PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI DI KELAS XI SMA SWASTA TELADAN MEDAN SEMESTER GANJIL T.P. 2016/2017.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN BANTUAN ANIMASI MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL

BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA

KATOLIK TRISAKTI MEDAN T.P. 2015/2016

Oleh :

Joyakin A. Situmorang NIM 4122121023

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2017


(2)

(3)

ii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN BANTUAN ANIMASI MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL

BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA

KATOLIK TRISAKTI MEDAN T.P. 2015/2016 Joyakin A. Situmorang

NIM 4122121023 ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan animasi macromedia flash terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment menggunakan desain penelitian control group pretest-posttest. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling, yaitu kelas X-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-5 sebagai kelas kontrol dengan masing-masing siswa berjumlah 35 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar berjumlah 7 soal dan lembar observasi untuk merekam aktivitas siswa.

Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 24,4 dan nilai rata-rata kelas kontrol 26,0. Pada uji kesamaan varians diperoleh data berdistribusi normal dan homogen. Dari hasil uji beda nilai pretes kedua kelas diperoleh thitung = 1,341 dan ttabel = 1,999, karena thitung < ttabel maka Ho diterima,

maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan nilai pretes kedua kelas, artinya kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model berbasis masalah dan kelas kontrol dengan model konvensional. Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 73,4 dan kelas kontrol 55,2. Hasil rata-rata nilai aktivitas siswa kelas eksperimen meningkat setiap pertemuan dengan nilai rata-rata aktivitas 61,1. Berdasarkan hasil uji t nilai postes diperoleh thitung = 5,526 dan ttabel = 1,997. Karena thitung > ttabel maka Ha

diterima, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan animasi macromedia flash terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016.

Kata kunci : model pembelajaran berbasis masalah, hasil belajar, aktivitas, sikap, keterampilan


(4)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala kasih, pertolongan dan rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga skiripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan

waktu yang telah direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model

Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Bantuan Animasi Macromedia Flash terhadap Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016”.

Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dr. Sondang R. Manurung, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang dengan tulus memberikan waktu dan pengetahuan serta saran kepada penulis dari awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D, Bapak Dr. Rahmatsyah, M.Si dan Bapak Drs. Abd. Hakim, M.Si selaku dosen penguji I,II, dan III yang telah memberikan masukan dan saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapkan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Mara Bangun Harahap, M.S selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing dan memotivasi serta membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA UNIMED yang telah memberikan kesempatan untuk mempertahankan judul skripsi saya juga kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Alm. Ayahanda Ronda Saut Situmorang dan Ibunda tercinta Martalena Tambunan serta kakak dan abangku tercinta; Herlina M. Situmorang, Makriana D. B. Situmorang dan


(5)

iv

Trijulandi F. Situmorang dan seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan dan doa yang tulus kepada penulis selama ini.

Selain itu penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan dari Fisika Regular A 2012, juga kepada teman-teman alumni SMA Katolik Trisakti Medan angkatan 2009 juga kepada adik-adik siswa/i SMA Katolik Trisakti Medan yang selalu memberikan kasih, doa dan semangat kepada penulis selama perkuliahan hingga selesainya studi di UNIMED, dan terkhusus kepada sahabat saya Sondang E. Hutapea yang selalu memberi semangat dan tidak pernah lelah memberikan bantuan kepada saya.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Maret 2017

Penulis,

Joyakin A. Situmorang NIM. 4122121023


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Abstrak ii

Kata Pengantar iii

Daftar Isi iv

Daftar Gambar vi

Daftar Tabel vii

Daftar Lampiran viii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 2

1.3. Batasan Masalah 3

1.4. Rumusan Masalah 3

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 4

1.7. Definisi Operasional 4

BAB II : LANDASAN TEORI

2.1. Kerangka Teoritis 6

2.1.1. Pengertian Belajar 6

2.1.2. Hasil Belajar 6

2.1.3. Aktivitas Belajar 15

2.1.4. Model Pembelajaran 17

2.1.5. Model Pembelajaran Berbasis Masalah 18

2.1.5.1. Konsep Dasar Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 18 2.1.5.2. Hakikat Masalah dalam Model Pembelajaran Berbasis

Masalah 19

2.1.5.3. Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Berdasarkan Masalah 20

