Kadar Air dengan alat Infra Red Analisis a Viskositas dengan Viskositas dengan DV-III + Rheometer Instruction Manual RS Rheometer,

W: bobot buah vanili yang diekstrak g H: kadar air 500: faktor pengenceran sampel

2. Kadar Air AOAC, 1984

Contoh sebanyak 1 – 2 gram ditimbang pada wadah yang telah diketahui bobotnya. Setelah itu dikeringkan dalam oven bersuhu 105 oC selama 3 jam. Selanjutnya dimasukkan ke dalam desikator dan setelah dingin ditimbang. Prosedur tersebut diulangi sampai diperoleh berat yang konstan. Kadar air basis basah = A – B x 100 C Keterangan: A = wadah + contoh sebelum dikeringkan gram B = wadah + contoh setelah dikeringkan gram C = bobot contoh sebelum dikeringkan gram

3. Kadar Air dengan alat Infra Red

Alat dihidupkan dengan menekan tombol onoff. Suhu diset pada 105 o C. Bagian atas alat dibuka. Contoh sebanyak kira-kira 0,100 – 0,200 gram disebarkan merata di atas lempeng aluminium tempat pengukuran sampel. Alat ditutup kembali. Tombol start ditekan. Alat akan berhenti otomatis dan jumlah berat sampel yang tersisa tanpa air dapat terbaca langsung pada alat.

4. Analisis a

w dengan a w meter Alat dihidupkan dan dikalibrasi terlebih dulu sebelum dipakai dengan larutan garam NaCl jenuh. Kalibrasi selesai dan berhasil jika angka yang tertera pada alat sebesar 0,750. Tempat menaruh sampel dibuka. Sampel kira-kira seberat 1 gram diletakkan pada cawan khusus, kemudian ditutup. Tombol start ditekan. Pengukuran selesai secara otomatis dan besarnya a w dapat terbaca langsung pada alat.

5. Viskositas dengan

Metode Falling Ball Viskositas atau kekentalan diukur dengan menggunakan alat viskometer falling ball merk Gilmont dan dinyatakan sebagai kekentalan relatif terhadap air destilata pada suhu 24 o C + 2 o . Cairan yang akan diukur kekentalannya harus berada dalam kisaran suhu 24 o C + 0,5 o , lalu dimasukkan ke dalam tabung alat viskometer sampai melebihi tanda tera bagian atas. Bola dimasukkan ke dalam alat dan pada saat bola mencapai tanda tera bagian atas, alat pengukur waktu stopwatch dihidupkan. Pada saat bola mencapai tanda tera bagian bawah, stopwatch dimatikan, waktu yang tertera dicatat. Rumus untuk menghitung viskositas sebagai berikut: µ = K x ρ f – ρ x t µ = viskositas cairan sampel cP K = konstanta viskometer 3,3 ρ f = densitas bola 16,6 ρ = densitas cairan t = waktu yang diperlukan bola untuk melewati antara 2 garis fiduciary menit 6. Viskositas dengan DV-III + Rheometer Instruction Manual RS Rheometer, 1998 Prinsip: mengukur pebedaan antara shear rateshear stress. Shear rate : gaya yang disebabkan oleh spindle yang berputar Shear stress : gaya yang diakibatkan oleh mangkuk yang diam a. Hidupkan alat DV-III + Rheometer. b. Pilih program 1 ”External Control” dengan menekan angka 1. c. Pilih program Rheocalc V2,4R yang terdapat pada PC. d. Pilih ”COM 2” untuk program DV3+ e. Set measurement =….”, temperature=….”, data format=….”. f. Nolkan alat dengan menekan icon ”Zero” 10 – 12 detik. g. Isikan contoh pada spindle. h. Pasang spindle pada alat. i. Klik icon ”Run” untuk melakukan pengukuran. j. Tunggu hingga pengukuran selesai Perhitungan: sesuai dengan hasil pembacaan pada alat

7. Analisis Warna dengan Chromameter