lawan bicara pada saat kalimat imperatif digunakan dan respon lawan bicara terhadap kalimat imperatif yang disampaikan kepadanya.
Peneliti merasa perlu untuk menganalisis penggunaan kalimat imperatif bahasa Jepang dari media yang pembicara, lawan bicara dan
situasi pembicaraanya mendekati situasi yang sebenarnya. Salah satu media tersebut yaitu drama Jepang.
Berdasarkan latar belakang tersebut, pada penelitian ini peneliti akan meneliti kalimat imperatif dilihat dari hubungan antara pembicara dan
lawan bicara, dan respon lawan bicara terhadap kalimat imperatif yang disampaikan kepadanya melalui drama Jepang dengan judul
“Analisis Penggunaan Kalimat Imperatif dalam Drama Q10
”.
1.2 Penegasan Istilah
Drama yang diteliti dalam penelitian ini adalah drama berbahasa Jepang yang berjudul Q10.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dalam penelitian ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah hubungan antara pembicara dan lawan bicara pada
saat menggunakan kalimat imperatif dalam drama Q10? 2.
Bagaimanakah respon lawan bicara terhadap kalimat imperatif yang disampaikan kepadanya dalam drama Q10?
1.4 Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada penggunaan kalimat imperatif dalam drama Q10.
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab seluruh pertanyaan dalam rumusan masalah, yaitu:
1. Untuk mengetahui hubungan antara pembicara dan lawan bicara
pada saat menggunakan kalimat imperatif dalam drama Q10. 2.
Untuk mengetahui respon lawan bicara terhadap kalimat imperatif yang disampaikan kepadanya dalam drama Q10.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi pembelajar
Dapat membantu pembelajar untuk lebih memahami penggunaan kalimat imperatif bahasa Jepang dilihat dari hubungan
antara pembicara dan lawan bicara, dan respon lawan bicara terhadap kalimat imperatif yang disampaikan kepadanya sehingga
dapat menyampaikan kalimat imperatif dalam berkomunikasi dengan benar.
2. Bagi pengajar
Dapat dijadikan referensi untuk lebih memahami penggunaan kalimat imperatif bahasa Jepang dilihat dari hubungan antara
pembicara dan lawan bicara, dan respon lawan bicara terhadap kalimat imperatif yang disampaikan kepadanya dalam mengajar.
3. Bagi masyarakat umum
Memperoleh pemahaman tentang kalimat imperatif bahasa Jepang dilihat dari hubungan antara pembicara dan lawan bicara,
dan respon lawan bicara terhadap kalimat imperatif yang disampaikan kepadanya.
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam pembahasan penelitian secara keseluruhan, penulis merencanakan sistematika penulisan sebagai berikut:
1. Bagian Awal
Pada bagian awal skripsi ini terdiri dari sampul, halaman judul, halaman pengesahan, lembar pernyataan, motto dan persembahan,
prakata, abstrak, matome, dan daftar isi. 2.
Bagian Isi Bagian ini berisi 5 bab pokok dalam skripsi, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar belakang
masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan teori-teori yang mendukung
penelitian, yaitu menjelaskan tentang teori pragmatik, tindak tutur, implikatur, klasifikasi tindak tutur, pengertian kalimat, klasifikasi
kalimat, kalimat imperatif dan pola kalimat imperatif. BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini berisi pendekatan penelitian, sumber data, objek data, metode pengumpulan data, teknik pengolahan data beserta
contoh kartu data, dan langkah-langkah penelitian. BAB IV PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasannya, yaitu
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis memberikan kesimpulan dan saran-saran
berdasarkan hasil penelitian. 3.
Bagian Akhir Bagian akhir skripsi ini berisi daftar pustaka dan lampiran.
9
BAB II LANDASAN TEORI