ANALISIS DAYA SAING EKSPOR UDANG BEKU INDONESIA

(1)

i

ANALISIS DAYA SAING EKSPOR UDANG BEKU INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Strata Satu (S1) Pada Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Peternakan

Universitas Muhammadiyah Malang

Diajukan oleh : Niken Cludya Pratiwi

201210210311067

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

vi

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Niken Cludya Pratiwi NIM : 201210210311067 Jurusan : Agribisnis

Fakultas : Pertanian Peternakan

Menyatakan bahwa skripsi yang bejudul “ANALISIS DAYA SAING EKSPOR UDANG BEKU INDONESIA” adalah bukan karya dari orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang diacu dalam naskah ini dan telah dituliskan sumbernya.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik.

Malang, 03 Mei 2016 Yang membuat pernyataan,

Niken Cludya Pratiwi (201210210311067)


(7)

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Niken Cludya Pratiwi lahir di Lamongan pada tanggal 10 Oktober 1994. Penulis merupakan anak pertama dari 5 bersaudara yang terlahir dari pasangan Saleh Jafar dan Wiwik Sulistyawati. Pendidikan formal yang pernah dijalani adalah TK Bhayangkara Babat (1998-1999), TK Adiyakhsa Tuban (1999-2000), SD Negeri 3 Babat (2000-2006), SMP Negeri 1 Babat (2006-2009), dan SMA Negeri 1 Babat (2009-2012). Pada tahun 2012 penulis melanjutkan kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang, Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian-Peternakan, melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Jalur Reguler Gelombang 3 Universitas Muhammadiyah Malang. Selain aktif dalam perkuliahan, penulis juga menjadi anggota Divisi IPTEK Himpunan Mahasiwa Jurusan Agribisnis (2013-2014). Penulis juga aktif sebagai Asisten Laboratorium Agribisnis untuk mata praktikum Ekonomi Pertanian (2014-2015), Tataniaga Pertanian (2014-2015), Pemberdayaan Masyarakat (2015-2016), Metode Penelitian Sosial (2015-2016), dan Komunikasi Pertanian (2015-2016).


(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan Rahmat, Taufik serta Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi dengan judul “Analisis Daya Saing Udang Beku

Indonesia”.

Tak lupa penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan proposal ini. Tentunya proposal ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa adanya dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua Orang tua yang sudah memberikan kasih sayang, dukungan serta doa yang tulus demi kelancaran penulis dalam menyelesaikan skripsi.

2. Ibu Ir. Dyah Erni Widyastuti,MM selaku dosen pembimbing I yang sudah dengan sabar membina, membimbing dan memberikan pengarahan dalam menyelesaikan proposal skripsi.

3. Ibu Dr. Ir. Istis Baroh,MP selaku dosen pembimbing II yang sudah dengan sabar membina, membimbing dan memberikan pengarahan dalam menyelesaikan proposal skripsi.

4. Semua teman Agribisnis angkatan 2012 terutama kelas B, teman-teman kos 42f, serta teman-teman kontrakan Bumi Asri yang telah banyak memberikan motivasi dan dukungan pada penulis untuk tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi.


(9)

ix

5. Kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya penelitian skripsi ini, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuannya.

Penulis menyadari bahwa hasil penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan dan kelemahan penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca, khususnya bagi mahasiswa Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.

Malang, April 2016


(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ... iv

HALAMAN REVISI ... v

SURAT PERNYATAAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

RIWAYAT HIDUP ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Batasan Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Penelitian Terdahulu ... 8

2.2 Kajian Teori ... 13

2.2.1 Komoditas Udang ... 13

2.2.2 Teori Perdagangan Internasional... 15

2.2.3 Teori Ekspor ... 22

2.2.4 Teori Daya Saing... 24

2.2.4.1 Keunggulan Komparatif ... 25

2.2.4.2 Keunggulan Kompetitif ... 26

2.3 Kerangka Pemikiran ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

3.1 Jenis dan Sumber Data ... 29

3.2 Metode Analisis Data ... 29

3.2.1 Analisis RCA (Revealed Comparative Advantage) ... 30

3.2.2 Analisis EPD (Export Product Dynamics) ... 31

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN ... 35

4.1 Gambaran Umum Perikanan Indonesia ... 35

4.2 Potensi Produksi Udang Indonesia ... 37

4.2.1 Volume Produksi Udang Indonesia ... 37


(11)

