Hipotesis LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

memiliki otot tungkai yang kuat sangat berpengaruh untuk melakukan pukulan overhead smash dengan baik dan terarah jauh dari daerah jangkauan lawan. 2.2.4 Hubungan kekuatan otot lengan, kelentukan togok dan kekuatan otot tungkai dengan hasil pukulan overhead smash pada Petenis Usia 12-17 tahun Rukun Tennis Club Kudus tahun 2012 Keberhasilan seorang petenis dalam melakukan overhead smash bergantung terhadap kualitas otot lengan, kelentukan togok dan otot tungkai, selain didukung faktor-faktor lain seperti teknik, kecepatan, keseimbangan dan daya ledak. Ketiga komponen dari kekuatan otot lengan, kelentukan togok dan kekuatan otot tungkai akan sangat menentukan keberhasilan serta penunjang pukulan overhead smash. Petenis yang memiliki kekuatan otot lengan, kelentukan togok dan kekuatan otot tungkai yang baik maka untuk menguasai pertandingan akan lebih besar, jadi pada saat akan memukul bola dengan ditunjang dengan kekuatan otot lengan, kelentukan togok serta kekuatan otot tungkai yang baik maka bola dapat dipukul dengan keras dan diarahkan atau ditempatkan pada daerah-daerah yang kita inginkan yaitu sasaran yang sulit dijangkau lawan, sehingga pukulan yang dilakukan akan dapat menghasilkan nilai bahkan kemenangan. Dari uraian di atas dapat diduga ada hubungan yang positif antara kekuatan otot lengan, kelentukan togok serta kekuatan otot tungkai dengan hasil pukulan overhead smash.

2.3 Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : 2.3.1 Ada hubungan kekuatan otot lengan dengan hasil pukulan overhead smash pada Petenis usia 12-17 tahun Rukun Tennis Club Kudus Tahun 2012. 2.3.2 Ada hubungan kelentukan togok dengan hasil pukulan overhead smash pada Petenis usia 12-17 tahun Rukun Tennis Club Kudus Tahun 2012. 2.3.3 Ada hubungan kekuatan otot tungkai dengan hasil pukulan overhead smash pada Petenis usia 12-17 tahun Rukun Tennis Club Kudus Tahun 2012. 2.3.4 Ada hubungan kekuatan otot lengan, kelentukan togok dan kekuatan otot tungkai dengan hasil pukulan overhead smash pada Petenis usia 12-17 tahun Rukun Tennis Club Kudus Tahun 2012. 27

BAB III METODE PENELITIAN

Metode dalam kamus besar Bahasa Indonesia 2003:652 adalah tata cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Penetapan metode penelitian menurut Suharsimi Arikunto 1996:91 dipengaruhi oleh obyek penelitian. Beberapa hal tentang metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik tes. Survei merupakan bagian dari studi diskriptif dan korelasi yang bertujuan untuk mengetahui status gejala dan menentukan kesamaan status dengan cara membandingkan dengan standar yang sudah dipilih atau ditentukan, di samping untuk membuktikan atau membenarkan suatu hipotesis. Desain penelitian menggunakan korelasi ganda dengan tiga variabel independent. Dalam korelasi ini, maka ada tiga variabel independent tersebut adalah kekuatan otot lengan   1 x , kelentukan togok   2 x dan kekuatan otot tungkai   3 x serta satu variabel dependent yaitu hasil pukulan overhead smash Y. Adapun rancangan yang dimaksud dalam penjelasan di atas dapat terlihat pada gambar berikut ini :