................................................... ........ 26
E. Teknik Analisa Data........................................................................27
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH ................................................................ 28
A. Sejarah Singkat.................................................... .......................... 28
B. Kondisi Fisik.......................................................... ....................... 28
C. Kondisi Non Fisik.......................................................... ................ 30
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 42
A. Hasil Penelitian ........................................................................... 42
B. Pembahasan.......................................................... ........................ 53
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................59
A. Kesimpulan ................................................................................. 59
B. Saran.......................................................... ................................... 61
DAFTAR PUSTAKA........................................................ ............................ 62

LAMPIRAN

viii

DAFTAR TABEL

Tabel

Judul

Halaman

Tabel 1.

Luas Minimum Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau
Perkotaan per Penduduk.............................................................12

Tabel 2.

Luas Wilayah Kelurahan di Kecamatan Medan Timur...............29


Tabel 3.

Kepadatan Penduduk per Km di Kecamatan Medan Timur.…...31

Tabel 4.

Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin...........................................................................………32

Tabel 5.

Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian…………33

Tabel 6.

Jumlah Sarana Pendidikan di Kecamatan Medan Timur.............34

Tabel 7.


Jumlah Sarana Kesehatan di Kecamatan Medan Timur..............35

Tabel 8.

Jumlah Sarana Olahraga di Kecamatan Medan Timur................36

Tabel 9.

Jumlah Sarana Ibadah di Kecamatan Medan Timur....................38

Tabel 10.

Jumlah Sarana Pasar dan Pertokoan di Kecamatan Medan
Timur...........................................................................................39

Tabel 11.

Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Luas Wilayah....43

Tabel 12.

Jenis-Jenis Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Medan Timur..44

Tabel 13.

Perbandingan Kebutuhan Luas Wilayah Ruang Terbuka Hijau
dengan Kenyataan di Lapangan..................................................45

Tabel 14.

Persebaran Taman Kelurahan dan Taman Kota di Kecamatan
Medan Timur...............................................................................53

Tabel 15.

Persentase Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan
Medan Timur...............................................................................54

Tabel 16.

Persentase Ketersediaan Taman Kelurahaan di Kecamatan
Medan Timur...............................................................................56

Tabel 17.

Persentase Ketersediaan Taman Kota di Kecamatan Medan
Timur...........................................................................................57
ix

DAFTAR GAMBAR

No

Keterangan

hal

1

Kerangka Berpikir...........................................................................................

24

2

Peta Administrasi Kotamadya Medan............................................................

40

3

Peta Administrasi Kecamatan Medan Timur..................................................

41

4

RTH Pemanfaatan Taman Kelurahan di Kecamatan Medan Timur...............

46

5

RTH Fungsi Ekonomi di Kecamatan Medan Timur.......................................

48

6

RTH Fungsi Sosial Budaya di Kecamatan Medan Timur..............................

51

x

DAFTAR LAMPIRAN
No

Keterangan

Hal

1

Gambar Hasil Penelitian................................................................................

61

2

Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Medan Timur.......................................

64

xi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pembangunan nasional, pembangunan kota merupakan bagian yang
terintegrasi. Pembangunan wilayah perkotaan sangat menentukan keberhasilan pembangunan
nasional secara keseluruhan. Dapat diamati bahwa perkembangan pembangunan kota telah
berlangsung dengan pesat dan diperkirakan akan terus berlanjut. Perkembangan ini akan
membawa dampak keruangan dalam bentuk terjadinya perubahan pola pemanfaatan ruang,
baik direncanakan atau pun tidak direncanakan.
Pertumbuhan dan perkembangan kota akan memberikan tekanan kepada tingkat
pelayanan kota yang semakin menurun dan daya dukung lahan yang berkurang, sehingga
menurunkan kualitas hidup penduduk dan produktivitas kegiatan di kota seperti kemacetan
lalu lintas, lingkungan perumahan kumuh, tata bangunan tidak teratur, lahan produktif yang
tergeser, dan sebagainya. Perkembangan dan pertumbuhan kota jika tanpa rencana dan arahan
pada gilirannya akan menimbulkan persoalan – persoalan yang sukar dan sulit untuk
diselesaikan, sehingga tercipta suatu ketidakseimbangan dalam pemanfaatan ruang kota.
Pada dasarnya pertumbuhan dan perkembangan kota dipengaruhi oleh adanya
berbagai faktor, antara lain faktor kependudukan, serta adanya interaksi antara kota dengan
kota lainnya dalam lingkup wilayah maupun luar wilayah suatu daerah. Perkembangan faktor
tersebut (penduduk, kegiatan penduduk dan interaksi kota dengan wilayah lain) merupakan
pemicu tumbuh dan berkembangnya wilayah yang berdampak terhadap terjadinya perubahan
fisik dan penggunaan lahan. Bentuk perubahan penggunaan lahan ditandai dengan makin
meningkatnya lahan terbangun, yang merupakan fenomena perkembangan dan pertumbuhan
wilayah perkotaan yang mudah terlihat secara fisik.
1