xi

4.3 Profil Udang ... 39

4.3.1 Karakteristik Udang Ekspor ... 40

4.3.2 Jenis Udang Ekspor ... 43

4.3.3 Standar Mutu Udang Beku Ekspor ... 45

4.4 Gambaran Ekspor Udang Indonesia... 48

4.4.1 Faktor Pembentuk Harga Udang Ekspor... 48

4.4.2 Harga Udang Beku Ekspor Indonesia dan Negara Pesaing ... 52

4.4.3 Nilai Ekspor Udang Beku Indonesia ... 54

4.5 Perkembangan Ekspor Udang Beku Indonesia Di Negara Tujuan ... 55

4.5.1 Perkembangan Ekspor Udang Beku Indonesia di Amerika Serikat... 56

4.5.2 Perkembangan Ekspor Udang Beku Indonesia di Jepang ... 57

4.5.3 Perkembangan Ekspor Udang Beku Indonesia di Inggris... 57

4.5.4 Perkembangan Ekspor Udang Beku Indonesia di Viet Nam ... 58

4.5.6 Perkembangan Ekspor Udang Beku Indonesia di Belgia ... 59

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 61

5.1 Analisis Daya Saing Udang Beku Indonesia dan Negara Pesaing Ke Negara Tujuan Utama Ekspor Periode 2010-2014 ... 61

5.2 Analisis Posisi Pasar Udang Beku Indonesia dan Negara Pesaing Ke Negara Tujuan Utama Ekspor Periode 2010-2014 ... 63

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 70

6.1 Kesimpulan ... 70

6.2 Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 73


(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Negara pengekspor udang beku terbesar di dunia tahun 2014

... 3

Tabel 1.2 Daftar negara utama tujuan ekspor dan negara pesaing ... 7

Tabel 3.1 Posisi pasar dengan Metode EPD ... 33

Tabel 4.1 Produksi Udang Melalui Hasil Tangkap dan Budidaya ... 38

Tabel 4.2 Klasifikasi Tata Nama Udang Windu ... 43

Tabel 4.3 Klasifikasi Tata Nama Udang Vename ... 45

Tabel 4.4 Persyaratan Mutu Udang Beku Ekspor ... 46

Tabel 4.5 Rekomendasi Analisa Cearan Mikroba ... 47

Tabel 4.6 Harga Udang Indonesia ... 52

Tabel 4.7 Harga Udang Negara Pesaing ... 53

Tabel 4.8 Nilai dan Jumlah Ekspor Udang Beku Indonesia ... 54

Tabel 4.9 Perusahaan Eksportir Udang Beku di Indonesia ... 55

Tabel 5.1 Rata-rata nilai RCA Indonesia dan Negara Pesaing di Negara Tujuan Ekspor Tahun 2010-2014 ... 61

Tabel 5.2 Hasil Estimasi EPD Indonesia dan Negara Pesaing di Negara Tujuan Ekspor Tahun 2010-2014 ... 64

Tabel 5.3 Posisi Pasar Udang Beku Indonesia dan Negara Pesaing di Negara Tujuan Ekspor Periode 2010-2014 ... 67


(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Nilai ekspor udang beku 10 negara eksportir udang terbesar di dunia

... 4

Gambar 2. Keseimbangan dalam perdagangan internasional ... 21

Gambar 3. Kerangka pemikiran penelitian ... 28

Gambar 4. Matriks EPD ... 33

Gambar 5. Volume Produksi Perikanan Indonesia ... 35

Gambar 6. Volume Produksi Udang Indonesia ... 37

Gambar 7. Perkembangan Nilai Ekspor Udang Beku Indonesia di Ameriak Serikat, 2010-2014 ... 56

Gambar 8. Perkembangan Nilai Ekspor Udang Beku Indonesia di Jepang, 2010-2014 ... 57

Gambar 9. Perkembangan Nilai Ekspor Udang Beku Indonesia di Inggris, 2010-2014 ... 58

Gambar 10. Perkembangan Nilai Ekspor Udang Beku Indonesia di Viet Nam, 2010-2014 ... 59