2.1.5.4. Manfaat Pembelajaran Berdasarkan Masalah 23

2.1.5.5. Sintaks Model Problem Based Learning 24

2.1.6. Pembelajaran Konvensional 25

2.1.6.1. Kelemahan Pembelajaran Konvensional 25 2.1.7. Media Pembelajaran 26

2.1.7.1. Animasi 27

2.1.8. Suhu dan Kalor 28

2.1.8.1. Suhu 28

2.1.8.2. Pemuaian 29

2.1.8.3. Kalor 32

2.1.8.4. Perubahan Wujud Zat 33

2.1.8.5. Asas Black 34

2.1.8.6. Perpindahan Kalor 35

2.1.9. Penelitian yang Relevan 37


(7)

v

2.3. Hipotesis Penelitian 40

BAB III : METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 41

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 41

3.2.1. Populasi Penelitian 41

3.2.2. Sampel Penelitian 41

3.3. Variabel Penelitian 41

3.3.1. Variabel Bebas 41

3.3.2. Variabel Terikat 41

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 42

3.4.1. Jenis Penelitian 42

3.4.2. Desain Penelitian 42

3.5. Prosedur Penelitian 42

3.6. Instrumen Penelitian 45

3.6.1. Tes Hasil Belajar 45

3.6.2. Lembar Observasi 45

3.7. Uji Coba Instrumen Penelitian 46

3.7.1. Validitas Ramalan 46

3.8. Teknik Analisis Data 46

3.8.1. Uji Persyaratan Analisis Data 46

3.8.2. Pengujian Hipotesis 48

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 52

4.1.1. Hasil Belajar 52

4.1.2. Pengelolahan dan Analisi Data 52

4.1.3. Pengujian Analisi Data 55

4.1.4. Observasi 57

4.1. Pembahasan Hasil Penelitian 58

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 65

5.2. Saran 66


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Beberapa macam termometer 28

Gambar 2.2. Pengaruh kalor terhadap suhu benda 32

Gambar 2.3. Skema perubahan wujud zat 34

Gambar 2.4. Perpindahan kalor secara konduksi 35

Gambar 3.1. Skema prosedur penelitian 44

Gambar 4.1. Diagram Data Pretes Kelas Eksperimen 53

Gambar 4.2. Diagram Data Postes Kelas Kontrol 53

Gambar 4.3. Diagram Data Postes Kelas Eksperimen 54

Gambar 4.3. Diagram Data Postes Kelas Kontrol 54

Gambar 4.5. Diagram Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 60 Gambar 4.6. Grafik Nilai Pretes dan Poster Siswa pada Kelas Eksperimen

Berdasarkan Urutan Kategori Nilai Aktivitas Terendah Sampai

Tertingggi 61

Gambar 4.7. Grafik Hubungan Pretes dan Poster Siswa pada Kelas Eksperimen Berdasarkan Urutan Kategori Nilai Aktivitas

Individu Terendah Sampai Tertingggi 62

Gambar 4.8. Grafik Hubungan Pretes dan Poster Siswa pada Kelas Eksperimen Berdasarkan Urutan Kategori Nilai Aktivitas


(9)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Dimensi Proses Kognitif 8

Tabel 2.2. Kategori Psikomotorik 14

Tabel 2.3. Aktivitas Siswa 16

Tabel 2.4. Sintaks Model Problem Based Learning 24

Tabel 2.5. Kalor Jenis Beberapa Zat dalam J/ Kg.K 33

Tabel 2.6. Tabel Hasil Penelitian Terdahulu 37

Tabel 3.1. Two Group Pretest – Postest Design 42

Tabel 3.2. Perincian Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siswa 45

Tabel 4.1. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 52

Tabel 4.2. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 54

Tabel 4.3. Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku 55

Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel 55

Tabel 4.5. Uji Homogenitas Data Kedua Kelompok Sampel 55

Tabel 4.6. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Pretes 56

Tabel 4.7. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Postes 57


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 69

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2 78

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3 88

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1 97

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa (LKS) 2 100

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa (LKS) 3 103

Lampiran 7. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 106

Lampiran 8. Penilaian Aspek Kognitif 111

Lampiran 9. Soal-soal Tes Hasil Belajar 112

Lampiran 10. Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 114

Lampiran 11. Rekapitulasi Nilai Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 117

