Penelitian Terdahulu tentang Potensi Lestari

33 perikanan tangkap. Secara makro, pemberlakuan retribusi bagi usaha perikanan dapat meningkatkan pendapatan daerah Kabupaten Morowali dari sektor perikanan. Secara biologi, pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap oleh nelayan dapat berlangsung dalam jangka waktu yang relatif lama dan ketersediaan sumberdaya ikan tetap lestari. Hasil penelitian Kaleka 2007, guna mencegah terjadinya konflik atau keresahan sosial, maka alokasi unit penangkapan ikan tidak dimaksudkan untuk meniadakan atau mengurangi jenis unit penangkapan ikan tertentu yang telah ada, tetapi untuk mengatur komposisi yang tepat dan optimal serta membatasi jumlah unit penangkapan ikan yang tidak berpengaruh langsung dan jumlahnya dianggap sudah cukup dalam aktifitas penangkapan di Kabupaten Kupang.

2.12 Penelitian Terdahulu tentang Potensi Lestari

Data hasil kajian Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pandeglang 2002 menunjukkan potensi lestari MSY = Maximum Sustainable Yield di perairan Kabupaten Pandeglang pada tahun 2001 adalah 92.917,7 ton, produksi perikanan laut 29.592,3 ton dan potensi yang belum dimanfaatkan 63.325,4 ton. Hal itu menunjukkan tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan di perairan Pandeglang menjadi hanya sebesar 31,85. Data ini mengindikasikan masih terbukanya peluang peningkatan pemanfaatan sumberdaya ikan yang cukup besar sampai pada batas pemanfaatan secara optimum dan lestari Syamsudin 2004. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian Sabri 1999 berdasarkan hasil survei hidroakustik dan data yang diperoleh dari Dinas Perikanan Dati II Pandeglang sebagai berikut: 1 Dugaan stok ikan yang dapat dieksploitasi MSY pada daerah penangkapan ikan nelayan Pandeglang berfluktuasi menurut musim yaitu; Musim Peralihan I sebesar 4.343,8 + 2.6 ton, Musim Timur sebesar 10.595,5 + 13.391,3 ton dan Musim Barat sebesar 2.737,1 + 2.997,9 ton 2 Dugaan MSY yang dapat dieksploitasi dalam kurun waktu setahun adalah jumlah dari ketiga musim tersebut yaitu sebesar MSY 17.676,4 + 19.015,2 ton. 3 Berdasarkan model Schaefer diperoleh nilai dugaan MSY sebesar 15.796 ton dan upaya optimum setara alat tangkap purse seine berjumlah 116 unit. 34 Potensi ikan pelagis kecil di perairan Indonesia berdasarkan kajian pada tahun 2000 adalah 3,1 juta tontahun yang tersebar di sembilan wilayah pengelolaan per- ikanan. Untuk wilayah pengelolaan perikanan Laut Jawa termasuk Selat Sunda, potensi ikan pelagis kecil mencapai 214 ribu tontahun Boer et al. 2001. Berdasarkan data tersebut, potensi ikan pelagis di Selat Sunda diperkirakan sebesar 21,4 ribu tontahun Azis dan Boer 2006. Hasil tangkapan per upaya merupakan indikator perubahan stok ikan di suatu perairan. Evaluasi pengaruh kegiatan perikanan terhadap perubahan ukuran stok ikan di Selat Sunda dilakukan dengan menggunakan data hasil tangkapan per upaya dari alat tangkap purse seine. Penggunaan alat tangkap purse seine berpengaruh nyata terhadap perubahan stok ikan di Selat Sunda. Peningkatan jumlah trip purse seine lebih dari 5 kali dari tahun 2000 ke 2001 telah menyebabkan penurunan hasil tangkapan per upaya lebih dari 50 Gambar 2. Sampai dengan tahun 2003 hasil tangkapan per upaya tidak pernah mencapai setinggi hasil tangkapan per upaya pada tahun 2000. Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan penurunan ukuran stok ikan yang tertangkap oleh purse seine. Untuk memulihkan stok ikan yang tertangkap purse seine, jumlah trip purse seine hendaklah tidak melebihi jumlah trip pada tahun 2000 Azis dan Boer 2006. 2 000 4 000 6 000 8 000 10 000 12 000 2000 2001 2002 2003 T ahun CP U E CPUE x 10-4 t ont ahun t rip 4 10 − Gambar 2 Jumah trip dan hasil tangkapan per trip dari alat tangkap purse seine yang dioperasikan di Perairan Selat Sunda pada kurun waktu 2000-2003. Dalam penelitian ini tidak melakukan perhitungan potensi lestari tapi hanya menentukan nilai tengah median dari produksi masing-masing unit penangkapan ikan. 3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Pengambilan data lapangan dilakukan selama 6 bulan pada bulan Juli-Desember 2007. Gambar 3 Peta lokasi pengambilan sampel di Kabupaten Pendeglang.

3.2 Jenis dan Sumber Data