31
3.5 Metode Pengolahan Data dan Bahan Hukum
Data dan bahan hukum yang diperoleh selanjutnya diolah dengan menggunakan langkah sebagai berikut:
1. Pemeriksaan data dan bahan hukum editing, yaitu mengoreksi apakah data dan
bahan hukum yang terkumpul sudah cukup lengkap, benar dan sesuai dengan rumusan masalah.
2. Seleksi data, yaitu memeriksa secara keseluruhan data dan bahan hukum untuk
menghindari kekurangan dan kesalahan data yang berhubungan dengan permasalahan.
3. Melakukan penelahaan atas data dan dan bahan hokum berdasarkan taraf
sinkronisasi dari peraturan perundang-undangan.
3.6 Analisa Data
Metode yang digunakan dalam analisa data adalah deskriptif kualitatif yaitu berupa penggambaran kenyataan-kenyataan yang ditemui dalam penelitian berbentuk
uraian-uraian kalimat serta menginterpretasikan data-data yang ada dalam bentuk kalimat secara sistematis sehingga menuju suatu kesimpulan mengenai Kedudukan
Wakil Kepala Daerah dalam UUD 1945.
70
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian dan pembahasan terhadap rumusan masalahdalam
penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan antara lain sebagai berikut
A. Kedudukan Wakil Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Keberadaan wakil kepala daerah dalam pemerintahan daerah sangat
dipengaruhi oleh ketentuan Undang-undang Dasar yang berlaku saat itu, dan sistem pemerintahan yang digunakan.
Berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1945, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1948 masih belum menjelaskan secara khusus kedudukan wakil
kepala daerah. Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957, wakil kepala daerah hanya diatur pada daerah istimewa, sedangkan dalam
Penetapan Presiden Nomor 6 Tahun 1959 dapat diadakan wakil kepala daerah yang diangkat oleh presiden. Hal ini menandakan dapat pula tidak
diangkatnya wakil kepala daerah. Perkembangan berikutnya mengenai wakil