Perkembangan Penguasaan Gerak Dasar pada Anak Usia Besar Perkembangan Kemampuan Gerak Anak Sekolah Menengah Pertama

19 perkembangan manusia yang mencakup gerak manusia. Amung Ma‟mun da Yudha M. Saputra, 2000:20. Menurut Amung Ma‟mun dan Yudha M.Saputra 2000:20, kemampuan gerak dasar merupakan kemampuan yang biasa siswa lakukan guna meningkatkan kualitas hidup. Kemampuan gerak dasar dibagi menjadi tiga, yaitu: 1 Kemampuan lokomotor, digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ketempat yang lain atau mengangkat tubuh ke atas seperti loncat dan lompat. 2 Kemampuan non lokomotor, dilakukan di tempat tanpa ada ruang gerak yang memadai, contoh mendorong, menarik dan lain-lain 3 Kemampuan manipulatife, lebih banyak melibatkan kemampuan tangan dan kaki, tetapi bagian lain dari tubuh juga dapat digunakan. Bentuk-bentuk kemampuan manipulatif antara lain melempar, menangkap, dan menggiring bola. Dari pendapat tersebut, dapat diartikan bahwa kemampuan gerak dasar adalah kemampuan dan kesanggupan untuk dapat melakukan tugas-tugas seperti kehidupan sehari-hari seperti jalan, lari, lompat, dan lempar.

2.1.7.1 Karakteristik Perkembangan Gerak Anak Sekolah Menengah Pertama

2.1.7.1.1 Perkembangan Penguasaan Gerak Dasar pada Anak Usia Besar

Sejalan dengan meningkatnya kemampuan tubuh dan kemampuan fisik maka meningkat pula kemampuan gerak anak besar. Berbagai kemampuan gerak dasar yang sudah mulai biasa dilakukan pada masa anak kecil semakin dikuasai. Peningkatan kemampuan gerak dapat didefinisikan dalam bentuk sebagai berikut: 20 1 Gerakan dapat dilakukan dengan mekanika tubuh yang semakin efisien. 2 Gerakan bisa semakin lancar dan terkontrol. 3 Pola atau bentuk gerakan bervariasi 4 Gerakan semakin bertenaga. Sugiyanto dan Sudjarwo, 1993:100 Berbagai gerakan yang mulai bisa dilakukan atau gerakan yang dimungkingkan bisa dilakukan apabila anak memperoleh kesempatan melakukannya, pada masa anak kecil adalah gerakan-gerakan jalan, mendaki, loncat, mencongklang, lompat tali, menyepak, lempar, menangkap, melempar bola, memukul, dan berenang. Pada masa akhir besar, umumnya gerakan-gerakan seperti yang disebutkan diatas bisa dilakukan dengan bentuk gerakan yang menyerupai gerakan orang dewasa pada umumnya. Perbedaannya terletak pada pelaksanaan gerak yang masih kurang bertenaga. Hal ini disebabkan karena kapasitas fisik anak yang memang belum bisa menyerupaimenyamai fisik orang dewasa. Sugiyanto dan Sudjarwo, 1993:101 Jadi, dapat dinyatakan bahwa usia anak sekolah menengah pertama kelas VIII itu antara 13-14 tahun, dan termasuk dalam golongan anak besar atau boleh dikatakan remaja.

2.1.7.1.2 Perkembangan Kemampuan Gerak Anak Sekolah Menengah Pertama

Perkembangan kemampuan gerak adalah sejalan dengan perkembangan koordinasi, fleksibilitas, kesimbangan serta perkembangan kemampuan fisik yang lain. Peningkatan kemampuan gerak bisa diindetifikasikan berdasarkan peningkatan efisien, kelancaran, kontrol, dan variasi gerakan serta besarnya tenaga yang bisa disalurkan melalui gerakan. Pada umumnya anak besar baik 21 anak laki-laki maupun anak perempuan mengalami peningkatan yang besar dalam hal minatnya melakukan aktivitas fisik. Karena menyenangi aktivitas kelompok, aktivitas yang bersifat kompetitif, aktivitas gerak ritmik dan yang bersifat kepahlawanan. Anak besar memerlukan aktivitas gerak yang beragam yang bisa meningkatkan kemampuan fisik, keterampilan, kreativitas serta sifat sosialnya. Sugiyanto dan Sudjarwo, 1993: 131 Tahap perkembangan anak pada masa sekolah menengah pertama masuk dalam pertumbuhan tahap IV, yaitu dengan karakteristik: 1 Krakteristik Jasmani Laki-laki maupun perempuan ada pertumbuhan yang memanjang, membutuhkan pengaturan istirahat yang baik, sering menampilkan kecanggungan dan koordinasi yang kurang baik yang sering diperlihatkan, merasa mempunyai ketahanan dan sumber energy yang tidak terbatas dan kematangan untuk keterampilan bermain menjadi baik. 2 Karakteristik Psikis atau Mental Banyak mengeluarkan energy untuk fantasinya, ingin menentukan pandangan hidupnya, dan mudah gelisah karena keadaan yang remeh. 3 Karakteristik Sosial Ingin diakui oleh kelompoknya, mengetahui moral dan etik dari kebudayaannya, dan persekawanan yang tetap makin berkembang Perlu diketahui, bahwa untuk keperluan fantasi dan imajinasinya, kecepatan tumbuh serta kematangan sejenisnya banyak dibutuhkan energy dalam jumlah besar, maka terjadilah kemorosotan jasmani atau psikis. Oleh sebab itu, perlu dipikirkan pemberian jenis permainan yang kreatif. Sukintaka, 1992:45 22

2.1.8 Permainan Bola Voli

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI MODEL RING TARGET BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014 2015

3 26 91

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA VOLI “VOLI PERSEGI EMPAT” DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS VIII SMP N 6 KOTA PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2014 2015

2 12 115

MODEL PEMBELAJARAN SEPAK BOLA MELALUI PERMAINAN TAGOL DALAM PENJASORKES KELAS VIII SMP NEGERI 1 KANDEMAN KABUPATEN BATANG TAHUN 2014

0 21 135

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN “TEMBAK KALENG” SEBAGAI ALTERNATIF VARIASI PERMAINAN BOLA KECIL DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PATEBON KABUPATEN KENDAL TAHUN 2012

2 26 123

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI PERMAINAN TAVOL UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2014

1 18 101

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PERBAUNGAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 2 20

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 KOTANOPAN KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 2 22

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA SASARAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KUALUH HULU TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 3 21

MODEL PENGEMBANGAN TEKNIK DASAR PASSING BAWAH MELALUI PERMAINAN BOLA VOLI MINI DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARANGAMPEL KECAMATAN KARANGAMPEL KABUPATEN INDRAMAYU -

0 0 46

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN LOLIP-UP DALAM PEMBELAJARAN PASSING ATAS BOLA VOLI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 AMPELGADING KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2015 -

0 0 65