Gambar 11. Perkembangan Nilai Ekspor Udang Beku Indonesia di Belgia, 2010-2014 ... 60

Gambar 12. Matriks EPD dengan Negara Tujuan Amerika Serikat ... 64

Gambar 13. Matriks EPD dengan Negara Tujuan Jepang ... 65

Gambar 14. Matriks EPD dengan Negara Tujuan Inggris ... 65

Gambar 15. Matriks EPD dengan Negara Tujuan Viet Nam ... 66

Gambar 16. Matriks EPD dengan Negara Tujuan Belgia ... 66


(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Nilai Ekspor Udang Beku Dunia Ke Negara Tujuan

... 75 Lampiran 2. Data Nilai Ekspor Udang Beku Indonesia Ke Negara

Tujuan

... 73 Lampiran 3. Data Nilai Total Produk Ekspor Dunia Ke Negara

Tujuan

... 79 Lampiran 4. Data Nilai Total Produk Ekspor Indonesia Ke Negara

Tujuan

... 79 Lampiran 5. Data Nilai Ekspor Udang Beku Pesaing Ke Negara

Tujuan

... 82 Lampiran 6. Data Nilai Total Produk Ekspor Pesaing Ke Negara

Tujuan

... 87 Lampiran 7. Data Nilai Ekspor Udang Beku Indonesia Ke Dunia ... 92 Lampiran 8. Hasil Perhitungan nilai RCA Ekspor Udang Beku

Indonesia ke Negara Tujuan

... 93 Lampiran 9. Hasil Perhitungan nilai RCA Ekspor Udang Beku

Negara Pesaing ke Negara Tujuan

... 95 Lampiran 10. Hasil Perhitungan Nilai EPD Ekspor Udang Beku

Indonesia ke Negara Tujuan

... 97 Lampiran 11. Hasil Perhitungan Nilai EPD Negara Pesaing ke

Negara Tujuan

... 101 Lampiran 12. Produk Udang Beku Ekspor Indonesia ... 107


(15)

xv

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2003. Budidaya Udang Windu. Diakses dari http://warintekbantul.com pada tanggal 31 januari 2016

Badan Pusat Statistik. 2000-2014. Ekspor Udang Menurut Negara Tujuan Utama. Badan Pusat Statistik. Jakarta.

Deasi Natalia dan Nurozy. 2012. Kinerja Daya Saing Produk Perikanan Indonesia Di Pasar Global. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, Vol. 6 No. 1, Juli 2012. Kementerian Perdagangan. Jakarta.

Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Erlangga. Jakarta

Fitriyana, 2007. Pengaruh Harga Terhadap Volume Ekspor Udang Beku (Studi Kasus di PT. Misaja Mitra Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman. EPP.Vol.4.No.1.2007:18-22.

Gunawan, Isti Rahmadhani. 2015. Daya Saing dan Determinan Ekspor Udang Beku Indonesia di Negara Tujuan Ekspor. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Haditaqy, Aga. 2015. Analisis Daya Saing dan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Permintaan Ekspor Teh Hitam Indonesia ke Negara Tujuan Ekspor. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Juarno, Ono. 2012. Daya Saing dan Strategi Peningkatan Ekspor Udang Indonesia di Pasar Internasional. Disertasi. Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

International Finance Corporation (IFC). 2007b. Improving the Competitiveness of Indonesian Shrimp Export. Technical Note. The World Bank.

Kalaba Y. 2012. Analisis Daya Saing Kakao Indonesia. Disertasi. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Karlinda, Fitri. 2012. Analisis Daya Saing dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Ekspor Mutiara Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 2014. Laporan Kinerja KKP Tahun 2014. Pusat Data, Statistik dan Informasi. Diunduh pada tanggal 30 Maret 2016.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 2015. Analisis Data Pokok Kelautan dan Perikanan 2014. Pusat Data, Statistik dan Informasi. Diunduh pada tanggal 18 Januari 2016.


(16)

xvi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 2015. Kelautan dan Perikanan Dalam Angka Tahun 2014. Pusat Data, Statistik dan Informasi. Diunduh pada tanggal 18 Januari 2016.

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. 2016. Direktori Eksportir Indonesia. Diakses dari http://www.kemenperin.go.id/direktori-eksportir?what=shrimp&prov=0&hal=3 pada tanggal 30 Maret 2016.