2
Masalah perkotaan pada saat ini telah menjadi masalah yang cukup sulit untuk diatasi.
Perkembangan pembangunan perkotaan selain mempunyai dampak positif bagi kesejahteraan
warga kota juga menimbulkan dampak negatif pada beberapa aspek termasuk aspek
lingkungan. Pada mulanya, sebagian besar lahan kota merupakan ruang terbuka hijau. Namun
adanya peningkatan kebutuhan ruang untuk menampung penduduk dan aktivitasnya, ruang
terbuka hijau tersebut cenderung mengalami alih fungsi lahan menjadi ruang terbangun.
Pertumbuhan penduduk dengan aktivitas yang tinggi di kawasan perkotaan
berdampak pada perubahan ciri khas sebuah kota, baik berupa fisik, sosial, dan
budaya.Perubahan tersebut terlihat jelas dengan timbulnya permasalahan yang sering terjadi
di kawasan perkotaan, antara lain, kemacetan, banjir, kawasan kumuh, dan polusi.
Identifikasi kelestarian lingkungan dan daya dukung lingkungan di daerah perkotaan
dapat diestimasi dengan keberadaan ruang terbuka hijau. Ruang terbuka hijau terdiri dari
ruang terbuka hijau publik dan ruang terbuka hijau privat. Proporsi ruang terbuka hijau pada
ruang wilayah kota paling sedikit 30% dari luas wilayah kota (Pasal 29 UU Nomor 26
tahun2007). Sedangkan luas kebutuhan ruang terbuka hijau per penduduk ditetapkan
berdasarkan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 yaitu 20
m2/penduduk.
Penyediaan dan pemanfaatan ruang tebuka hijau dalam RTRW Kota/RDTRKota/RTR
Kawasan Strategis Kota/RTR Kawasan Perkotaan dimaksudkan untuk menjamin tersedianya
ruang yang cukup bagi kawasan konservasi untuk kelestarian hidrologis, area pengembangan
keanekaragaman hayati, area penciptaan iklim mikro dan pereduksi polutan dikawasan
perkotaan.
Dewasa ini perkembangan fisik kota yang cukup pesat juga terjadi di Kota Medan.
Perkembangan

fisik

ini

menyebabkan

terjadinya

pergeseran

struktur

dan

pola

pemanfaatanruang sehingga perlu dilakukan penyesuaian dengan kecenderungan perubahan

3
kondisi yang terjadi. Kota Medan memiliki peranan sebagai pusat pengembangan utama di
wilayah daratan serta menjadi pusat pertumbuhan utama di Provinsi Sumatera Utara.
Berdasarkan data dari Dinas Pertamanan Kota Medan, luas ruang terbuka hijau di Kota
Medan saat ini adalah 19,88 Km2atau 7,5 % dari luas Kota Medan yaitu 265,10 Km2. Data
tersebut menunjukkan ketidakseimbangan antara infrastruktur yang dibangun dengan
pemenuhan kebutuhan ruang terbuka hijau. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perubahan
penggunaan lahan dari ruang terbuka hijau menjadi bangunan/peruntukan lain.
Kota Medan terdiri dari 21 kecamatan dimana salah satu dari kecamatan tersebut
adalah Kecamatan Medan Timur. Kecamatan Medan Timur mempunyai cakupan wilayah
administratif seluas 7,82 Km² dengan jumlah penduduk 109.445 jiwa yang tersebar di sebelas
kelurahan. Kecamatan Medan Timur merupakan salah satu kecamatan yang penduduknya
cukup padat dan memiliki banyak bangunan dibandingkan dengan ketersediaan ruang terbuka
hijaunya yang akhirnya menyebabkan ketidaknyamanan dalam lingkungan.
(Kantor Camat Medan Timur, 2014)
Berdasarkan