Lampiran 12. Rekapitulasi Nilai Pretes dan Postes Kelas Kontrol 119

Lampiran 13. Rekapitulasi Penilaian Aktivitas Siswa Pertemuan I 121

Lampiran 14. Rekapitulasi Penilaian Aktivitas Siswa Pertemuan II 123

Lampiran 15. Rekapitulasi Penilaian Aktivitas Siswa Pertemuan III 125

Lampiran 16. Perhitungan Nilai Rata-rata, Simpangan Baku dan Varians

Dan Hasil Belajar Siswa 127

Lampiran 17. Uji Normalitas Data Pretes dan Postes 131

Lampiran 18. Uji Homogenitas Data Pretes dan Postes 136

Lampiran 19. Uji Hipotesis Kelas Eksperimen dan Kontrol 138

Lampiran 20. Dokumentasi Penelitian 142

Lampiran 21. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 145

Lampiran 22. Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t 146

Lampiran 23. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 147

Lampiran 24. Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F 148

Lampiran 25. Surat Persetujuan Dosen Pembimbing 150

Lampiran 26. Validasi Instrumen 151


(11)

ix


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kemdikbud menyatakan bahwa rata-rata nilai UN SMA/ MA mengalami penurunan dari 6,35 (2012/2013) menjadi 6,12 (2013/2014). Rata-rata nilai UN 2013/2014 tertinggi adalah 9,7 dan yang terendah adalah 1,08. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa SMA/MA di Indonesia masih rendah, khususnya pada pelajaran fisika. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru bidang studi fisika di SMA Katolik Trisakti Medan diperoleh data bahwa: (1) kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah 65, (2) siswa jarang melakukan eksperimen, (3) nilai rata-rata hasil ujian harian siswa semester I T.A 2014/2015 sebesar 56 dan nilai rata-rata hasil ujian tengah semester fisika siswa semester I T.A 2014/2015 sebesar 45 terlihat bahwa hasil belajar masih rendah . Berdasarkan hasil angket yang disebarkan kepada 32 siswa di kelas X SMA Katolik Trisakti Medan diperoleh hasil bahwa 69% siswa menyatakan guru dapat menyajikan masalah berkaitan dengan materi tetapi siswa tidak dapat memberikan contohnya; dari 97% siswa menyatakan mereka dapat menganalisis masalah fisika tetapi 59% siswa tidak dapat memberikan contohnya. Berdasarkan hasil test soal ujian semester tipe C4 diperoleh data bahwa 74% siswa tidak dapat menganalisis soal hanya 26% siswa yang mampu menganalisis soal yang diujikan. Instrumen soal ujian semester yang digunakan memiliki tingkat analisis yang masih rendah jika dibandingkan dengan soal ujian akhir nasional (UAN) maupun soal seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN). Rendahnya nilai rata-rata hasil ujian fisika merupakan gambaran kurangnya tingkat kemampuan siswa menguasai materi berupa konsep-konsep materi pelajaran serta aplikasinya dalam bentuk soal-soal pelajaran.

Berdasarkan uraian diatas masalah yang diperoleh adalah hasil belajar dibawah KKM, siswa jarang melakukan eksperimen, kemampuan menganalisis masalah masih rendah,dan kemampuan menganalisis soal masih rendah. Berhubungan dengan masalah tersebut maka dipilih model pembelajaran berbasis


(13)

2

masalah. Model berbasis masalah mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajarsiswa. Trianto (2009: 96) menyatakan bahwa model model pembelajaran berbasis masalah dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah dan keterampilan intelektual, belajar berbagai peran orang dewasa melalui perlibatan mereka dalam pengalaman nyata dan menjadi pebelajar yang otonom dan mandiri. Arends (2008) model pembelajaran berbasis masalah memiliki lima tahap pembelajaran, yaitu: (1) memberikan orientasi tentang permasalahan kepada siswa, (2) mengorganisasikan siswa untuk meneliti, (3) membantu investigasi mandiri dan kelompok , (4) mengembangkan dan mempresentasikan artefak dan exibit, (5) menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah.

Arends (2008) model pembelajaran berbasis masalah digunakan untuk mendukung pemikiran tingkat tinggi dalam situasi berorientasi masalah, seperti pengajaran berbasis proyek, pembelajaran autentik, dan pembelajaran bermakna. Penerapan model pembelajaran berbasis masalah ini sudah pernah diteliti oleh beberapa peneliti sebelumnya seperti Aziz (2014) dari hasil penelitian diketahui kreatifitas siswa dalam memecahkan masalah mengalami peningkatan, Yoesoef (2015) kemampuan menanya dan penguasaan konsep mengalami peningkatan. Berorientasi pada model pembelajaran di atas yang didukung oleh Aziz dan Yoesoef, saya akan melakukan pendataan kuantitas dari peningkatan aktivitas siswa melakukan diskusi, melakukan percobaan, merumuskan hipotesis, menganalisis masalah, memecahkan masalah, dan mempresentasikan hasil karya. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Bantuan Animasi Macromedia Flash terhadap Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:


(14)

1. Hasil belajar siswa masih rendah.

2. Kurangnya minat siswa untuk mempelajari fisika sehingga siswa merasa sulit. 3. Kurangnya keterlibatan dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.