Lipsey, R. G., P. N. Courant, dan C. T. S. 1995. Pengantar Makroekonomi. Edisi Kesepuluh Jilid Dua. Binarupa Aksara. Jakarta.

Lindert, P.H. dan C. P. Kindleberger. 1995. Ekonomi Internasional. Erlangga. Jakarta.

Mankiw, G. 2006. Macroeconomics. Edisi Kelima. Worth Publishers, New York. M.S, Amir. 1993. Ekspor Impor Teori dan Penerapannya Seri Umum No. 3. PT

Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta Pusat

Murty, Kismono Hari. 1991. Perdagangan Udang Internasional. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sadono, Sukirno. 2010. Makroekonomi. Teori Pengantar Edisi Ketiga. Raja Grasindo Perseda. Jakarta

Suharto, Daniella E. 2012. Analisis Daya saing Pelet Kayu Indonesia di Pasar International. Skripsi. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Tarigan, Robins. 2005. Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. Bumi Aksara. Jakarta UNComtrade. 2016. The world's Shrimp Export Data 2010-2014. Diakses dari http://comtrade.un.org/db/ce/ceSnapshot.aspx?cc=030613&px=H1&r=all &y=2010,%202011,%202012,%202013,%202014&p=0&rg=2&so=9999 &rpage=dqBasicQuery&qt=n pada tanggal 30 Januari 2016.

UNComtrade. 2016. Exchange Rate Data 2014. Diakses dari http://comtrade.un.org/db/ce/ceSnapshot.aspx?cc=030613&px=H1&r=all &y=2014&p=0&rg=2&so=9999&rpage=dqBasicQuery&qt=n pada tanggal 30 Januari 2016.


(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sebagai Negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi yang besar di sektor perikanan. Luas wilayah laut Indonesia sangat luas yaitu sekitar 7,9 juta km2 dan memiliki garis pantai sekitar 80.791 km2 dengan luas pertambakan dan kolam ikan yang tesebar di beberapa wilayah Indonesia. Luas daratan Indonesia hanya 1,9 juta km2, hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia memiliki luas wilayah perairan sebesar 81 persen dari seluruh luas wilayah Indonesia, sehingga bukan tidak mungkin bila Indonesia dapat merajai bisnis perikanan dunia. Meninjau dari aspek ekonomi, sektor perikanan memberikan kontribusi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) berdasarkan harga berlaku selama periode 2009-2013 dengan rata-rata kenaikan sebesar 13,38 persen dari capaian Rp 176,62 triliun menjadi Rp 291,8 triliun.

Analisis Data Pokok Kelautan dan Perikanan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan menunjukkan bahwa produksi perikanan Indonesia tahun 2014 (angka sementara) mencapai 20,7 juta ton atau meningkat sebesar 6,72 persen dibandingkan tahun 2013, yang terdiri dari produksi perikanan tangkap sebesar 6,2 juta ton atau meningkat sebesar 1,39 persen dibandingkan tahun 2013 dan produksi perikanan budidaya sebesar 14,5 juta ton atau meningkat sebesar 9,18 persen dibandingkan tahun 2013. Data tersebut menunjukkan bahwa potensi perikanan dan


(18)

2

kelautan akan sangat berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia dan juga dapat meningkatkan nilai ekspor Indonesia.

Data ekspor perikanan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia menunjukkan bahwa pada tahun 2014 total ekspor perikanan Indonesia ke seluruh dunia sebanyak 1.229.114 ton dengan nilai US$ 3.853.658.000,00.

Produksi udang nasional tahun 2014 (angka sementara) masih di dominasi dari perikanan tangkap, dengan perbandingan 69,89 persen dari perikanan tangkap dan 30,11 dari perikanan budidaya. Produksi udang mencapai 847 ribu ton atau menurun sebesar 5,53 persen dibandingkan tahun 2013 dengan volume ekspor udang mencapai 191 ribu ton atau meningkat sebesar 17,69 persen dibandingkan tahun 2013.