beberapa

pernyataan

diatas,

maka

penelitian

ini

mencoba

mengidentifikasi karakteristik ruang terbuka hijau di kawasan permukiman Kecamatan
Medan Timur, Kota Medan. Studi ini akan mencoba menemukenali karakteristik ruang
terbuka hijau guna membantu penanganan terhadap permasalahan ruang terbuka hijau
melalui analisis kesesuaian kebutuhan penduduk terhadap ruang terbuka hijau dan analisis
tipologi ruang terbuka hijau pada di Kecamatan Medan Timur.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka yang menjadi identifikasi masalah
dalampenelitian ini adalah (1) peningkatan kebutuhan ruang untuk menampung penduduk
danaktivitasnya, ruang terbuka hijau cenderung mengalami alih fungsi lahan menjadi

4
ruangterbangun, (2) aktivitas penduduk yang tinggi di kawasan perkotaan berdampak
padakemacetan, banjir, kawasan kumuh, dan polusi. (3) ketersediaan ruangterbuka hijau
diKecamatan Medan Timur belum diperhatikan, (4) belum terpenuhinya ruang terbuka hijau
sesuai dengan kebutuhan. (5) belum dilakukan arahan pengembangan ruang terbuka
hijausesuai dengan harapan.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka yang menjadi batasan masalah dalam
penelitian ini adalah (1) kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan luas wilayah di
Kecamatan Medan Timur, (2) tipologi ruang terbuka hijau di kecamatan Medan Timur.

D. Perumusan Masalah
Sesuai dengan batasan masalah, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan luas wilayah di Kecamatan Medan
Timur ?
2. Bagaimana tipologi ruang terbuka hijau di Kecamatan Medan Timur.

E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan luas wilayah di Kecamatan Medan Timur
2. Tipologi ruang terbuka hijau di Kecamatan Medan Timur.

5
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan rujukan bacaan
dan wacana baru untuk mengkaji hal – hal yang berkaitan dengan ruang terbuka hijau,
secararinci dari hasil penelitian ini penulis mengharapkan dapat bermanfaat:
1. Dapat

di

jadikan

bahan

pertimbangan

dalam

pengambilan

kebijakan

dalam

rangkamewujudkan salah satu tujuan pembangunan.
2. Bahan masukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
3. Bahan perbandingan bagi para peneliti yang ingin mengadakan penelitian lanjutan dan
sejenisnya.
4. Menambah wawasan peneliti dan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil dan pembahasan pada penelitian yang dilakukan, maka dapat
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Kebutuhan ruang terbuka hijau Kecamatan Medan Timur berdasarkan luas wilayah
adalah sebesar 233,7 Ha atau 30 % berdasarkan dengan Undang – Undang Penataan
Ruang No. 26 Tahun 2007 yaitu sebesar 30 % dari luas wilayah. Berdasarkan
ketersediaan ruang terbuka hijau yang ada di Kecamatan Medan Timur maka dapat
diketahui ketersediaan ruang terbuka hijau di Kecamatan Medan Timur masih sebesar
26,29 Ha atau masih 7,88 % padahal kebutuhan yang harus terpenuhi adalah 233,7 Ha
atau 30 %, itu berarti kebutuhan ruang terbuka hijau di Kecamatan Medan Timur
masih belum terpenuhi sesuai dengan Undang – Undang Penataan Ruang No. 26
Tahun 2007.
2. Tipologi ruang terbuka hijau di Kecamatan Medan Timur di klasifikasikan
berdasarkan :
a. Berdasarkan Fisik Ruang Terbuka Hijau.
Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan di ketahui bahwa secara fisik ruang
terbuka hijau di Kecamatan Medan Timur berupa taman kelurahan dengan total 4
unit taman kelurahan yang terletak di kelurahan Pulo Brayan Bengkel, Kelurahan
Pulo Brayan Darat I, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Baru, dan Kelurahan
Perintis, dengan total luas dari ke 4 (empat) taman kelurahan yang ada di
Kecamatan Medan Timur adalah 63.400 m². Berdasarkan penggunaan lahannya
dari hasil penelitian yang dilakukan dapat dilihat ruang terbuka hijau taman

