Dari beberapa materi pokok tersebut, ada beberapa materi yang membutuhkan praktikum dalam pelaksanaanya. Antara lain : hakekat ilmu kimia, larutan
elektrolit dan non elektrolit, stoikiometri, hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, asam basa, koloid, sifat koligatif larutan, elektrokimia, sifat
unsur, senyawa organik dan makromolekul.
2.1.4 Pembelajaran Kimia
Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik dengan tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara
pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat Permendikbud No 103 Tahun 2014.
Selain itu pembelajaran juga diartikan sebagai usaha pendidik membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan, agar terjadi
hubungan stimulus lingkungan dengan tingkah laku peserta didik. Pembelajaran berorientasi pada bagaimana peserta didik berperilaku, memberikan makna bahwa
pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam jangka waktu yang panjang Rifa’i
Catharina, 2011: 192. Dari pengertian tersebut, maka pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu
proses interaksi antara pendidik dan peserta didik dengan lingkungannya dalam rangka mengembangkan potensi peserta didik. Dalam pembelajaran kimia bukan
hanya berupa pemindahan ilmu tetapi juga mencakup upaya pemupukan
kemampuan siswa untuk dapat belajar secara mandiri. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran kimia perlu diberikan pengarahan, mereka harus
membiasakan diri untuk mendengar, melihat dan mencatat dalam waktu yang sama.
2.1.5 Peranan Laboratorium Kimia
Media pembelajaran juga memiliki peran dalam memberikan pengalaman belajar pada siswa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi dasar dari disiplin
ilmu kimia. Laboratorium kimia sebagai salah satu media pembelajaran dapat memberikan pengalaman belajar langsung secara nyata kepada siswa dengan
serangkaian kegiatan praktikum yang dilakukan, sehingga siswa tidak hanya membayangkan suatu proses yang sedang terjadi namun siswa dapat
mengalaminya secara nyata sehingga materi yang disampaikan dapat diserap secara lebih maksimal. Berikut merupakan gambar tentang kerucut pengalaman
belajar yang dapat menggambarkan presentase kita dalam mengingat pada berbagai proses.
Gambar 2.1 Bagan Kerucut Pengalaman Belajar Depdiknas 2002
Berdasarkan bagan kerucut pengalaman belajar tersebut diatas, dapat kita lihat bahwa kita belajar hanya 10 dari apa yang kita baca, 20 dari apa yang
kita dengar, 30 dari apa yang kita lihat, 50 dari apa yang kita dengar dan lihat, 70 dari apa yang kita katakan dan 90 dari apa yang kita katakan dan lakukan.
Pada bagan yang paling tinggi yaitu dengan katakan dan lakukan salah satu pembelajaran yang dapat diterapkan yaitu dengan praktikum. Dengan adanya
praktikum pebelajaran kimia akan terasa lebih efektif karena melibatkan audio dan visual serta kita dapat melakukannya.
2.2 Kurikulum 2013