Sejak tahun 1987, Indonesia telah menjadi salah satu pemasok terpenting udang dunia. Udang ditetapkan sebagai komoditas ekspor utama Indonesia karena nilai ekspor udang paling besar dibandingkan komoditi lainya di sektor kelautan dan perikanan. Udang yang terdiri dari udang segar dan beku merupakan komoditas ekspor utama hasil sektor kelautan dan perikanan. Menurut data dari Kementerian Kelautan Dan Perikanan, jenis udang beku memiliki kontribusi ekspor yang lebih besar daripada jenis udang segar.

Kontribusi ekspor udang dalam perolehan devisa negara tergolong cukup besar. Udang menyumbang sekitar 1.8% devisa non-migas dan menyediakan lapangan kerja bagi 1.7 juta orang (International Finance Corporation/IFC, 2007b). Kontribusi udang pada tahun 2012 sebesar 34% dari total ekspor sektor perikanan


(19)

3

yaitu 1.340.682.066 dolar Amerika dari total ekspor perikanan 3.889.995.901 dolar Amerika (KKP 2012).

Tabel 1.1 Negara Pengekspor Udang Beku Terbesar di Dunia Tahun 2014

Peringkat Negara Nilai Ekspor (USD)

1. India $ 3.678.626.651

2. Ekuador $ 2.571.612.702

3. Vietnam $ 2.490.621.314

4. Indonesia $ 1.569.941.529

5. Tiongkok $ 1.405.020.440

6. Thailand $ 855.532.820

7. Argentina $ 759.805.017

8. Malaysia $ 371.152.023

9. Denmark $ 355.159.505

10. Canada $ 352..030.772

Sumber : Diolah dari UN Comtrade, (2016)

Tabel diatas menunjukkan bahwa Indonesia berada pada peringkat keempat sebagai negara terbesar pengekspor udang beku dunia setelah Vietnam. Meskipun begitu, nilai ekspor udang beku Indonesia di pasar internasional perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Oleh karena itu, perlu adanya daya saing yang kuat untuk tetap mempertahankan produk ekspor udang beku di pasar internasional. Daya saing merupakan salah satu kriteria penting bagi suatu negara untuk melakukan perdagangan dengan negara lain. Secara teoritis, Porter (1990) dalam Isti (2015) menyatakan bahwa daya saing merupakan kemampuan suatu komoditi untuk memasuki pasar luar negeri dan kemampuan untuk bertahan di dalam pasar tersebut. perdagangan bebas, negara yang memiliki daya saing tinggi pada produk tertentu akan menikmati keuntungan dari perdagangan internasional.


(20)

4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar memiliki potensi perikanan yang besar pula. Komoditas perikanan Indonesia tidak hanya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dalam negeri, akan tetapi juga sebagai komoditas ekspor. Komoditas ekspor perikanan terbesar Indonesia adalah udang. Jenis udang yang paling banyak di ekspor adalah udang beku namun ekspor udang beku Indonesia tidak lepas dari persaingan yang ketat antar negara pengekspor yang lain. Meskipun demikian, Indonesia selalu berada dalam sepuluh besar eksportir udang beku terbesar di dunia dalam 5 tahun terakhir.

Gambar 1. Nilai ekspor udang beku 10 negara eksportir udang terbesar di dunia.

Sumber : Diolah dari UN Comtrade, 2016 0 2.000.000.000 4.000.000.000 6.000.000.000 8.000.000.000 10.000.000.000 12.000.000.000 14.000.000.000 16.000.000.000

2010 2011 2012 2013 2014

N il ai E ks po r (U SD)

Argentina Canada Denmark Ekuador India


(21)

5

Dilihat dari gambar 1, bahwa nilai ekspor udang beku Indonesia mengalami peningkatan dalam 5 tahun terakhir ini, dengan demikian udang beku Indonesia bisa dikatakan memiliki daya saing yang cukup kuat di pasar internasional. Hal tersebut masih belum dapat membuktikan bahwa daya saing udang beku Indonesia cukup kuat di pasar internasional. Negara-negara tujuan utama ekspor udang beku Indonesia juga perlu diketahui untuk mengetahui apakah udang beku Indonesia memiliki daya saing yang kuat di negara utama tujuan ekspor udang beku Indonesia. Berdasarkan data dari UN Comtrade, negara-negara tersebut antara lain : Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Vietnam, serta Belgia.