4. Kurangnya penggunaan media pembelajaran.

5. Kurangnya variasi model pembelajaran.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian di atas dan menimbang kemampuan, dana, serta waktu maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini, yakni:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan animasi macromedia flash.

2. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester II SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016.

3. Materi pokok adalah suhu dan kalor di kelas X SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

berbasis masalah dengan bantuan animasi macromedia flash pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016?

2. Bagaimana aktivitas belajar siswa selama proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan animasi

macromedia flash pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X SMA Katolik

Trisakti Medan T.P. 2015/2016?

3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan animasi macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016?


(15)

4

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

berbasis masalah dengan bantuan Animasi Macromedia Flash pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016. 2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses belajar mengajar dengan

menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan Animasi

Macromedia Flash pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X SMA Katolik

Trisakti Medan T.P. 2015/2016.

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan Animasi Macromedia Flash terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan Animasi Macromedia Flash pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016. 2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran yang sesuai

digunakan guru.

1.7. Definisi Operasional

1. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto, 2010). 2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajar (Sudjana, 2009).

3. Aktivitas belajar adalah kegiatan yang bersifat jasmani, rohani, dan sosial yang berkaitan dalam proses belajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Hamalik, 2012).


(16)

4. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial (Trianto, 2011).

5. Model pembelajaran berbasis masalah adalah salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan dikembangkannya keterampilan berpikir siswa (penalaran, komunikasi, dan koneksi) dalam memecahkan masalah (Rusman, 2012).

6. Animasi adalah objek yang dibuat dari serangkaian foto, gambar, atau gambar komputer dari pemindahan-pemindahan kecil dari benda atau gambar (Smaldino


(17)

65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini maka disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar siswa dengan mengunakan model pembelajaran berbasis masalah

dengan bantuan aimasi macromedia flash pada materi suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016 sebelum diberikan perlakuan, rata-rata pretes siswa sebesar 24,4 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 73,4.

2. Hasil belajar siswa dengan mengunakan model pembelajaran konvensional pada materi suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016 sebelum diberikan perlakuan, rata-rata pretes siswa sebesar 26 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 55,2.

3. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung > ttabel (5,526 >

1,997) maka Ha di terima yang berarti ada pengaruh model pembelajaran

berbasis masalah dengan bantuan aimasi macromedia flash terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi pokok suhu dan kalor di SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016

4. Aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan animasi macromedia

flash pada materi pokok suhu dan kalor di SMA Katolik Trisakti Medan T.P.

2015/2016, diperoleh rata-rata peningkatan aktivitas siswa sebesar 61,16 termasuk dalam kategori aktif.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran:


(18)

1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menggunakan model pengaruh model pembelajaran berbasis masalah supaya lebih memunculkan masalah yang dapat menarik minat dan motivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah sehingga dapat menambah kreativitas dan semangat belajar siswa, serta meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Implementasi tahapan model pembelajaran berdasarkan masalah lebih ditingkatkan supaya setiap deskriptor dapat tercapai dengan baik dan aktivitas dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

3. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengoptimalkan pengelolaan

kelas khususnya pada saat diskusi berlangsung agar tidak terjadi kegaduhan-kegaduhan di dalam kelas.


(19)

67

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R. I. (2009). Learning to Teach Eighth Edition. New York: The McGrow-HillCompanies.

Arifin, Z.(2009). Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Produk. Remaja Rosdakarya : Bandung.

Arikunto, S. ( 2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Penerbit Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, A. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Aziz, A., Rokhmat, J., Kosim. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis

Masalah dengan Metode Eksperimen Pada Materi Cahaya Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMPN 2 Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat T. P. 2014/ 2015. Jurnal Pendidikan Fisikan dan Teknologi: 200-204

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djamarah, S.B. dan Aswan, Z. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Firmansyah, A., Kosim., Ayub, S. (2015). Pengaruh Model Berbasi Masalah

dengan Metode Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas X Siswa SMAN 1 Gunongsari Kabupaten Lombok Barat T. P. 2014/ 2015. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi: 154-159.

Hamalik, O. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad

21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Kharida, L. A., Rusilowati, A., Pratiknyo, K., (2009), Penerapan Model

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Elastisitas Bahan. Vol.04 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. Hal. 83-89.

Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Rajawali Pers.


(20)

Sanjaya., W. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Grup.

Sardiman. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Setyoroni, S., Sukiswo, S.E., dan Subali, B.(2011). Penerapan Model Problem

Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia: 52-56.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Smaldino, S. E., Lowther, D. L., dan Russell, J. D. (2011). Instructional Technology

and Media for Learning: Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta: Kencana.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Penerbit Tarsito, Bandung.