59

60

kelurahan yang berada di Kecamatan Medan Timur di fungsionalkan sebagai
ruang terbuka hijau aktif berupa lapangan olah raga dan tempat bermain anak –
anak maupun remaja.
b. Berdasarkan Fungsi Ruang Terbuka Hijau.
Ruang Terbuka Hijau yang ada di Kecamatan Medan Timur ini memiliki fungsi
tambahan yaitu fungsi ekonomi, fungsi arsitektural, fungsi sosial dan budaya.
Dalam hal ini ruang terbuka hijau dalam fungsi tambahan di kombinasikan sesuai
dengan kebutuhan, kepentingan, dan keberlanjutan kota. Berdasarkan hasil
penelitian dengan keberadaan taman kelurahan di Kecamatan Medan Timur
sebagai taman yang dekat dengan sekolah maka warga memanfaatkan nya
sebagai tempat usaha berdagang.
c. Berdasarkan Kepemilikan Ruang Terbuka Hijau
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kecamatan Medan Timur maka
diketahui kepemilikan ruang terbuka hijau yang ada di Kecamatan Medan Timur
ini adalah ruang terbuka hijau taman kelurahan yang memiliki total luas sebesar
6,34 Ha atau 1,88 %, dan ruang terbuka hijau taman kota dengan total luasnya
sebesar 0,06 Ha atau 0,01 %. Dari angka tersebut masih sangat kurang untuk
memenuhi kebutuhan ruang terbuka hijau di Kecamatan Medan Timur sesuai
dengan Undang – Undang Penataan Ruang No. 26 Tahun 2007 minimal sebesar
30 %.

61

B. Saran
Dari hasil kesimpulan diatas, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi Pemerintah
Pemerintah perlu menambah luas ruang terbuka hijau kota khususnya ruang terbuka
hijau taman lingkungan pada kawasan permukiman di Kecamatan Medan Timur sesuai
dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 sehingga Kecamatan
Medan Timur yang merupakan bagian dari Kota Medan yang ditetapkan sebagai kawasan
permukiman tetap tarjaga dari segi ekologi dan maju dari segi ekonomi dan Kecamatan
Medan Timur juga tetap terjaga sebagai kawasan permukiman sesuai dengan Peraturan
Mentri Pekerjaan Umum No 41/PRT/2007 tentang kriteria kawasan bagi peruntukan kawasan
permukiman dan pemerintah perlu melakukan tinjauan ulang tentang tata ruang Kecamatan
Medan Timur sesuai dengan rencana tata ruang yang telah direncanakan.

2. Bagi masyarakat
Kepada masyarakat, Karena keterbatasan lahan pada di Kecamatan Medan Timur
maka diharapkan kepada masyarakat untuk lebih memperdulikan lingkungan tempat kita
tinggal, serta lebih banyak lagi menanam pohon dalam bentuk pot dan jenis tanaman lainnya,
memelihara tanaman yang sudah di tanam oleh Dinas Pertamanan maupun masyarakat,
sehingga mampu mencegah polusi udara sekaligus mampu menciptakan lingkungan yang
sejuk dan estetis.

62

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus, 2010. Alih Fungsi Lahan Terbuka Hijau menjadi Perumahan pada kawasan
Padang Bulan/Selayang (online) (http://www.slideshare.netBaneDoli/alih-fungsi lahanterbuka-hijaumenjadi-perumahan-padakawasan-padang-bulanselayang.pdf. diakses 29
Aprili 2013, jam 19.20 WIB).
Badan Pusat Statisti Kota Medan. 2011.Profil Medan Denai 2011.
Fandeli, Cahfid dkk. 2003. Perhutanan Kota. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada :
Jogjakarta.
Hakim, Rustam. 2003. Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap. Bumi Aksara: Jakarta
Hindun (2008). Persepsi Masyarakat Inti Kota Terhadap Hutan Kota Di Kota Medan.
(http://digilib.unimed.ac.id/contens/skripsi.php/id_skr=170/diakses 30 April 2013)
Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1988 tentang Penataan Ruang Terbuka
Hijau di Wilayah Perkotaan.
Joga. 2013. Gerakan Kota Hijau. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kusuma, Fajar, 2012.
(http://paradigmakaumpedalaman.blogspot.com/2012/01/ruangterbuka-hijau.html

diakses

tanggal 27 Mei 2013 pukul 07.39 WIB).
Maris. 2012. Analisis Spasial Hubungan Penggunaan Lahan Dengan Suhu Udara Kota
Medan. Skripsi (tidak diterbitkan), Medan: Jurusan Pendidikan
Geografi. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Mirsa, Rinaldi. Elemen Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Pancawati, Juwarin. Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau di Kota Tangerang. Tesis
(tidak diterbitkan). Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka
Hijau Kawasan Perkotaan (online),