Daya saing udang beku negara pengekspor lainnya juga perlu diketahui karena untuk membandingkan daya saing udang beku Indonesia dengan negara pengekspor lainnya di negara tujuan. Setelah mengetahui daya saing ekspor udang beku Indonesia dan negara pengekspor lainnya di negara tujuan, maka yang perlu diketahui selanjutnya adalah posisi pasar ekspor udang beku Indonesia dan negara pengekspor lainnya di pasar internasional. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui dimana posisi pasar udang beku Indonesia di pasar Internasional dibandingkan posisi pasar udang beku negara pengekspor lainnya. Berdasarkan gambaran tersebut maka masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana daya saing ekspor udang beku Indonesia dan negara pengekspor lainnya di negara utama tujuan ekspor?

2. Bagaimana posisi pasar udang beku Indonesia dan negara pengekspor lainnya di negara utama tujuan ekspor?


(22)

6

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis daya saing ekspor udang beku Indonesia dan negara

pengekspor lainnya di negara utama tujuan ekspor.

2. Menganalisis posisi pasar udang beku Indonesia dan negara pengekspor lainnya di negara utama tujuan ekspor.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti

Penulisan penelitian ini akan menambah wawasan dan pengetahuan tentang daya saing ekspor udang beku Indonesia di pasar internasional.

2. Bagi Pemerintah

Pemerintah bisa menjadikan penelitian ini sebagai bahan acuan dalam membuat kebijakan tentang ekspor udang beku Indonesia yang akhirnya akan meningkatkan kualitas ekspor udang beku di pasar internasional dan bisa digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut.

1.5Batasan Penelitian

Bentuk udang yang diekspor bermacam-macam. Sistem klasifikasi Harmonized System (HS) membagi udang menjadi beberapa bagian, salah satunya adalah udang beku. Jenis udang beku yang diteliti yaitu udang beku HS 1996 digit 6 dengan kode 030613 yang umumnya jenis udang beku ini lebih banyak diekspor dari pada jenis


(23)

7

udang yang lainnya. Total produk ekspor yang digunakan untuk kategori semua komoditas antara lain, lobster (udang laut lainnya beku), lobster beku, lobster tidak beku, udang beku, udang tidak beku, kepiting beku, kepiting tidak beku, krustasea beku, krustasea tidak beku, serta lobster batu dan udang laut lainnya tidak beku. Periode yang dianalisis dari tahun 2010-2014 (5 tahun). Negara yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data 5 (lima) negara utama tujuan ekspor terbesar udang beku Indonesia sedangkan negara pengekspor yang lainnya adalah dua negara eksportir terbesar di negara tujuan pada tahun 2010-2014. Berikut daftar negara yang digunakan dalam penelitian ini :

Tabel 1.2 Daftar negara utama tujuan ekspor dan negara pengekspor lainnya.

No. Negara Tujuan Negara Pengekspor Lainnya

1. Amerika Serikat India Ekuador

2. Jepang Thailand Vietnam

3. Vietnam India Ekuador

4. Inggris India Thailand

5. Belgia India Vietnam

Sumber : Diolah dari UN Comtrade, (2016)

Alat analisis yang digunakan dalam daya saing ekspor udang beku dengan

menggunakan indeks Revealed Comparative Advantage (RCA) sebagai salah satu

alat yang populer digunakan untuk menentukan keunggulan komparatif suatu

produk pada suatu pasar tertentu serta menggunakan Pendekatan Export Product

Dynamics (EPD) yang digunakan untuk mengidentifikasi keunggulan kompetitif

suatu komoditi. Indikator ini mengukur posisi pasar dari produk suatu negara pada negara lain. Oleh karena itu, indikator ini digunakan untuk mengetahui lebih detail bagaimana kondisi pasar udang beku Indonesia di negara tujuan ekspor utamanya jika dibandingkan dengan pengekspor lainnya.


(1)

kelautan akan sangat berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia dan juga dapat meningkatkan nilai ekspor Indonesia.

Data ekspor perikanan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia menunjukkan bahwa pada tahun 2014 total ekspor perikanan Indonesia ke seluruh dunia sebanyak 1.229.114 ton dengan nilai US$ 3.853.658.000,00. Produksi udang nasional tahun 2014 (angka sementara) masih di dominasi dari perikanan tangkap, dengan perbandingan 69,89 persen dari perikanan tangkap dan 30,11 dari perikanan budidaya. Produksi udang mencapai 847 ribu ton atau menurun sebesar 5,53 persen dibandingkan tahun 2013 dengan volume ekspor udang mencapai 191 ribu ton atau meningkat sebesar 17,69 persen dibandingkan tahun 2013.