Tambunan, F. (2015). Pengarruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil

Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Bangun Purba T. P. 2014/ 2015. Medan: UNIMED

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Widodo, T. (2009). Fisika untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Zeamansky, W. R., Sears, W. F. (1962). Fisika untuk Universitas 1. Jakarta: Binacipta


(1)

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan Animasi Macromedia Flash pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016. 2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses belajar mengajar dengan

menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan Animasi

Macromedia Flash pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X SMA Katolik

Trisakti Medan T.P. 2015/2016.

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan Animasi Macromedia Flash terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan Animasi Macromedia Flash pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016. 2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran yang sesuai

digunakan guru.

1.7. Definisi Operasional

1. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto, 2010). 2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajar (Sudjana, 2009).

3. Aktivitas belajar adalah kegiatan yang bersifat jasmani, rohani, dan sosial yang berkaitan dalam proses belajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Hamalik, 2012).


(2)

4. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial (Trianto, 2011).

5. Model pembelajaran berbasis masalah adalah salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan dikembangkannya keterampilan berpikir siswa (penalaran, komunikasi, dan koneksi) dalam memecahkan masalah (Rusman, 2012).

6. Animasi adalah objek yang dibuat dari serangkaian foto, gambar, atau gambar komputer dari pemindahan-pemindahan kecil dari benda atau gambar (Smaldino


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini maka disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar siswa dengan mengunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan aimasi macromedia flash pada materi suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016 sebelum diberikan perlakuan, rata-rata pretes siswa sebesar 24,4 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 73,4.

2. Hasil belajar siswa dengan mengunakan model pembelajaran konvensional pada materi suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016 sebelum diberikan perlakuan, rata-rata pretes siswa sebesar 26 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 55,2.

3. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung > ttabel (5,526 >

1,997) maka Ha di terima yang berarti ada pengaruh model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan aimasi macromedia flash terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi pokok suhu dan kalor di SMA Katolik Trisakti Medan T.P. 2015/2016

4. Aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan animasi macromedia

flash pada materi pokok suhu dan kalor di SMA Katolik Trisakti Medan T.P.

2015/2016, diperoleh rata-rata peningkatan aktivitas siswa sebesar 61,16 termasuk dalam kategori aktif.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran:


(4)

1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menggunakan model pengaruh model pembelajaran berbasis masalah supaya lebih memunculkan masalah yang dapat menarik minat dan motivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah sehingga dapat menambah kreativitas dan semangat belajar siswa, serta meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Implementasi tahapan model pembelajaran berdasarkan masalah lebih ditingkatkan supaya setiap deskriptor dapat tercapai dengan baik dan aktivitas dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

3. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengoptimalkan pengelolaan kelas khususnya pada saat diskusi berlangsung agar tidak terjadi kegaduhan-kegaduhan di dalam kelas.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R. I. (2009). Learning to Teach Eighth Edition. New York: The McGrow-HillCompanies.

Arifin, Z.(2009). Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Produk. Remaja Rosdakarya : Bandung.

Arikunto, S. ( 2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Penerbit Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, A. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Aziz, A., Rokhmat, J., Kosim. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis

Masalah dengan Metode Eksperimen Pada Materi Cahaya Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMPN 2 Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat T. P. 2014/ 2015. Jurnal Pendidikan Fisikan dan Teknologi: 200-204

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djamarah, S.B. dan Aswan, Z. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Firmansyah, A., Kosim., Ayub, S. (2015). Pengaruh Model Berbasi Masalah

dengan Metode Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas X Siswa SMAN 1 Gunongsari Kabupaten Lombok Barat T. P. 2014/ 2015. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi: 154-159.

Hamalik, O. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad

21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Kharida, L. A., Rusilowati, A., Pratiknyo, K., (2009), Penerapan Model

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Elastisitas Bahan. Vol.04 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. Hal. 83-89.

Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Rajawali Pers.


(6)

Sanjaya., W. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Grup.

Sardiman. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Setyoroni, S., Sukiswo, S.E., dan Subali, B.(2011). Penerapan Model Problem

Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia: 52-56.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Smaldino, S. E., Lowther, D. L., dan Russell, J. D. (2011). Instructional Technology

and Media for Learning: Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta: Kencana.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Penerbit Tarsito, Bandung.

Tambunan, F. (2015). Pengarruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil

Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Bangun Purba T. P. 2014/ 2015. Medan: UNIMED

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Widodo, T. (2009). Fisika untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Zeamansky, W. R., Sears, W. F. (1962). Fisika untuk Universitas 1. Jakarta: Binacipta