Semantik Relasi Makna Polisemi Kelas Kata Verba Jenis Makna

ix

2. Landasan Teori

Teori-teori yang digunakan dalam menganalisis verba tsukeru antara lain sebagai berikut :

a. Semantik

Menurut Sutedi 2003:103, Semantik imiron merupakan salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang makna. Semantik mencakup makna kata, frase, klausa dan kalimat.

b. Relasi Makna

Menurut Chaer 2007 : 297-310, dalam semantik terdapat relasi makna, yaitu hubungan semantik yang terdapat antara satuan bahasa yang satu dengan satuan bahasa yang lainnya.

c. Polisemi

Polisemi tagigo menurut Yamaguchi 1998:922 adalah satu kata yang memiliki banyak makna. Kemudian menurut Kunihiro dalam Sutedi, 2009:79 mengungkapkan bahwa polisemi adalah kata yang memiliki makna lebih dari satu dan makna tersebut satu sama lain memiliki keterkaitan hubungan yang dapat dideskripsikan.Dapat disimpulkan bahwa polisemi adalah satu kata yang memiliki banyak makna dan makna tersebut satu sama lain saling memiliki keterkaitan.

d. Kelas Kata

Menurut Sudjianto 2007: 147-148, dalam gramatikal bahasa Jepang terdapat pembagian kelas kata yang disebut hinshi bunrui. Hinshi berarti jenis kata atau kelas kata, sedangkan bunrui berarti penggolongan, x klasifikasi, kategori dan pembagian. Jadi hinshi bunrui dapat berarti klasisikasi kelas kata berdasarkan karakteristiknya secara gramatikal.

e. Verba

Menurut Sudjianto 2007:149 Dooshi verba adalah salah satu kelas kata dalam bahasa Jepang, sama dengan ajektiva-i dan ajektiva-na menjadi salah satu jenis yoogen. Kelas kata ini dipakai untuk menyatakan aktivitas, keberadaan atau keadaan sesuatu. Dooshi verba dapat mengalami perubahan dan dengan sendirinya menjadi predikat Nomura 1992 : 158.

f. Jenis Makna

Makna yang digunakan untuk menganalisi verba tsukeru adalah makna dasar dan makna perluasan. Menurut Sutedi 2003 : 106-109, makna dasar adalah makna asli yang dimiliki oleh suatu kata dan makna perluasan adalah makna yang muncul sebagai perluasan dari makna dasar, diantarannya sebagai akibat penggunaan secara kiasan majas.

g. Hubungan Polisemi dan Gaya Bahasa