Sejak tahun 1987, Indonesia telah menjadi salah satu pemasok terpenting udang dunia. Udang ditetapkan sebagai komoditas ekspor utama Indonesia karena nilai ekspor udang paling besar dibandingkan komoditi lainya di sektor kelautan dan perikanan. Udang yang terdiri dari udang segar dan beku merupakan komoditas ekspor utama hasil sektor kelautan dan perikanan. Menurut data dari Kementerian Kelautan Dan Perikanan, jenis udang beku memiliki kontribusi ekspor yang lebih besar daripada jenis udang segar.

Kontribusi ekspor udang dalam perolehan devisa negara tergolong cukup besar. Udang menyumbang sekitar 1.8% devisa non-migas dan menyediakan lapangan kerja bagi 1.7 juta orang (International Finance Corporation/IFC, 2007b). Kontribusi udang pada tahun 2012 sebesar 34% dari total ekspor sektor perikanan


(2)

yaitu 1.340.682.066 dolar Amerika dari total ekspor perikanan 3.889.995.901 dolar Amerika (KKP 2012).

Tabel 1.1 Negara Pengekspor Udang Beku Terbesar di Dunia Tahun 2014 Peringkat Negara Nilai Ekspor (USD)

1. India $ 3.678.626.651

2. Ekuador $ 2.571.612.702

3. Vietnam $ 2.490.621.314

4. Indonesia $ 1.569.941.529

5. Tiongkok $ 1.405.020.440

6. Thailand $ 855.532.820

7. Argentina $ 759.805.017

8. Malaysia $ 371.152.023

9. Denmark $ 355.159.505

10. Canada $ 352..030.772

Sumber : Diolah dari UN Comtrade, (2016)

Tabel diatas menunjukkan bahwa Indonesia berada pada peringkat keempat sebagai negara terbesar pengekspor udang beku dunia setelah Vietnam. Meskipun begitu, nilai ekspor udang beku Indonesia di pasar internasional perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Oleh karena itu, perlu adanya daya saing yang kuat untuk tetap mempertahankan produk ekspor udang beku di pasar internasional. Daya saing merupakan salah satu kriteria penting bagi suatu negara untuk melakukan perdagangan dengan negara lain. Secara teoritis, Porter (1990) dalam Isti (2015) menyatakan bahwa daya saing merupakan kemampuan suatu komoditi untuk memasuki pasar luar negeri dan kemampuan untuk bertahan di dalam pasar tersebut. perdagangan bebas, negara yang memiliki daya saing tinggi pada produk tertentu akan menikmati keuntungan dari perdagangan internasional.


(3)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar memiliki potensi perikanan yang besar pula. Komoditas perikanan Indonesia tidak hanya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dalam negeri, akan tetapi juga sebagai komoditas ekspor. Komoditas ekspor perikanan terbesar Indonesia adalah udang. Jenis udang yang paling banyak di ekspor adalah udang beku namun ekspor udang beku Indonesia tidak lepas dari persaingan yang ketat antar negara pengekspor yang lain. Meskipun demikian, Indonesia selalu berada dalam sepuluh besar eksportir udang beku terbesar di dunia dalam 5 tahun terakhir.

Gambar 1. Nilai ekspor udang beku 10 negara eksportir udang terbesar di dunia.

Sumber : Diolah dari UN Comtrade, 2016 0

2.000.000.000 4.000.000.000 6.000.000.000 8.000.000.000 10.000.000.000 12.000.000.000 14.000.000.000 16.000.000.000

2010 2011 2012 2013 2014

N

il

ai

E

ks

po

r

(U

SD)

Argentina Canada Denmark Ekuador India


(4)

Dilihat dari gambar 1, bahwa nilai ekspor udang beku Indonesia mengalami peningkatan dalam 5 tahun terakhir ini, dengan demikian udang beku Indonesia bisa dikatakan memiliki daya saing yang cukup kuat di pasar internasional. Hal tersebut masih belum dapat membuktikan bahwa daya saing udang beku Indonesia cukup kuat di pasar internasional. Negara-negara tujuan utama ekspor udang beku Indonesia juga perlu diketahui untuk mengetahui apakah udang beku Indonesia memiliki daya saing yang kuat di negara utama tujuan ekspor udang beku Indonesia. Berdasarkan data dari UN Comtrade, negara-negara tersebut antara lain : Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Vietnam, serta Belgia.

Daya saing udang beku negara pengekspor lainnya juga perlu diketahui karena untuk membandingkan daya saing udang beku Indonesia dengan negara pengekspor lainnya di negara tujuan. Setelah mengetahui daya saing ekspor udang beku Indonesia dan negara pengekspor lainnya di negara tujuan, maka yang perlu diketahui selanjutnya adalah posisi pasar ekspor udang beku Indonesia dan negara pengekspor lainnya di pasar internasional. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui dimana posisi pasar udang beku Indonesia di pasar Internasional dibandingkan posisi pasar udang beku negara pengekspor lainnya. Berdasarkan gambaran tersebut maka masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana daya saing ekspor udang beku Indonesia dan negara pengekspor lainnya di negara utama tujuan ekspor?

2. Bagaimana posisi pasar udang beku Indonesia dan negara pengekspor lainnya di negara utama tujuan ekspor?


(5)

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis daya saing ekspor udang beku Indonesia dan negara

pengekspor lainnya di negara utama tujuan ekspor.

2. Menganalisis posisi pasar udang beku Indonesia dan negara pengekspor lainnya di negara utama tujuan ekspor.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti

Penulisan penelitian ini akan menambah wawasan dan pengetahuan tentang daya saing ekspor udang beku Indonesia di pasar internasional.

2. Bagi Pemerintah

Pemerintah bisa menjadikan penelitian ini sebagai bahan acuan dalam membuat kebijakan tentang ekspor udang beku Indonesia yang akhirnya akan meningkatkan kualitas ekspor udang beku di pasar internasional dan bisa digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut.

1.5Batasan Penelitian

Bentuk udang yang diekspor bermacam-macam. Sistem klasifikasi Harmonized System (HS) membagi udang menjadi beberapa bagian, salah satunya adalah udang beku. Jenis udang beku yang diteliti yaitu udang beku HS 1996 digit 6 dengan kode 030613 yang umumnya jenis udang beku ini lebih banyak diekspor dari pada jenis


(6)

udang yang lainnya. Total produk ekspor yang digunakan untuk kategori semua komoditas antara lain, lobster (udang laut lainnya beku), lobster beku, lobster tidak beku, udang beku, udang tidak beku, kepiting beku, kepiting tidak beku, krustasea beku, krustasea tidak beku, serta lobster batu dan udang laut lainnya tidak beku. Periode yang dianalisis dari tahun 2010-2014 (5 tahun). Negara yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data 5 (lima) negara utama tujuan ekspor terbesar udang beku Indonesia sedangkan negara pengekspor yang lainnya adalah dua negara eksportir terbesar di negara tujuan pada tahun 2010-2014. Berikut daftar negara yang digunakan dalam penelitian ini :

Tabel 1.2 Daftar negara utama tujuan ekspor dan negara pengekspor lainnya. No. Negara Tujuan Negara Pengekspor Lainnya

1. Amerika Serikat India Ekuador

2. Jepang Thailand Vietnam

3. Vietnam India Ekuador

4. Inggris India Thailand

5. Belgia India Vietnam

Sumber : Diolah dari UN Comtrade, (2016)

Alat analisis yang digunakan dalam daya saing ekspor udang beku dengan menggunakan indeks Revealed Comparative Advantage (RCA) sebagai salah satu alat yang populer digunakan untuk menentukan keunggulan komparatif suatu produk pada suatu pasar tertentu serta menggunakan Pendekatan Export Product Dynamics (EPD) yang digunakan untuk mengidentifikasi keunggulan kompetitif suatu komoditi. Indikator ini mengukur posisi pasar dari produk suatu negara pada negara lain. Oleh karena itu, indikator ini digunakan untuk mengetahui lebih detail bagaimana kondisi pasar udang beku Indonesia di negara tujuan ekspor utamanya jika dibandingkan dengan pengekspor lainnya.